Home / CEO / Tiga Bayi Sang Mafia / Chapter 281 - Chapter 290

All Chapters of Tiga Bayi Sang Mafia: Chapter 281 - Chapter 290

309 Chapters

S2 Bab 123. Permainan Panas Maria

Cakra terus sibuk dengan memerintahkan anak buahnya untuk mencari keberadaan Mark yang sudah menculik menantunya sedangkan Maria saat ini berada di rumah pria yang sudah menculik Kiara. Bukannya pulang ke rumah, Maria kembali ke rumah milik Mark. Mark yang tidak tahu Maria berada di rumahnya, memutuskan untuk pulang, dia masih menunggu kabar dari anak buahnya yang akan mencelakai Kiano karena dia ingin Cakra merasakan apa yang dia rasakan waktu dia ditembak."Jaga dia baik-baik jangan sampai lepas dan ingat jangan sampai ada yang tahu berani kita di sini kabari saya jika ada terjadi sesuatu mengerti," ucap Mark kepada anak buahnya. "Baik, Tuan, saya akan menjaga keamanan kita dan akan kabari Anda. Anda jangan khawatir kita akan aman di sini," jawab anak buah dari Mark kepada tuannya. Mark, segera pergi meninggalkan markas dirinya ingin memantau perkembangan Cakra. Mark yang tiba di rumah melihat mobil Maria di garasi mobilnya. Mark menaikkan alisnya, dia heran kenapa Maria ada di
Read more

S2 Bab 124. Habis Kalian

"Iya, ini dia lokasinya dan kita akan segera menyerangnya, cepat kasih tau Daddy, kita katakan padanya kalau kita sudah menemukan tempat di mana Kiara di sembunyikan. Ayo cepat kasih tahu dan kita bergerak ke sana agar mereka tidak melukai Kiara. Ayo, ayo," ucap Kahfi yang meminta kepada Kenzi dan yang lainnya untuk segera memberitahukan kepada orang tua mereka karena mereka sudah menemukan di mana keberadaan dari Kiara itu semua karena chip yang dipasang oleh Kiano di ponselnya. Mendengar perkataan dari Kahfi, mereka pun segera bergegas menuju ke mobil, mereka juga sudah memberitahukan kepada seluruh anak buah mereka untuk pergi ke tempat di mana Kahfi sudah berikan kepada mereka. Kenzi segera menghubungi Kiano, dia ingin memberitahukan kalau mereka sudah menemukan keberadaan dari Kiara dan Baron juga menghubungi Cakra kalau dia pun sudah menemukan keberadaan dari Mark. Cakra yang mendengar kabar tersebut segera bergerak Kiano yang mendapatkan keberadaan dari Mark segera menghubun
Read more

S2 Bab 125 . Habis Kalian 2

"Kamu mau aku jawab jujur?" tanya Nilam dengan serius tapi masih tetap lembut. "Iya, aku sangat ingin kamu jawab jujur. Jawablah jujur, Sayang. Aku saat ini dilema, aku ini seorang penjahat aku melupakan orang yang sudah membuat aku selamat, aku ingin menusuknya dari belakang, aku juga tidak punya hati dan aku juga tidak bisa membuat kamu bahagia, diriku bahagia, aku tidak mau semua itu hilang, aku ini seorang mafia, Nilam. Aku mafia, aku jahat, Nilam," jawab Alex yang mengakui siapa dia. Mendengar perkataan dari Alex membuat Nilam terdiam dan dia tidak tahu kenapa Alex mengatakan itu. Apa yang harus dia jawab kepada Alex setelah mendengar perkataan dari Alex. Apakah Nilam bisa menjawabnya? Dia baru tau ternyata Alex adalah mafia pantas saja di rumah Alex semua orang berpakaian hitam dan dia juga terlihat kejam, pemarah tapi jauh dari semua itu Alex masih mempunyai sisi yang sangat baik hingga membuat dia mulai tertarik dengan Alex tapi entah kenapa dia tidak ingin mengungkapkan se
Read more

S2 Bab 126. Tidak Menemukannya

Suara tembakan keluar dari senjata kesayangan milik Mark, mendengar ada suara tembakan menuju ke arahnya. Mark menembak musuhnya yang tidak lain adalah Kenzi. Kenzi anak musuhnya. Kenzi yang hendak menembak mengurungkan niatnya, dia melihat musuh ayahnya dan musuh dia ingin menembaknya tanpa menunggu lama Kenzi membalasnya kembali. Kenzi tidak akan lepas tangan, begitu saja dia yang lebih dulu sampai daripada ayahnya segera membalas serangan tersebut dan tentu saja antara Mark dan Kenzi saling menembak satu sama lain. "Lepaskan tawanan itu jika kamu ingin selamat maka cepat lepaskan dia!" teriak Kenzi meminta kepada Mark untuk melepaskan Kiara."Kamu pikir aku akan melepaskannya. Jangan mimpi. Aku tidak akan melepaskannya. Aku sangat membenci kalian, ayahmu sudah membunuhku dan sekarang aku adalah orang lain, tapi aku akan membalaskan dendamku. Jika kamu ingin wanita itu maka kamu harus serahkan nuklir kepadaku dengan begitu aku akan melepaskannya. Dan satu hal lagi enyahlah dari d
Read more

S2 Bab 127. Hadiah Kematian Ayahku

"Tidak perlu, aku tidak membutuhkan itu aku saat ini sudah mempersiapkan kepulanganku ke Italia bersama dengan Nilam. Aku ingin menikah dengannya tapi sebelum aku menikah aku akan menghabisi orang yang sudah membunuh ayahku," jawab Alex.Mendengar perkataan dari Alex, Rian terkejut dia tidak menyangka kalau Alex sudah memutuskan sesuatu yang sangat penting dalam hidupnya. "Kamu serius mengatakan itu?" tanya Rian kepada Alex. "Iya, benar sekarang bawa aku ke tempat di mana pembunuh itu berada," jawab Alex dengan suara yang datar. "Kamu tahu siapa pembunuhnya. Apa kamu yakin itu, karena aku tidak ingin kamu merasa terbebani ingat Alex, dia ibumu dia sudah melahirkanmu, apa kamu tidak bisa tanyakan baik-baik kepada dia kenapa dia membunuh ayahmu Apakah dia ingin bersama dengan pria lain atau apapun itu kamu harus bertanya jika memang jawabannya tidak sesuai dengan apa yang kamu inginkan maka terserah kamu mau apakan dia," jawab Rian mencoba untuk meyakinkan kepada Alex apakah dia in
Read more

S2 Bab 128. Jangan Bergerak

Cakra dan rombongan segera pergi ke tempat di mana Luna, Arvin, Beno, Pasha, Malik, berada dia ingin tahu apakah nuklir tersebut sudah dibawa atau belum karena Cakra sudah memberikan instruksi kepada anak buahnya dan orang-orang sekitar untuk mengelilingi tempat tersebut lebih tepatnya mengalihkan pandangan dari mafia-mafia yang saat ini tengah mengejar nuklir tersebut. Dan untuk mempermudah mereka membawa nuklir yang akan mereka pindahkan ke tempat yang aman melalui jalur laut karena saat ini kapal sudah menunggu mereka. Perjalanan menuju ke tempat di mana teman-temannya berada lumayan cukup jauh, Cakra memprediksi mereka akan sampai tengah malam. Sedangkan anak buah Mark dan Mark sendiri sudah berada di markas lain membawa Kiara yang masih pingsan dan tidak sadarkan diri, terlihat wajah yang sudah lembam dan bengkak karena pukulan dari Mark."Cepat bawa dia ke dalam dan bagaimana dengan nuklirku. Apakah tempat nuklir tersebut bisa kita serang?" tanya Mark kepada anak buahnya. "T
Read more

S2 Bab 129. Mengerikan

Mereka pun akhirnya bisa membawa nuklir tersebut ke dalam container dan mereka berhasil melewati semua masa sulit yaitu masa dimana terhindar dari mafia yang mengintai mereka. Mobil Cakra muncul di tempat di mana nuklir tersebut berada dan saat ini Cakra berpura-pura membaur dengan mereka. Tidak lupa, Cakra memakai tahi lalat di pipinya dan kacamata tebal agar menyempurnakan penyamaran dirinya. Kiano yang melihat Daddynya sudah berubah ikut berubah dan mereka berdua turun. Cakra dan Kiano di sambut oleh mereka anak buah yang berpura-pura menjadi Tuan rumah dan bersalaman dengan Cakra dan Kiano dan beberapa anak buah Cakra yang menyamar sebagai warga yang ikut dalam acara tersebut, penyamar anak buah Cakra benar-benar rapi dalam menyusun penyamaran hingga beberapa mafia terkecoh dan itu bisa Cakra lihat dari pengawasan dia. Anak buah Cakra buka suara dia ingin melaporkan semuanya kepada Cakra. "Tuan, mereka semua ada di sini, termasuk anak buah dari Mark. Apa tidak sebaiknya kita b
Read more

S2 Bab 130. Alex Di Serang

Cakra memandang ke arah pria yang tadi ditangkap oleh anak buahnya, dia tersenyum melihat pria tersebut yang ketakutan memandang dirinya sudah dipastikan kalau orang tersebut takut untuk melihat dirinya. Kenzi, Kiano, Dio, Arvan, Mike, Kahfi dan Hans melihat senyum di wajah Cakra mereka menyimpan tanda tanya kenapa Cakta tersenyum setelah membaca pesan Apakah ada kabar baik untuknya sehingga senyum dari sang mafia itu seperti itu. "Dekarang aku kasih satu kesempatan untukmu. Katakan yang sejujurnya kepadaku, tidak perlu kamu menutupinya. Ayo cepat katakan di mana mereka menyembunyikan anakku, aku tidak akan membunuhmu tapi jika kamu menolak mengatakannya maka aku akan habisi kamu. Aku tidak main-main, aku serius dan jangan sampai aku murka kepadamu, kamu sudah tau bagaimana aku murka, sekarang cepat katakan di mana dia, aku kasih waktu 5 menit untuk mengatakannya karena aku tidak punya waktu. Ayo cepat katakan!" perintah Cakra dengan memberikan waktu kepada pria tersebut untuk men
Read more

S2 Bab 131. Sebentar Dia Mati, Maria

Alex pun tidak berkata apa-apa saat ini, dia hanya menundukkan kepala, ingin membalas tapi jika dia membuka mobil maka peluru itu akan masuk ke mobilnya. Mobil yang dipakai Alex adalah mobil anti peluru, hanya bagian luar saja yang dapat mereka tembak, namun tidak bisa masuk ke dalam dan mobil tersebut pun tidak rusak sama sekali karena mobil yang digunakan oleh Alex benar-benar dirancang khusus untuknya jika ada musuh yang menyerangnya maka musuh tersebut tidak bisa melukainya. "Berapa lama lagi mereka datang ? Kenapa lama sekali, aku sudah tidak sabar untuk melenyapkan mereka, berani-beraninya mereka menyerangku. Siapa yang berani menyerangku, Rian?" Alex geram dan dia sangat membenci orang yang sudah berani menyerangnya dan dia juga ingin menyerang balik orang-orang tersebut. Namun, nyatanya dia tidak bisa hanya mendengar suara tembakan yang mengarah ke mobilnya saja sedangkan sang sopir diminta tunduk oleh Rian."Pak, tundukkan saja kepalanya, lindungi diri Bapak, cepatlah!" pe
Read more

S2 Bab 132. Penyergapan

Tembakan tersebut tidak membuat pria tersebut mengakui siapa yang sudah melakukannya. "Ampun Tuan, jangan bunuh saya." Pria tersebut masih belum mengatakan siapa orangnya, pria itu hanya menatap ke arah Alex dengan tetapan yang sangat menyebalkan menurut Alex."Masih belum mau mengatakannya? Apa sekarang aku ingin mengeksekusimu langsung seperti teman-temanmu itu?" tanya Alex. Mendengar perkataan dari Alex, kontak saja membuat pria tersebut ketakutan ia menggelengkan kepala dan dia langsung menjawabnya. "Tuan Mark yang melakukannya, dia yang menyuruh kami untuk menyerangmu, Tuan. Tolong ampuni saya. Saya masih punya keluarga, saya hanya diajak oleh mereka untuk menyerang dan saya diberi imbalan uang oleh mereka, tapi jika kamu meninggal tapi jika tidak maka saya dan keluargaku akan dibunuh, tolong Tuan jangan bunuh saya, semua saya lakukan demi anak saya yang mau operasi kalau Tuan tidak percaya, Tuan bisa ke rumah sakit dan carilah nama anakku di sana," jawab pria tersebut mencer
Read more
PREV
1
...
262728293031
DMCA.com Protection Status