Home / Romansa / Istri Jaminan sang Konglomerat / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Istri Jaminan sang Konglomerat: Chapter 31 - Chapter 40

117 Chapters

Bab 31 Kemarahan sang Ibu Tiri

Harry menatap sendu pada Alexandra. Begitu khawatirnya Harry pada Alexandra, hingga sengaja mengabaikan sang istri.Tak hanya itu, dia juga marah pada Astari, karena pembela-pembelaan yang selalu dilakukan oleh Astari, Nikita menjadi besar kepala dan terlalu banyak menuntut.“Entahlah. Tadi Papa mengatakan jika Papa sedang sibuk. Papa sedang tak bisa berpikir jernih sebelum berhasil menemuimu, Alexandra. Papa begitu khawatir padamu,” ucap Harry, tak semuanya berbohong.Ada kekhawatiran di hati Alexandra, mengingat tabiat ibu tirinya itu, pasti akan berusaha mencari dirinya. Selama ini Astari hanya memikirkan dirinya sendiri dan Nikita.Melihat ekspresi anaknya, Harry pun berkata, “Kamu jangan khawatir, aku tak akan biarkan dia menyentuhmu, Alexa.”“Tuan Christian apapun yang terjadi tolong lindungi Alexandra. Aku sungguh memohon padamu,” ucap Harry pada Christian dengan sinar mata yang begitu memohon.“Apa yang Ayah Mertua takutkan? Sepertinya Anda lupa siapa
Read more

Bab 32 Mulai Demam

Harry meminta salah satu karyawannya untuk mengambilkan es batu dan kain atau handuk, yang akan digunakan untuk mengompres pipi Alexandra akibat tamparan oleh istrinya.Sedangkan Christian meminta Eric untuk membelikan alat kompres.Harry dengan telaten membantu Alexandra mengompres lebam di pipi anaknya.“Papa, biar aku sendiri saja.” Harry menggeleng.“Maafkan Papa, Alexa. Papa tidak menyangka akan terjadi hal seperti ini.”Alexandra tersenyum, lalu berkata, “Tidak apa-apa, Papa. Kejadian tadi terjadi begitu cepat hingga aku tak bisa menghindar.”Tak terlalu lama, Eric telah datang dengan membawa alat kompres. Perlahan Christian memasukkan es batu satu per satu ke dalam alat tersebut.“Biar saya saja yang melakukannya, Ayah Mertua,” ucap Christian.Harry tersenyum lalu mempersilakan. Harry bisa melihat perhatian dan kasih sayang Christian pada Alexandra.Harry bisa merasa tenang, meski pernikahan mereka tidak didasari dengan cinta, tapi mereka bisa menjadi pasangan yang baik.Alexan
Read more

Bab 33 Pembalasan

Sebuah pesan masuk ke dalam ponsel milik Christian. Pesan yang sudah dia tunggu sejak tadi, dari David. Merasa tidak puas, Christian langsung menelpon David."Target sudah dieksekusi, Pak.""Kenapa kerjamu lamban sekali?""Maaf, Pak!"David memberi laporan secara detail pada Christian. Tentang apa yang baru saja dia lakukan pada Astari.Ponsel Harry kembali berdering, sebuah nomor asing kembali menghubunginya. Harry mengernyitkan keningnya."Siapa?" tanyanya.Harry segera mengangkat panggilan tersebut."Dengan Bapak Harry Davendra?""Iya, saya sendiri? Ada yang bisa saya bantu?""Kami perawat dari rumah sakit Medical. Istri Anda mengalami kecelakaan tabrak lari, sekarang sedang mendapat penanganan di rumah sakit, kondisinya sangat buruk. Bisakah Anda segera datang kemari agar kami bisa segera mengambil tindakan operasi."Tubuh Harry seketika bagai tak bertulang, lemas. Tadi siang, dia baru saja mendapat kabar buruk yang nyaris mencelakai p
Read more

Bab 34 Masa Kelam Nikita

Nikita tidur beralaskan kasur tipis di sudut ruangan. Dia teringat masa kecilnya, pernah tidur di kasur yang jauh lebih keras dari ini. Tubuhnya juga penuh lebam seperti saat ini, buah dari penganiayaan yang dilakukan oleh ayahnya sendiri.Nikita tersenyum getir jika mengingat masa kecilnya sebelum tinggal di kediaman Davendra.Saat ini hatinya begitu keras, hingga tak ada tangis sama sekali yang keluar dari matanya. Di dalam hati Nikita dipenuhi kebencian sejak awal, sebelum kedatangannya ke kediaman keluarga Davendra. Kebencian yang disebabkan oleh ayah kandungnya, pria yang telah menyebabkan hidupnya bagai di neraka.Dengan susah payah ibunya bercerai dengan ayahnya, mereka hidup serba kekurangan selama hampir 3 tahun. Kemudian ibunya bertemu dengan teman SMA yaitu Harry, yang telah berstatus duda.Ibunya pun dengan sekuat tenaga merebut hati Harry, akhirnya mereka pun menikah. Astari dan Nikita diboyong ke kediaman Davendra yang megah.Di kediaman Davendra rupanya Nikita harus b
Read more

Bab 35 Bodyguard Baru

Mendengar pertanyaan dari suaminya, Alexandra pun menggeleng pelan sebagai jawaban.“Lalu kenapa bibirmu seperti bibir keledai yang bisa dikuncir?”Alexandra membulatkan mata, tak percaya jika suaminya bisa bergurau seperti itu.“Tidak, tidak. Lupakan saja. Aku percaya padamu,” ujar Alexandra pasrah.“Kamu tak ingin istirahat?” tanya Alexandra.“Obat insomniaku sedang sakit, bagaimana aku bisa tidur?”Alexandra tersenyum, lalu menepuk brankarnya, meminta Christian untuk tidur di sampingnya.“Kamu pikir aku anak kecil bisa tidur di ranjang sekecil itu untuk berdua?” protes Christian.Alexandra kembali menggeleng. “Aku akan duduk, tidurlah di pangkuanku,” kata Alexandra.Ide yang tidak terlalu buruk. Alih-alih Naik ke atas brankar, Christian justru membawa Alexandra ke sofa.Setelah mendudukkan Alexandra, Christian langsung merebahkan tubuhnya dengan kepala berada di pangkuan Alexandra.Alexandra tak melakukan apa-apa, hanya memberi kecupan selamat tidur, tangan keduanya saling menggen
Read more

Bab 36 Maaf dan Terima Kasih

Alexandra menikmati sejuknya taman belakang rumah sakit. “Benar katamu, Anna. Di sini sangat indah.”Selain pohon yang rindang, bunga-bunga pun bermekaran. Ada air mancur di tengah-tengah taman tersebut.“Dari mana kamu tahu kalau di sini sangat indah, Anna.”“Ini adalah rumah sakit yang Pak Chris dirikan, jadi sedikit banyak aku tahu, Nona.”“Bukankah ini rumah sakit keluarga Hoover, Anna?” tanya Alexandra seraya menengadah memandang Anna.Anna dengan mantap menggeleng, “Bukan, Nona. Rumah sakit ini didirikan oleh Pak Chris dengan yayasannya sendiri, di luar nama besar Hoover.”Alexandra tertegun, dia baru saja mendapat fakta baru mengenai suaminya.Ketika keduanya asik bercengkrama tiba-tiba sebuah suara memanggil namanya.“Alexandra!”Alexandra dan Anna menoleh ke arah sumber suara.Orang yang juga berada di atas kursi roda itu tersenyum ramah pada Alexandra.“Kak Fandy!” gumam Alexandra.Fandy berjalan-jalan ditemani oleh seorang wanita paruh baya. Alexandra menebak bahwa itu ada
Read more

Bab 37 Sama-sama Menyembunyikan Keadaan

Nikita memicingkan sebelah matanya, dan sikap arogannya tetap terjaga.Tatapan Christian sedingin es gunung Everest.Dia meminta tablet pintar yang sedang dibawa oleh David. David sudah menyiapkan sesuatu yang Christian maksud.Christian memperlihatkan foto Astari yang terbaring lemah di ruang ICU, dengan alat-alat bantu kehidupan untuk menopang hidupnya.“Brengsek!”“Apa yang kamu lakukan pada ibuku? Dasar laki-laki bajingan!” Maki Nikita pada Christian.Nikita hendak menyerang Christian namun dengan sigap dua petugas segera menangkap sebelum semua itu terjadi.“Jangan kurang ajar dengan Pak Chris, Nona!”David sudah memasang badan untuk melindungi bosnya.“Kalian semua brengsek, aku akan membalas kalian semua. Terutama istrimu, Christian. Aku akan membuat perhitungan dengan Alexandra jika terjadi apa-apa dengan Ibuku!”“Sepertinya wanita ini sudah tidak waras, bawa saja dia masuk.” Perintah Christian pada petugas tersebut.Nikita diseret kembali masuk ke dalam sel. Mulut wanita itu
Read more

Bab 38 Menu Makan Malam

Siapakah yang sedang gawat di dalam? Di ruang ICU ada beberapa orang yang sedang dirawat. Perasaan Harry menjadi tak karuan, sama juga dengan detak jantungnya.“Astari!”“Tuhan, tolong berilah kesempatan kedua untunya.”Harry terus merapalkan doa-doa untuk istrinya.Selang berapa lama dokter pun keluar dari ruang ICU membawa berita duka untuk keluarga pasien.Harry tak henti-hentinya mengucap syukur karena orang itu bukan istrinya, tapi pria itu juga menaruh kesedihan dengan keluarga yang ditinggalkan.Mereka di sini sama-sama menunggu. Menunggu kabar baik ataupun kabar buruk.Setelah mengucapkan belasungkawa Harry meninggalkan rumah sakit, untuk kembali melanjutkan aktivitasnya.Harry sama sekali tak terpikir dengan kondisi Nikita seperti apa. Seperti wanita itu tak pernah ada di hidupnya.Satu per satu kejahatan Nikita dan istrinya pada Alexandra mulai terungkap, setiap harinya ada saja yang memberi tahu hal itu.Asisten rumah tangganya pun sekarang berani membuka suara dan mengungk
Read more

Bab 39 Hari Menemui Nikita

Beberapa hari ini Alexandra selalu memanggil Christian dengan panggilan Tian. Christian benar-benar asing dengan panggilan tersebut. Tapi, entah mengapa dia ingin mendengar alasan Alexandra memanggilnya Tian.“Jadi sekarang kamu akan terus memanggilku Tian, Sandra?”Alexandra menghentikan aktivitasnya yang ingin mengambil nasi, kemudian kembali duduk.“Apa kamu tidak suka dengan panggilan itu?” tanya Alexandra sedikit takut.Christian menatap intens pada sang istri.“Aku sangat asing dengan panggilan itu, tapi aku suka karena hanya kamu yang memanggilku seperti itu,” jujur Christian kemudian meminta Alexandra untuk mengambilkan nasi ke dalam piringnya.Alexandra dengan sigap mengambilkan nasi untuk suami dan juga dirinya sendiri.“Mari kita berdoa dulu.” Dengan tenang Christian memimpin doa.“Aku hanya mengikuti jejakmu, Sayang. Karena kamu memanggilku Sandra, tak pernah ada yang memanggilku seperti itu. Aku merasa sangat spesial,” ujar Alexandra.Christian mengangguk, “Bagus kalau b
Read more

Bab 40 Khawatir

Mendengar pertanyaan dari Nikita, Harry hanya diam, dia tak ingin mengambil resiko, Alexandra jauh lebih penting saat ini.Bukan pilih kasih tapi hanya ingin melindungi Alexandra yang selama belasan tahun ini dia abaikan. Rasanya bersalahnya pada Alexandra jauh lebih besar ketimbang simpatinya pada Nikita.Nikita mengangkat kepalanya, terlihat sekali wajah putus asa wanita itu.“Papa hanya diam saja? Aku sudah bisa menangkap jawabannya.”Harry hanya bisa memandang memelas ke arah anak tirinya.“Jangan memandangku seperti itu, Papa. Papa cukup rawat Mamaku dengan baik. Kelak kalau Mamaku sembuh dan aku keluar dari tempat ini, aku akan menjemput Mamaku pergi dari hadapanmu, Papa,” kata Nikita dengan suara yang lantang.Emosinya mulai naik, nafasnya tersengal.“Pulanglah, Pa.”Nikita berdiri dan berjalan menjauh dari sang ayah. Dua petugas sudah menunggunya di pintu.Harry sama sekali tak memandang kepergian Nikita. Dia pun keluar dari tempat itu tanpa menoleh sedikitpun. Harry berusaha
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status