Share

Part 135 Mencoba Negoisasi

"Andrian, kumohon jangan berkata begitu. Ucapanmu tidak hanya menyakiti Emillia, tapi juga aku, Andrian," lirih Cassandra dengan diiringi air mata menetes di pipi.

Andrian langsung memalingkan wajah sembari menelan saliva berat. Selanjutnya, laki-laki itu menatap Nanny tak enak hati.

"Nanny, maaf. Cassandra, kamu ambil seorang Nanny lagi bergantian menjaga Emillia. Aku tidak ingin kamu kelelahan. Semua demi kebaikanmu," ucapnya kemudian berlalu.

Andrian kembali memasuki kamar dan menutup pintunya rapat. Cassandra membawa Emillia ke sofa sambil mengusap-usap kepala bocah itu. Kedua mata Emillia mulai terpejam. Menyisakan isakan kecil dari bibir mungilnya.

Cassandra merasa terenyuh melihat kepolosan anak itu. Emillia anak yang lucu dan menggemaskan. Juga pintar. Dia hanya terlahir dari rahim orang yang memiliki nasib tidak baik. Patricia tentu tidak ingin memilih jalan hidup menjadi pembunuh.

"Aku tidak bisa melihat bocah ini hidup di panti asuhan. Dia paling kecil di sana. Jika malam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status