Christian mengunci Alexandra di dinding lift, kemudian mendekatkan wajahnya di depan Alexandra seraya tersenyum miring, membuat wanita itu gugup dan salah tingkah.“Aku tidak memikirkan apapun, Tian.” Bohong Alexandra.“Oh, ya?” Mata hazel Christian menelisik.Mau tidak mau Alexandra membuang muka, mengalihkan pandangan ke segala arah.Christian semakin mendekat, kemudian bertanya, “Apa kamu sudah tidak sabar?” Alexandra pun membulatkan mata sempurna serta mengomeli dirinya sendiri dalam hati, sebab dirinya begitu mudah ditebak oleh Christian.Ting! Lift berbunyi tanda telah sampai di lantai tujuan, perlahan pintu mulai terbuka.Christian menegakkan tubuhnya lalu menggandeng Alexandra keluar dari dalam lift.Akibat perbuatan Christian tadi, Alexandra menjadi sibuk menetralkan detak jantungnya.Pintu apartemen terbuka usai Christian menekan tombol kunci.“Bersihkan dirimu, aku ada urusan, jadi aku akan keluar sebentar,” ujar Christian.Christian masuk ke kamar hanya untuk mengganti t
Baca selengkapnya