Semua Bab Istri Jaminan sang Konglomerat: Bab 41 - Bab 50

117 Bab

Bab 41 Gaun Pilihan Christian

Alexandra menghembuskan nafas pelan setelah mendengar penjelasan dari Anna.Alexandra memilih diam dan memandang ke luar jendela. Pemandangan sore di kota saat ini cukup bagus.Nanti, Alexandra akan mencoba bertanya pada Christian saat di rumah.Anna melirik sekilas ke arah Alexandra, ada rasa kasihan, tapi dia bisa apa jika memang atasannya tidak menginginkan istrinya mengetahui informasi tentang saudara tirinya.Menurut Anna memang lebih baik Alexandra tidak tahu tentang wanita itu. Hati Alexandra terlalu baik, bisa saja dia akan meminta pengampunan untuk Nikita.Mobil melesat masuk ke basement parkiran, ada parkiran khusus untuk Christian dan semua anak buahnya jadi mereka tak perlu khawatir kesulitan mencari parkiran.“Mari, Nona. Kita sudah sampai.” Anna menyadarkan Alexandra dari lamunannya.Dua wanita itu turun dari mobil, kemudian berjalan menuju lift. “Nona, kalau boleh tahu, apa kamu menyayangi saudara tirimu?”“Tentu saja aku menyayanginya, terlepas dari semua yang telah d
Baca selengkapnya

Bab 42 Menuju ke Rumah Utama

Samar-samar Christian mendengar suara langkah sepatu high heels mulai mendekat ke arahnya. Fokus pria itu masih pada gadget pipihnya.Beberapa detik kemudian dua pasang kaki wanita berdiri di depannya.“Tuan Christian, sambutlah, ratu Anda telah tiba,” ujar si penata rias.Christian mengangkat kepalanya, memandang ke arah Alexandra. Pria itu sungguh mengagumi paras cantik istrinya, yang terlihat begitu elegan dengan gaun pilihannya. Gaun dengan bahan serat poliester dengan perpaduan bordir bunga yang indah berwarna emas di luarnya, leher berbentuk bulat, lengan pendek, serta panjang selutut. Tak lupa tali di pinggang sebagai pelengkap. Alexandra terlihat begitu elegan. Tak lupa make up natural yang menampakkan wajah asli Alexandra semakin membuatnya bersinar.Alexandra menyunggingkan senyum manisnya, sejujurnya dalam hati dia menunggu reaksi suaminya.“Ayo, kita bisa terlambat,” ajak Christian dengan wajah datar.Jelas saja hal itu menimbulkan kekecewaan di hati si penata rias dan
Baca selengkapnya

Bab 43 Dipandang Remeh

“Selamat malam Ayah, Ibu. Bagaimana kabar kalian?” sapa Christian pada kedua orang tuanya.Alexandra pun melakukan hal yang sama seperti Christian.“Aku pikir kamu sudah lupa dengan rumah ini!” Hardik Anthony.“Bagaimana mungkin aku melupakan rumah yang penuh kemewahan ini, Ayah?”“Hai, menantuku, setidaknya kamu harus mengingatkan suamimu untuk datang ke rumah ini,” ucap Anthony pada Alexandra.“Baik, Tuan Anthony,” balas Alexandra dengan sopan.“Rupanya kamu tahu tentang tata krama meski berasal dari keluarga rendahan,” sarkas Amanda–ibu Christian.Pandangan Alexandra dan Amanda bertemu. Alexandra tersenyum ramah kemudian berkata,”Terima kasih, Nyonya Amanda.”Christian cukup terkesan dengan cara Alexandra menanggapi intimidasi dari ibunya. Selama menikah dengan Christian, diam-diam Alexandra mendapat pelajaran tata krama ala konglomerat dari David.Alexandra juga mendapat detail informasi tentang sifat Amanda. Sekarang dia memiliki bekal untuk menghadapi Amanda.Setelah menyapa k
Baca selengkapnya

Bab 44 Kedatangan sang Kepala Keluarga

“Tuan besar James tengah menuju kemari, Tuan.” Kepala pelayan memberi informasi pada Anthony dan orang-orang yang berada di ruangan tersebut.James adalah kepala keluarga Hoover, kakek dari Christian.Bukan hanya Alexandra yang tegang, yang lain pun sama, tak terkecuali Amanda.Yang terlihat tenang hanya Christian dan Anthony.Seluruh anggota keluarga sudah berdiri untuk menyambut kedatangan James.Tak berapa lama, orang yang ditunggu-tunggu pun akhirnya tiba. Pria tua yang masih terlihat energik dengan tongkat kayu di tangannya. Di belakang James berjalan seorang asisten pribadi yang tampak seumuran dengan Christian.James langsung berjalan ke arah Christian dan Alexandra.“Selamat malam, Kakek. Bagaimana kabarmu? Saya datang ke mari bersama istri tercinta, Alexandra.”“Alexandra beri palam pada Kakek.” Alexandra dengan patuh memberi salam pada James dengan lembut.Pria tua itu hanya menatap datar pada Alexandra, tatapan yang hampir sama den
Baca selengkapnya

Bab 45 Dasar Anak Muda!

Alexandra sibuk memilih makanan pembuka untuk dia nikmati, hingga sebuah seruan memanggil namanya.“Nona Alexandra!”Alexandra pun menoleh ke sumber suara, orang tersebut adalah Leo. Pria yang sempat bersitegang dengan suaminya.“Selamat malam, Tuan Leo,” sapa Alexandra dengan ramah.“Ternyata kamu memang sesuai rumor yang beredar,” kata Leo.Alexandra mengernyitkan keningnya, tidak paham maksud pembicaraan pria itu.“Mohon maaf, Tuan Leo. Saya tidak mengerti maksud Anda.”Leo berjalan dua langkah mendekat ke arah Alexandra. Alexandra reflek mundur dua langkah untuk membuat jarak dengan Leo.Leo tersenyum miring, kemudian berkata, “Kamu terlalu waspada, Nona Alexandra. Aku tidak akan berbuat jahat kepadamu.”Alexandra hanya memandang Leo.“Bukankah kita belum berkenalan secara resmi, Nona Alexandra?”Leo mengulurkan tangannya, mengajak Alexandra untuk berjabat tangan.Demi tata krama dan penghormatan, Alexandra pun membalas uluran tang
Baca selengkapnya

Bab 46 Bukan Sekedar Bualan

Christian menatap tajam pada Giselle–keponakannya. Remaja itu memang selalu membuat masalah dengannya.Terkadang Christian menyesali dirinya sendiri, kenapa harus hidup di antara banyak wanita. Wanita-wanita di keluarganya cukup membuat Christian pusing. Christian mendengus kesal.“Hei, tutup mulutmu bocah tengil atau aku tidak akan pernah memberimu uang jajan lagi, dan aku pastikan kamu akan merengek meminta uang itu,” ujar Christian.Christian memang selalu memberi jatah uang jajan bulan pada keempat keponakannya.Baginya uang yang dia berikan pada keempat keponakannya itu tidaklah berarti hanya sebagian kecil dari uang pribadinya. Tapi berbeda dengan keempat keponakannya, uang itu sangat berharga, bahkan uang saku yang diberikan oleh orang tuanya tak sebanyak yang Christian berikan.“Cih, perhitungan sekali jadi laki-laki, tidak akan ada wanita yang betah hidup bersama pria sepertimu, Paman Chris. Aku yakin Kakak Alexandra akan meninggalkanmu, karena kamu terlalu dingin, datar, dan
Baca selengkapnya

Bab 47 Syarat dari Kakek

Alexandra dan Christian saling pandang, mereka menebak kira-kira apa yang akan pria tua itu katakan.James Hoover mematikan tembakaunya di dalam asbak, dia memberi kode pada Christian dan Alexandra untuk duduk berhadapan dengannya.“Jadi apa yang Kakek inginkan dari kami?” tanya Christian yang tak lagi sabar menghadapi sang kakek.“Anak muda memang penuh semangat dan tidak sabaran.” James memberi isyarat pada asisten pribadinya untuk mendekat. Pria itu terlihat membawa sebuah dokumen.“Sebelum membahas tentang hal itu–,” James meminta dokumen itu dari asisten pribadinya, kemudian melempar ke depan Christian.Dengan wajah datar Christian mengambilkan dokumen tersebut.“Kamu harus lebih berhati-hati lagi jika bertindak. Jangan sampai wanita ini menjadi titik kelemahan untukmu. Dia bisa saja menjadi celah orang-orang itu menjatuhkanmu,” James melanjutkan ucapannya.Dokumen itu berisi tentang orang-orang yang sedang menyelidiki Alexandra. Ada sebagian yang sudah mendapatkan informasi ten
Baca selengkapnya

Bab 48 Serangan Fajar

Christian mengunci Alexandra di dinding lift, kemudian mendekatkan wajahnya di depan Alexandra seraya tersenyum miring, membuat wanita itu gugup dan salah tingkah.“Aku tidak memikirkan apapun, Tian.” Bohong Alexandra.“Oh, ya?” Mata hazel Christian menelisik.Mau tidak mau Alexandra membuang muka, mengalihkan pandangan ke segala arah.Christian semakin mendekat, kemudian bertanya, “Apa kamu sudah tidak sabar?” Alexandra pun membulatkan mata sempurna serta mengomeli dirinya sendiri dalam hati, sebab dirinya begitu mudah ditebak oleh Christian.Ting! Lift berbunyi tanda telah sampai di lantai tujuan, perlahan pintu mulai terbuka.Christian menegakkan tubuhnya lalu menggandeng Alexandra keluar dari dalam lift.Akibat perbuatan Christian tadi, Alexandra menjadi sibuk menetralkan detak jantungnya.Pintu apartemen terbuka usai Christian menekan tombol kunci.“Bersihkan dirimu, aku ada urusan, jadi aku akan keluar sebentar,” ujar Christian.Christian masuk ke kamar hanya untuk mengganti t
Baca selengkapnya

Bab 49 Menemui Nikita

Alexandra bukannya menjawab dia justru memejamkan mata. Christian yang cemas akhirnya mengubah posisi Alexandra, mereka saling menghadap, pandangan pria itu tak lepas dari istrinya.“Katakan, Sandra. Apa yang kamu pikirkan?” Alexandra tersenyum.“Tidak ada, Tian. Aku hanya membayangkan anak-anak yang lucu keluar dari perutku.” Kata Alexandra.Christian memicingkan sebelah alisnya, kemudian kembali menatap Alexandra.'Anak, ya?’ batin Christian.Pria itu tertawa dalam hati saat ikut membayangkan anak yang lucu-lucu bermain bersamanya.Christian mengecup kening istrinya.“Beristirahatlah sebentar lagi.” Christian kembali menarik selimut.Suara bel berbunyi, Alexandra segera membuka pintu apartemen tersebut setelah melihat siapa yang datang.“Apa Pak Chris belum bangun, Nona Alexandra?” tanya David.Alexandra meringis kemudian mengangguk.David segera berjalan menuju kamar Christian, tapi Alexandra menghalangi.“Biar aku saja yang bangunkan.”David mengernyitkan keningnya, dia tak tahu ji
Baca selengkapnya

Bab 50 Bimbang

Mendengar ocehan saudara tirinya, Alexandra menghentikan langkahnya.“Apa maksud perkataannya?” gumam Alexandra.“Sudah, Nona. Kamu tidak perlu mendengar kata-katanya, dia pasti hanya ingin membuat masalah. Mari kita jalan!”Anna berbisik pada Alexandra agar tidak terpengaruh dengan ucapan Nikita.Alexandra hendak melangkahkan kaki, namun Nikita kembali mengoceh.“Dengar Alexandra, bagaimana jika suamimu itu bukan orang yang baik, bagaimana jika suamimu yang merencanakan kecelakaan ibuku?”Deg!Alexandra menarik nafas pelan seraya memejamkan mata.Bukan hal yang tabu jika Christian adalah orang yang tak akan mengampuni orang yang telah mengusik hidupnya. Tapi, apakah Astari masuk dalam daftar itu? Alexandra mencoba menenangkan diri.“Ayo, Nona. Lebih baik kita segera tinggalkan tempat ini.” Anna kembali membujuk sebelum Nikita semakin mengatakan hal yang bisa mengganggu pikiran Alexandra.“Sebentar, Anna.”Alexandra memutar tubuhnya, lalu tersenyum tipis.“Apa kamu sedang mengadu dom
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
12
DMCA.com Protection Status