Beranda / CEO / Tiga Bayi Sang Mafia / Bab 261 - Bab 270

Semua Bab Tiga Bayi Sang Mafia: Bab 261 - Bab 270

309 Bab

S2 Bab 103. Makin Drop

Kenzi akhirnya sampai di rumah sakit bersama dengan Aluna. Kenzi tidak sabar untuk bertemu dengan mommynya yang sangat dia rindukan. Hanya berkomunikasi dengaan video call saja sudah membuat dia sedih. "Aku harap Mommy baik saja," ujar Kenzi kepada Aluna. "Iya, kita doakan saja. Aku yakin, Mommy akan baik dan Mommy juga kuat," jawab Aluna yang mengusap lengan istrinya. Kenzi menganggukkan kepala dan dirinya terdiam sambil melangkahkan kaki menuju ke ruangan dimana Alena di rawat. Saat keduanya sampai depan lift, Kenzi menekan tombol di dinding lift dan lift terbuka. Keduanya masuk dan kembali menekan tombol lift. Kenzi sekali-kali tersenyum ke arah istrinya. Aluna ikut tersenyum. Saat pintu lift terbuka, terlihat suasana di lantai tersebut ramai, anak buah Cakra dan para sahabat Cakra juga yang lainnya ada di sana. Kiano yang melihat Kenzi datang langsung menghampiri kakaknya. "Kakak, Mommy. Mommy, kakak. Mommy drop lagi, aku takut kakak," ucap Kiano memeluk Kenzi. Mendengar ha
Baca selengkapnya

S2 Bab 104. Itu Tidak Mungkin

"Dia ada di Selatan tepat di tengah-tengah hutan dan ada danaunya, dia mendirikan markas utama. Pergilah kalian ke sana nanti aku berikan alamat yang jelas dan satu lagi apa kalian yang menyerang markasnya saat itu?" tanya Beno kepada Kenzi dan yang lainnya. "Iya benar, waktu itu saat kami sedang makan seblak dan kami lihat siluman ular itu dengan seorang pria dan kami segera melakukan investigasi dan mengirim foto, paman Luna yang mengirimkannya setelah itu kami kembali lagi ke warung seblak dan ada dua orang remaja yang mengatakan kalau ada peperangan dan dia memberitahukan tempatnya, Paman yang membayar uang seblaknya sebagai pertukaran informasi kami ke sana dan mobilku rusak, mobil kesayanganku tepatnya mereka membakarnya. Jadi, ya sudah, aku habisi sekalian dan kami juga mengambil beberapa barang, aku dan Paman serta Kakak Kiano mengambil emas dan berlian tapi aku membagikannya kepada semua anak buah yang ikut terlibat dalam pertempuran waktu itu, kami tidak tahu itu punya sia
Baca selengkapnya

S2 Bab 105. Tertembak

Alex terdiam mendengar apa yang dikatakan oleh Luna, dia memang tidak mendengar dan mengetahui yang sebenarnya karena ibunya mengatakan kalau nuklir itu Ayahnya yang buat tapi saat ini dia mendengar bykan ayahnya tapi orang lain."Sekarang, you sudah tau bukan, apa yang sebenarnya terjadi. Kenzi dan you, harus menyudahi semuanya dan you, you semua harus cari orang yang sudah mengadu domba you dan you dan ingat satu hal lagi, pemilihan mafia sudah semakin dekat, you semua jangan mau diadu domba dan apa you semua tahu banyak yang sudah jadi korbannya, jadi jika ingin menjadi ketua mafia you semua harus berpikiran positif dan jangan sekali-kali you dan you saling adu kekuatan, nanti saja, selesai pemilihan, you semua adu kekuatan," ucap Luna."Aku tidak akan naik menjadi ketua mafia," jawab Kenzi yang membuat mereka semua memandang ke arah Kenzi. "Kak, kenapa, Kak? Bukankah itu keinginan Kakak dari dulu, Kakak tidak salah minum obat 'kan?" tanya Kiano kepada kakaknya. Kenzi menggeleng
Baca selengkapnya

S2 Bab 106. Ingin Bahagia

Rian ikut bersama dengan Dokter dan Suster, namun dia tidak diizinkan masuk ke dalam ruang IGD, Kenzi dan yang lainnya sibuk menghubungi anak buah mereka yang ada di tempat mereka melakukan pertemuan karena saat ini mereka ingin tahu siapa yang sudah melakukan penyerangan tersebut. Sudah dipastikan kalau mereka akan mendapatkan balasan yang setimpal dengan apa yang mereka perbuat! Kenzi tidak akan membiarkan penyerang tersebut lepas dari tangannya."Sudah tahu siapa yang melakukannya?" tanya Beno yang tiba-tiba muncul karena saat ini Beno mendapatkan kabar dari anak buahnya kalau mereka diserang. Begitu juga dengan Malik dan Pasha, tidak ketinggalan Arvin dan Tuan Rosario mereka semua turun untuk menemui anak-anak mereka dan cucunya yang diserang. Kebetulan sekali,Alex di bawah ke rumah sakit di mana Alena dan Kenzo dirawat."Loh, Daddy, dari mana? Kok tahu kalau kami diserang?" tanya Dio mendekati ayahnya dan dia berbisik pelan kepada Beno. Beno mendengar apa yang dikatakan anakn
Baca selengkapnya

S2 Bab 107. Operasi Alex

"Kenapa dengan kakak Kenzi, kok dia pingsan seperti baru lihat hantu? Apakah dia tidak tahu kalau aku yangdatang ke sini?" tanya Mika yang tanpa rasa bersalah menepuk pundak Kenzi hingga dia pingsan."You memang kelewatan sekali, Mika, bisa-bisanya you menepuk pundak Kenzi hingga pingsan, apa you tahu kalau dia terkena serangan jantung you akan dicincang oleh ibunya," ucap Luna yang segera membawa Kenzi untuk duduk dan membangunkannya."Lun, mungkin anakku tidak sengaja. Lo seperti tidak tahu anak gue aja, biasalah Mika ini terlalu jahil anaknya, jadi semua orang di jahili, sama seperti gue yang sering di jahili oleh dia," ucap Malik yang sedikit membela anaknya. "Ck, bukan jahil lagi Dad, super duper jahil, sama dengan Kenzo tidak jauh beda mereka, pantas mereka menjadi pasangan suami istri," jawab Mike yang membuat Mika tertawa geli."Sejak kapan kamu ada di sini? Bukannya kamu ada di sana?" tanya Kiano yang duduk di sebelah Kenzi dan membangunkan kakaknya itu dengan kaos kaki mili
Baca selengkapnya

S2 Bab 108. Tidak Percaya Padaku

"Pasien baik-baik saja, darahnya juga cukup, dia bisa menerima darah yang ada di rumah sakit ini. Kebetulan stok kami masih banyak, tidak apa-apa dia akan dipindahkan ke ruangan yang sudah kamu pesan, tapi dia jangan terlalu banyak bergerak saat ini dia masih butuh perawatan yang intensif dan besok pagi obat biusnya akan habis dan dia akan sadar kembali, nanti kami akan datang kembali tapi besok pagi untuk mengecek pasien Alex," ucap dokter yang menepuk pundak dari Rian. Mendengar apa yang dikatakan oleh Dokter tersebut, Rian sangat senang karena dia bisa menyelamatkan Alex dengan begitu, Alex bisa membalaskan semua dendam atas kematian dari ayahnya yang dibunuh oleh ibunya sendiri, entah Alex memaafkannya atau tidak itu akan jadi urusannya. Mereka melihat Alex keluar dari ruang operasi bersama dengan Suster. Rian segera menghubungi anak buahnya, dia ingin memberitahukan kepada mereka untuk berjaga di depan ruang inap Alex karena dia yakin kalau saat ini Maria akan datang untuk men
Baca selengkapnya

S2 Bab 109. Permintaan Kiano

"Bisa saja kamu berkhianat Maria karena aku tidak tahu hati seseorang, kamu memintaku untuk membantumu menghabisi Alex dan aku sudah melakukannya. Aku mencari keberadaan dari nuklir, racun dan penawar itu tapi nyatanya tidak dapat. Apakah kamu tahu di mana aku bisa mendapatkannya. Jika kamu tahu beritahukan kepadaku jangan menutupinya atau jangan-jangan kamu yang ingin ketiganya dan kamu ingin menguasai mafia juga makanya kamu menghabisi anakmu itu dan menghabisiku dengan mencuri semua barang-barangku. Apakah itu benar, Maria!" teriak Mark dengan cukup kencang karena dia menduga kalau ada orang dalam yang sedang berkhianat dengan dirinya karena saat berada di kafe waktu itu Maria terlihat tenang dan dia sesekali melihat ponsel.Sebenarnya dia tidak boleh berprasangka buruk bisa saja itu orang lain yang menghubungi Maria, tapi entah kenapa dari ekspresi Maria membuat dia curiga. "Jadi, kamu menghubungiku ke sini untuk mencurigaiku begitu. Ayolah Mark, aku sudah mengatakan kepadamu, a
Baca selengkapnya

S2 Bab 110. Bertemu Mommy

Kiara menganggukkan kepala dia akan menemani Kiano dan tidak ada salahnya bagi dia untuk ikut dan Kiano juga baik. Pria yang menghormati wanita juga dia terlihat menyukai anak-anak. "Iya, aku akan ikut, Mas." Perkataan Kiara membuat Kiano senang. Dia tidak akan menjadi jomblo lagi dan entah kenapa dia bahagia. Bukan hanya dia saja, saudaranya yang lain juga sama, mereka senang dan bahagia karena mereka bisa dekat dengan wanita yang mereka sukai. Tidak perlu lama pendekatan dan pacaran lebih baik menikah dan pacaran setelah menikah lebih baik dari pacaran sebelum menikah."Kita pergi sekarang, aku akan minta izin kepada Bibi untuk membawa kamu, ayo kita pergi. Woi, aku pergi dulu. Mau ketemu Mommy, kalian di sini saja, kalau Paman dan Bibi datang katakan aku ke ruangan Mommy," kata Kiano yang di anggukkan oleh mereka. "Ok, semoga berhasil. Salam untuk Mommy, kami akan ke sana nantinya," ucap Kahfi yang berhasil menaklukkan wanita yang barbar waktu itu. "Siap, bos!" Kiano memberika
Baca selengkapnya

S2 Bab 111. Bangun Mommy

"Mommy akan di bawah ke luar negeri, dia akan diobati di sana," jawab Cakra yang tidak membahas masalah wanita yang dibawa oleh anaknya Kiano. Dia tau saat ini ketiga anaknya tidak akan pernah mengecewakannya jadi apapun pilihan anaknya, Cakra akan menerimanya. Begitu juga dengan istrinya Alena karena Alena bukanlah tipe mertua yang galak dan banyak maunya, dia menerima siapapun itu yang penting anaknya bahagia. Kiano mendekati kaca dan melihat ibunya yang saat ini masih menutup mata, air matanya yang dia tahan sedari tadi akhirnya keluar, dia anak paling bungsu dan paling dimanja oleh Alena. Masih teringat di ingatannya saat Alena melindunginya dari penculikan itu dan sekarang dia tidak bisa melindungi ibunya. Cakra yang melihat Kiano menangis melangkahkan kaki mendekati Kiano. Kiara mundur ke belakang, dia tidak ingin mengganggu Kiano dengan keluarganya. Ibu Fatimah melihat cucu menantunya. Dan dia tersenyum ke arah Kiara. Kiara dengan sopan meraih tangan nenek dari Kiano dan di
Baca selengkapnya

S2 Bab 112. Sadar Kembali

"Aku katakan kalau Daddy tidak rapi dan terlihat jelek hanya itu saja, aku tau kalau Mommy pasti bangun karena dia tidak suka kalau Daddy jelek," jawab Kiano membuat Cakra dan lainnya mengangga mendengar apa yang dikatakan oleh Kiano. "Dasar anak kurang ajar. Beraninya kamu katakan Daddy ini jelek dan oh ya Tuhan, aku tidak habis pikir dengan apa yang kamu katakan Kiano, aku ingin sekali menghajar kamu," sungut Cakra tidak diterima jika Kiano mengatakan dia jelek. Alena tidak suka kalau melihat dirinya tidak rapi pasti Alena akan marah dan sekarang apakah Alena akan marah kepadanya dan apakah Alena akan bangun seperti yang Kiano katakan. Entahlah dia tidak tahu sama sekali karena saat ini dia berharap agar Alena cepat sadar dan dia kembali kepada mereka. "Ayolah, Dad, jangan seperti itu malu dengan menantumu ini. Oh, ya Kiara ini Daddyku yang sangat galak, tapi dia sangat tampan kalau berpakaian rapi tapi kalau seperti ini dia tidak terlihat tampan dan dia sangat-sangat jelek tapi
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2526272829
...
31
DMCA.com Protection Status