Home / Romansa / SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN: Chapter 91 - Chapter 100

117 Chapters

91. INISIAL "E"

Kening Qeiza mengernyit. "Diundang acara apa?!" "Tuan Evan baru saja selesai membangun sebuah mansion pribadi di sebuah pulau. Kita berdua di undang datang ke mansion barunya.""Pulau?""Iya," Arlando mengangguk. "Kalau kamu mau, kita bisa datang ke sana."Qeiza terdiam. "Aku pikir anggap saja kita sedang berwisata ke pulau," sambung Arlando. "Kamu sendiri, apa mau pergi ke sana?!" Qeiza balik bertanya. "Terserah padamu." Arlando kembali menyerahkan pada Qeiza.Melihat Arlando masuk ke kamar mandi, Qeiza ke luar dari kamar. "Qei," panggil mami."Iya mam.""Belum tidur?!" "Belum," jawab Qei."Suami mu sudah pulang?!" tanya mami."Baru saja pulang, sekarang lagi di kamar mandi. Aku mau menyiapkan makan malam untuk Arlando."Mami tersenyum. "Istri teladan," pujinya. "Di dapur ada bibi, minta bibi menghangatkan makanan.""Iya mam," jawab Qeiza sambil berlalu pergi ke dapur.Arlando telah selesai membersihkan diri, wajahnya terlihat jauh lebih segar ketika Qeiza masuk dengan membawa
last updateLast Updated : 2024-04-21
Read more

92. DOKTER KANDUNGAN ATAU BIDAN?!

Kris terkikik sebelum bicara, "hi-hi-hi. Mungkin E itu Edan, Egan atau E,, busyet dah."Qeiza menatap tajam Kris, tak suka perkataannya dibecandain, "Aku serius!""Owalah, begitu saja ngambek!" Kris pergi meninggalkan Qeiza yang memasang wajah cemberut. "Sabar ndo, sabar!"Qeiza kembali melihat buket bunga yang ada di tangannya. "Kira-kira siapa sih E ini?!" Dengan pikiran yang diselimuti kebingungan, Qeiza membuang buket bunga tersebut. "Daripada jadi masalah, lebih baik aku buang saja.""Kenapa dibuang?!" tanya Mita baru saja masuk butik."Tidak jelas siapa pengirimnya, lebih baik dibuang saja," jawab Qeiza sambil berlalu pergi kembali ke ruang kerjanya.**"Sementara itu, jauh dari tempat Qeiza. Di dalam gedung pencakar langit, Evan sedang bersiap akan pergi. "Bos, semuanya sudah siap!" asisten sekaligus pengawal pribadinya baru saja masuk."Ok, Max!" Evan lalu pergi ke luar dari ruang kerjanya diikuti Max.Tak membutuhkan waktu lama, Evan dan Max telah sampai di sebuah bandara.
last updateLast Updated : 2024-04-26
Read more

93. TERBANG UNTUK MEMENUHI UNDANGAN

Mama hanya bisa menghela napas, jika putrinya sudah bilang tidak, maka itu adalah harga mutlak yang tidak bisa dibantah. "Aku dan Arlando baru menikah beberapa bulan. Menurutku wajar saja jika aku belum juga hamil," ucap Qeiza sedikit lunak. "Jika Tuhan sudah berkehendak, aku pasti hamil kok. Kalian tenang saja."Mama terdiam. Apa yang dikatakan putrinya memang ada benarnya juga. "O ya, Ma. Aku dan Arlando, besok akan pergi untuk menghadiri undangan dari klien Arlando. Karena mama ada di sini. Aku bilangnya sekarang saja.""Pergi ke mana?!" tanya mama."Ke pulau pribadi ma. Aku juga tidak tahu tempatnya di mana.""Pulau pribadi?!" tanya mama kaget. Qeiza mengangguk. "Iya.""Apa Arlando pernah ke sana?!" "Tidak tahu, tapi sepertinya belum," jawab Qeiza. Mama terdiam. Setelah mendengar putrinya akan pergi ke pulau pribadi, perasaannya jadi tidak enak."Aku bingung harus memakai gaun malam yang mana. Kata Arlando, acaranya akan diadakan malam hari.""Acara apa?!"Sejenak Qeiza terdi
last updateLast Updated : 2024-04-28
Read more

94. HILANG

Qei membalikkan badan melihat Arlando. "OMG, aku baru sadar. Kamu ganteng banget!"Arlando mendelik. "Basi! Aku ngomong baru memuji. Ke mana saja dirimu tadi?!""He-he," Qeiza terkekeh, datang mendekat pada suami kontraknya. "Maaf, aku terlalu sibuk dengan diriku." Dirapikannya dasi kupu-kupu dengan jari jemari lentiknya. "Tapi percayalah, kamu memang sangat ganteng. Suamiku sangat rupawan."Darah Arlando terasa berdesir cepat. Ada ketulusan dari ucapan dan tatapan Qeiza yang membuat jantungnya berdetak lebih cepat.Qeiza merapikan jas hitam yang menunjang penampilan Arlando semakin gagah. Postur tinggi dengan tubuh atletis tentu saja akan membuat setiap kaum hawa tak berkedip melihatnya. "Arlando," Qeiza mendongak menatap wajah suami kontraknya. "Jika suatu saat nanti kontrak pernikahan kita habis dan kamu telah menemukan wanita yang kamu cintai. Aku minta, jangan pernah lupakan aku."Sesaat Arlando terdiam. Iris mata hitam legamnya begitu lekat menatap iris mata Qeiza seakan sedan
last updateLast Updated : 2024-04-29
Read more

95. MELANCARKAN RENCANA

Lagi-lagi istri kontraknya tak ditemukan. Hanya suhu ruangan kamar dingin dan sepi yang menyambut Arlando ketika masuk ke dalam kamar.Kamar mandi tak luput dari pencarian Arlando dalam mencari istrinya, tapi lagi-lagi nihil yang didapat, Qeiza tak ada dimana-mana.Ponsel yang ada di saku celana panjangnya segera dirogoh, tapi lagi-lagi kecewa yang di dapat karena begitu teleponnya tersambung, ponsel Qeiza sedang teronggok manis di atas nakas. "Astaga, Qei tidak membawa ponselnya," ucap Arlando mengambil ponsel milik istrinya. "Ceroboh sekali!"Setelah itu Arlando menelepon seseorang. Wajahnya begitu serius ketika sedang berbicara lalu setelah itu Arlando ke luar dari kamar.Di tepi pantai, Qeiza masih duduk sendiri. Cahaya rembulan serta angin pantai yang semilir di iringi suara deburan ombak membuat Qeiza betah duduk berlama-lama."Cantik bukan?!" Qeiza mendongak tersadar dari lamunan ketika mendengar suara bariton di sampingnya. "Bulan itu sangat cantik," sambungnya lagi terseny
last updateLast Updated : 2024-04-30
Read more

96. SALAH SASARAN

Wajah Gloria berubah was-was. Rencana yang telah disusunnya bisa berantakan kalau Arlando tidak mau minum wine yang ada di tangannya. Sebelum bertemu Arlando tadi, Gloria sudah menyusun rencana matang-matang. Wine yang sedang dipegang Arlando sudah dicampur dengan obat perangsang. Gloria telah membayar pelayan tersebut agar memasukkan obat perangsang ke dalam minuman Arlando. "Hanya satu gelas saja, tidak mungkin Tuan Meshach mabuk," rayu Gloria penuh harap. "Kepalaku agak pusing. Saya terlalu banyak minum. Lebih baik minum yang lain saja."Gloria memutar otak agar Arlando minum wine yang ada di tangannya karena itu adalah penentuan akhir dari rencananya dalam menjebak Arlando. "Waduh, gawat. Bagaimana ini?!" dalam hati Gloria bicara sendiri. "Ada apa Nona Gloria?! Kenapa terlihat cemas?!" tanya Arlando melihat perubahan ekspresi yang ada pada Gloria."Tidak, tidak ada apa-apa," jawab Gloria diakhiri meneguk wine miliknya untuk menutupi kegugupan.Arlando mengedarkan pandangannya
last updateLast Updated : 2024-05-01
Read more

97. MALAM PERTAMA

"Arlando, tubuhku hhh tubuhku panas hhh ,,,," bisik Qeiza tak tahan menatap sendu wajah suami kontraknya.Kening Arlando mengernyit, menatap bingung tubuh istrinya yang bergerak gelisah. "Kenapa dengan kamu?!" Qeiza perlahan bangun. Sekuat tenaga menahan hasrat yang bergejolak dalam dada. "Aku ingin mandi. Tubuhku rasanya panas.""Mandi?!""Badanku ahhhk,,," Qeiza menyentuh tubuhnya sendiri. Sesuatu yang aneh berdesir ketika kulit tangannya bersentuhan dengan tubuhnya sendiri. Arlando melihat ada yang aneh dengan istrinya. "Jangan-jangan ,,, OMG!" Tanpa membuang waktu, Arlando segera mengangkat tubuh istrinya ke kamar mandi. Rasa curiga langsung muncul dalam pikirannya, tapi tak berani menduga-duga.Qeiza hanya pasrah mengikuti apa yang dilakukan suaminya. Bahkan sampai tubuhnya diguyur air sampai basah kuyup, Qeiza hanya diam saja karena tubuh dan pikirannya sedang berperang melawan hasratnya yang bergejolak. Arlando mengisi bathub sampai penuh. Tubuh Qeiza yang telah basah kuyup
last updateLast Updated : 2024-05-02
Read more

98. KECANDUAN

Qeiza memejamkan mata. Entah apa yang dirasakannya sekarang karena tubuh bagian bawahnya terutama di area sensitifnya terasa sakit dan perih, tapi berbeda dengan Arlando yang nampak begitu sangat menikmati surga dunia milik istrinya yang baru saja berhasil dijebol oleh senjata andalannya."Qei, ghh hhh," bisik Arlando di antara geraman nikmatnya. "Terima kasih hhh khhh. Kamu hhh telah memberikan kesucian mu ghhhh hhh ahh padaku." Qeiza tak berkata apa-apa, hanya air mata di sudut matanya yang menjadi saksi kalau hatinya juga sangat bahagia karena telah berhasil menjaga kesuciannya sampai suami sahnya sendiri yang berhasil merobeknya.Arlando menjeda sebentar ritme tubuh bagian bawahnya. Tersenyum manis menatap wajah Qeiza yang berada di bawah tubuh kekarnya. "Apa masih sakit?!" Qeiza mengangguk pelan. "Itu karena milikmu belum terbiasa. Nanti juga akan terbiasa dan aku akan membawamu ke surga," bisik Arlando kemudian melumat habis bibir istrinya dengan penuh gairah. Malam pertama
last updateLast Updated : 2024-05-02
Read more

99. KEBAHAGIAAN YANG HAKIKI

Aliran darah yang mengisi setiap urat yang menjalar dalam tubuhnya terasa bergejolak ketika Arlando dengan lembut melumat bibirnya sehingga tanpa sadar Qeiza mendesah di antara ciumannya.Senyum tipis tersungging di bibir Arlando begitu mendengar desahan istrinya. Sebagai seorang lelaki, itu adalah pencapaian luar biasa bisa membuat pasangannya terbuai.Qeiza menatap sendu wajah Arlando yang melepaskan ciumannya, ada rasa kekosongan begitu bibir mereka terlepas. Bibir sedikit bengkak dan merah milik Arlando telah menjadi candunya. "Apa kamu menginginkannya?!" tanya Arlando menggoda istrinya.Wajah merona langsung menghias Qeiza. Senyum malu-malu tersungging di bibir bengkaknya diiringi kepala mengangguk. "Good!" bisik Arlando kembali mendaratkan bibirnya di atas bibir Qeiza. "Aku akan membuatmu menjadi wanita paling bahagia di dunia ini."Ciuman yang awalnya hanya berupa lumatan lembut semakin lama semakin berubah menjadi lumatan penuh dengan gairah. Qeiza menggelinjang ketika Arla
last updateLast Updated : 2024-05-03
Read more

100. ISTRIKU JADI CANDUKU

Gloria juga melakukan hal yang sama. Tatapannya jatuh pada hamparan laut yang terbentang luas di depan mata."Kapan loe pulang?!" tanya Evan. "Entahlah, gue masih betah tinggal di sini. Itu juga kalau loe tidak keberatan gue tinggal di sini.""Tentu saja tidak. Loe bebas mau tinggal berapa lamapun di sini," ujar Evan. "Gue pulang juga tidak tahu apa yang harus gue kerjakan di sana. Keinginan jadi model hanya angan belaka. Banyak gadis muda yang jauh lebih segar di bandingkan gue. Apalah gue yang sudah tua begini."Evan mengalihkan pandangannya dari laut melihat ke Gloria. "Hello, ada apa dengan loe?!"Gloria menghela napas. "Gue merasa tidak percaya diri."Evan tertawa terbahak. "Ha-ha-ha. Selama gue kenal loe, baru kali ini gue melihat loe tidak percaya diri."Selagi mereka berdua asyik berbincang, terdengar langkah suara sepatu datang mendekat. "Bos!"Evan mendongak melihat salah satu pelayannya. "Ada apa?!" Pelayan tersebut memberikan ponsel. Evan bangun dari duduk, mengambil
last updateLast Updated : 2024-05-04
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status