Home / Romansa / Suami Bayaranku Ternyata Bos / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Suami Bayaranku Ternyata Bos: Chapter 91 - Chapter 100

129 Chapters

Bab 91 Ada Apa Dengan Norma

“Firasatku benar. Ternyata kamu di sini,” kata Norma tiba-tiba. Saat bertemu Jona di rumah Jona. “Kamu mau ikut nggak. Kalau mau ikut cepetan naik ke mobil,” ucap Jona. Dia sedikit malu dengan Norma. Karena ketahuan pulang ke rumahnya.Tadinya Jona mengabaikan ucapan ibu tirinya yang mengatakan ayahnya sedang sakit. Enggan menemui ayahnya juga karena tak ingin bertemu dengan wanita itu. Hanya saja hati kecilnya tak tega. Kemudian menuntunnya untuk mengantar ayahnya ke rumah sakit.Jauh di lubuk hati Jona khawatir dan takut terjadi apa-apa dengan ayahnya. Dan benar saja. Dari hasil pemeriksaan dokter, ayah Jona terkena penyakit jantung. Seketika Jona menjadi terpukul.“Aku tau sebenarnya kamu sayang sama ayahmu. Kamu harusnya kembali ke ayah kamu. Dan nurut apa kata beliau,” kata Norma memberikan nasihat.Jona masih diam tertunduk. Namun Norma tak lelah membujuk.“Apa kamu nggak kasihan lihat Ayahmu sekarang?”“Udahlah Norma, jangan ikut campur masalah keluarga aku terus. Kamu tau kan
last updateLast Updated : 2024-04-22
Read more

Bab 92 Lelaki Yang Mengerikan

Jona mengangguk. Mereka berdua segera memasang sabuk pengaman. Setelah itu segera dia mengemudikan mobilnya dengan cepat meninggalkan tempat pengisian bahan bakar. “Sebenarnya kamu lagi dikejar siapa sih? Kamu ketakutan kayak lagi dikejar setan gitu,” tanya Jona penasaran. Namun matanya tetap fokus pada jalanan yang dilaluinya.“Pak Ronald tadi mengejarku,” jawab Bella.“Pantas saja.” Lalu Jona melihat ke arah kaca spion nampak mobil di belakangnya mengejarnya memang. Hanya saja itu bukan mobil yang biasa Ronald pakai.“Tapi itu bukan mobil Pak Ronald yang biasa dia pakai,” ucap Jona. “Apa kamu yakin itu benar Pak Ronald?” tanya Jona memastikan.“Sungguh. Tadi aku lihat memang Pak Ronald tadi. Lalu dia ngejar aku,” jawab Bella dengan yakin.Sayangnya Ronald berhasil mencegat mobil Jona. Menyalipnya lalu tiba-tiba mobilnya sudah ada di depan mobil Jona. Kemudian dia turun dan memaksa Jona dan Bella keluar dari mobil.“Aku tau kalian ada di dalam. Turun kamu Bella, Jona!” teriak Ronal
last updateLast Updated : 2024-04-22
Read more

Bab 93 Kemurkaan Ibunya Bella

Setibanya Bella dan Jona di rumah, mereka dihadapkan dengan masalah baru. Ibunya Bella menatap mereka dengan tatapan yang berapi-api. Sebab daritadi Rafael tak henti menangis. Sebagai seorang nenek tentu Mita merasa kecewa dengan tindakan yang Bella dan Jona lakukan.“Ibu. Sudah lama?” tanya Bella.“Tentu saja. Tadi Bibi menelepon Ibu karena Rafael katanya rewel. Sedangkan kalian tidak bisa dihubungi tadi,” jawab ibunya Bella dengan ketus.Mungkin Jona dan Bella tidak bisa dihubungi karena sedang bersitegang dengan Ronald tadi. Namun tetap saja sebagai orangtua Rafael, Bella dan Jona merasa bersalah. Pantas kalau ibunya Bella marah.“Kalian dari mana saja? Kalian sadar tidak sih kalau sudah jadi orangtua. Kalian sudah bukan ABG lagi yang seenaknya sendiri keluyuran. Kasihan Rafael,” cerca ibunya Bella.“Maafkan kami, Bu. Tadinya kami hanya ingin keluar sebentar. Kami tidak tau kalau Rafael rewel. Kami juga bisa jelaskan kenapa kami pulang selarut ini.” Jona mencoba menjelaskan.Bukann
last updateLast Updated : 2024-04-23
Read more

Bab 94 Ku Meragu

Kemudian Norma menghubungi Bella. Wanita itu ternyata sedang berada di toilet. “Kamu di mana sih, Bel? Tiba-tiba ngilang. Udah kayak jin,” gerutu Norma.“Aku ke toilet. Sorry tadi aku kebelet. Jadi aku terpaksa ninggalin kamu. Habis kamu lagi sibuk sama Laura,” jawab Bella berbohong.“Ya ampun. Sayang banget tadi kamu nggak ketemu sama dia.”“Ya mau gimana lagi.”“Ya udah, aku akan menyusulmu ke toilet.”Karena jarak toilet dan tempat Norma jauh, Bella tak tega membiarkan Norma menyusulnya. “Nggak usah Norma. Tempatnya kan jauh. Kamu tunggu aja di mobil. Aku udah selesai kok. Aku segera kembali.”“Kamu yakin?”“Iya.”Tak lama Bella datang. Lalu mereka kembali ke kantor. Dan benar saja. Atasan Bella dan Norma marah besar karena mereka berdua menghabiskan waktu makan siang terlalu lama.Akibatnya atasan mereka memberikan pekerjaan tambahan untuk mereka. Norma dan Bella harus lembur hari ini. Celakanya tak ada uang lembur alias sukarela.“Gara-gara tadi antri foto sama Laura kita jadi ke
last updateLast Updated : 2024-04-23
Read more

Bab 95 Pertengkaran

Karena sudah hampir masuk waktu makan siang, jadi Bella dan Norma memutuskan untuk pergi ke mall. Sekalian menghibur Rafael yang mulai rewel. Mungkin dia bosan terus menerus berada di dalam rumah Norma.Setelah berganti baju. Kemudian Bella, Norma dan Rafael pergi ke mall yang tidak jauh dari rumah Norma. Hanya butuh waktu 30 menit untuk sampai ke tempat itu.Sesampainya di sana Bella dan Norma memutuskan untuk ke tempat bermain anak. Di sana Rafael terlihat sangat senang. Bella sejenak melupakan masalahnya dengan Jona. “Rafael seneng banget pas main sama kamu, Nor.”“Iya dong. Kita kan kompak ya El?” tanya Norma pada Rafael. Dan bayi menggemaskan itu tertawa saat Norma membuat ekspresi lucu dan menggelitik badannya.Satu jam berlalu. Perut Bella dan Norma mulai lapar. Mereka berdua kemudian memutuskan untuk makan. Sembari mereka makan. Rafael duduk di kursi bayi yang disediakan oleh restoran tempat Bella dan Norma makan.Awalnya semua baik-baik saja. Sampai pada akhirnya Ronald data
last updateLast Updated : 2024-04-23
Read more

Bab 96 Musuh Dalam Selimut

Jona sudah meminta maaf kepada Bella. Namun Bella tak kunjung memaafkan Jona. Hingga pagi harinya Bella enggan menegur suaminya. Dia hanya menjawab pertanyaan dari Jona seperlunya saja.“Ayolah, Bel. Jangan seperti ini terus. Aku kan sudah minta maaf sama kamu.”Bella diam. Dia malah sibuk mengoleskan roti dengan selai nanas. Lalu memakannya dengan emosi. Tak sampai roti itu habis Bella kemudian menaruhnya kembali, lalu pergi ke kantor. Jona belum menyerah untuk membujuknya. “Bel. Jangan diam aja kayak gini.”Tak lama pengasuh Rafael datang. Sebelum pergi Bella tak lupa menitipkan Rafael pada wanita tersebut. “Bibi. Minta tolong jagai Rafael ya.”“Iya, Mbak Bella.”Malu dengan pengasuh anaknya Jona kemudian membiarkan Bella pergi. Ia lalu bersiap juga untuk pergi bekerja. Jona tak sarapan pagi itu karena kesal.“Mas Jona sudah sarapan?” tanya Bibi.“Nggak Bi. Saya sarapan di luar aja. Titip Rafael ya, Bi.”“Kalau nggak buru-buru biar saya siapkan sarapan untuk Mas Jona.”“Nggak, ng
last updateLast Updated : 2024-04-24
Read more

Bab 97 Akhirnya Dikenalkan Pada Nenek dan Ibu

Norma sebenarnya menyukai Jona dan menikmati melihat Bella dan Jona bertengkar karena hal itu memberinya harapan bahwa dia mungkin memiliki kesempatan dengan Jona di masa depan. Norma tetap bersikap ramah kepada Bella, tetapi diam-diam dia berharap bahwa pertengkaran antara Bella dan Jona akan membuat hubungan mereka semakin renggang, memberinya peluang untuk mendekati Jona. Norma menjadi penonton yang diam-diam menikmati drama di antara Bella dan Jona, sambil menyimpan perasaan yang lebih dalam untuk Jona.Meskipun Norma bersikap ramah kepada Bella, di dalam hatinya dia merasa senang melihat ketegangan antara Bella dan Jona. Setiap pertengkaran mereka memberinya harapan bahwa dia mungkin bisa mendekati Jona di masa depan. Namun, Norma menyadari bahwa dia harus tetap hati-hati dalam mengekspresikan perasaannya agar tidak menimbulkan kecurigaan pada Bella atau Jona.Setiap kali Bella dan Jona bertengkar, Norma diam-diam menyimak dengan seksama. Dia mencoba untuk menafsirkan setiap inte
last updateLast Updated : 2024-04-24
Read more

Bab 98 Nenek Yang Keras Hati

"Maafin nenek, Bel. Nenekku memang agak keras kepala dan konservatif. Tapi percayalah, aku akan selalu mendukungmu."Bella menghela napas. "Aku cuma gak ingin masalah ini mempengaruhi hubungan kita, Jona. Aku ingin kita tetap kuat bersama.""Aku juga, Bel. Kita akan melewati ini bersama-sama, aku janji."Meskipun masih ada ketegangan di udara, Bella merasa lega mendengar dukungan Jona. Mereka berdua berjanji untuk tetap saling mendukung dan melalui masalah ini bersama-sama. Namun, Bella tetap merasa bahwa tantangan besar masih menanti mereka, terutama dalam usaha untuk mendapatkan persetujuan dan penerimaan penuh dari keluarga Jona.**Beberapa minggu berlalu setelah pertemuan dengan keluarga Jona, Bella masih merasa tegang dengan hubungan mereka. Meskipun Jona telah berjanji untuk mendukungnya, kehadiran nenek Jona yang sinis masih mengganggu pikirannya.Suatu hari, Jona mengundang Bella untuk menghadiri acara keluarga lainnya. Bella merasa gugup namun juga ingin memberikan kesempata
last updateLast Updated : 2024-04-25
Read more

Bab 99 Saling Menjaga Demi Keutuhan Rumah Tangga

Norma mencoba lagi dengan pendekatan yang lebih halus. Suatu hari, ketika Bella dan Jona sedang bersantai ketika istirahat di kantor, Norma mencoba menyelipkan komentar yang menciptakan ketegangan."Jadi, Bella, bagaimana hubunganmu dengan ibu Jona?" tanya Norma, mencoba mengganggu kenyamanan Bella.Bella tersenyum dan menjawab dengan antusias, "Ibu Jona sangat baik padaku, Norma. Dia begitu hangat dan ramah. Aku merasa diterima di keluarga mereka."Namun, Norma tidak puas dengan jawaban itu. Dia terus menyudutkan Bella dengan pertanyaan yang tajam, "Tapi apakah kamu yakin bahwa dia benar-benar tulus padamu? Siapa yang tahu apa yang dipikirkan oleh ibu Jona tentangmu di belakang layar?"Jona merasa tidak nyaman dengan arah percakapan itu dan langsung melangkah untuk membela Bella, "Norma, apa maksudmu dengan pertanyaan itu? Ibuku telah menunjukkan dukungan dan kebaikan pada Bella sejak awal. Aku gak mengerti kenapa kamu selalu mencoba menciptakan keraguan dalam pikiran Bella."Bella m
last updateLast Updated : 2024-04-25
Read more

Bab 100 Situasi Tak Menyenangkan Di Kantor Bella

Dalam beberapa minggu berikutnya, Bella terus berusaha menjaga jarak dengan Norma di tempat kerja. Dia lebih memilih untuk menghabiskan waktu istirahat dengan teman-temannya daripada bersama Norma, dan dia juga selalu menolak tawaran tumpangan pulang dari Norma.Namun, upaya Bella untuk menjaga jarak tidak selalu berjalan lancar. Norma terus mencari cara untuk tetap dekat dengan Bella, meskipun Bella mencoba menghindarinya. Dia sering mencoba menyelipkan diri ke dalam percakapan Bella atau mengajaknya untuk makan siang bersama, meskipun Bella dengan sopan menolaknya setiap kali.Di samping itu, Bella juga mulai curiga dengan perilaku Norma yang tampaknya semakin licik. Dia merasa bahwa Norma terus mencari kesempatan untuk menciptakan ketegangan di antara mereka, entah dengan menyebarkan gosip palsu atau mengkritik Bella di depan rekan kerja mereka.Bella memutuskan untuk berbicara dengan Jona tentang kecurigaannya terhadap Norma. "Jona, aku merasa semakin gak nyaman dengan kehadiran N
last updateLast Updated : 2024-04-25
Read more
PREV
1
...
8910111213
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status