"Sayang, kamu akhirnya bangun juga, aku senang lihatnya, aku tidak merasa hidupku kembali pulih, Sayang. Terima kasih ya Tuhan, sudah membuat istri tercinta kembali. Sehat terus, Sayangku, aku ingin membuat kamu bahagia dan kamu tau Kiano akan menikahi gadis pujaannya. Dia sama seperti aku, main set set nikah. Ketiga anakku menuruni aku, oh ya, kita lakukan di sini saja dan buat pesta meriah, bagaimana?" tanya Cakra menguraikan semua rencananya kepada Alena dengan wajah sumringah. Mendengar perkataan dari Cakra, Alena hanya tersenyum. Dia tidak tau harus berkata apa, karena saat ini dirinya sedih, tubuhnya tidak seperti dulu, kuat sekarang dia lemah dan untuk menggerakkan diri saja tidak bisa sama sekali. Cakra melihat raut sedih istrinya ikut sedih dia tau kalau Alena berpikiran negatif tentang dirinya. Cakra berdiri dan mendekati Alena. Memberikan pelukkan hangat membuat Alena semakin menangis. "Aku lemah, aku ibu yang tidak bisa diharapkan sama sekali, aku ini ibu jahat. Aku jug
Read more