Semua Bab SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN: Bab 81 - Bab 90

117 Bab

81. BUKTI FOTO

"Oh, kalian sudah saling kenal?!" Nyonya Sirin melihat Qeiza."I-iya Nyonya," jawab Qeiza. "Kenal di mana? Jangan-jangan, kamu ini salah satu pasien putraku?!" tebak Nyonya Sirin tambah penasaran."Mama ini, setiap orang yang kenal denganku selalu menduga pasienku. Memangnya yang kenal denganku itu harus dari orang yang datang berobat padaku?!" gerutu Reza."Terus darimana kalian bisa kenal kalau bukan dari pasienmu?! Hari-harimu hanya dihabiskan di rumah sakit, klinik dan hutan. Darimana kamu akan punya teman?! Dari hutan?! Kera-kera liar itu?!" "Hutan juga tidak semuanya kera. Buktinya aku kenal dengan Nona Qeiza di hutan!" seru Reza."Oh," ekspresi Nyonya Sirin nampak kaget. "Kamu ngapain di hutan? Hobi berburu juga seperti putraku?!" tanyanya pada Qeiza."Tidak nyonya," Qeiza menggeleng beberapa kali. "Kami bertemu di hutan karena sesuatu hal.""Oh," ucap Nyonya Sirin dan untungnya tidak bertanya banyak lagi kenapa mereka berdua bisa bertemu di hutan. Setelah itu, Qeiza dibawa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-01
Baca selengkapnya

82. BERTINGKAH ANEH

"Kenapa tidak menunggu di dalam?!" tanya Qeiza dengan senyum lebar. Arlando mendengus kesal kemudian membuang muka.Kening Qeiza mengernyit. Heran melihat Arlando seperti itu. "Kamu sakit?!""Masuk!" Pintu mobil satunya lagi Arlando buka dari dalam. Masih bingung dengan sikap Arlando, Qeiza mengikuti kemauannya tanpa banyak bicara. Arlando langsung melajukan mobilnya begitu Qeiza sudah duduk di sampingnya. Wajahnya benar-benar tidak enak dilihat. Qeiza tak lepas memperhatikan Arlando. "Kenapa si Arlando ini? Kesambetkah?" ucapnya hanya bisa diucapkan dalam hati. " Kok tingkahnya aneh begitu."Sebuah taman yang tidak terlalu besar tapi cukup asri dipinggiran kota menjadi tujuan Arlando bicara dengan Qeiza. "Mau apa kita ke sini?!" tanya Qeiza bingung melihat ke luar.Arlando membuka seatbelt. Ke luar tanpa bicara apapun. "Aneh banget ini orang," gumam Qeiza melihat Arlando pergi menjauh. "Kenapa sih si Arlando ini? Gue jadi takut."Arlando duduk di kursi taman yang kosong. Kebetu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-02
Baca selengkapnya

83. RENCANA TERSEMBUNYI

Qeiza tidak peka dengan perubahan Reza, dengan polosnya menawarkan Reza duduk bersama mereka berdua. "Saya bersama teman," jawab Reza menolak halus. Setelah itu, Reza pergi bergabung kembali dengan temannya. Arlando memanggil pelayan untuk membayar semua makanan yang dipesan setelah itu keduanya pergi meninggalkan restoran."Arlando. Aku pinjam uang seratus.""Pinjam uang untuk apa?!" tanya Arlando."Kamu menculikku dari butik. Aku tidak punya uang untuk membayar taksi. Pinjami aku uang seratus.""By the way. Apa mami membahas lagi tentang dokter kandungan?!" tanya Arlando malah tanya hal lain. "Tidak, tapi pasti mami akan mengajakku ke dokter kandungan lagi. Bagaimana aku menolaknya?!""Cari alasan untuk menolak ajakan mami."Qeiza terdiam. "Pernikahan kontrak kita hanya tersisa beberapa bulan lagi. Bagaimana menurutmu?!" tanya Arlando."Bagaimana apanya?!" "Aku seorang pria, setelah kita bercerai mungkin status tidak akan mempengaruhi kehidupanku selanjutnya, tapi berbeda deng
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-04
Baca selengkapnya

84. BERI KAMI CUCU

"Lakukan dengan bersih dan tanpa meninggalkan jejak.""Tentu saja, kamu tidak usah khawatir! Aku juga tidak mau terlibat masalah dengan keluarga Meshach," sungut Gloria."Good! Lusa, aku dan Tuan Meshach ada pertemuan. Kita akan membahas tentang proyek yang sedang kita kerjakan bersama-sama.""Lalu?!" tanya Gloria."Rencananya, kita akan bertemu di salah satu restoran dan dilanjutkan dengan acara makan malam. He-he-he. Kau tahu cerita akhirnya bukan?!"Wajah Gloria berbinar. "Yes, aku tahu apa yang harus aku lakukan.""Good!" senyum sarkas tersungging di bibir Evan. "Semua tergantung dari kepintaran mu dalam menjerat si Meshach.""Tentu saja."***"Bos," Sinta masuk. "Ada apa Sinta?!" tanya Arlando."Ini sudah sore. Apa bos tidak pulang?!" tanya Sinta. "Sebentar lagi," jawab Arlando melihat jam tangannya. "Kalau kamu mau pulang, silahkan pulang duluan.""Bos." Sinta berdiri depan meja kerja Arlando. "Jangan sering-sering meninggalkan istrinya sendirian. Itu berbahaya.""Terima kasih
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-05
Baca selengkapnya

85. HUJAN METEORIT

Qeiza membiarkan angin menerpa wajah dan memainkan rambut panjangnya yang terurai. Diam-diam Arlando mengagumi kecantikan istri kontraknya sehingga tanpa sadar senyum manis tersungging di bibirnya."Arlando. Apa kamu sering datang ke tempat ini?!" tanya Qeiza.Arlando gelagapan karena terciduk sedang mengagumi istri kontraknya itu. "Ti-tidak sering, tapi pernah beberapa kali ke sini.""Dengan siapa?!""Sendirian," jawab Arlando mengalihkan tatapannya ke depan. "Kamu tidak takut sendirian di sini?!" tanya Qeiza melihat sekeliling yang sepi dan gelap. "Takut apa?!""Setan. Di sini sepi banget." Mendadak bulu kuduk Qeiza merinding."Kamu ini!" Arlando menyentil kening Qeiza. "Pikiranmu malah mengkhayal kemana-mana.""Aduh!" Qeiza meringis mengusap keningnya yang sakit. "Mana ada setan!" "Di sini gelap Arlando! Setan bisa muncul di mana saja." Qeiza menggeser duduk lebih mendekat pada suami kontraknya, rasa takut merayap ke dalam dirinya."Kamu ini pikirannya malah mengkhayal yang t
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-07
Baca selengkapnya

86. JAGA NAMA BAIK!

Qeiza tidak menyadari keberadaan Arlando yang sedang menatapnya intens. Tubuhnya asyik meliuk ke kanan ke kiri mengikuti irama musik yang ke luar dari bibirnya sendiri. Arlando seketika membalikkan tubuh ketika Qeiza membalikkan tubuh dan melihat padanya. "Arlando sedang apa kamu di sini?!" tanya Qeiza panik di antara suara gemericik air shower. "A-aku," Arlando menelan saliva. Pikirannya kosong tidak tahu harus apa dan bagaimana?!"Ke luaaar!" teriak Qeiza geram."I-iya," Arlando bagai kerbau dicocok hidung, langsung pergi ke luar dari kamar mandi. Qeiza meraih handuk yang tak jauh darinya. Tubuh basahnya langsung dililit handuk. "Apa si Arlando melihat semuanya?!" tanyanya pada diri sendiri. Arlando masih berdiri di depan pintu kamar mandi. Tangan kanannya meraba dada kiri merasakan jantungnya yang berdetak cepat. Bayangan tubuh Qeiza tanpa memakai sehelai benang menari-nari di pelupuk matanya. Pintu kamar terbuka. Qeiza ke luar dengan handuk melilit tubuhnya. Melihat Arlando
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-11
Baca selengkapnya

87. MISTERI WINE

Disaat Qeiza masih memikirkan apa yang Arlando katakan barusan di telepon, Mita masuk dengan membawa setumpuk kain."Qei, bisa bantu aku mencarikan beberapa kain?!" tanya Mita menaruh semua kain di atas meja kosong."Kain untuk apa?!""Aku mau membuat gaun malam," jawab Mita. "Bantu aku cari yang cocok.""Dengan senang hati, aku bantu dirimu," ucap Qeiza antusias.Setelah itu, Qeiza membantu Mita memilih kain yang cocok untuk gaun malam yang akan dipakai untuk menghadiri acara annivesary kantor di mana tempat suaminya bekerja. ***Arlando baru saja sampai ke ruang kerja. Wajah kesalnya begitu kentara. "Bos." Sinta masuk dengan tangan membawa beberapa map. "Ada apa Sinta?!""Bos tidak lupa bukan, nanti sore kita ada pertemuan dengan Tuan Evan?!" tanya Sinta."Kamu saja yang tangani semua." "Lho kok begitu bos! Ini pertemuan penting, bos harus hadir," ujar Sinta."Kamu saja yang hadir!" "Bos ,,,." Sinta menyela."Kamu mau dipecat?!" Sinta langsung menutup mulut."Ke luar!" bentak A
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-13
Baca selengkapnya

88. TERSELAMATKAN DARI RENCANA JAHAT

Arlando kembali meneguk wine dalam gelas sampai habis tak bersisa. Senyum kepuasan terpancar jelas di wajah Evan dan Gloria. "Sudah cukup, saya tidak kuat minum banyak," tolak Arlando. "Saya juga tidak membawa sopir, sangat berbahaya jika menyetir dalam keadaan mabuk.""Itu bukan masalah. Tuan Meshach bisa memakai sopir saya," Evan menawarkan diri."Kenapa harus bingung memikirkan hal itu, bukankah ini hotel? Tuan Meshach bisa menginap di sini," ucap Gloria menimpali."Ide bagus!" seru Evan setuju sambil menuangkan lagi wine ke dalam gelas Arlando yang kosong. Tanpa mereka bertiga sadari, Qeiza sedang memperhatikan suaminya dari jarak beberapa meter. "Bukankah itu si Evan dan wanita itu ,,," Qeiza menatap tajam Gloria mengingat-ingat. "wanita itu yang kakinya keseleo dihotel pantai."Terlihat, Arlando bangun dari duduk. "Ini sudah larut malam, saya harus pulang."Gloria segera bangun dari duduk, tubuh Arlando yang limbung karena pengaruh wine segera dirangkulnya. "Biar saya antar
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-14
Baca selengkapnya

89. HANYA SANDIWARA

"Mmm,,,," Arlando menarik tangan Qeiza yang menutup bibirnya. "Qei!" seru Arlando begitu mulutnya bebas."Sst!" Qeiza menempelkan jari telunjuk ke bibirnya sendiri. "Jangan berisik!"Arlando malah mendorong tubuh Qeiza agar menjauh. "Minggir. Kenapa kamu selalu menggodaku di tempat gelap dan sempit?!"Langkah mami terdengar berhenti di tangga. "Siapa itu?!" Qeiza menepuk jidatnya sendiri. "Kacau, kacau!""Mam," panggil Arlando. "Where are you?!"Mami menuruni tangga. "Kalian sedang apa dibawah tangga?!""Mam," dengan manja Arlando mendekati mami. "Qei yang menarikku ke bawah tangga."Hidung mami kembang kempis mencium badan Arlando. "Kamu mabuk?!""He-he. Hanya minum sedikit mam. Aku tidak mabuk," jawab Arlando."Papi bilang kamu ada pertemuan dengan Tuan Evan.""Iya!" jawab Arlando tegas. "Dia mengajakku minum.""Lalu?!""Entah apa yang sedang direncanakan si Evan. Tak hentinya memberi aku minum. Ingin rasanya aku melempar botol minuman pada mereka berdua," jelas Arlando dengan gera
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-16
Baca selengkapnya

90. KERESAHAN ORANGTUA

Tawa terkikik manja ke luar dari ketiga wanita malam yang siap melayani Damar dengan pelayanan istimewa. "Tapi apa kamu sanggup menghadapi kami bertiga?!" "Loe menantang gue?!" tanya Damar mencolek ujung hidung wanita malam tersebut."Hi-hi-hi. Buktikan kalau kamu memang hebat," bisik wanita tersebut di depan telinga Damar. SEEER!Bagian telinga adalah bagian tubuh yang paling sensitif bagi Damar. Mendapat bisikan dari wanita tersebut, kontan saja aset kebanggaan Damar langsung bangun."Siapa nama loe?!" tanya Damar pada wanita tersebut. "Dewi," jawabnya manja. "Kamu boleh memanggilku dengan sayang, cinta atau darling. Hi-hi-hi," ucapnya manja semakin menggelayut manja di tangan Damar.Empuknya bukit kembar Dewi begitu terasa di tangan Damar sehingga semakin membangunkan aset kebanggan Damar yang masih tersembunyi di balik risleting celana panjangnya.Dua temannya terlihat tidak suka pada Dewi karena perhatian Damar telah teralihkan pada Dewi. Sehingga tak lama kemudian keduanya p
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-18
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status