Home / CEO / Tiga Bayi Sang Mafia / Chapter 251 - Chapter 260

All Chapters of Tiga Bayi Sang Mafia: Chapter 251 - Chapter 260

309 Chapters

S2 Bab 93. Kebahagiaanmu Kebahagiaanku

Mark masih diam, dia mendengarkan apa yang dikatakan oleh si penelpon. Dia memperlihatkan wajah garangnya. "Lakukan sekarang, jangan tunggu perintah aku. Aku mau kamu selesaikan sekarang," jawabnya. Panggilan berakhir, Mark meletakkan ponselnya dan raut wajahnya seketika berubah. Maria melihat perubahan dari Mark, memicingkan matanya. Entah kenapa dia merasa kalau Mark menyimpan masalah. "Kenapa denganmu, Mark? Apa terjadi sesuatu? Katakan saja apa yang membuatmu berubah raut wajahnya?" tanya Maria. "Anakmu membuat masalah, apa kamu tau itu?" tanya Mark. Maria menggelengkan kepala, dia sudah tidak bertemu dengan anaknya sejak pertengkaran itu. Bagaimana bisa Mark katakan kalau dia tau anaknya buat masalah atau tidak. "Masalah seperti apa? Kenapa kamu tidak mengatakannya saja. Aku bingung dengan yang kamu katakan," jawab Maria yang masih penasaran dengan apa yang dikatakan oleh Mark. "Yakin tidak tau? Anakmu sepertinya ingin bertemu dengan musuhnya, apa dia tidak tau kalau musu
Read more

S2 Bab 94. Jangan Berbuat Ulah

Kiano melihat kedua orang tuanya yang terlihat mesra dan dia sangat terharu kedua orang tuanya sangat mesra dan tidak ada sedikitpun pertengkaran yang dia dengar selama dia bersama dengan kedua orang tuanya. Kiano ingin menemui Kakak dan Pamannya namun saat dia hendak masuk, satu orang pun tidak ada di ruangan tersebut. Akhirnya, Kiano memutuskan pergi, orang yang dicari Kiano saat ini sudah berada di bawah dan dia tidak bertemu dengan Kenzi."Hah, Mommy dan Daddy, aku harap kalian baik-baik saja dan buat Daddy aku harap tidak sedih dengan apa yang terjadi kepada Mommy, aku selalu doakan Daddy agar selalu bahagia dan begitu juga Mommy tidak sakit lagi," ucap Kiano.Kiano segera pergi dia ingin mencari keberadaan kakaknya karena ingin mau bicarakan sesuatu. Kenzi bersama dengan sahabat ayahnya masih berada di taman mereka saat ini masih memikirkan pria yang Cakra katakan itu. "Jadi, bagaimana apa kalian punya ide lagi maksud gue punya ide yang lain, mungkin ide itu bisa kita gunakan
Read more

S2 Bab 95. Sore Bergairah

Malik mendengus mendengar apa yang dikatakan oleh Mika. Dia sudah panjang lebar jelasin malah pertanyaan anaknya ada apa. Bukannya itu nyebelin? "Daddy, kenapa diam? Aku tanya sama Daddy, kenapa dan ada apa? Serangan apa dan nuklir apa?" tanya Mika lagi. Malik memijit keningnya. Dia juga salah mengatakan tanpa jedah. Dan akhirnya dia menjelaskan apa yang terjadi dari awal. Mika dan Kenzo mendengar tanpa bertanya dan setelah selesai barulah mereka bertanya. "Kalian tidak terluka? Hanya para gadis itu saja dan kang supir yang terluka. Dan kenapa musuh kakak mau bertemu? Apa aku ikut juga bertemu dia? Atau aku harus ke tempat markas itu. Kalau ada mata-mata bagaimana?" tanya Mika. "Benar itu Daddy, kalau ada mata-mata bisa bahaya dan kita tidak tau kalau ada yang menunggu di tempat itu. Apa kita tidak ada jalan lain menuju ke markas Daddy yang menyimpan nuklir itu?" tanya Kenzo. "Ada, nanti kita ke sana. Tapi, besok kita perginya. Kamu ikuti saja Daddy ya," jawab Malik meyakinkan M
Read more

S2 Bab 96. Mengintai Maria

Luna dan Kiano melihat ke arah jari telunjuk Kahfi, keduanya memicingkan mata. Luna yang sambil makan dan sambil melihat siapa orang yang dimaksud oleh Kahfi mengangga."Itu tidak salah ya? Kenapa seperti itu? Eh, maksudnya itu si siluman ular itu, kenapa dese ada di sana dan apa yang terjadi dengan desek? Dan siapa yang bersama desek, apa itu kekasihnya? Kok beda ya, desek bule. Tapi, si siluman ular itu emang bule contohnya aja anaknya itu, i jadi penasaran dengan desek," ucap Luna. Kiano penasaran siapa dia, apakah itu kekasihnya atau mafia juga. "Paman, Kahfi, aku rasa ya, dia itu mafia juga lihat itu. Usianya seperti Cakra," jawab Kiano. Luna dan Kahfi memandang ke arah Kiano yang terlihat cuek dan dia memakan seblak pedas level iblis dan tidak menyadari kalau Luna dan Kahfi memandang dia. "You anak nggak ada akhlaknya, Daddy you hanya dipanggil nama saja, emang tidak tau diri you. Kita samperin si siluman itu mau tidak?" tanya Luna memandang Kiano dan Kahfi. Kedua pria tamp
Read more

S2 Bab 97. Kemarahan Kahfi

"I punya ide, tapi nggak tau apakah berhasil atau tidak. Yang penting I harus yakin dulu, kalau bisa berhasil. You berdua sudah kabari yang lainnya dan I sudah kirim foto siluman tadi ke orang tua you semua, semoga mereka tau siapa pria bule yang bersama dengan si siluman itu," ucap Luna mengatakan kalau dia sudah mengirim foto Maria dan pria yang mereka curigai. Luna tidak tau kalau itu adalah Mark. Pria yang dikatakan oleh Cakra dan itu membuat mereka menjadi penasaran. Cukup lama mereka mengendarai mobil dan pada akhirnya mereka sampai di tempat yang di tuju. "Paman, ini bukan markas kita. Bukannya kita mau ke sana, apa Paman tidak tau kalau kita mau ke sana. Aku sudah sampaikan ke mereka kalau kita mau ke sana. Paman, ini bagaimana sih. Ini tempat apa coba, mana serema dan paman dengar ada burung hantu memanggilmu," ucap Kahfi menoleh ke arah kiri kanan dia mulai merinding dan tentu saja itu membuat dia ketakutan. "Tinggal you katakan saja ke mereka dimana posisi you. Share lo
Read more

S2 Bab 98. Rusak Paman

Malam itu terjadi serangan yang panas membara sudah dipastikan mereka semua terlibat aksi yang membuat orang awam ketakutan. "Kahfi, jangan terlalu dekat dengan mereka. Nanti kamu terluka, Kahfi!" teriak Kiano meminta kepada Kahfi untuk tidak terlalu dekat dengan mereka yang sedang menyerang satu sama lain. "Aku tidak peduli, kakak. Coba kakak lihat mobilku, itu hasil uangku dan aish, ck, awas kalian!" pekik Kahfi yang tidak peduli dengan apa yang Kiano katakan. "Sudah, you jangan pikirkan desek, karena desek ini luar biasa barbar, kita lindungi saja desek. Ayo kita serang desek-desek semua. Gemes I lihatnya," ucap Luna yang meminta kepada Kiano untuk membantu Kahfi. Kiano pun tidak bisa berkata apa-apa, karena saat ini serangan begitu banyak dan belum tau siapa lawan mereka apakah itu sahabatnya atau mafia lain. Kiano, Kahfi dan Luna ikut menembak musuh sedangkan di sisi lain, Dio, Hans, Mike dan Kenzi dijemput paksa. Dirinya yang baru saja selesai bermadu kasih harus dipaksa o
Read more

S2 Bab 99. Kita Kaya Paman

Mendengar apa yang Kiano katakan membuat Kahfi dan Luna menghentikan debatan mereka dan melihat ke arah beberapa orang yang membawa senjata tajam dan mengibaskan ke ilalang yang tinggi tempat dimana mereka sembunyi. "Paman, kita harus bagaimana ini? Kita akan ketahuan kalau sampai dia mendekati kita di sini. Apa kita lawan?" tanya Kahfi yang sudah bersial untuk menyerang mereka semuanya. "Jangan cari masalah, Kahfi, kita ini hanya bertiga kamu lihat itu mereka banyak. Apa kamu mau mati konyol?" tanya Kiano yang tidak suka dengan yang Kahfi katakan. "Tapi, mereka banyak, Kak. Kalau mereka sampai di sini kita yang akan mati beneran lihatlah mau lawan juga percuma, peluruku tinggal dua juga dan benar juga lihat saja sekarang kita juga tidak bisa melawannya, apa kita mundur saja tapi perlahan mundurnya. Bagaimana, Kakak setuju?" tanya Kahfi kembali meminta kepada Kiano dan Luna untuk mundur karena peluru dia sudah tidak memadai untuk menyerang mereka. Benar seperti yang dikatakan oleh
Read more

S2 Bab 100. King Dragon

Kahfi mendekati benda yang ditunjuk oleh Kiano dia penasaran benda apa itu. Begitu juga dengan Kiano, mereka melupakan Luna yang ada di belakang tepatnya di dalam truk menunggu barang yang akan mereka naikkan ke dalam truk. "Kakak, apa ini? Apa kakak tahu ini benda apa?" tanya Kahfi kepada Kiano. "Aku tidak tahu benda apa itu, kamu masa tidak tahu bukannya kamu sudah jadi mafia dari remaja?" tanya Kiano kepada Kahfi. "Kakak, bukan masalah lama atau tidaknya, Kak, tapi ini berbeda lihat ada cairan biru di dalamnya. Apakah ini bahan ledakan?" tanya Kahfi dan Kiano yang mulai serius melihat benda yang dia lihat saat hendak memegangnya, tiba-tiba tangan Kiani ditahan oleh seseorang.Kiano terkejut melihat beberapa orang memandang ke arahnya dan saat dia berbalik Luna sudah babak belur. Baik Kahfi dan juga Kiano keduanya terdiam, ternyata mereka ketahuan. "Siapa kalian dan kenapa kalian mengambil barang-barang ini, cepat katakan! Siapa kalian bertiga!" teriak pria tersebut dengan cuk
Read more

S2 Bab 101. Sama Saja

Kenzi cukup puas melihat mereka takut melihat dia. Ya, siapa yang nggak kenal dengan dirinya dan adik-adiknya yang masuk klan King Dragon. Mereka semua terkenal tidak punya hati dan sudah dipastikan musuhnya akan hancur jika mereka sudah melawan. "Lepaskan dia, mau mati dengan cara kasar atau lembut? Atau mau pergi dari hadapanku?" tanya Hans yang sudah geram karena melihat adiknya dipukulin habis-habisan. Hans kasihan melihat Kahfi, kakaknya Kiano dan pamannya Luna yang sudah tidak lagi seperti biasanya. Wajahnya lembab dan sudah dapat dia pastikan kalau mereka dihajar oleh mereka semuanya. "Jangan mengancam kami. Kami hanya melakukan apa yang semestinya dan kami hanya ingin mereka mendapatkan balasannya karena mencuri. Jadi, kalau ada yang mencuri kami akan habisi kalau perlu nyawa taruhannya. Bukankah di klan manapun itu terjadi?" tanya pria yang saat ini menantang Kenzi, Dio, Hans dan Mike. "Apa yang dicuri oleh mereka? Apakah ada yang hilang?" tanya Kenzi dengan suara datar.
Read more

S2 Bab 102. Kamu Kuat

Mark sudah kehilangan ratusan dolar karena barang-barang miliknya raib begitu saja. Dia segera memerintahkan anak buahnya dan tanpa menunggu lama, dia melakukan tugasnya untuk menghancurkan klan mafia yang menjadi musuhnya dan melakukan tugasnya yang masih dia tunda. Tugas itu adalah tugas seperti yang diminta oleh Maria yaitu menghabisi Alex dan klain King Dragon karena saat ini, sebuah tanda dia dapatkan yaitu sapu tangan bergambarkan Dragon, ada di atas barang-barang miliknya walaupun tidak semua yang hilang tapi dia sangat menyayangkan emas dan berliannya yang hilang karena jumlahnya tidak bisa dihitung, cukup besar dan itu membuat dia rugi.Anak buah dari Mark yang diperintahkan untuk mencari siapa yang sudah membuat markasnya dicuri mendapatkan sapu tangan tersebut dan diberikan kepada Mark dari situlah dia mengetahui kalau King Dragon yang sudah melakukannya padahal pelaku sebenarnya adalah Maria. Dialah yang sudah membuat rencana tersebut. Sedangkan, Kenzi menolong adiknya.
Read more
PREV
1
...
2425262728
...
31
DMCA.com Protection Status