Home / CEO / Tiga Bayi Sang Mafia / Chapter 271 - Chapter 280

All Chapters of Tiga Bayi Sang Mafia: Chapter 271 - Chapter 280

309 Chapters

S2 Bab 113. Menikah

"Sayang, kamu akhirnya bangun juga, aku senang lihatnya, aku tidak merasa hidupku kembali pulih, Sayang. Terima kasih ya Tuhan, sudah membuat istri tercinta kembali. Sehat terus, Sayangku, aku ingin membuat kamu bahagia dan kamu tau Kiano akan menikahi gadis pujaannya. Dia sama seperti aku, main set set nikah. Ketiga anakku menuruni aku, oh ya, kita lakukan di sini saja dan buat pesta meriah, bagaimana?" tanya Cakra menguraikan semua rencananya kepada Alena dengan wajah sumringah. Mendengar perkataan dari Cakra, Alena hanya tersenyum. Dia tidak tau harus berkata apa, karena saat ini dirinya sedih, tubuhnya tidak seperti dulu, kuat sekarang dia lemah dan untuk menggerakkan diri saja tidak bisa sama sekali. Cakra melihat raut sedih istrinya ikut sedih dia tau kalau Alena berpikiran negatif tentang dirinya. Cakra berdiri dan mendekati Alena. Memberikan pelukkan hangat membuat Alena semakin menangis. "Aku lemah, aku ibu yang tidak bisa diharapkan sama sekali, aku ini ibu jahat. Aku jug
Read more

S2 Bab 114. Sakit Hati

"Mami, kenapa dia ada di sini?" tanya Alex dengan suara pelan dan dia terus menatap nanar ke arah Maria yang tiba-tiba datang. Alex mengalihkan pandangannya ke arah Rian, dia ingin tau kenapa bisa ibunya berada di sini. Rian yang melihat Alex menatapnya menggelengkan kepala dan dia juga tidak tau kenapa bisa ibu dari Alex datang. "Nyonya, silahkan masuk," ucap Rian dengan sopan. Maria menatap ke arah Rian dan langkah kakinya sangat cepat. Tanpa di duga, Rian di tampar oleh Maria membuat Rian terkejut. Tatapan mata Rian melotot, bukan karena rasa sakit akibat tamparan tapi dia heran kenapa dia ditampar salah dia apa? "Kurang ajar kamu, kamu tau dia siapa? Dia anakku, kenapa kamu tidak memberitahukan aku kalau dia sakit dan tertembak, kalau bukan anak buahku tidak mengatakannya, aku tidak akan tau. Kamu mau dipecat, iya! Lancang sekali kamu, menyimpan rahasia yang sangat besar seperti ini. Kamu pikir anak saya ini apa? Dengar baik-baik, kamu itu bekerja untuk anak saya, walaupun ka
Read more

S2 Bab 115. Penculikan

"Kalian cepat datang ke sini ada tugas untuk kalian," ucap Maria. Maria melihat keramaian di rumah sakit, awalnya dia biasa saja dengan kondisi keramaian tersebut. Tapi, saat dia melihat Cakra dan yang lainnya berada di rumah sakit, rasa penasaran Maria semakin besar dan dia curiga, Maria berusaha untuk mendekati rombongan. Namun, karena banyaknya pengawal Maria tidak bisa mendekat, dia mundur ke belakang dan dirinya harus melihat dari kejauhan. Maria juga melihat wanita yang bersama dengan Cakra. Siapa lagi kalau bukan Alena, dia penasaran kenapa Alena didorong dengan kursi roda dan memakai infus. "Sepertinya, dia sakit tapi sakit apa? Aku harus bertanya dengan mereka? Iya, aku akan mencari tau ada apa dengan dia," ucap Maria pada dirinya sendiri. Kebetulan sekali, suster melewati tepat di depan Maria dengan cepat Maria menarik suster tersebut dan membawanya menjauh. Suster yang ditarik oleh Maria ketakutan saat Maria menariknya, dia hendak lari namun ditahan oleh Maria. "Janga
Read more

S2 Part 116. Penculikan 2

"Kenapa? Kamu takut?" tanya Maria kepada Mark yang memandang ke arah Mark dengan raut wajah serius. "Bukan takut, aku tidak mau kamu salah culik, dia siapa?" tanya Mark lagi dengan suara pelan. Mereka berbicara dengan pelan tapi nada bicara mereka serius sangat serius. Maria menggelengkan kepala dan menggenggam tangan Mark dengan erat. "Aku tidak pernah bercanda. Kamu lihat wanita itu memakai pakaian kebaya, aku yakin mereka sedang melakukan lamaran atau mungkin nikahan. Aku tau pria itu, dia anak dari mafia yang telah mengambil barang milik kita, kamu tau apa itu. Jadi, sudah dipastikan kalau dia berharga dan dia tidak mungkin mau menolak untuk bertukar benda yang kita mau, aku yakin itu," jawabnya dengan nada yang yakin kalau apa yang mereka lakukan akan berhasil. Mark memandang ke arah Maria, dia mulai berpikir apakah dirinya benar yakin melakukan penculikan terhadap wanita yang berada di samping anak Cakra itu atau tidak. Wanita yang ditargetkan oleh mereka siapa lagi kalau b
Read more

S2 Bab 117. Aku Habisi Kalian

Mendengar apa yang dikatakan oleh anak buahnya, Mark tersenyum dirinya tidak menyangka kalau ide anak buahnya sangat berguna untuk dirinya dan sudah dipastikan kalau ini berhasil. Mark memerintahkan kepada anak buahnya untuk mengawasi panti asuhan dan juga wanita yang menjadi target mereka. Hampir seminggu mereka mengawasi dengan serius dan pada akhirnya hari yang di tunggu tiba. "Kiara, kamu mau kemana?" tanya salah satu penjaga panti kepada Kiara yang terlihat sangat rapi. "Eh, ibu Suri, Kiara mau pergi dulu. Nanti kalau Bibi tanya katakan mau ke supermarket depan sini. Kebetulan popok si kecil habis dan susu juga jadi harus dibeli," jawab Kiara. "Oalah, ibu lupa, Nak. Ya sudah, ibu akan temani kamu ya, banyak barang yang harus kamu beli itu, takutnya kamu kelelahan. Kamu mau menikah, takutnya kamu sakit banyak kerja, tunggu sebentar ya," ucap Ibu Suri berniat untuk menemani Kiara. "Eh, Ibu Suri, nggak usah, Kiara bisa pergi sendiri, lagipula Mas Kiano jemput kok nanti. Mas Kia
Read more

S2 Bab 118. Apakah Aman

Kiara di bawa keluar dari supermarket dengan cara mengendap, mereka sengaja membuat suasana di supermarket menjadi sangat ramai sehingga mereka bisa leluasa keluar dengan membawa Kiara. Mark sengaja membayar beberapa orang untuk mengecoh para pengawal Kiara dan ternyata berhasil mereka semua tidak bisa menemukan keberadaan dari Kiara karena Kiara sudah lebih dulu keluar bersama dengan orang-orang suruhannya.Sedangkan Bule yang mendekati manager supermarket, Bule menatap sang Manager dengan tajam. "Kami ingin melihat CCTV, cepatlah. Jika kamu menolaknya maka bersiap saja supermarket ini akan kami hancurkan. Cepat bawa kami ke sana!" perintah Bule meminta kepada manager supermarket untuk segera memperlihatkan CCTV untuk melihat siapa yang sudah menculik Nona mereka. Mendengar perkataan Bule sang manager dengan wajah ketakutan menganggukkan kepala, manager tersebut segera mempersilakan Bule dan yang lainnya untuk melihat CCTV yang ada di ruangan khusus. Kiano dan Kenzi segera menyusu
Read more

S2 Bab 119. Apa Yang Dia Inginkan

"Lakukan saja, aku tidak akan peduli yang penting aman dan tidak melibatkan aku. Aku hanya mau selesai, cepat lakukan sekarang," jawab Mark kepada anak buahnya yang menyarankan untuk melakukan apa yang akan dilakukan oleh anak buahnya itu. Mendengar titah dari bosnya, anak buahnya menganggukkan kepala dan segera mengikuti perintah bosnya. Mark hanya diam dan dirinya menatap ke arah wanita yang dia culik dan sekarang dia ingin melakukan sesuatu. Panggilan telpon masuk, Mark segera menjawab panggilan tersebut dan itu dari Maria. "Hmm, kenapa?" tanya Mark kepada Maria. "Dimana? Apa sudah kamu tangkap dia? Apa kamu tau mereka sekarang mencari kamu, kasih tau alamat kamu sekarang padaku, cepatlah," jawab Maria kepada Mark. "Aku tidak peduli, sama sekali. Mereka mencari aku. Aku ditempat biasa, datang lah kalau kamu memang mau datang," ucap Mark memberitahukan alamat kepada Maria. "Baiklah, aku akan datang sekarang juga," jawab Maria. Panggilan berakhir, Max segera meninggalkan ruang
Read more

S2 Bab 120 Mana Mungkin

"Kamu tidak tau apa mau dia? Yakin tidak tau?" tanya Cakra kepada Kiano. Kiano menggelengkan kepala, dia tidak tau sama sekali Mark mau apa tapi saat dia di dalam lift Cakra menatap anaknya dengan lekat dan dirinya ingin tau apa yang anaknya pikirkan. Kiano yang melihat Cakra memandang dirinya mulai berpikir. "Maksudnya, Daddy dia mau itu?" tanya Kiano yang mulai sadar apa yang diinginkan oleh Mark. Cakra menganggukkan kepala dan reaksi Kiano melotot dia tidak menyangka kalau Mark menculik dia karena hal itu. Cakra tersenyum karena anaknya masih harus banyak belajar. "Kenapa? Apa kamu tidak sadar apa yang dia mau? Kamu harus peka Kiano karena tidak semua yang dipikirkan oleh orang, baik semuanya. Persaingan itu cukup ketat baik di bisnis ataupun di dunia yang saat ini kamu jalani. Jika kamu tidak bisa peka maka kamu akan selalu dihajar mentalmu dan kamu akan kalah dari mereka, bisa mengerti dengan apa yang Daddy katakan ini. Untuk itu, kamu dan kakak-kakakmu harus dengar apa yang
Read more

S2 Bab 121. Aku Akan Lakukan

"Apa kamu pikir aku akan diam saja, aku akan balas dendam kepada orang yang sudah membunuh ayahku dan aku akan membalasnya, termasuk dengan mereka, aku akan lakukan," jawab Alex dengan suara yang berat dan sorot mata tajam. Mendengar apa yang dikatakan oleh Alex, membuat Rian terkejut. Dia mendekati Alex karena dia ingin lebih jelas mendengar apa yang dikatakan oleh sahabatnya itu. "Tunggu sebentar. Apa katamu, kamu ingin membalas dendam kepada mereka? Mereka siapa? Bukankah yang membunuh Ayahmu itu, maaf ibumu sendiri ya, kenapa ada kaitannya dengan orang lain," ucap Ryan kepada Alex yang saat ini wajahnya datar dan tidak menunjukkan reaksi apapun. Rian yang melihat reaksi dari Alex datar membuat dirinya penasaran dan sedikit kesal. Apakah tebakannya benar kalau dia ingin menghabisi kubu dari King Dragon atau tidak. Karena kesal, Rian mendesak Alex kembali untuk mengatakan apa yang dia ingin tanyakan. "Alex, jawab pertanyaanku jangan diam saja." Rian mulai kesal karena Alex tida
Read more

S2 Bab 122. Dipindahkan

Beno menghubungi Cakra, dia ingin tahu di mana keberadaan dari sahabatnya itu kenapa sedari tadi dia belum juga muncul. Arvin dan Luna sudah datang di tempat pertemuan mereka berdua masuk ke dalam mobil berkumpul dengan Beno, Malik dan Pasha. "mana mereka, Beno?" tanya Arvin kepada saudara iparnya itu. "dia belum datang tadi aku baru menghubunginya," jawab Beno kepada Arvin. Setengah jam yang lalu Beno menanyakan Cakra ada di mana Cakra mengatakan kalau dirinya sedang diikuti dan sekarang anak buahnya sedang mengacau pergerakkan dari penguntit tersebut sedangkan dia saat ini masih berada di jalan dan menuju ke tempat pertemuan. "Kalau begitu masih lama desek datang?" tanya Luna. "iya, katanya dia diikuti kemungkinan itu anak buah dari Mark. Aku harap dia segera dilenyapkan saja tidak perlu dia terlalu lama berada di dunia ini. Aku udah muak melihat manusia itu. Mark itu berbahay, aku sudah katakan kepada anakku untuk terus menjaga tunangan mereka. Siapa tahu saja dia khilaf dan men
Read more
PREV
1
...
262728293031
DMCA.com Protection Status