Home / Urban / KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN : Chapter 131 - Chapter 140

223 Chapters

Part 131 Rencana Ivo

Andrian menghentikan gerakan kakinya. Dia tajamkan pendengaran pada suara ranting kering yang terinjak. Sedetik kemudian, disusul dua siluet tubuh mengendap di luar sana."Kamu lapor polisi?" tanya Gilio dengan raut wajah mulai panik.Kening Andrian justru mengernyit mendengarnya. Dia menatap dua anak buah Gilio yang masih dalam posisi jongkok di lantai. Andrian kembali mundur sembari menyeret tubuh Gilio."Jangan bergerak! Tetap diam di tempat. Kami dari kepolisian Renzo Milano!"Andrian menghembuskan napas lega. Dalam cengkeramannya, Gilio semakin panik. Tamat sudah riwayatnya jika polisi sampai menangkapnya. Bukan hanya hidup dia yang akan berakhir, tetapi juga hidup anak dan kekasihnya.Gilio tahu, bos mafia yang menyuruhnya tidak menerima kegagalan sedikit pun. Dia akan menghabisi siapa saja yang telah gagal dalam menjalankan tugas, demi menjaga kerahasiaannya.Gilio melirik dua orang polisi yang menodongkan senjata pada mereka. Ternyata mereka tidak hanya berdua. Di samping ruma
last updateLast Updated : 2024-02-13
Read more

Part 132 Perusahaan Fiktif

Killan termangu kecewa. Dia menatap nanar pada Jemmy yang juga menatapnya tak percaya. Jemmy tampak bingung. Dia menutup mulutnya sekilas, lalu menggaruk rambut.Jemmy menyunggingkan senyum aneh. Entah harus bahagia atau kecewa mengetahui kabar kehamilan kekasihnya itu. Kekasih yang baru dipacarinya beberapa bulan. Melihat reaksi Jemmy, Killan mengangguk samar sambil tersenyum miris."Baiklah, aku pergi. Anggap saja tidak pernah terjadi apa-apa di antara kita!" ucap Killan bergetar. Hatinya terasa sakit. Meskipun tidak mengatakan langsung, sikap Jemmy menggambarkan sebuah penolakan. Jemmy menyambar lengan Killan dan menarik tubuh wanita itu ke dalam pelukan.Dipeluknya tubuh Killan dengan erat. "Jangan pergi. Aku hanya terkejut, tapi aku menerimanya dengan bahagia." Jemmy melepaskan pelukan dan menatap wajah wanita itu. "Apa kamu sanggup bersamaku, sedangkan aku bukan orang yang baik?" tanyanya ragu.Killan mengerjap. Menjalin hubungan dengan pria asing seperti Jemmy, pasti mengundan
last updateLast Updated : 2024-02-14
Read more

Part 133 Kenyataan Baru

"Fiktif, apa maksud Anda, Tuan?" tanya Jemmy tidak percaya.Andrian mengangguk samar. "Benar, Tuan Kastilont. Untuk lebih detailnya kita bahas nanti ketika rapat. Sekarang, saya ingin mengatakan pada semuanya dan terutama penculik tadi malam, saya baik-baik saja. Saya tidak akan menyerahkan saham mayoritas La Stampa Group pada Nero BJ Group!" Suara Andrian bergetar.Perasaannya campur aduk. Dia menoleh pada Cassandra yang menatapnya sendu. Cassandra meraih jemari tangan sang suami dan menggenggamnya lembut. Wanita itu tahu, ada kemarahan dan kekecewaan besar di hati Andrian. Napas Andrian naik turun menahan luapan emosi.Tatapan Andrian lantas tertuju pada para karyawan La Stampa. Tidak pernah menyangka jika bos mereka tadi malam menjadi korban penculikan. Benar-benar gila!"La Stampa tidak akan pernah takut pada Nero BJ Group. Oh, ya, untuk teman-teman media, di sini saya juga ingin mengumumkan bahwa istri saya ...." Andrian menoleh lalu tersenyum pada Cassandra. "Cassandra Lussete a
last updateLast Updated : 2024-02-14
Read more

Part 134 Kebencian

"Maksudmu, Gisella itu bukan anaknya Andrian?" tanya Killan menyelidik.Jemarinya bergerak mengusap rambut Jemmy. Jemmy meraih tangan Killan dan menciumnya. Selanjutnya dia pun mengangguk tegas."Kamu benar. Fiona menggunakan black card dariku untuk membayar orang. Memang sulit dipercaya, seharusnya test DNA itu tidak bisa dipalsukan. Akan tetapi, demi mendapatkan Andrian, dia melakukan itu. Ini sangat gila. Aku memang brengsek, tapi tidak bisa melakukan hal seperti itu, Killan!" Killan melongo mendengarnya. Ditatapnya manik cokelat yang tengah memendam kecewa itu, lekat. Killan sedikit mengangkat wajah dan mencium bibir Jemmy sekilas.Mulanya Jemmy membalas lembut, tetapi seketika dia menghentikan ciuman saat mendengar suara asing dari luar kamar.Fiona bergegas meninggalkan depan pintu karena tidak tahan mendengar pembicaraan samar itu. Kedua tangannya terkepal di sisi tubuh.Glotak! Karena kurang hati-hati, justru dia menendang kaki meja. Sambil meringis menahan ngilu, Fiona berla
last updateLast Updated : 2024-02-15
Read more

Part 135 Mencoba Negoisasi

"Andrian, kumohon jangan berkata begitu. Ucapanmu tidak hanya menyakiti Emillia, tapi juga aku, Andrian," lirih Cassandra dengan diiringi air mata menetes di pipi.Andrian langsung memalingkan wajah sembari menelan saliva berat. Selanjutnya, laki-laki itu menatap Nanny tak enak hati. "Nanny, maaf. Cassandra, kamu ambil seorang Nanny lagi bergantian menjaga Emillia. Aku tidak ingin kamu kelelahan. Semua demi kebaikanmu," ucapnya kemudian berlalu.Andrian kembali memasuki kamar dan menutup pintunya rapat. Cassandra membawa Emillia ke sofa sambil mengusap-usap kepala bocah itu. Kedua mata Emillia mulai terpejam. Menyisakan isakan kecil dari bibir mungilnya.Cassandra merasa terenyuh melihat kepolosan anak itu. Emillia anak yang lucu dan menggemaskan. Juga pintar. Dia hanya terlahir dari rahim orang yang memiliki nasib tidak baik. Patricia tentu tidak ingin memilih jalan hidup menjadi pembunuh."Aku tidak bisa melihat bocah ini hidup di panti asuhan. Dia paling kecil di sana. Jika malam
last updateLast Updated : 2024-02-16
Read more

Part 136 Menuntut Jawaban

Alis Andrian naik sebelah. "Apa aku tidak salah dengar?" tanyanya memastikan."Tidak. Aku memang membutuhkan Fiona dalam hal ini." Cassandra menjawab mantap.Tadi hanya satu lengan, kini Cassandra melingkarkan sebelah lengannya di bahu Andrian. Sambil tersenyum penuh arti, diciumnya pipi laki-laki itu.Sikap Cassandra yang tiba-tiba aneh, membuat Andrian merenggangkan rangkulan sang istri. Ditatapnya wajah cantik itu dengan kening berkerut."Jangan membuatku bingung, Cassandra. Kita sudah menghabiskan waktu berdebat untuk hal yang tidak penting. Sekarang, katakan to the point!" perintah Andrian.Bibir Cassandra mencebik tipis. "Kamu lupa, apa yang dilakukan Fiona pada kita? Lalu, Jemmy. Keduanya datang pada kita dengan tujuan lain. Mungkin sekarang Jemmy membuang Fiona sehingga perempuan itu berbalik mencari simpati kita. Kenapa tidak kita manfaatkan?" ucapnya lalu bangkit.Mulut Andrian sedikit terbuka. Sekali lagi dia harus mengakui kegeniusan Cassandra. Andrian lantas kembali menat
last updateLast Updated : 2024-02-16
Read more

Part 137 Akankah Memaafkan?

"Ada apa?" tanya Cassandra saat melihat raut wajah Fiona tiba-tiba berubah takut."Tidak ada apa-apa," jawab Fiona berbohong.Handphone kembali berbunyi. Merasa terganggu, Fiona segera merubahnya ke mode silent. Dia abaikan beberapa panggilan dari Jemmy. Fiona tidak ingin keberadaannya diketahui oleh laki-laki itu. Sekarang, fokusnya hanya ingin mencari perlindungan pada Andrian dan Cassandra.Fiona tahu, hidupnya tidak akan aman selama Jemmy masih berkeliaran. Laki-laki itu bisa melakukan apa saja tanpa meninggalkan jejak. Menyingkirkan Fiona, sebuah pekerjaan mudah bagi Jemmy. Apalagi, latar belakang Fiona seorang public figure. Dengan cara halusnya, Jemmy bisa saja membuat Fiona seolah-olah bunuh diri."Apa yang kamu pikirkan, apa kamu takut pada Jemmy?" tanya Cassandra menyadarkan kembali Fiona dari lamunan.Fiona menatap ragu pada dua orang di depannya, lalu menggeleng pelan. "Aku tidak tahu. Aku tidak mengerti soal kecelakaan itu, Cassandra," jawabnya lirih.Andrian menyunggingk
last updateLast Updated : 2024-02-17
Read more

Part 138 Kekecewaan Andrian

Merasa ada harapan, bibir Fiona melekuk senyum. Dia memegang erat tangan Cassandra yang dulu melihatnya saja sangat jijik. Kini, Fiona tidak malu untuk mengakui dosanya, bahkan bersimpuh di kaki Cassandra."Bangunlah, Fiona. Kembali ke tempat dudukmu. Jangan permalukan kami di depan orang lain!" ulang Cassandra."Cassandra, apa kamu ingin memaafkanku?" tanya Fiona sembari beringsut mundur. Ada raut kecewa dan kemarahan tertahan di wajah Cassandra. Wanita itu terdiam, lalu mengusap perutnya pelan. Di sampingnya, Andrian tidak ingin membalas kontak mata Fiona.Dada laki-laki itu dipenuhi kesedihan yang kini terkuak kembali. Bahkan rasa sedih itu membawanya pada luka yang lebih sakit jika dibandingkan pengkhianatan Fiona. Kedua mata Andrian berkabut. Sumpah demi apa pun, dia tidak akan pernah bisa melupakan kiamat kecil yang pernah terjadi pada keluarganya."Negara mana yang akan kamu tuju, aku akan mengurusnya!" sahut Andrian, alih-alih menanggapi permintaan maaf Fiona."Aku tidak tahu
last updateLast Updated : 2024-02-18
Read more

Part 139 Pemecatan

Andrian tersenyum penuh makna sambil mengangsurkan cangkir keramik itu ke tengah meja. "Duduklah, Helena. Silakan diminum, saya tidak ingin minum kopi siang ini!" ucapnya menyerupai perintah.Helena terdiam, lalu melirik pada Jemmy tak enak hati. Dengan gerakan kaku, Helena duduk bersebelahan dengan Jemmy _terhalang satu kursi. Andrian mengangguk samar, lalu kembali menatap layar laptop.Jemmy melirik Helena yang terlihat gelisah. Jemari tangan Helena saling meremas di atas pangkuan. Helena memperhatikan jemari tangan Andrian yang memainkan ballpoint di atas map terbuka di depan laki-laki itu. Terdengar hembusan napas lelah dari mulut Andrian, seolah ada beban berat di dada. Andrian mendongak sekilas ketika pintu diketuk dari luarTampak Cassandra memasuki ruangan dan duduk di samping kiri Andrian.Ternyata, Cassandra tidak sendiri. Ivo dan Antonio juga mengikuti memasuki ruangan itu. Helena semakin heran karena waktu meeting sudah selesai. Jikalau meeting dilanjutkan, seharusnya dia
last updateLast Updated : 2024-02-19
Read more

Part 140 Selamat Tinggal

"Jangan membuatku penasaran, Antonio!" sahut Andrian. "Cepat katakan jika itu mengenai Jemmy!" lanjutnya tidak sabar.Antonio memandang Ivo seolah meminta persetujuan. Laki-laki paruh baya yang menjadi kepercayaan Gennaro itu pun, lantas mengangguk menyetujui. Antonio kemudian mengotak-atik laptopnya, lalu menggeser ke arah Andrian."Berita mengenai anjloknya saham beberapa perusahaan besar di Italia, itu masih terkait dengan keberadaan Jemmy di La Stampa Group ....""Aku belum paham ke mana arah pembicaraanmu!" sela Andrian cepat.Antonio menunjuk pada layar laptop dengan ballpoint. Andrian mengikuti arah gerakan ballpoint itu pada layar yang menunjukkan beberapa grafik naik turun. Barulah, Andrian mengerti. Namun, dia belum yakin mengenai hubungan Jemmy dan beberapa saham yang anjlok."Kamu pasti bertanya-tanya, hubungannya dengan Jemmy, kan?" tebak Antonio.Cassandra yang penasaran, ikut mencondongkan badan ke arah laptop. Dia pun ikut mengamati grafik berwarna oranye dan biru itu.
last updateLast Updated : 2024-02-20
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
23
DMCA.com Protection Status