Home / CEO / Tiga Bayi Sang Mafia / Kabanata 291 - Kabanata 300

Lahat ng Kabanata ng Tiga Bayi Sang Mafia: Kabanata 291 - Kabanata 300

309 Kabanata

S2 Bab 133. Dua Rival Bertemu

Luna dan ketiga sahabatnya yang sudah mengirim nuklir memutuskan untuk pergi ke tempat di mana Cakra berada dan saat ini, Luna meminta kepada Beno untuk menghubunginya. "You coba telpon desek, di mana desek saat ini dan apakah nuklir itu aman kalau kita tinggalkan desek? Pergi ke tempatnya tanpa kita awasi?" tanya Luna. "You tenang saja, Bule sudah di sana dia akan kawal dan kita tinggal tunggu laporan saja. Kalau kita ikut juga dengan mereka maka kita akan ketahuan jadi you santai saja tenang dan jangan takut nuklir itu hilang," jawab Beno. "Bagus kalau gitu, i jadi tenang kalau begitu cepat you telpon desek di mana, apakah desek sudah tau keberadaan dari Kiara. I tidak tenang sebelum desek mengetahui kabar dari desek, karena calon i selalu menanyakan desek," ucap Luna meminta kepada Beno untuk menghubungi Cakra karena dia ingin tahu di mana keberadaan mereka saat ini.Mendengar perkataan dari Luna, Beno yang duduk di sampingnya mengganggukan kepala, mereka saat ini sudah kembali
Magbasa pa

S2 Bab 134. Penolakan Cakra

"Tutup mulutmu, Cakra. Aku tidak pernah berkhianat kepadanya. Kamu jangan dengarkan dia dan lihatlah kamu itu seorang mafia Baron tapi kamu menjadi pengikutnya. Apakah itu tidak bodoh namanya, lebih baik kamu ikut denganku dan kita bisa menguasai semuanya," jawab Mark yang menghasut Baron agar berpihak kepadanya. Mendengar perkataan dari Mark dan ayahnya baik Kenzi, Kiano dan yang lainnya terkejut dia memandang ke arah Baron, pantas saja pria ini sangat cepat mencari keberadaan Mark, ternyata dia dulunya mafia bersama dengan Mark dan karena ketamakan dari Mark ia harus dikhianati benar-benar rahasia yang tertutup rapat dan terbongkar saat ini juga. "Aku tidak masalah menjadi anak buahnya asal aku tidak berkhianat kepada majikanku, beda denganmu," jawab Baron yang membuat Mark semakin terpojok dan dia gagal untuk menghasut Baron karena Mark tidak bisa membuat Baron berpihak kepadanya dan menyerang Cakra.Baron yang lebih awal membangun klan mafia yang dikuasai Mark saat ini semuanya
Magbasa pa

S2 Bab 135. Terungkap

"Apa, aku melewatkan pesta kalian? Ada apa ini, hmm? Kenapa kalian tidak mengundangku, kalian sungguh terlalu. Padahal, aku ingin ikut berpesta dengan kalian, tapi entah kenapa aku tidak diundang," ucap Alex yang akhirnya tiba di markas Mark bersama Rian. Melihat ada ibunya di markas Mark membuat Alex merubah raut wajahnya, Maria memandang ke arahnya namun reaksi Alex biasa saja, dia tidak terlihat senang atau apapun itu, Alex terlihat seperti orang yang cuek dan tidak mengenal siapa Maria. Maria, melihat anaknya berada di markas menatap Alex dengan sedikit rasa gugup karena dia yakin kalau Alex pasti bertanya kepada Mark. Kenapa dia diserang sedangkan saat ini Mark seperti orang linglung dia masih memikirkan masa lalunya tanpa sedikitpun dirinya sadari kalau musuhnya sudah ada di depan dirinya siap mengeksekusi dirinya. "Kenapa kalian biasa aja dan kamu Kiano, benar kan kalau namamu Kiano, itu tunanganmu bukan? Sana selamatkan dia, aku yakin dia menunggumu untuk menjemputnya, tapi
Magbasa pa

S2 Bab 136. Akhirnya Meninggal Juga

"Aku tidak tahu, Rian. Apakah aku harus mempercayai dia atau tidak. Apakah aku harus memaafkan dia atau tidak. Bagaimana kalau tadi aku tertembak, Rian, bagaimana kalau kita semua tertembak, anaknya saja sudah dia luka Rian dan bagaimana itu terjadi kepada kita tadi, kenapa kau tega ibu, kenapa kau tega! Aku anakmu. Apakah kau selama ini tidak menganggap aku sebagai anakmu!" teriak Alex dengan cukup kencang membuat Alex murka. "Aku tidak pernah menyuruhmu dialah yang mau melakukannya, Mark. Jangan berbohong kepadanya katakan saja kalau kamu yang ingin membunuhnya, kamu ingin menguasai mafianya, bukan? Dan kamu ingin menguasai nuklir itu. Sudahlah, jangan berpura-pura bohong dan jangan limpahkan semuanya kepadaku. Aku tidak pernah melakukan apapun dan aku juga tidak pernah menyuruhmu," jawab Maria yang mulai membela diri kalau bukan dia yang meminta Mark melakukan pembunuhan tersebut. Mendengar perkataan dari Maria membuat Mark semakin kesal dia ingin menembak Maria. Namun sayang, M
Magbasa pa

S2 Bab 137. Pertengkaran Kenzi Dan Kiano

Mobil yang dibawa oleh Kahfi sampai di rumah sakit mereka segera keluar membawa Kiara yang saat ini tubuhnya sudah mulai melemah darah sudah mengalir membasahi pakaiannya. Kiano tidak sanggup untuk melihat calon istrinya tersebut melemah dan banyak menghabiskan darah."Dokter, Suster, tolong istri saya, dia terluka tolong!" teriak Kiano mengatakan kalau istrinya terluka dan dia meminta kepada Dokter dan Suster untuk mengobatinya karena saat ini posisi mereka masih jauh dari rumah sakit besar jadi mereka membawa Kiara ke rumah sakit yang ada di sekitar tempat mereka saat ini berada. "Bawa sini, Mas, letakkan di bankar ini," ucap Suster kepada Kiano. Kiano yang diminta untuk meletakkan Kiara di bankar segera meletakkannya dengan perlahan dan hati-hati. Kiano menunggu di luar dia tidak diperbolehkan masuk ke dalam ruang ICU. Kahfi menepuk pundak Kiano memberikan semangat kepada Kiano. "Kakak, tenang saja, kakak Kiara akan baik saja, dia kuat jangan sedih. Paman, mungkin mengatakan it
Magbasa pa

S2 Bab 138. Mencoba Berdamai

"Dia baik, kondisinya stabil tidak ada masalah sama sekali dan akan sembuh seperti semula," jawab dokter yang menepuk pundak Kenzi. Dokter pun segera pergi dan tidak lama, salah satu ruangan kembali terbuka, Dokter keluar dan membuka maskernya. Rian yang melihatnya langsung berlari mendekati Dokter berharap Alex juga sama seperti Cakra, berharap kalau Alex baik-baik saja. "Pasien yang bernama Alex, siapa keluarganya" tanya Dokter kepada mereka semua. Arya maju dan menatap ke arah dokter menunggu apa yang Dokter katakan. "Pasien atas nama Alex saat ini masih belum sadarkan diri, tapi dia selamat dan saat ini dia akan dibawa ke ruang inap khusus ICU, hanya satu orang saja yang bisa melihatnya. Oh, ya kami perlu darah dan kami kekurangan darah golongan o jika ada yang bergolongan darah O bisa untuk transfusi darah segera," jawab Dokter yang mengatakan kalau Alex membutuhkan golongan darah O.Mendengar hal itu Rian segera membuka suaranya. "saya golongan darah O, Anda bisa ambil semua
Magbasa pa

S2 Bab 139. Keputusan Si Kembar

Seseorang yang ditanya oleh Kenzi adalah Rian. Rian yang melihat kedatangan dari Kenzi menundukkan kepala dan tersenyum kecil ke arahnya. Dan dirinya menundukkan kepala kearah Kenzi. "Tuan, maaf saya sudah membuat kegaduhan atas nama Tuan Alex saya minta maaf," ucap Rian yang membuat Kenzi menganggukkan kepala ke arahnya "Tidak apa, jangan khawatir, semua sudah terjadi. Jadi, bagaimana dengan dia?" tanya Kenzi lagi. "Tuan Alex baik, tapi beli sadarkan diri sama sekali, entahlah kenapa tidak sadarkan diri, saya jadi takut apa dia bermimpi sedang melawan Anda ya?" tanya Rian sambil terkekeh mengatakan kalau Alex bermimpi sedang melawan dia. Kenzi yang mendengarnya tersenyum dan dia duduk di samping Rian. Keduanya sama-sama diam dan tidak mengatakan apapun. Rian menghela napas dan membuka suaranya terlebih dahulu. "Permusuhan ini sudah berakhir ya, tidak ada lagi permusuhan yang ada perdamaian. Tuan Alex tidak akan memburu nuklir itu, simpanlah nuklir itu baik-baik. Jangan pernah k
Magbasa pa

S2 Bab 140. Drop

"Kenapa? Apa yang terjadi, mereka katakan apa?" tanya Kiano kepada Kenzi. Kenzi mendengar pertanyaan dari Kiano terdiam dan dia memandang ke arah Kiano. Helaan napas terdengar jelas di telinga Kiano. "Mommy, Kiano," jawab Kenzi kepada Kiano yang saat ini terlihat sendu. Kiano menatap ke arahnya dan matanya berkaca-kaca. "Kenapa Mommy?" tanya Kiano dengan suara bergetar. "Mommy kolps dia saat ini ditangani oleh dokter dan Mommy mencari Daddy," jawab Kenzi dengan air mata yang berlinang. Mendengar perkataan dari Kenzi, Kiano langsung lemas dia tidak menyangka kalau Mommynya seperti itu, Kiano ikut menangis bersama dengan Kenzi, dia tidak peduli jika ada orang yang mengatakan kalau dia cengeng dan sebagainya baginya meluapkan rasa sedih saat mengingat ibunya. "Bagaimana kalau Mommy tahu kalau Daddy tertembak, aku yakin Mommy pasti langsung koma. Aku tidak bisa bayangkan hal itu. Aku benar-benar takut jika terjadi sesuatu pada Mommy," jawab Kiano. "Kamu tunggu di sini, aku akan ke
Magbasa pa

S2 Bab 141. Membujuk Cakra

"Tidak apa-apa, aku hanya memikirkan bagaimana kalau kita liburan setelah kamu sembuh total. Kakak ingin kita pergi ke tempat yang benar-benar cocok untuk kita berdua karena semenjak menikah kita tidak pernah liburan maksudnya sejak kejadian waktu itu, kita tidak bisa pergi honeymoon," ucap Mika. mmndengar perkataan dari Mika, raut wajah Kenzo terlihat sendu, dia tahu kalau saat ini Mika pasti sedih karena dia belum bisa dibawa pergi untuk honeymoon."Maaf ya, nanti setelah Kakak sembuh kamu akan Kakak bawa keliling dunia dan setelah itu kakak akan memberikan honeymoon yang terbaik untukmu,x ucap Kenzo yang membuat Mika tersenyum dan menganggukkan kepalanya."Terima kasih karena sudah menjadi suami yang baik untukku, kakak. Mungkin dulu kita sering bertengkar tapi kakak juga sering membantuku dalam segala hal dan sekarang kasih sayang yang kakak berikan kepadaku lebih dari yang aku inginkan terlepas dari kasih sayang kedua orang tuaku dan kakakku sendiri. Sekarang, Kakak sudah menja
Magbasa pa

S2 Bab 142. Perubahan Alex

Malik, Pasha, Beno, Arvin, Luna serta Kenzi terdiam mendengar pertanyaan dari Cakra, mereka sulit untuk membohongi Cakra. Mereka takut jika Cakra nantinya akan marah kepada mereka karena tidak memberitahukan yang sebenarnya tapi mereka juga memikirkan kondisi Cakra saat ini yang tidak diperbolehkan banyak bergerak dan pergi dari rumah sakit. Kenzi tersenyum ke arah Cakra, dia tahu kalau Daddynya itu sangat merindukan Mommynya. Begitu juga dengan dirinya, terlebih lagi mendengar kabar kalau Mommynya sudah tidak sadarkan diri. "Mommy dalam keadaan baik, Daddy harus kuat apapun yang terjadi nantinya Daddy harus bisa bersama dengan Mommy, aku dan kedua kembaranku akan selalu bersama Daddy dan Mommy untuk itu kami berharap agar Daddy cepat sembuh dan kembali ke Mommy." Mendengar apa yang dikatakan oleh Kenzi membuat Cakra semakin penasaran dengan kondisi istrinya. Dia benar-benar ingin bertemu dengan Alena namun saat ini dia baru juga sadar dan tidak mungkin buru-buru, pergi bertemu de
Magbasa pa
PREV
1
...
262728293031
DMCA.com Protection Status