Home / Romansa / SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN: Chapter 101 - Chapter 110

117 Chapters

101. RAHASIA TERBONGKAR

Melihat gelagat aneh dari suaminya, Qeiza langsung menghindar. "Aku tidak mau bercinta lagi! Pinggangku hampir copot.""He-he. Kamu yang membuat aku menjadi kecanduan!"Qeiza cepat-cepat masuk ke dalam kamar mandi lagi setelah mengambil pakaian yang akan dipakai jalan-jalan di pantai. Terdengar Arlando tertawa terbahak dari luar kamar. "Ha-ha-ha.""Dasar gila! Masa terus-terusan minta jatah. Pinggangku rasanya mau copot begini," gerutu Qeiza dari balik pintu kamar mandi.Angin pantai dan suara debur ombak yang saling bersahutan menyambut kedatangan Arlando dan Qeiza ketika akan makan siang di tempat khusus terbuka yang mengarah ke arah pantai. Masih ada beberapa tamu undangan yang juga ikut menginap di pulau membuat hati Qeiza dan Arlando menjadi tenang. Bahkan acara makan siang terasa begitu meriah karena semua berkumpul bersama.Setelah beberapa saat menyantap setiap hidangan yang telah disediakan, Arlando tidak melihat tuan rumah ikut bergabung akhirnya memberanikan diri bertanya
last updateLast Updated : 2024-05-04
Read more

102. PIJATAN PELAYAN

Qeiza meringis. "Sakit.""Apanya yang sakit?!" tanya Arlando cemas melihat tubuh istrinya dari atas sampai bawah.Qeiza nampak ragu, tapi kemudian tangannya meraba selangkangan. "Di sini yang sakit. Sewaktu tadi berlari, bagian ini sakit," Qeiza menunduk melihat ke area sensitifnya. "Selangkanganku sakit."Arlando garuk-garuk kepala tak gatal. "Oh, di situ."Qeiza meringis. "Sakit banget Arlando.""Aku harus bagaimana?" "Aku tidak bisa jalan," rengek Qeiza manja. "Gendong.""Bilang saja minta digendong, pake alasan sakit segala!" Arlando langsung mengangkat tubuh istrinya. "Pegang leherku agar kamu tidak jatuh."Qeiza dengan sigap langsung mengalungkan kedua tangannya di leher Arlando. Wajah meringis dan rengekan berubah menjadi senyum manis."Manja," ledek Arlando menggoda istrinya.Qeiza mencubit dada Arlando. "Bukan manja, tapi memang benar-benar sakit! Gara-gara kamu, aku jadi sakit.""Kok gara-gara aku?!" "Iya!" Qeiza tak mau kalah. "Kalau kamu tidak minta jatah terus menerus,
last updateLast Updated : 2024-05-06
Read more

103. MISTERI MAP COKLAT BERPITA MERAH

Jauh dari pulau, di dalam sebuah apartemen terlihat Damar sedang bersitegang dengan Ririn. "Gugurkan kandunganmu!" "Gugurkan?!" tanya Ririn tak percaya. "Kau gila! Ini anakmu!" Ririn menatap nyalang Damar."Cuih!" Damar membuang saliva. "Kau yakin itu anak gue?!""Iya, ini anakmu!" "Kau, wanita murahan!" tunjuk Damar pada Ririn. "Darimana loe tahu itu anak gue, hah?! Setiap hari loe tidur dengan banyak pria!" tuduh Damar sarkas."Apa kau bilang?""Leo, wanita murahan!" Damar mengulang kalimatnya tak kalah sewot."Brengsek kau!" Ririn mengambil vas bunga yang tak jauh dari tempatnya berdiri.Prang!Vas bunga pecah berserakan di lantai setelah terlebih dahulu menghantam daun pintu."Wanita sialan!" Damar semakin tersulut emosi.Ririn tak hanya berhenti di situ saja. Lemparan vas bunga tidak mengenai Damar, sekarang di ambilnya asbak dari atas meja kemudian langsung dilempar ke arah Damar.Prang!Pecahan asbak berserakan di lantai setelah mengenai daun pintu karena Damar dengan cepat
last updateLast Updated : 2024-05-06
Read more

104. ADA SEBAB, ADA AKIBAT

"Serius sekali, memangnya mau bicara apa?" tanya Papi naik ke atas tangga. Melihat wajah suaminya yang nampak lelah, mami mengurungkan niatnya. "Hanya masalah tentang putra kita. Besok saja kita bicaranya.""Kenapa lagi dengan putra kita itu?! Bikin masalah apa lagi dia?!"Mami terdiam, berjalan di belakang suaminya menaiki tangga dengan pikiran yang bingung, darimana dan bagaimana harus memulai bicara. Sementara itu, pasangan suami istri yang baru saja selesai mandi sedang duduk di atas tempat tidur bersandar di kepala tempat tidur."Qei," panggil Arlando."Mmm,,," gumam Qeiza tanpa mengalihkan perhatiannya dari layar ponsel serta tangan sibuk membalas beberapa pesan. "Tentang kita ,,,,""Tentang kita, maksudnya?!" tanya Qeiza menoleh pada suaminya. "Perjanjian itu."Sesaat Qeiza terdiam, mencerna kalimat Arlando. "Maksudmu, perjanjian pernikahan kita itu?!""Iya," jawab Arlando. "Mau kamu bagaimana?!" "Kok mau aku bagaimana sih?!" tanya Arlando tak suka. "He-he. Iya dong, mau
last updateLast Updated : 2024-05-08
Read more

105. KEBINGUNGAN

Malam indah bertabur sinar bulan di langit tak seindah suasana hati Arlando yang digelayuti keresahan. Niat hati mau ke ruang kerja ingin melihat semua pekerjaan kantor yang dibebankan pada asisten pribadi dan sekretarisnya selama dirinya tidak masuk kerja, tapi langkahnya terhenti begitu melihat di luar terang bulan. Arlando membuka pintu kaca yang langsung menuju ke taman samping. Angin malam sejuk langsung menyapa wajahnya begitu Arlando berjalan menuju gazebo. "Sejuk sekali," gumam Arlando melihat sekeliling taman yang sepi hanya diterangi cahaya lampu taman yang temaram.Suasana sepi dan angin semilir membuat Arlando jadi terbawa lamunan. Satu per satu bayang masa lalu berkelebat dalam pikirannya. Apalagi tentang pernikahan kontrak yang terjadi antara dirinya dan Qeiza Noura. "Bagaimana aku menjelaskan semuanya pada mami dan papi?!" keluh Arlando, teringat alasan kenapa sampai melakukan pernikahan kontrak dengan Qeiza. "Aku bisa dipecat jadi anak kalau semuanya aku ceritakan.
last updateLast Updated : 2024-05-09
Read more

106. TERUNGKAPNYA RAHASIA

Qeiza tak peduli dengan ledekkan Kris. Senyumnya semakin merekah bahkan semburat rona merah jambu terbias di wajahnya. "Hello!" Kris melempar Qeiza dengan pensil yang tadi dilempar kepadanya. "He-he," Qeiza menjulurkan lidahnya meledek Kris. Kris mendelik dengan gaya kemayunya. "Dasar gila! Lama tak masuk kerja, pulang-pulang malah jadi gila.""Siapa yang gila?!" tanya Mita baru saja masuk."Noh!" Qeiza dan Kris bersamaan saling menunjuk.Mita duduk di samping Qeiza. "Bagaimana liburannya Qei? Apa di sana seru?!" "Seru banget!" jawab Qeiza dengan mata berbinar. "Pulaunya indah, tapi ada yang jauh lebih indah dari pulau itu.""Apa tuh?!" tanya Mita dan Kris bersamaan."Kepo! Pengen tahu saja!" ledek Qeiza mencibir pada kedua temannya."Loe malah bikin gue jadi tambah penasaran," ucap Kris kemudian melaporkan pada Mita kalau dari tadi si Qeiza cengar-cengir sendiri kayak orang gila.Mita tersenyum lebar begitu Kris selesai bercerita. Lengannya menyenggol lengan Qeiza yang duduk di s
last updateLast Updated : 2024-05-10
Read more

107. MASIH PUNYA MALU?

Mama memicingkan mata melihat putrinya seakan ragu dengan semua penjelasan yang putrinya berikan. "Percaya padaku ma. Aku tidak punya niat sedikitpun untuk membohongi mama dan papa.""Lalu bagaimana dengan orangtua Arlando? Apa kamu tidak memikirkan apa akibatnya jika mereka sampai tahu?!" tanya mama geram. "Kamu sangat keterlaluan Qeiza Noura! Apa yang kamu lakukan itu sangat melukai hati orangtua."Qeiza menunduk. "Sekarang, apa yang akan kamu jelaskan pada orangtua Arlando jika mereka tahu kalian berdua telah membohongi mereka?!"Qeiza semakin menunduk lebih dalam, terlihat sangat jelas wajahnya kebingungan. "Kamu bukan anak kemarin sore yang selalu bertindak gegabah. Kamu ini sudah besar! Sudah bisa membedakan mana yang baik dan mana yang salah!" Mama kehilangan kontrol, nada suaranya semakin meninggi sehingga mengundang perhatian pengunjung lain melihat ke arah mereka berdua."Ma,,," tegur Qeiza risih karena dimarahi mamanya dilihatin semua orang.Mama menghela napas, menenang
last updateLast Updated : 2024-05-13
Read more

108. APAPUN ALASANNYA, KEBOHONGAN TETAPLAH KEBOHONGAN

Tawa dan canda menyertai dalam setiap percakapan Ririn dan ketiga temannya. Sementara Damar hanya diam memasang wajah kecut tanpa tertarik sedikitpun untuk ikut bergabung dalam tawa dan canda mereka berempat.Lisa menyenggol lengan Ririn. "Kenapa cowo loe diam saja?!" bisiknya depan telinga Ririn."Memang orangnya jarang bicara," jawab Ririn berbisik pula memberi alasan padahal bukan itu yang sesungguhnya."Oh."Bukan hanya Lisa saja yang merasa aneh dengan Damar, kedua teman pria Ririn juga ikut merasa aneh dengan Damar yang tidak merespon apapun.Waktu terus berlalu. Damar akhirnya lega ketika teman Ririn pamit pergi. Senyum misteri tersungging di bibir Damar begitu Ririn mengantar temannya sampai pintu apartemen. Sekarang yang tersisa hanya dirinya dan Ririn yang berada di dalam apartemen."Aduh, bagaimana ini?!" bisik hati kecil Ririn cemas ketika melihat dari sudut mata, Damar sedang menatapnya dengan tajam. Satu langkah, dua langkah, Damar datang mendekat pada Ririn yang sedan
last updateLast Updated : 2024-05-15
Read more

109. APA AKU BISA JIKA KEHILANGAN KAMU?!

Kediaman keluarga Meshach nampak sepi ketika Arlando dan Qeiza pulang. "Jam berapa?!" tanya Qeiza pada suaminya. "Sudah lewat dari tengah malam," bisik Arlando."Semua orang sudah tidur.""Baguslah," gumam Qeiza berjalan sangat hati-hati karena lampu ruang yang temaram.Klik!Lampu ruangan berubah terang, Qeiza hampir saja meloncat kaget. "Tuan muda, nyonya muda? Bibi pikir siapa," suara bibi memecah kesunyian. "Aduh bibi! Bikin kaget saja! Hampir copot jantungku!" "He-he, maaf nyonya. Bibi tidak bisa melihat dengan jelas, takutnya ada maling," bela bibi."Lampunya matiin lagi bi!" pinta Arlando kemudian menarik tangan Qeiza agar melanjutkan lagi langkahnya menuju kamar.Di dalam kamar, Qeiza langsung melepas sepatu high heelsnya. "Lelah banget, ingin cepat mandi dan tidur.""Aku duluan yang mandi!" Arlando buru-buru masuk ke kamar mandi. Qeiza menghempaskan tubuh di sofa. "Badan cape pikiran juga cape. Kenapa jadi seperti ini?!" gumamnya teringat kembali dengan pernikahan kontr
last updateLast Updated : 2024-05-16
Read more

110. MENCARI TAHU ALASANNYA

Arlando menggosok kedua mata. "Siapa sih yang buka jendela? Silau!" ucapnya bersuara serak ciri khas orang bangun tidur.Qeiza yang terlebih dahulu menyadari akan kehadiran mami segera menyenggol tubuh Arlando. "Mami ,,,"Mendengar kata mami, kesadaran Arlando langsung terkumpul sempurna. "Mami?!" Qeiza bangun. "Selamat pagi mami,' sapanya basa basi."Sudah siang masih tidur! Kalian tidak pergi bekerja?!" tanya mami."I-iya mam," jawab Qeiza gugup langsung turun dari atas tempat tidur dan bergegas ke kamar mandi. Sementara Arlando kembali menarik selimut. "Aku masih mengantuk."Mami menarik selimut yang menutupi tubuh Arlando. "Bangun, ini sudah siang! Mami juga ingin bicara tentang pernikahan kontrakmu itu!"Deg!Jantung Arlando kaget. "Gawat! Pernikahan kontrak lagi yang mami bahas! Aku harus cari akal untuk menghindari mami," hati kecilnya bicara."Mami ingin bicara denganmu! Cepat bangun Arlando!" "Apa sih mami ini?! Pagi-pagi sudah marah-marah. Nanti kulitnya cepat keriput," u
last updateLast Updated : 2024-05-17
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status