Home / Urban / Kekasih OB-Ku Ternyata Kaya Raya / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Kekasih OB-Ku Ternyata Kaya Raya: Chapter 141 - Chapter 150

550 Chapters

141 Kenyataan Pahit di Depan Mata

Saat ini, Vania berjalan bersama Meyling, dengan didahului oleh Sylvia dan dengan dikawal dari belakang oleh Wilson, mereka berempat berjalan menuju ke arah dua menara kembar yang berada di tengah-tengah kawasan The Pearl, kawasan paling elit di Hongkong.Dari jalan raya di depan The Pearl, menara kembar ini tidak terlihat karena dua menara kembar ini dikelilingi oleh gedung-gedung pencakar langit yang berukuran lebih tinggi dari dua menara kembar ini tapi, setelah berjalan melewati bangunan apartemen seperti saat ini, Vania dan juga Meyling, bisa melihat kemegahan dan kemewahan menara kembar keluarga Wong ini yang terlihat lebih elegan dari menara-menara yang mengelilingi nya.Sebagai seorang Arsitek, Vania bisa melihat rancangan yang sangat indah dari menara kembar ini, rancangan yang sangat luar biasa, rancangan yang belum pernah dia lihat selama hidupnya dan sebagai arsitek, Vania langsung menilai menara kembar ini sebagai menara kembar terbaik yang pernah dilihatnya. kenyataan ka
Read more

142 Sang Pewaris sudah Dijodohkan

Setelah mendengar percakapan dua wanita di dekat nya, Vania langsung kaget apalagi nama Davin alias Russel Wong disebut-sebut kedua wanita di dekat nya nampaknya ini.Saat salah seorang diantara kedua wanita itu menunjuk ke arah depan, Vania pun langsung mengikuti arah yang ditunjuk wanita itu dan disana, Vania melihat dua orang yang terlihat sangat serasi sedang berjalan berdampingan di tengah sorakan orang banyak yang cukup norak memanggil-manggil nama keduanya.Ada yang memanggil nama Vivian Chung, ada juga yang memanggil nama Russel Wong dan walaupun masih agak jauh tapi, Vania bisa memastikan kalau pria yang sedang bergandengan tangan dengan wanita jangkung yang super model itu, adalah Davin, pacar dan sekaligus pria pujaan nya."Aku baru dapat kabar dari A Fui yang sedari tadi mendampingi Patrick di lantai tiga, kalau Vivian Chung baru saja diperkenalkan sebagai jodoh dari Russel Wong," kata wanita agak kurus kepada wanita agak gemuk di samping Vania. kata-kata mereka berdua ini
Read more

143 Galau

"Cepat pergi!" kata Meyling kepada Vania. Vania langsung menerobos kerumunan banyak orang, Wilson berusaha mengejar tapi. Meyling sudah menubruk Wilson sehingga tubuh Meyling dan Wilson sama-sama terjerembab ke lantai. Saat terjatuh, Meyling menangkap kaki Sylvia yang hampir saja lolos dari hadangan Meyling, karena aksi nekad Meyling ini, Wilson maupun Sylvia tertahan beberapa langkah di belakang Vania yang kini sudah berhasil masuk menerobos kerumunan banyak orang dan mulai mendekati pintu lift, Vania ingin secepatnya keluar dari tempat ini.Vania ingin menjauh dari tempat ini, Vania tidak ingin melihat drama di atas panggung itu.**Saat ini, hati Davin begitu sedih, sebelum nya, saat di lantai tiga, Ibunya, Miriam Wong telah memperkenalkan Vivian sebagai calon istri nya. sesuatu yang tidak bisa di bantah Davin, mengingat kata-kata Alicia yang memintanya untuk menuruti dulu keputusan Neneknya untuk sementara hingga acara pernikahan Patrick selesai.Karena itulah, Davin menurut saja
Read more

144 Kejar-Kejaran

Setelah meninggalkan panggung, Davin langsung menerobos kerumunan orang-orang dan menuju ke arah lift. Davin sangat panik saat membaca chat dari Alicia tadi, karena itu, Davin tidak peduli lagi dengan perjodohan itu, tidak peduli dengan neneknya yang bisa saja memarahi nya kalau neneknya tahu, Davin meninggalkan panggung dan meninggalkan Vivian, wanita yang sudah resmi dijodohkan dengan nya itu.Setelah keluar dari lift di lantai satu, Davin bertemu dengan Alicia yang sedang bicara dengan beberapa orang disitu,” Apa yang terjadi, Cia? kamu kan seharusnya menjelaskan semuanya kepadanya.”“Maafkan aku, Russel. Pacarmu itu gak mau bicara denganku di telpon. Terus, waktu aku ke lantai dua, dia sudah kabur,” jawab Alicia dengan wajah cemas.“Kan ada Wilson dan Sylvia, kok dia bisa kabur sih?” tanya Davin cemas sambil terus berjalan ke arah luar gedung.“Temannya Vania berhasil menahan Wilson dan Sylvia sekaligus, ditambah dengan kondisi yang sangat crowded, penuh dengan orang, sehingga Van
Read more

145 Terluka lagi

"Tuan Muda, aku harus menghentikan pendarahan nya. kemungkinan besar, ada pecahan kaca yang mengenai urat nadi Tuan Muda," kata Sylvia yang tanpa menunggu lagi, segera memeriksa kondisi tangan Davin yang berlumuran darah itu."Iya, huhuhuhuhu..., periksa tangannya, huhuhuhuhu..., jangan biarkan dia kenapa-kenapa, huhuhuhuhu..," pinta Vania kepada Sylvia di sela-sela tangisannya."Jangan tangisi aku, biarkan aku mati," kata Davin dingin kepada Vania, sambil berusaha menarik tangan nya dari Sylvia yang sedang berjongkok berusaha menghentikan aliran darah yang banyak keluar dari tangan Davin. Sementara itu, Ken sudah keluar dari mobilnya dan menatap bergantian ke arah wajah Davin dan Vania dengan hati campur aduk. Ken melihat ekspresi dua orang yang saling mencintai dan yang paling mengganggu bagi Ken Li adalah ekspresi wajah Vania yang terlihat sangat mengkhawatirkan keadaan Davin dan saat ini Ken Li merasa akan susah baginya untuk bersaing dengan Davin. Ken Li pun duduk kembali di dal
Read more

146 Rumah Sakit Gelap

"Kalau begitu, suruh sopir itu pulang, sebelum dia sampai di tempat praktek dokter itu," tandas Davin sambil memejamkan matanya."Baik, Tuan Muda. Nyonya Muda, tolong tekan terus perban nya, supaya darahnya tidak mengalir lagi," kata Sylvia kepada Vania. Vania langsung ke mengangguk kan kepalanya, sambil menangis, dia pun menekan perban di tangan Davin. Sementara itu, Sylvia sudah mulai sibuk menelpon ke beberapa orang. awalnya dia menelpon sopir Davin yang mengantar Davin tadi dan menyuruh sopir itu untuk segera pulang, sesudah itu, Sylvia menelpon Peter dan meminta Peter untuk segera datang ke Dokter Lee dan tak lupa, Sylvia meminta Peter memberi tahu Melvin untuk bersiaga dengan semua peralatan dan drone-drone mutakhir nya. Kemudian, Sylvia menelpon Dokter Lee, setelah terdengar suara orang di ujung telpon, Sylvia pun berkata," Dokter Lee?""Iya. aku sendiri. ini siapa?" tanya Dokter Lee di ujung telpon."Aku Sylvia. anak dari A Bung, si Tangan Kilat Tendangan Sakti," kata Sylvia
Read more

147 Tempat yang Berbahaya

Vania mengikuti usul Sylvia ini, dia pun mengikuti langkah Sylvia menuju ke tempat cuci tangan. tangannya dan tangan Sylvia memang berdarah karena Sylvia sempat mengobati tangan Davin, memberi pertolongan pertama kepada Davin, sementara Vania sempat menahan tangan Davin supaya pendarahan tidak semakin parah.Setelah selesai cuci tangan, keduanya duduk di depan ruangan bedah untuk menunggu perkembangan Davin. Vania menunggu dengan hati tidak tenang, sehingga beberapa kali, Sylvia harus menghibur Vania, supaya Vania bisa tenang. beberapa waktu kemudian, setelah menunggu sekitar satu jam di depan ruang bedah, seorang perawat memanggil Sylvia untuk menuju ke meja perawat. Sylvia dengan diikuti oleh Vania, langsung berjalan mendekati perawat itu."Pasien kehilangan banyak darah," kata perawat itu."Disini ada stok darah kan, untuk mengobati pasien?" tanya Sylvia sambil mengerutkan keningnya. "Ada. tentu saja ada. dan pasien saat ini sudah mendapatkan tranfusi darah, untuk memulihkan kondi
Read more

148 Tidak Boleh ada Kekerasan di Sini

"Dia harus diperiksa darahnya," kata Sylvia singkat sambil tetap menarik tangan Vania untuk menuju ke ruangan yang lain. Sylvia beralaskan seperti itu agar anggota Genk itu membiarkan Vania pergi."Bagaimana dengan Davin?" bisik Vania yang tidak mau dibawa menjauh dari depan ruangan tempat Davin sedang dirawat itu."Keadaan saat ini sangat berbahaya. kamu tidak boleh terus berada disini. kamu terlalu cantik untuk dibiarkan begitu saja oleh para anggota Triad itu," bisik Sylvia sambil tetap membawa Vania pergi."Bagaimana dengan Davin?" bisik Vania lagi."Biar diatasi Peter sama Wilson. kamu dan aku harus menyingkir dari sini," bisik Sylvia lagi sambil setengah menyeret Vania pergi ke ruangan yang lain. Anggota Triad yang menggoda Vania tadi, terlihat celingukan sesaat setelah itu, dia pun mengikuti Sylvia dan Vania ke ruangan lain."Bagaimana sekarang?" tanya Wilson kepada Peter."Kamu percaya kemampuan adik kamu, gak?" tanya Peter balik."Aku percaya. lima orang sejenis itupun pasti
Read more

149 Tawuran di Rumah Sakit

Sekarang ini Wilson dan Peter yang sudah mengetahui berita tentang keadaan di bawah, menjadi sangat cemas. mereka berdua saling memandang kemudian sama-sama menatap ke arah Tuan Muda mereka yang sedang dirawat di dalam ruangan perawatan ini. jarak antara mereka berdua dan Tuan Muda mereka, masih ada sekitar delapan meter sehingga pembicaraan mereka berdua dengan Melvin dan kecemasan mereka berdua, tidak dilihat oleh Tuan Muda mereka dan juga asisten Dokter Lee yang sedang mengobati Tuan Muda mereka."Bagaimana ini?" tanya Wilson bingung."Cepat hubungi Sylvia. tanya keadaan Nyonya Muda dan suruh mereka turun lewat tangga darurat di bagian belakang rumah sakit ini," perintah Peter kepada Wilson.Wilson pun langsung berusaha menghubungi Sylvia tapi, sampai beberapa saat, handphone nya tidak diangkat oleh Sylvia. melihat hal itu, Peter segera menghubungi Melvin karena Peter tahu, kemungkinan besar, Melvin ada mengikuti Vania dan Sylvia lewat drone-drone nya."Melvin, bagaimana keadaan N
Read more

150 Sengaja Terluka untuk Cinta

"Kenapa dia berbuat begitu? kenapa dia tidak melindungi tangannya?" tanya Vania lagi karena pertanyaan pertama nya tidak langsung dijawab oleh Sylvia."Apa aku harus menjawabnya?" tanya Sylvia balik tapi, matanya tetap awas menatap ke depan."Tentu saja kau harus menjawabnya," tandas Vania."Kan semua nya sudah jelas, Nyonya Muda. Tuan Muda sengaja membiarkan dirinya terluka agar supaya Nyonya Muda mau mendengarkan dia dan mau memilihnya dan meninggalkan Ken Li. itu memang trik, tapi, karena dia tidak menggunakan kekuatan nya itu, dia benar-benar hampir mati kehabisan darah. dan itu bukan trik. dia hampir mati itu, untuk membuktikan cinta tulus nya kepada Nyonya Muda, jadi, tolong. jangan lagi Meninggalkan Tuan Muda kami," kata Sylvia yang sudah menghentikan langkahnya dan menatap mata Vania dengan tegas.Tatapan Sylvia ini, membuat Vania cuma bisa mengangguk-angguk kan kepala nya. sekarang Vania tahu, kalau Davin sengaja membiarkan dirinya terluka supaya Vania kasihan kepada nya tapi
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
55
DMCA.com Protection Status