Semua Bab Kekasih OB-Ku Ternyata Kaya Raya: Bab 391 - Bab 400

550 Bab

391 Keadaan masih Rawan

Saat ini terdengar suara ledakan lagi di luar dan asap kembali membumbung tinggi, Davin sadar kalau telah terjadi sesuatu diluar sana tapi Davin tidak tahu apa persisnya yang terjadi di luar sana.Tiba-tiba terdengar suara yang Davin kenal di belakang sana, itu adalah suara dari David Ginola."Tuan muda, bantuan telah datang," kata David Ginola kepada Davin."Siapa yang datang?" tanya Davin."Itu adalah kakakku, Eric Ginola," kata David Ginola Bangga.Davin sangat senang setelah mendengar kata-kata David Ginola ini, Davin juga senang karena ternyata David Ginola tidak apa-apa, saat lantai dua dan tiga rumah ini diserang oleh tank-tank di luar sana."Erik memakai helikopternyacuntuk menghancurkan tank-tank di luar itu. Ada lima helikopter yang datang untuk membantu kita.""Bagus. kakakmu datang pada saat yang sangat tepat," kata Davin sambil mengangguk ke arah David Ginola.Setelah itu, Davin mencoba mengintip ke arah luar dan apa yang dibilang David Ginola itu ternyata memang benar ad
Baca selengkapnya

392 Menghadapi Pesawat Tempur Musuh

"Tapi, aku ingin membantumu, tuan muda," ngotot A Hua."Tidak untuk yang ini. Kali ini, akan sangat berbahaya bagimu, kamu harus pergi, ingat, aku memiliki ketahanan tubuh yang lebih daripada kamu, karena itu aku memiliki peluang untuk menghadapi pesawat tempur itu, sementara kamu tidak akan punya peluang itu, jadi, pergi!" tegas Davin.A Hua masih berusaha membantah tapi Davin terus mendorong A Hua untuk menuju ke arah terowongan hingga A Hua terpaksa mengikuti perintah Davin ini, A Hua terpaksa masuk ke dalam terowongan walau dengan hati tidak rela.Begitu A Hua masuk dalam ke dalam terowongan, Davin yang sejak tadi melihat ada dinamit tempel C4 di sebuah kotak, langsung mengambil C4 itu dan sambil terus menyuruh A Hua masuk lebih jauh ke dalam terowongan, Davin mulai menempelkan bom tempel C4 itu ke pintu masuk keluar terowongan yang baru dibuat.Melihat apa yang sedang dilakukan oleh Davin itu, A Hua terpaksa masuk lebih jauh ke dalam terowongan karena A Hua tidak ingin mati konyo
Baca selengkapnya

393 pertolongan tak Terduga

Saat ini Davin berada dalam dilema kalau dia keluar dari toko, maka dia akan menjadi sasaran empuk dari salah satu atau dua pesawat tempur yang sedang mengejarnya saat ini itu, tapi kalau dia bertahan, keadaanya akan sama saja, pesawat tempur itu akan segera menghancurkan toko tempat dia berada saat ini.Daripada mati konyol, Davin terpaksa berlari sekuat tenaga menyeberang jalan untuk menuju ke toko di seberang jalan sana, Davin tahu setiap saat nyawanya terancam bahaya karena kalau dia terkena tembakan-tembakan dari senjata mesin itu, tenaga dalamnya tidak akan mampu melindungi dirinya. Davin tahu kemungkinan ajalnya sudah sangat dekat.Tiba-tiba terdengar suara keras, awalnya Davin pikir salah satu pesawat tempur itu, sedang menembak toko yang Davin tuju, tapi, karena toko yang dituju itu tidak kenapa-kenapa dan masih berdiri kokoh di sana, Davin jadi sangat heran apalagi karena ledakan itu tidak mengenai dirinya, kemudian Davin langsung membuang dirinya ke depan sambil sekilas mel
Baca selengkapnya

394 Pertolongan di Rumah Yuri

Davin masuk ke dalam ruang pertemuan dengan sangat hati-hati, senjata otomatis di tangannya digenggamnya dengan erat untuk langsung menembak saat ada yang berusaha mencelakakannya.Keadaan terlihat sangat sunyi, tidak ada pelayan-pelayan yang dulunya hilir-mudik di ruangan itu saat melayani Davin dan Boris serta kawan-kawannya yang saat itu sedang rapat, saat ini keadaannya benar-benar berbeda, Davin rasa keadaan sunyi ini sangat-sangat mencurigakan.Untuk itu, Davin yang sejak tadi sudah mengaktifkan pendengaran super pekanya, kini berjalan dengan pelan dan sangat hati-hati untuk masuk ke ruangan pertemuan ini.Tiba-tiba Davin merasa ada senjata yang sedang diarahkan kepadanya dan mulai menembak ke arahnya, dengan pendengaran super pekanya itu, Davin langsung melompat ke arah kiri untuk menghindar dari tembakan-tembakan itu.Tembakan-tembakan itu terus mengejar Davin tapi Davin selalu berhasil melakukan gerakan lebih cepat dari datangnya tembakan karena kemampuan pendengaran super c
Baca selengkapnya

395 Pertarungan di Kamar Yuri

Setelah mendengar keadaan di dalam kamar Yuri, Davin tahu kalau dia berani muncul menembak dari pintu kamar itu, maka dia akan menjadi bulan-bulanan tembakan dari dalam kamar itu dan Davin tahu, ada sekitar empat orang di dalam kamar yang sedang mengincarnya dengan senjata otomatis terkokang dan peluru yang siap untuk diluncurkan.Davin lebih memilih untuk merubah strateginya, dia yang pada awalnya ingin memakai senjata otomatis kini mulai melepas senjata otomatisnya dan mencari-cari ke sekeliling lorong didepan kamarnya Yuri ini, dia menemukan sesuatu yang dicarinya itu di hiasan berupa belati kecil, senjata tajam berukuran pendek yang ditaruh sebagai hiasan di sebuah hiasan gantung.Ada sekitar sembilan belati yang Davin temukan, Davin segera mengambil semuanya dan melepaskan senjata otomatisnya ke lantai untuk mulai bersiap dengan belati belati di tangannya ini.Dengan pendengaran super peka yang dimilikinya, Davin tahu di mana saja posisi keempat orang yang berada dalam kamarnya Y
Baca selengkapnya

396 Pertarungan Tangan Kosong

Davin mulai melakukan ancang-ancang dan mulai memusatkan tenaga dalamnya dalam kedua tangannya. Walaupun harus menghadapi orang sekuat Vitaly tapi Davin tak gentar karena Davin sudah menerima transfer tenaga dalam yang dipelajari puluhan tahun oleh Guru Besar Tapak Emas dan tenaga itu lebih dari cukup untuk menghadapi orang seperti Vitaly.Vitaly berteriak keras dan mulai menyerang Davin, pukulannya dengan tenaga penuh mencoba menerjang rahang Davin, Davin menangkis pukulan tangan kanan Vitali itu dengan tangan kiri terbuka, bagi orang awam apa yang dilakukan Davin ini bisa menjadi kerugian karena orang awam yang melihat hal ini pasti akan bilang, tangan Davin akan patah kalau dipakai untuk menangkis tangan sebesar Vitali dengan kekuatan raksasa seperti yang dimiliki Vitali ini.Yuri tampak bersorak dan mengangkat tangannya keatas, karena Yuri yakin sekali, tangan Davin akan patah terkena pukulan sekuat pukulan Vitali itu.Tapi yang terjadi malah sebaliknya, Vitali yang merasa seperti
Baca selengkapnya

397 Menghadapi Yuri

Saat ini, Davin terus memusatkan fokusnya untuk menghadapi Yuri yang sedang memegang senjata yang mematikan itu. Tanpa senjata di tangan, tanpa paku dan belati, Davin merasa kalau saat ini, dia sedang berada di kandang harimau.Keadaan di basement ini, juga sangat gelap sehingga Davin mengalami kesulitan untuk memperhatikan keadaan sekitarnya.Davin tidak bisa berlama-lama berpikir karena dia harus melakukan salto ke belakang melewati sebuah mobil, karena pada saat ini, ada peluru-peluru yang mulai berterbangan di ruangan basement parkir ini, peluru-peluru yang berasal dari senjata yang dipegang Yuri.Senjata yang dipegang oleh Yuri saat ini adalah Rheinmetall MG 3, sebuah senjata otomatis yang bisa memuntahkan sembilan ratusan peluru sekali tembak dan Davin yang bersembunyi dibalik sebuah mobil terus dikejar oleh Yuri dengan senjata otomatis di tangan Yuri. Yuri juga memakai SENVG, sebuah kacamata militer berteknologi tinggi yang bisa membuat orang yang memakainya bisa melihat dalam
Baca selengkapnya

398 Sebuah Akhir

Saat ini, tidak ada lagi kesempatan bagi Davin untuk melompat, secara matematika kesempatan Davin untuk lolos dari berondongan tembakan dari senjata otomatis yang dipakai Yuri saat ini berada di angka nol persen.Davin juga sudah terlalu lama jumpalitan kesana-kemari dan kegelapan yang ada di tempat ini makin membuat Davin kesulitan karena beberapa kali dia terbentur mobil saat melompat sehingga akhirnya gerak refleks nya belakangan menjadi lambat sehingga saat ini sebuah moncong senjata sedang diarahkan kepada Davin yang langsung memuntahkan pelurunya.Saat krusial yang menentukan bagi Davin itu, secara refleks, Davin melakukan teriakan yang bersumber dari salah satu ilmu dari perguruan Tapak Emas yaitu ilmu Auman Singa dengan ilmu Auman Singa itu yang Davin teriakkan dengan penuh tenaga dalam ini dan dilakukan saat Davin tidak lagi memiliki opsi lain itu, membuat Yuri kaget dan terlempar ke belakang.Tangan Yuri yang sedang menembak kearah Davin itu terangkat ke atas karena efek dar
Baca selengkapnya

399 Kembali ke Hongkong

"Oke, berarti kamu harus menerimanya. Kamu harus siap-siap mendampingi Milena disini, setelah keadaan agak tenang kita akan mengupayakan acara lamaran untuk melamar Milena untukmu," kata Davin sambil tersenyum kepada Michael."Iya, Koko, aku sudah membicarakan soal itu dengan Milena dan kami sepakat seminggu kemudian akan melakukan acara itu.""Secepat itu?" tanya Davin sambil tertawa. Awalnya Davin pikir acara lamaran baru akan dilakukan sebulan kemudian karena Milena pasti akan disibukkan dengan acara kenegaraan dan pengambil alihan kekuasaan di negara ini dari Yuri kepada Milena."Kami juga sudah mendapat restu dari Ibunya Milena," kata Michael sambil tersenyum kearah Milena. Milena langsung balas menatap Michael dengan mengembangkan senyumnya."Baiklah, aku akan ikuti mau kalian, tapi besok, aku akan kembali ke Hongkong dulu kemudian baru balik lagi ke sini untuk acara lamaran itu.""Iya, ko," kata Michael sambil mohon diri dari Davin dan membawa Milena kedalam. Saat itu Boris ba
Baca selengkapnya

400 Peraturan Ketat dari Ibu Suri

Tapi untuk menghormati Ibu Suri, Vania terus memegang tangan Davin dan memberi isyarat kepada Davin untuk bersabar dan tidak bosan mendengar kata-kata Ibu Suri yang terus diulang-ulang karena Ibu Suri selalu lupa kalau nasihat yang baru dia katakan ini, baru saja dia katakan 5 menit lalu karena itu nasehat yang sama diulang-ulang terus selama 2 jam.Vania memberi isyarat dengan matanya kepada Davin, kalau hampir setiap hari dia harus menerima ini, dia harus mendengarkan nasehat berulang-ulang dari ibu Suri ini, tapi Vania tidak pernah bersikap tidak hormat, karena itu Vania meminta Davin juga untuk menghormati Ibu Suri dan tidak bosan dengan nasehat yang diulang-ulang dari ibu Suri ini.Davin yang baru saja mengalami beberapa kali peristiwa hampir mati itu kini juga sangat-sangat mengakui akan kesulitan istrinya, Vania, yang harus menghadapi Ibu Suri yang mulai bikin pikun itu sehingga setiap hari selalu menasehati Vania dengan nasehat yang sama berulang-ulang seperti ini, karena itu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3839404142
...
55
DMCA.com Protection Status