Semua Bab Jerat CEO: Jodoh Salah Tarik: Bab 331 - Bab 340

412 Bab

Bab 331. Kembali ke Tempat Awal

“Mik, malam ini aku tinggal dulu, ya!” Elvan berkata pada Miko yang masih sibuk dengan laptopnya di ruang kerja Elvan. Miko segera menghentikan kegiatannya dan melihat ke arah Elvan. “Mau kemana? Bertemu dengan Diva?” tebak Miko. “Menurutmu, apa ada orang lain lagi?” Elvan berdiri dari kursinya dan membenarkan pakaiannya. Miko tidak bisa berkata-kata melihat tingkah Elvan yang sangat tidak masuk akal ini, pergi disaat-saat penting, dimana program yang sedang mereka perbaiki harus ditinggal oleh Elvan. “Tidak perlu protes, Mik! Aku tahu kamu bisa mengerjakannya. Aku harus mengurus hal yang lebih besar lagi, kamu … kerja yang benar, ya!” Setelah mengatakan hal itu, Elvan meninggalkan Miko dengan menambah beban pekerjaannya itu. *** Sementara itu di parkiran salah satu bank tempat dimana Diva memanfaatkan fasilitas dari Elvan ini Prisya tampak sangat syok. “Kakak! Apa kakak gila?!” Prisya setengah berteriak saat Diva memperlihatkan bukti transfer yang ditunjukkan oleh Div
Baca selengkapnya

Bab 332. Mau Reka Adegan?

Pria yang kini sedang menahan tubuh Diva itu sekarang tersenyum, tanpa sadar hal ini membuat Diva terdiam setelah meneriakkan namanya, entah kenapa kejadian ini sangat dramatis menurut Diva, ditambah lagi sinar dari lampu ponselnya itu sedikit mengarah ke wajah Elvan yang membuatnya terlihat sangat tampan di mata wanita itu.Garis wajahnya yang tegas, mata hitam pekatnya, tatanan rambutnya yang menurut Diva hari ini sedikit berbeda lalu, wangi tubuhnya. Ah … semuanya membuatnya benar-benar terhanyut akan pikirannya tentang pria itu. Apa mungkin dia adalah dewa yang menjelma menjadi manusia atau titisan dewa seperti film fantasi yang sering ditontonnya? Karena bagi Diva saat ini, Elvan dari sisi manapun tetap terlihat begitu mempesona.Aura dominannya memancarkan kesan seksi di mata Diva. ‘Ya Tuhan … pria ini … apa benar-benar milikku?’ Diva berkata dalam hati.“Mau berencana sampai kapan seperti ini, hehm? Apa sebenarnya kamu sengaja ingin kugendong saja?” Elvan berkata dengan senyum m
Baca selengkapnya

Bab 333. Aku Tidak Mau Berdua Saja

Diva kembali ingin meninggikan suaranya, tetapi Elvan dengan cepat menghilang ke dalam tempat itu.Kalau diingat lagi di dalam sana memang tempat pertama kali mereka bertemu, saat itu sangat memalukan! Elvan sedang melakukan ritualnya dan disela oleh dirinya yang sedang dikejar-kejar oleh orang suruhan Farha.Namun, setelah wajahnya kesal, Diva jadi tersenyum sendiri saat mengingatnya, dia juga tidak menyangka kalau orang itu adalah orang yang punya pengaruh besar, andai saja dia bukan Elvan, entah apa yang akan terjadi selanjutnya, apa dia juga akan jatuh cinta pada orang itu, atau malah ….Ah, Diva tidak ingin memikirkan hal yang sudah berlalu dengan berandai-andai, apalagi hal yang dipikirkan adalah hal yang kurang baik.“Tidak-tidak, yang terjadi memang sudah takdir,” gumam Diva. Dengan sedikit bosan menunggu Elvan di luar. Wanita itu lalu melihat ke pergelangan tangannya cukup lama Elvan di dalam, ‘Apa jangan-jangan dia sedang ….”Malas memikirkannya dan juga Diva melihat kanan d
Baca selengkapnya

Bab 334. Kejutan untuk Diva

Elvan tersenyum lebar melihat Diva yang bengong mendengar kata-katanya barusan.“Kenapa? Apa kamu mau berubah pikiran, hehm? Ingat Diva, aku tidak akan melepaskanmu begitu saja. Aku sudah membuat perjanjian dengan Ayahmu.” Elvan berkata dengan penuh misteri membuat Diva mengerutkan keningnya.“Maksudmu apa?”“Ayo ikut aku!” Elvan tidak lagi menarik tangan Diva. Diva melihat punggung pria itu dari belakang yang mulai berjalan menjauh.“Van! Kamu benar-benar mau kita masuk ke dalam kamarnya?” Diva bertanya dari tempatnya semula, dia tidak mengikuti Elvan. Mendengar hal itu, Elvan kembali memutar tubuhnya dan melihat ke arah Diva dengan menghela napas dalam, dia lalu berjalan mendekatinya lagi.“Apa aku benar-benar menakutkan?” tanya pada Diva dengan wajah yang serius.“Itu … Aku … bukan bermaksud untuk menyinggungmu, hanya saja ….” Diva tahu kekerasan hatinya ini membuat Elvan pasti merasa sangat kesal, karena terlihat wajah Elvan mulai terlihat bertekuk.“Diva aku bukan pria mesum sepe
Baca selengkapnya

Bab 335. Ayah Menyetujuinya

Diva langsung melihat ke arah Elvan yang baru saja berbisik di belakang telinganya, dia mencoba untuk cepat menghubungkan semuanya, tetapi entah kenapa malam ini rasanya kepalanya seolah mau pecah. “Bagaimana bisa kalian ….” Diva menunjuk ke arah Elvan dan ayahnya secara bergantian lalu melihat ke arah pria itu dengan tatapan tanya. “Si-siapa dia?” tanya Diva yang dia juga tidak terlalu peduli diajukan pada Elvan atau ayahnya, toh mereka berdua sepertinya sudah tahu tentang hal ini. “Sini, Nak,” panggil Lukman menyuruh Diva mendekatinya. Diva segera berjalan ke arah ayahnya dan berdiri di sampingnya yang sedang duduk. “Kenalkan ini Isaac Wennink, pamanmu,” kenal Lukman padanya, membuat mata Diva membesar. "Hai, Diva!" Pria dengan mata bewarna karamel itu melambaikan tangannya dan tersenyum lebar. Diva masih diam, dia masih terpaku dengan apa yang dia lihat, lau dia juga mengangkat tangannya membalas salam pria itu. Tempat mereka sediki jauh kalau untuk berjabat tangan. Diva mel
Baca selengkapnya

Bab 336. Lolos dengan Baik

Hal ini membuat Diva benar-benar tidak menyangka, matanya yang melebar serta mulutnya yang ternganga memperjelas kalau saat ini dia sedang sangat terkejut. “Sejak kapan?” Diva bertanya dengan suara rendah dan dengan kerongkongan yang cukup terasa kering. “Sejak dimana dia datang ke rumah kita.” “Tapi kenapa ayah bilang jangan berhubungan dulu dengan Elvan dan kenapa juga Diva tidak bisa menghubunginya? Apa kalian sedang mempermainkan Diva?” Diva benar-benar tidak habis pikir dengan apa yang sebenarnya orang-orang ini rencanakan, karena semuanya berada di luar pikirannya dan sangat tidak masuk akal. “Diva, sebenarnya Elvan itu ….” Lukman menceritakan secara perlahan masalah yang sedang dihadapi oleh Elvan, terutama tentang kendala dalam hal perusahaannya itu. Hal ini membuat Diva sangat terkejut. Mendengar penjelasannya tentang Elvan membuat Diva membenarkan pikirannya sendiri kalau ternyata memang ada sesuatu yang sedang disembunyikan oleh Elvan saat ini padanya. “Kenapa tida
Baca selengkapnya

Bab 337. Aku Merindukanmu

Tidak perlu ditanya sebahagia apa rasanya Diva saat ini, yang jelas rasa itu membuncah hebat sampai membuatnya lupa tujuan awal dia ada di sini untuk mempertanyakan banyak hal dengan Elvan. Rencana yang disusun kembali gagal.Diva lalu melihat ke arah Elvan dan juga Isaac yang sedang berbicara dengan raut serius di sana, kemudian dia mengalihkan pandangannya pada sang Ayah.“Ayah sudah mengatakan hal ini juga dengan Elvan?” tanya Diva.“Ya tentu saja, dan dia akan datang ke rumah kita membawa keluarganya setelah acara ulang tahun perusahaan itu, mungkin akhir pekan ini.” Lukman ternyum melihat ke arah Diva.“Terima kasih, Yah!" Taman bunga seolah bermekaran di hati Diva.“Lalu, sekarang bisa ayah jelaskan tentang hubungan ayah dan juga keluarga Ibu? Karena … Diva tidak menemukan apapun berita tentang Isabelle Wennink.” Diva berkata pada ayahnya dengan terus terang.“Kamu sudah mengetahuinya?” Lukman mengerutkan keningnya.“Ya, tentu saja, apa ayah tidak kenal dengan anak sendiri yang r
Baca selengkapnya

Bab 338. Tujuanmu Menikahiku?

Diva benar-benar merasakan kebahagiaan tiada tara saat ini, dia merasa kalau sekarang sudah waktunya semesta mendukung hubungan mereka! Siapa yang menyangka kalau dirinya seberuntung ini?! Elvan merangkul Diva sepanjang perjalanan turun ke bawah, mereka tidak berkata apapun, sibuk dengan perasaan masing-masing. Yang perlu digaris bawahi oleh Diva adalah dia gagal dengan rencananya lagi! Seolah semua sudah terjawab begitu saja, walaupun ada hal yang harus dipastikan ulang, tetapi tidak diperlukan lagi sekarang ini. Mereka sudah tiba di lobi hotel, Elvan membawa Diva ke salah satu sofa yang cukup besar yang berada di pojok. “Kamu duduklah dulu, aku mau–” “Jangan kemana-mana, tetap di sini saja.” Diva menahan Elvan menjauh darinya. Elvan diam dan melihat ke arah Diva. “Kenapa kamu liatin aku begitu?” tanya Diva karena merasa terganggu dengan Elvan yang menatapnya tajam. “Aku mau ke sana, mau meminta minuman untukmu ke petugas–” “Sudah jangan jauh-jauh, di sini saja, aku ti
Baca selengkapnya

Bab 339. Mereka Tahu dan Mengawasi

Diva tidak sanggup untuk melanjutkan kata-katanya, karena kalau demikian yang dijelaskan Elvan, bukan tidak mungkin kalau pria ini juga ada alasan untuk mendekati dan menikahinya. Apa dirinya hanya alat yang digunakan Elvan untuk menaikkan keluarga Wongso agar lebih tinggi lagi? Bukan tanpa alasan pikiran itu langsung terlintas di benak Diva, apalagi Diva sudah membaca tentang rilis keluarga terkaya di dunia dan Keluarga Wennink salah satunya. “Van, apa kamu ….” “Katakan dengan jelas Diva,” ucap Elvan dengan suara tenang, membuat Diva makin overthinking! Berperasaan yang tidak-tidak dan suasana hatinya menjadi kelabu. “Apa kamu mendekatiku juga untuk menaikkan reputasi keluargamu?” Diva berkata dengan getaran suara yang menahan sesuatu yang cukup hebat dalam hatinya. Elvan tersenyum saat Diva mengatakan hal itu, membuat Diva makin membenarkan pikirannya. “Diva, pakai hatimu, apa aku terlihat segila itu? Apa kamu pikir keluargaku tidak tulus?” pertanyaan itu dilontarkan ole
Baca selengkapnya

Bab 340. Lupa Tujuan Awal

Demi apapun pernyataan Elvan barusan membuat Diva benar-benar tidak bisa berkata-kata. Tidak dibuang keluarga tapi masih diawasi? Ah, lelucon macam apa ini? Kenapa hidup harus sesulit ini? “Kalau mereka mengawasi kenapa mereka tidak membuat orang-orang itu menerima akibatnya dengan cepat? Misalnya membuat si brengsek Anggala itu masuk ke bui lebih cepat.” Diva berkata dengan sangat kesal. “Itu karena ibumu tidak mau mereka mencampuri hal seperti ini, karena kalau sampai hal semacam ini diketahui oleh orang lain, maka keluarga Wennink akan menjadi sorotan dan tentunya masalah kecelakaan helikopter itu akan terbuka kembali. Ini jelas akan membuat keluarga Wennink dalam masalah besar dan juga kehidupan damai kalian akan terancam.” Elvan berkata dengan nada yang penuh penekanan. Mendengar hal ini rasanya kepala Diva benar-benar sangat pusing, dia beberapa kali menghela napas. “Sudah kukatakan, kamu perlu minuman untuk mendengar hal ini agar bisa menyegarkan sedikit tubuhmu karena mener
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3233343536
...
42
DMCA.com Protection Status