Qeiza menepuk dada berulang-ulang. Napasnya terasa sesak."Qei," Arlando panik. Cireng yang sedang dipegangnya segera ditaruh di atas meja. "Uhuhk ,,, uhuhk ,,,." Sepotong cireng hampir sebesar ibu jari tersangkut di tenggorokan. Tidak bisa masuk dan juga ke luar."Ya Tuhan, kamu tersedak!" Arlando menepuk punggung Qeiza berulang-ulang agar cireng bisa ke luar.Wajah Qeiza memerah lalu kemudian, sepotong cireng berhasil ke luar dari mulutnya ketika Arlando menepuk punggungnya dengan sedikit keras."Uhuhk ,,, uhukh!"Cireng yang tak berdosa, tapi hampir saja membawa petaka tergolek di atas lantai."Kamu selalu saja ceroboh!" seru Arlando, menatap cemas wajah Qeiza. "Dari kecil sampai sekarang tidak pernah berubah, makan apapun selalu tersedak!"Perlahan, napas Qeiza mulai teratur. Wajah kemerahannya berangsur normal kembali. Arlando mengambil gelas air putih. "Ini minumlah, pelan-pelan! Jangan sampai tersedak lagi!"Dalam sekejap, air satu gelas telah habis. "Leganya," Qeiza menaruh
Last Updated : 2024-02-08 Read more