Home / Romansa / SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN: Chapter 71 - Chapter 80

117 Chapters

71. KUNJUNGAN YANG MENEGANGKAN

Ririn mondar mandir di kamar dengan pikiran digelayuti berbagai macam praduga, tapi tetap berusaha berpikir sewaras mungkin. "Hilang ke mana si Damar atau di apartemen ini ada temannya si Damar?!" gumam Ririn bertanya-tanya sendiri. "Tapi rasanya si Damar tidak punya teman di sini."Diambilnya ponsel, mencoba menghubungi Damar berharap ponselnya sudah aktif. Damar :"Hallo."Ririn :"Akhirnya ponselmu aktif juga!"Damar :"Ada apa? Aku sedang sibuk!"Ririn :"Di mana kau?"Damar :"Apa maksudmu di mana?! Tentu saja aku di kantor!"Ririn :"Jangan bohong kau! Aku melihat mobilmu di tempat parkir!"Sesaat Damar tidak menjawab.Ririn :"Di mana kau?!" Damar :"Kau tidak punya hak untuk mengatur hidupku!"TIITH!TIITH!Ponsel ditutup sepihak oleh Damar. Ririn termenung melihat layar ponsel yang telah terputus sambungan teleponnya. "Sialan!" Ririn tersulut emosi, segera dihubungi lagi Damar, tapi kali ini ponselnya kembali tidak aktif. "Brengsek!" Ririn sewot. "Apa yang si brengsek i
last updateLast Updated : 2024-03-17
Read more

72. BAU PARFUM MENCURIGAKAN

Ririn mengeluarkan semua yang tadi ingin dikeluarkannya. "Leganya," gumam Ririn.Setelah selesai, Ririn merapikan diri sebentar di depan wastafel kamar mandi. Sementara Sinta melihat ke semua tempat yang ada di kamar pribadinya, mencari pria yang tadi bercinta dengannya. "Sembunyi di mana si Damar?!" gumam Sinta menyibakkan gundukan selimut di atas tempat tidur, tapi itu hanya sebuah bantal yang tertutup selimut.Dilihatnya ke kolong tempat tidur, tapi tetap kosong. Berdiri sejenak, berpikir, "kok tidak ada sih."Tatapan Sinta kemudian jatuh pada lemari pakaiannya. "Mungkinkah si Damar sembunyi di dalam lemari?!" Belum Sinta memastikan benar atau tidaknya Damar sembunyi di lemari, Ririn ke luar dari kamar mandi. "Lega banget. Thanks ya," ucap Ririn melihat Sinta. "I-iya," jawab Sinta melihat Ririn.Ririn melihat ke sekeliling kamar yang berantakan. "Berapa hari loe tidak merapikan kamar?!" "Entahlah," jawab Sinta menyadari kalau kamarnya berantakan. "Gue tidak ada waktu.""Loe
last updateLast Updated : 2024-03-19
Read more

73. ISTANA PASIR

Qeiza mondar mandir di ruang kerjanya sendiri. "Bagaimana ini?"Ponsel yang ada di atas meja segera Qeiza ambil. Dipandanginya beberapa saat sebelum menghubungi Arlando.Qeiza :"Halo."Arlando :"Halo. Kamu mau pulang?! Tunggu sebentar, aku akan jemput kamu."Qeiza menggeleng, ingat tadi Arlando akan menjemputnya pulang :"Tidak, bukan itu. Aku ,,,," Qeiza bingung sendiri tidak melanjutkan kalimatnya.Arlando :"Ada apa Qei?!" Qeiza berdeham sebentar agar bisa bicara normal :"Tadi mami ke sini dan mengajakku ke dokter kandungan."Arlando :"What?! Dokter kandungan? Mau apa?Qeiza :"Orangtua kamu pengen cucu!"Arlando tak menjawab, ponsel malah terputus sambungannya.Qeiza :"Kok malah diputus sih?!"Sementara itu, Arlando langsung ke luar dari ruang kerjanya. Tujuannya hanya satu, menemui istri kontraknya. Tak berselang lama, Arlando sudah sampai di butik tempat di mana Qeiza bekerja. "Tuan ganteng mencari istrinya ya?!" tanya Kris dengan gerakkan kemayunya."Di mana Qei?!" tany
last updateLast Updated : 2024-03-20
Read more

74. HOTEL TEPI PANTAI

"Kenapa?!" tanya Qeiza melihat Arlando hanya menatap layar ponsel."Sepertinya mami marah.""Apa marah karena aku?!" tanya Qeiza."Bukan." Arlando menaruh ponsel kembali ke dalam saku celana panjangnya. "Mami lagi sensitif."Setelah itu, keduanya berkeliling sekitar pantai berharap ada toko yang menjual baju.Tak lama kemudian, Qeiza merasakan naga-naga kecil dalam perutnya bernyanyi, "Aku lapar.""Aku juga lapar. Kita cari restoran." "Lalu bagaimana dengan celana kamu yang basah itu?! Nanti kamu bisa masuk angin," ucap Qeiza."Tak masalah, aku tidak akan mati hanya karena celana basah. Paling hanya senjataku yang jadi mengkerut karena kedinginan."Qeiza mendelik. "Itu lebih parah," gumamnya pelan.Arlando melajukan mobilnya pelan, menyusuri jalan raya tepi pantai mencari restoran yang khusus menghidangkan masakan seafood.Tak berapa lama, Arlando dan Qeiza mendapatkan restoran yang nyaman. Tanpa menunggu lagi, keduanya segera memesan berbagai macam olahan masakkan seafood. Arlando d
last updateLast Updated : 2024-03-22
Read more

75. RASA APA DALAM HATI INI?!

"Maaf?!" tanya Arlando dengan mimik wajah yang bertanya siapa anda. Wanita itu terkikik malu karena Arlando tak mengenalinya sementara dirinya begitu antusias. "Saya Gloria. Mobil kita waktu itu hampir bertabrakan."Setelah beberapa detik, Arlando baru bisa mengingat wanita tersebut. "Oh. Saya ingat sekarang. Anda, Nyonya Gloria.""Nona Gloria, bukan Nyonya Gloria. Saya belum menikah," ucap Gloria menegaskan. "Oh, maaf. Saya tidak tahu.""Tidak masalah, tapi ngomong-ngomong, kebetulan kita bertemu di sini. Ada sesuatu yang ingin saya bicarakan," ucap Gloria. Pembicaraan berlanjut, Gloria berusaha mencari topik pembahasan agar Arlando bisa berlama-lama mengobrol dengannya. Sementara itu, Qeiza yang berada di kamar menunggu dengan gelisah. "Ke mana sih si Arlando ini? Lama banget cuma ambil baju di mobil!" Tak lama kemudian, Qeiza memutuskan untuk pergi mencari Arlando. Di lobi hotel, Qeiza mengedarkan pandangan ke sekeliling, tapi suami kontraknya tidak ada. Langkah kakinya berl
last updateLast Updated : 2024-03-23
Read more

76. GODAAN WANITA LAIN

Qeiza berhasil membantu Gloria masuk ke dalam kamarnya yang ternyata kamar Gloria bersebelahan dengan kamarnya sendiri. "Thank you," ucap Gloria setelah duduk ditepi tempat tidurnya."Sama-sama," jawab Qeiza. "Aku akan minta tolong pegawai hotel untuk memanggilkan dokter untukmu.""Tidak usah," ujar Gloria meringis menahan sakit."Kakimu harus diobati!" seru Qeiza melihat sekeliling kamar yang nampak berantakan. "Apa kamu tinggal sendirian di sini atau bersama seseorang?!""Aku tinggal sendiri. Aku seorang wanita lajang. Ngomong-ngomong, namaku Gloria.""Qeiza Noura. Kamu bisa memanggilku Qeiza," jawab Qeiza. Setelah itu, Qeiza pergi untuk mencari bantuan agar kaki Gloria segera di obati. Selesai dengan semua urusan menolong Gloria, Qeiza mencari obat penurun panas untuk suami kontraknya yang kebetulan ada di apotik kecil di samping hotel sehingga memudahkan Qeiza untuk mendapatkannya. Arlando terbaring lemah di atas tempat tidur. Wajahnya terlihat pucat dengan tubuh menggigil keti
last updateLast Updated : 2024-03-24
Read more

77. KESAL BERKELANJUTAN

DREET!DREET!Ponsel Arlando bergetar. Nama mami kembali tertera di layar ponsel."Qei, aku mau angkat telepon dulu," bisik Arlando pelan kemudian pergi meninggalkan meja.Gloria tersenyum melihat Qeiza. "Aku tidak menduga sama sekali, ternyata Tuan Meshach adalah suamimu."Qeiza hanya tersenyum. Mulutnya sedang mengunyah nasi goreng seafood."Kamu, wanita yang sangat beruntung punya suami ganteng dan kaya seperti Tuan Meshach," sambung Gloria. "Apa kalian berdua sudah punya momongan?!" Qeiza menggeleng. "Oh," senyum misterius langsung tersungging di bibir Gloria. "Cepat-cepat punya anak lho Qei biar suamimu tidak diambil wanita lain. Anak itu pengikat dalam rumah tangga.""Kami belum memikirkan tentang anak," ucap Qeiza dengan polosnya."Lho kenapa? Biasanya, orang yang sudah menikah itu pengen cepat-cepat punya anak."Qeiza diam. Gloria tidak tahu dibalik alasan pernikahannya dengan Arlando karena apa."Melihat si Qei diam, sepertinya ada yang sedang disembunyikan. Gue harus cari
last updateLast Updated : 2024-03-26
Read more

78. BERTEMU TANPA DISENGAJA

"Hai!"Gloria mendongak. Evan berdiri di samping mejanya."Sudah lama menungguku?!" "Baru beberapa menit yang lalu," jawab Gloria menaruh ponsel yang sedang dipegangnya di atas meja.Setelah pesan makanan, keduanya pun terlibat pembicaraan yang cukup serius."Kebetulan sekali kamu bisa bertemu Tuan Meshach di sini," ucap Evan."Iya. Aku juga tidak menduga bisa bertemu di sini, tapi ,,,," wajah Gloria jadi kesal."Tapi kenapa?!" "Istrinya juga ikut," jawab Gloria tak senang.Evan terkekeh. "He-he. Kamu cemburu?!"Gloria meneguk wine yang tadi dipesannya kemudian melanjutkan lagi bicaranya. "Qeiza Noura. Lumayan cantik, tapi tetap jauh lebih cantik aku.""Pantas kau kesal, ternyata ada macan betinanya," ucap Evan. Gloria menatap intens Evan. "Jadi seleramu sekarang, wanita lugu?!""Apa maksudmu?!" "Qeiza Noura, istri dari Tuan Arlando Meshach yang telah berhasil mencuri hatimu itu!"Wajah Evan berubah serius, menatap tajam Gloria. "Kau jangan masuk campur urusanku dengan Qeiza. Tuga
last updateLast Updated : 2024-03-28
Read more

79. LEBIH BAIK MATI DARIPADA TERSIKSA

Qeiza dan Damar melihat ke belakang. Pria dengan jaket kulit berdiri menatap Damar."Reza, tolong aku!" Qeiza mengenali pria tersebut, pria yang telah menolongnya waktu nyasar di hutan."Lepaskan dia!" bela Reza."Jangan ikut campur urusanku," Damar tak kalah galak. Qeiza berusaha menarik pergelangan tangannya. "Lepaskan, brengsek!""Diam!" bentak Damar habis kesabaran.Bukan Qeiza namanya jika menerima begitu saja dibentak Damar. Dengan sekuat tenaga, Qeiza menginjak kaki Damar."Aww!" jerit sakit tertahan ke luar dari bibir Damar. Qeiza langsung menarik tangannya. "Rasain!"Setelah itu pergi meninggalkan Damar yang meringis kesakitan karena kakinya diinjak Qeiza.Reza langsung tersenyum meledek. "Mantap bro!" Qeiza berjalan sangat cepat, "mimpi apa gue semalam sampai bertemu lagi dengan si pengkhianat!""Qeiza!" Terdengar panggilan dari belakang. Qeiza baru tersadar tadi meninggalkan Reza."Jalanmu cepat sekali!" Reza berusaha mengimbangi jalannya Qeiza. "Terima kasih.""Terima
last updateLast Updated : 2024-03-30
Read more

80. NIKMAT BERDOSA

Damar tersenyum. "Kau suka?!" bisiknya di depan telinga Ririn. Ririn mengangguk pelan, melihat tangan Damar mulai membuka tali ikat pinggang bathrobe yang sedang dipakainya. "Jangan di sini," bisik Ririn. "Aku ingin melakukannya di sini," jawab Damar membalikkan tubuh Ririn jadi berhadapan dengannya. Dua bukit kembar Ririn yang tidak memakai penghalang apapun mengintip malu-malu dari balik bathrobe yang telah terbuka bagian depannya, tapi tidak dengan bagian tubuh Ririn bagian bawahnya."Kenapa kau pakai ini?!" Damar menarik kain berenda merah yang menutup area sensitif Ririn. "Harus ditutup," jawab Ririn manja. "Kalau ada semut masuk dan menggigit bagaimana?!"Damar terkekeh. "He-he-he. Tidak ada semut yang berani masuk ke dalam sini kecuali burungku," ucap Damar menarik tangan Ririn agar memegang aset pribadinya yang sedikit terbangun. "Lebih baik kita bercinta di kamar," saran Ririn. "Di sini kotor." Damar mengangkat tubuh Ririn ke atas meja makan. "Aku ingin bercinta di sini
last updateLast Updated : 2024-03-30
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
DMCA.com Protection Status