Semua Bab Kekasih OB-Ku Ternyata Kaya Raya: Bab 411 - Bab 420

550 Bab

411 Pembajak di Antara Sandera

"Betulkah kata-katamu ini? tanya Davin kaget sambil menatap penuh selidik kepada wanita yang bernama Sri ini."Iya. Aku aku mengetahuinya secara tidak sengaja," jawab Sri."Bagaimana ceritanya?""Kami satu keluarga ada empat orang. Yang terdiri dari, aku, berumur 18 tahun dan masih single, tanpa pacar atau suami, ada Kumar, adik lelakiku berumur dua belas tahun dan ayah ibuku, kami berasal dari India. Aku dan adikku mendapatkan liburan sekolah sehingga orang tua kami mengajak kami jalan-jalan ke Amerika Tengah. Kami termasuk baru di kapal pesiar ini tidak seperti penumpang lainnya yang sudah berbulan-bulan di kapal ini, sebelumnya, kami liburan di Panama dan saat kapal pesiar ini sandar di Panama dalam perjalanan ke Miami, Amerika serikat dan akan melewati Mexico, ayahku putuskan untuk naik kapal ini." "Oke. Langsung saja ke peristiwa menjelang pembajakan," kata Davin tidak sabaran."Dua hari sebelum peristiwa pembajakan ini dimulai, aku sempat sempat melihat dua orang pria sedang b
Baca selengkapnya

412 Gadis Bandel

"Aku sudah menikah, Sri. Aku tidak bisa menikah denganmu. Aku sudah memiliki istri," tegas Davin."Aku aku bisa menjadi istri keduamu," tandas Sri.Davin memegang kepalanya dia sangat bingung dengan situasi ini, karena di saat situasi masih berbahaya seperti saat ini, dia malah dihadapkan lagi dengan masalah rumit seperti ini. " kenapa sih harus seperti ini?" tanya Davin."Ini kebudayaan kami. Seorang pria yang sudah melihat wanita tanpa sehelai benangpun, maka dia harus menikah dengan wanita itu.""Bagaimana dengan kedua pembajak tadi? mereka kan juga sudah melihatmu telanjang.""Setelah mereka mati, otomatis aku tidak akan bertemu mereka, jadi aku tidak malu. Aku cuma akan malu bertemu denganmu. Lagipula, mereka tidak bisa menjadi suamiku karena mereka melakukannya dengan memaksa, mereka melihatku tanpa sehelai benangpun karena pemaksaan, jadi, aku tidak bisa menikah dengan mereka sekalipun mereka masih hidup." "Tapi, aku melihatmu. Aku kan langsung melempar baju kepadamu.""Kamu s
Baca selengkapnya

413 Kebahagiaan yang Lenyap

Sri dan Rachel langsung menunduk dan menempelkan tubuh mereka ke tembok kamar setelah mendengar kata-kata Davin ini, saat ini mereka bertiga masih berada di kamar Rachel. Davin menyiapkan senjata otomatisnya dan menyandarkan tubuhnya ke tembok untuk mendengarkan pergerakan orang-orang yang saat ini sedang berjalan menuju posisinya.Kedua orang di luar itu, bicara dalam bahasa Spanyol yang tidak dimengerti oleh Davin yang memang tidak pernah belajar bahasa Spanyol itu, tapi dari langkah kaki mereka yang cukup berat itu, Davin tahu kalau mereka sedang membawa sesuatu yang berat, perkiraan Davin barang berat yang mereka bawa itu adalah senjata otomatis berkaliber tinggi, karena itu Davin semakin meningkatkan kewaspadaannya karena sebentar lagi mereka akan mencapai pintu kamar yang telah didobrak oleh Davin itu, pintu itu belum tertutup karena memang sudah rusak, sebentar lagi mereka akan sampai di kamar Davin dan kedua gadis bersembunyi.Davin tahu, kemungkinan besar orang-orang yang sed
Baca selengkapnya

414 MUDUR SEMUA!

Silvia masih menatap wajah Vania dengan wajah penuh tanda tanya, Silvi ingin mendapatkan penjelasan dari Vania tentang apa yang dipikirkan Vania yang masih terlihat dalam ekspresi ketakutan itu."Seorang wanita telah menjawab telepon Davin, aku takut telah terjadi sesuatu kepada Davin, aku takut siapapun yang menerima teleponku tadi telah mendapatkan handphone Davin karena.. karena dia telah berhasil mencelakai Davin," jawab Vania dengan wajah murung sambil menatap wajah Silvia."Nyonya muda, nyonya muda tak perlu mengkhawatirkan tuan muda. Aku sudah mendengar cerita-cerita kehebatan tuan muda saat di Evornia. Tuan muda bisa mengalahkan ratusan prajurit militer dan tuan muda melakukannya beberapa kali, bayangkan, ada ratusan prajurit militer bisa tuan muda kalahkan, karena itu, aku tidak yakin para pembajak itu, akan bisa mencelakai tuan muda," tegas Silvia."Benarkah dia sahabat itu?""Iya, nyonya muda. Tentara yang terlatih dan jumlahnya begitu banyak bisa dikalahkan tuan muda dan i
Baca selengkapnya

415 Habis-Habisan

A Kun, Rachel dan Sri langsung mundur ke belakang sementara itu, Davin tidak mundur ke belakang dia cuma melompat ke samping kanan, menghadap ke arah pintu kamar yang dicurigai ada orangnya, setelah itu, dia mengambil sebuah tempat sampah di depan sebuah kamar untuk dilemparnya kencang-kencangnya ke pintu kamar yang dicurigainya ada orangnya.Pintu itu terkunci tapi dengan kekuatan yang dimiliki Davin, Davin mampu melemparkan tempat sampah itu hingga pintu itu terdobrak hancur dan bahkan tempat sampah itu, ikut hancur, berbarengan dengan seseorang keluar dari sana untuk bmelemparkan sebuah granat tangan tapi granat tangan yang dilempar orang itu sudah langsung diantisipasi oleh Davin. Davin melemparkan senjata api otomatisnya yang langsung berbenturan dengan granat itu dan terlempar balik ke dalam kamar sehingga meledak di dalam kamar.Davin lega karena dia bisa bergerak lebih dulu sebelum orang itu melempar granat yang dimilikinya dan membuat kehancuran di luar, sebelumnya Davin taku
Baca selengkapnya

416 Pembajak di Dalam Safe House

Beberapa saat sesudah Davin melakukan ketukan yang merupakan isyarat bagi orang di dalam Save Room, untuk membuka pintu Save Room, akhirnya pintu Save Room terbuka dan Brian sudah berada di depan pintu.Sejenak Davin memandangi Bryan, sang kapten kapal pesiar ini, Davin ingin mencari tahu dari raut wajah Bryan dulu, karena kalau telah terjadi sesuatu, maka Davin akan melihat itu di dalam raut wajah Bryan ini, karena kalau telah terjadi sesuatu di dalam sana, maka, pasti akan ada perubahan besar di wajah Bryan ini."Bagaimana, apakah keadaan di luar sudah aman?" tanya Bryan.Setelah melihat wajah Bryan ini dan mendengar nada suara dari Bryan ini, Davin tidak melihat dan mendengar sesuatu yang mencurigakan dari mimik wajah dan suara Bryan, kesimpulan awalnya, setelah melihat Bryan, Davin tidak melihat sesuatu yang yang mencurigakan dan yang harus dia khawatirkan di dalam sini.Davin masuk dan berkata dengan keras," keadaan diluar masih ada pembajak, tapi sejauh ini, cukup terkendali," k
Baca selengkapnya

417 Menghadapi Dilema

Dengan tangannya yang ditaruh di belakang tubuhnya, Davin memberi isyarat untuk menyuruh Sri, menjauh dari posisi di belakangnya. Davin takut saat pembajak itu menembak dan Davin dengan refleks menghindar tembakan itu, tembakan itu bisa mengenai Sri, kalau Sri tetap berada di belakangnya, karena itulah, dengan tangannya Davin memberi isyarat kepada Sri untuk mundur pelan-pelan dan menjauh dari posisinya saat ini di belakang David.Setelah beberapa saat, apa yang diinginkan Davin mulai terjadi, Sri mulai mundur perlahan-lahan dan karena tubuhnya yang kecil sehingga terhalang oleh tubuh Davin yang besar. Gerakan yang dilakukan Sri ini, tidak terlihat oleh si pembajak, Sri terus mundur menjauh dan bahkan sudah masuk ke dalam kerumunan para sandera yang saat ini sedang berkerumun di dekat pintu keluar.Saat ini, selain Davin yang masih berada di depan si pembajak, hanya ada beberapa laki-laki yang berada di dekat sang pembajak yang sedang menyandera Miriam Wong. Termasuk diantaranya adala
Baca selengkapnya

418 Siasat Tanpa Kata

Teriakan yang Davin dengar di luar sana membuat Davin semakin bingung. Davin semakin bimbang karena teriakan itu berasal dari A Wei dan itu berarti, A Wei adalah korban kedua dari anak buahnya yang berada di luar setelah sebelumnya A Kun sudah mengeluarkan teriakan kematiannya.Saat ini, Davin kembali bingung antara menolong anak buahnya yang berada di luar sebelum mereka habis dibunuh atau menolong ibunya, Miriam yang sedang terancam bahaya itu.Davin memutuskan untuk bertindak, Davin tidak bisa berpangku tangan begitu saja saat mendengar anak buahnya yang berada diluar satu persatu berjatuhan itu tapi karena Davin juga tidak bisa meninggalkan ibunya di dalam sini, karena kalau dia meninggalkan ibunya, ayahnya juga bisa menjadi korban, karena itu, Davin mulai melihat ke bawah ke arah kaki dari sang pembajak.Davin mulai memperkirakan gerakan yang akan dilakukan si pembajak kalau Davin melakukan gerakan cepat untuk menyerang si pembajak itu, tapi dari semua yang dipikirkan Davin, ti
Baca selengkapnya

419 Menolong sang Ibu

Satu langkah maju yang dilakukan Davin ini, membuat si pembajak menjadi ketakutan, dia yang sudah mengetahui reputasi Davin ini, merasa sangat terancam dengan satu langkah maju yang dilakukan Davin ini.Karena itu tangan si pembajak ini yang sedang memegang senjata api genggam yang sedari tadi terarah kearah Davin ini, langsung langsung beraksi si pembajak langsung menembak Davin dan hasilnya membuat si pembaca sangat kaget karena tidak seperti cerita-cerita yang didengarnya kalau Davin bisa menghindari banyak peluru tapi sekarang ini Davin tidak menghindar sama sekali dari peluru tembakan yang dilakukan kan si pembajak yang mengenai bahu Davin.Si pembajak sangat kaget dengan keadaan yang terjadi itu, dia sebenarnya berencana untuk menembak tiga kali berturut-turut, karena dia pernah melihat kehebatan Davin yang bisa menghindar dari terjangan peluru saat pembajak itu melihat Davin di video, karena itu, dia sangat kaget saat satu tembakan yang cuma dia arahkan ke bahu, tidak mampu dih
Baca selengkapnya

420 Mereka Menyerang

Saat Davin baru saja mau menelepon Melvin, Davin mendengar banyak sekali suara-suara langkah kaki di kejauhan yang saat ini sedang mendekati posisi anak buahnya.Wilson, A Hua dan A Wei, beserta Rachel masih berada di ruang lainnya, ruang yang berada di bawah ruang, menuju ke restoran utama, sementara Davin sendiri, berada di belakang ruangan yang ditempati Wilson itu, karena Davin ingin mengantisipasi para pembajak yang berada di belakangnya, tapi masalahnya saat ini, para pembajak berdatangan dari arah restoran utama dan itu membuat Davin menghawatirkan keselamatan anak buahnya yang harus berhadapan dengan banyak pembajak itu.Davin tidak bisa kesana, karena ada beberapa pembajak yang masih menyerang Davin dari arah belakang, kalau Davin kesana, Davin pasti akan diserang berondongan peluru dari arah belakang. Davin menelpon Melvin dengan handphone yang Davin terima dari Gerald Wong, karena Davin tidak bisa menemukan handphonenya, yang langsung dijawab oleh Melvin," Iya, Tuan Besa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4041424344
...
55
DMCA.com Protection Status