Semua Bab Jerat CEO: Jodoh Salah Tarik: Bab 351 - Bab 360

412 Bab

Bab 351. Telepon Clarissa

“Ini ... benar-benar gila!” Prisya akhirnya menyadari sesuatu yang besar ini.Diva hanya diam melihat ekspresi adiknya itu.“Kamu melupakan hal penting ini cepat sekali ternyata. Kakak saja masih ingat dengan apa yang kamu cari tentang keluarga Wennink dalam sekali baca.”“Okay kakakku memang yang terbaik walau kadang juga suka lem … ot,” ucap Prisya dengan santai.“Ya wajarlah, Kakakmu ini hanya manusia biasa, bukan Tuhan yang tahu segalanya! Lupakan tentang ibu dan keluarganya itu dulu, kita balik cerita ke masalah Kak Clarissa. Sekarang kamu cari tahu tentang keluarga Sugara, kakak pikir tidak terlalu sulit untuk menemukannya, kan?” Diva berkata dengan nada serius pada Prisya.“Ya, sepertinya begitu,” ucap Prisya terdengar santai.“Kupikir paman kita itu tahu juga tentang Kak Clarissa, apalagi berdasarkan cerita ayah, mereka sudah bertemu sejak kemarin, artinya ayah dan paman pasti sudah banyak bercerita, kan?” Ucapan Diva diaminkan oleh Prisya dengan menganggukkan kepalanya perlaha
Baca selengkapnya

Bab 352. Nama Kontak di Ponsel Itu

Lalu, terdengar isakan Clarissa kembali dari sambungan telepon itu."Kalau masih mau menangis, menangis saja, kak," ucap Diva lagi.Terima kasih, Terima kasih atas bantuan kalian nanti," ucap Clarissa disela-sela tangisnya itu.Setelah tangisnya yang mulai mereda lagi, Diva kembali bertanya, “Apa kakak benar-benar sudah bertekad untuk pergi dari rumah itu?”“Ya, kakak sudah memutuskannya.” Clarissa berkata tanpa keraguan kali ini, terdengar helaan napas yang lumayan berat saat dia mengatakannya."Apa kakak juga sudah bersiap untuk berpisah?” tanya Diva lagi dengan suara rendah, karena dia perlu memastikan kakaknya benar-benar membulatkan tekad, percuma kalau masih ada keraguan, karena semua nanti akan sia-sia saja.“Hmm, tentu saja kakak sudah sangat yakin, tapi … kakak tidak tahu apakah nantinya hak asuh atas anak-anak kakak ini bisa jatuh ke tangan kakak atau tidak.” Suara Clarissa terdengar putus asa.“Kakak tenang saja, kita akan berusaha membuatnya menjadi seperti keinginan kakak.
Baca selengkapnya

Bab 353. Rasa Khawatir

“Su-a-mi-ku?” Diva mengeja tulisan itu dengan pelan, bola matanya sedikit membesar dan membuat kedua alisnya terangkat, detik berikutnya lengkungan senyumnya terukir dan wajahnya mulai merona. Mengetahui hal ini membuat Prisya merotasi bola matanya dan mengeluarkan ekspresi seperti ingin muntah.“Ah, dunia terasa milik berdua saja! Kakak cepatlah sadar, belum apa-apa sudah salah tingkah duluan.” Prisya menarik kesadaran Diva dengan pikirannya sendiri.“Sudah nyaris pukul setengah satu dini hari, cepat hubungi Kak Elvan. Jangan terpesona kelamaan entar lupa lagi tujuan awal.” Kembali Prisya memperingatkannya.“Iya-iya, cerewet banget. Jam segini pasti kita tidak akan mengganggu istirahatnya, kan?” Diva memastikan pada Prisya, namun adiknya itu menjawabnya dengan tatapan tajam.“Terserah, mau hubungi atau tidak, kalau tidak mau hubungi Kak Elvan aku mau pesan tiket pesawat.” Prisya berkata dengan penekanan yang tebal di sana.“Kalau orang normal jam segini memang waktu istirahat, kan, ta
Baca selengkapnya

Bab 354. Elvan Memberikan Semuanya

Untuk membuat suasana lebih nyaman, Diva lalu berkata, “Baiklah, nanti aku akan memberitahu ini pada Prisya sekarang."“Oh, iya, untuk yang menemaninya nanti aku akan suruh Bimo saja dan beberapa orang lagi untuk ikut bersamanya agar keselamatan mereka bisa dijaga dengan baik,” ujar Elvan lagi.“Ah, kamu seperti dewa penolong yang datang dari langit, Van! Aku ingin memelukmu sekarang.” Diva berkata tanpa malu-malu.“Seharusnya kita lebih cepat menikah Diva,” ucap Elvan dengan terkekeh ringan.“Aku tidak sabar ingin bertemu denganmu lagi.” Diva merengek manja.“Besok aku akan menyuruh Alisha menjemputmu di sana. Jam berapa kamu ready?” tanya Elvan lagi padanya.“Menjemputku untuk bertemu denganmu?!” tanya Diva dengan tidak sabaran.“Bukan, besok aku masih ada urusan yang perlu kuselesaikan, memakan waktu yang lumayan panjang, ada waktu mungkin sudah malam, aku tidak mau menganggu waktu istirahatmu.” Ucapan Elvan membuat Diva sedikit kecewa.“Lalu Alisha menjemputku untuk apa?” tanya D
Baca selengkapnya

Bab 355. Diva Dibuat Penasaran

[Kalau sudah sampai di sini nanti, aku sudah bilang ke Bimo untuk membawa mereka ke apartemen milikku, memang tidak terlalu besar, tapi keamanannya terjaga. Kupikir kakakmu bisa tinggal dengan nyaman untuk sementara waktu.][Masalah ini, ayah harus diberitahu, karena tidak mungkin dirahasiakan, lagipula keadaannya sudah berbeda, kan?][Dan kalau dia memang sudah benar-benar memutuskan untuk berpisah, Prisya juga tahu kuasa hukum yang sering kugunakan, suruh adik kita itu menemui mereka, dan ajak mereka ke apartemen itu, agar Kak Clarissa tidak perlu keluar.]Ketiga pesan yang datang dari Elvan secara beruntun inilah yang membuat keduanya benar-benar merasa sedang mendapatkan pertolongan yang tidak tanggung-tanggung dari pria itu.“Baik, semua urusannya sudah selesai, lalu bagaimana cara memberi tahu ayah masalah ini?” tanya Prisya pada Diva.“Ya tinggal dibicarakan saja pada ayah nanti, dan itu kamu tidak perlu memikirkannya, tugasmu seperti yang kita buat saja, dan mudah-mudahan kamu
Baca selengkapnya

Bab 356. Kamu Mau Kapan?

“Ibuuuu~~~!” Diva tidak terima saat orang tuanya mengatakan hal itu, apalagi ibunya yang sangat jarang menggodanya seperti ini. “Nah, benar seperti yang dikatakan oleh Ibu, kamu habiskan dulu hidangannya, nanti baru ayah beritahu.” Lukman mendukung ucapan istrinya sambil tertawa. “Ih, puas banget deh bikin orang penasaran! Lagian apa susahnya tinggal bilang aja,” rengek Diva sambil menyuapkan makanan ke dalam mulutnya. “Ini Div, dikit lagi loh.” Indah lalu memberikan sepiring kue ke depan Diva. “Ibu! Ini gulanya terlalu banyak, kalau Diva gendut gimana? Nanti Elvan malah gak suka sama Diva lagi!” Diva bersungut kesal. “Kata siapa? Lagian jangan berpikir tentang hal begitu, orang gendut memangnya tidak boleh jatuh cinta? Ibu yakin apapun kondisi fisik kita, jaga hati kita agar aura dari dalam tubuh kita tetap keluar.” Indah berkata dengan tenang pada anaknya. “Yee … itukan kata ibu yang gak pernah gemuk. Beda pendapat kalo–” “Udah habisin aja, Div, itu dikit kok.” Lukma
Baca selengkapnya

Bab 357. Diketahui Elvan

Hal ini jelas membuat Diva tertegun. “Apa yang ayah katakan itu benar?” tanya Diva. Lukman hanya mengangguk. “Ah, apa kalau aku bilang aku mau sekarang dia juga bersedia?” Diva berkata asal dengan santai sembari mengunyah kue keju yang ada di atas meja dengan sedikit terpaksa. “Menurutmu?” Lukman bertanya balik. “Iya, aku tahu, bahkan kalau aku bilang detik ini juga, dia pasti mau, begitu, kan maksud ayah.” Diva berkata dengan penuh penekanan. Lukman tersenyum lalu mengeleng-gelengkan kepalanya. “Apa kamu benar-benar mau sekarang juga?” “Ck! Mana mungkin aku menikah dengan cara dadakan tanpa persiapan. Ayah sendiri yang mengatakan kalau pernikahan itu adalah hal yang sakral dan tidak boleh asal jadi, mentang-mentang dia bisa melakukan banyak hal.” Diva berkata dengan bibir manyun. “Jadi, kamu mau kapan?” tanya Indah pada Diva dengan penasaran. “Cieee … sekarang ayah dan ibu kan yang penasaran kalo gitu … gimana kalo ayah dan ibu cerita dulu tentang kisah romantis kali
Baca selengkapnya

Bab 358. Benar-Benar Luar Biasa

Lukman hanya tersenyum melihat anaknya itu, lalu detik berikutnya, Diva mangambil ponsel milik ayahnya tersebut dengan sedikit memaksa. “Van, ini tuh gak begitu kok, aku gak minta macem-macem.” Diva berkata dengan sedikit panik, lagipula dia tidak mau membuat Elvan makin banyak beban karena urusan ini. Memang, pernikahan di tepi pantai dengan pemandangan laut yang luas adalah impiannya, tapi saat tahu Elvan tidak bisa melakukan hal itu, setidaknya dia tidak akan memaksakan keinginannya ini. Dia tidak mau menuntut banyak hal dari Elvan. Terdengar suara tertawa renyah di ujung sana. “Tidak masalah, Sayang, aku tidak menyangka kalau ternyata kamu benar-benar menyukai laut.” “Kamu … tahu?” tanya Diva lagi, tetapi pertanyaan yang keluar dari mulutnya ini terasa begitu bodoh! Tidak mungkin Elvan tidak menyelidiki semua tentangnya, kan?! ‘Diva bodoh sekali kamu!’ gumam Diva dalam hati. “Aku tahu dari ayahmu, beliau mengatakan kalau ada kesempatan kamu pasti akan memilih liburan di pan
Baca selengkapnya

Bab 359. Keterlibatan Keluarga Kalangan Atas Lainnya

"Welcome, Kak Diva,” ucap Alisha saat mereka tiba di sebuah rumah dengan gaya minimalis di komplek perumahan elit yang cukup terkenal di kota ini. “Ini …?” “Rumah Kak Elvan,” jawab Alisha singkat. Diva tertegun saat Alisha mengatakan hal itu, bukan apa-apa, karena entah dari mana semuanya terasa mirip seperti apa yang dia inginkan, sebuah hunian minimalis yang cukup lega dengan high ceiling rooms, lalu terdapat konsep terbuka di bagian belakangnya, sehingga pencahayaan yang masuk terasa lebih terang. Setelah puas melakukan room tour singkat di rumah ini, Diva tersenyum singkat. ‘Ini kebetulan yang luar biasa,’ batin Diva. “Kak, mau minum apa?” “Gak perlu repot-repot, nanti aku ambil sendiri aja.” Diva berkata santai. “Ah, benar juga, ngapain aku tanya-tanya, bentar lagi Kak Diva tinggalnya sama Kak Elvan, kan?” Kalimat Alisha ini sontak membuat jantung Diva berdegup kencang, untuk menyamarkan rasa yang membuncah itu, dia dengan cepat mengalihkan pembicaraan, sekalian fokus de
Baca selengkapnya

Bab 360. Jawaban Diva

Alisha sangat yakin dengan apa yang dia katakan, dia memastikan sekali lagi pada Diva kalau dia tidak salah bicara, rasa dalam hati Diva berkecamuk hebat sekarang ini. Apalagi mendengar kalau pria itu mau menikah. Apa telinganya tidak salah mendengar?!“Maksudmu … Dia menikah lagi begitu?” tanya Diva berusaha dengan tenang, tetapi suaranya terdengar bergetar.Alisha mengangguk cepat.“Benar, kemarin aku ada tanya juga dengan temanku, kebetulan dia tahu dengan si Dion ini, temanku bilang istrinya sudah lama meninggal, sejak anak keduanya lahir kalo gak salah, dia duda anak dua.” Mendengar hal itu, hati Diva terasa sakit, bagai diremas-remas dengan keras.‘Istrinya meninggal?’‘Duda anak dua?’Pertanyaan itu muncul secara bergantian di kepala Diva dan berulang beberapa kali. Diva langsung terbayang wajah kakaknya, lalu potongan rekaman video pria itu yang menyiksa kakaknya secara brutal, hal ini benar-benar membuat dia menjadi sangat geram. Apalagi dia sudah tahu perlakuan keluarga Suga
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3435363738
...
42
DMCA.com Protection Status