Home / Romansa / Istri Jaminan sang Konglomerat / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Istri Jaminan sang Konglomerat: Chapter 21 - Chapter 30

117 Chapters

Bab 21 Penggemar Fanatik

Setelah mobil mewah suaminya kembali melaju, Alexandra segera berjalan menuju gedung di mana dia akan mengikuti perkuliahan.“Alexandra!”Alexandra menghentikan langkah setelah mendengar seseorang berseru memanggil namanya.“Kak Fandy.”“Apa kabar? Lama tidak berjumpa di kampus,” tanya pria itu dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya.“Kabar baik. Kakak sendiri?”“Aku juga sama sepertimu, baik.”'Lebih baik lagi karena aku bisa melihatmu sepagi ini,’ batin Fandy.Alexandra tersenyum lalu melanjutkan langkah. Fandy mengimbangi langkah, berjalan di samping Alexandra.Keduanya membicarakan hal yang membosankan, seputar kegiatan kuliah, praktikum, dan pendaftaran asisten dosennya. Fandy mengatakan ingin mendaftar menjadi asisten dosen.“Itu sangat cocok dengan Kakak, Asisten Dosen.”'Pasti akan lebih banyak lagi wanita yang tergila-gila padanya,’ monolog Alexandra dalam hati.“Benarkah?” Alexandra mengangguk dan memberikan dua jempol.
Read more

Bab 22 Luka di Pipi

Alexandra menggerakkan pipinya yang terasa pedih dan nyeri akibat tamparan wanita penggemar fanatik Fandy.“Aku tidak apa-apa, David. Lebih baik Kita segera pergi, aku khawatir Christian akan segera pulang.”“Baik, Nona.”“Hei, mau kemana kamu dasar jalang!” Wanita itu seperti belum menyerah.Wanita itu mencekal tangan Alexandra, segera David memegang tangan wanita yang menamparnya istri bosnya itu.Sontak wanita itu melepas cekalannya karena David mencengkramnya terlalu kuat.“David, tolong lepas.” David dengan melepaskan cengkramannya.Alexandra berbalik, menatap wajah wanita itu dalam remang-remang.“Dengarkan Nona. Aku dan Kak Fandy tidak memiliki hubungan apapun. Jika kamu memang menyukainya, katakan langsung padanya, jangan berbuat seperti ini, aku yakin Kak Fandy tak akan menyukai perbuatanmu yang seperti ini,” ujar Alexandra.“Tahu apa kamu, hah? Aku tak percaya ucapanmu, banyak wanita sepertimu mengatakan hal yang sama, nyatanya mereka me
Read more

Bab 23 Pesan yang Dihapus

"Apa tidak pegal tidur dengan posisi duduk seperti itu?" monolog Christian, pria itu menggelengkan kepala, heran.Christian hendak mengangkat tubuh istrinya, yang tidur dengan posisi duduk di kursi dan kepala menelungkup di atas kedua tangannya di atas meja.Tiba-tiba sebuah pesan masuk, terbaca dari notif bar.“Cih, siapa malam-malam mengirim pesan, dasar tidak sopan,” Christian menggerutu.[Alexandra, ini aku Fandy. Aku menggunakan nomor baru–]Hanya sebagian dari pesan itu yang bisa terbaca."Dasar bocah tengik! Beraninya mengusik milikku," gumam Christian.Tak habis akal, Christian menempelkan jari Alexandra ke ponsel tersebut, lalu membaca pesan tersebut.[Alexandra, ini aku Fandy. Aku menggunakan nomor baru. Bisakah besok pukul 12.30 bertemu di cafe xxx? Sebagai permintaan maaf aku akan mentraktir makan.]Setelah selesai membaca pesan tersebut, Christian langsung menghapusnya agar tidak ada jejak yang tersisa.Dia menunda untuk menggendong Alexandra dan memotret pesan dan nomor
Read more

Bab 24 Gagal

Ponsel canggih Christian bergetar, ada sebuah pesan masuk dari David. Pria itu begitu murka setelah melihat isi pesan dari orang kepercayaannya itu.Christian melambaikan tangan pada Eric, menyuruh pria itu mendekat."Tolong kamu handle rapat ini sampai aku kembali, jika aku terlalu lama kamu boleh mengakhirinya, aku akan keluar sebentar.""Baik, Pak.Sebelum berdiri, Christian menginterupsi dengan menaikkan tangannya, setelah semua peserta rapat mengarahkan pandangan padanya, pria itu berpamitan."Silakan kalian lanjutkan rapat ini bersama Pak Eric dan Pak Reezal, saya akan menelpon sebentar."Semua peserta rapat mau tak mau harus setuju, tapi mereka memandang remeh pada Eric yang baru saja mendapat jabatan, terlebih pria itu tidak memiliki riwayat bekerja di perusahaan itu sebelumnya.Dengan tenang Christian kembali ke ruangannya, begitu menutup pintu pria itu langsung menghubungi David.“Halo, David.”“Ya, Pak.”“Lindungi Alexandra, jangan sampai dia tertangkap.”“Baik, Pak.”“Atur
Read more

Bab 25 Membalas Nikita

Melihat Alexandra yang sudah mulai tenang, David mengajaknya untuk segera meninggalkan kampus.“Tapi aku masih ada kuliah, David,” tolak Alexandra.“Ini perintah Pak Christian, Nona. Anda tahu jika beliau tidak suka dibantah.”Alexandra menghembuskan nafas pelan.Fiona menepuk bahu Alexandra, dan meminta wanita itu untuk menuruti apa yang diperintahkan oleh suaminya.“Terima kasih, Fio.” Ucap Alexandra sebelum meninggalkan kampus.“Sama-sama, Alexa. Nanti aku akan share material apa yang diberikan oleh dosen. Kamu memang harus menenangkan diri lebih dulu.” Alexandra mengangguk.Mau tak mau Alexandra mengikuti kata-kata David.“Kita mau kemana? Ini arah yang berlawanan dengan apartemen,” tanya Alexandra.“Kita akan ke rumah sakit.”“Untuk apa? Aku baik-baik saja. Lebih baik kita pulang saja.”“Fisik Anda memang baik-baik saja, tapi tidak dengan psikologi. Pak Christian meminta saya untuk mengantar Anda untuk konseling. Karena kejadian yang baru saja Anda alami bisa saja menyebabkan tra
Read more

Bab 26 Chaos

Malam itu Nikita dan Marco masih menikmati tidur setelah pergulatan panas mereka. Namun, suara yang begitu familiar membangunkan Nikita.“Nikita, bangun!”Suara itu terdengar sangat murka.“Bangun dasar anak tak tahu diri.” Suara dari orang berbeda yang terdengar begitu terluka.Nikita mencoba membuka matanya, tubuhnya begitu lelah.“Bangun!” Tangan itu langsung menyeret tubuh Nikita yang polos tak berbenang.“Papa, Nikita tidak menggunakan pakaian, kenapa ditarik.” Protes Astari pada suaminya.“Lihatlah kelakuan anak yang selalu kamu bangga-banggakan dan kamu manjakan.”Harry memungut pakaian Nikita yang berserak di lantai, lalu melempar ke wajah wanita itu.“Cepat pakai!” Bentak Harry pada Nikita.Astari membantu anaknya untuk pergi ke kamar mandi dan membersihkan diri.Selain Harry dan Astari, di kamar itu Ada juga petugas hotel, yang langsung memalingkan wajah saat melihat Nikita diseret oleh Harry.Harry yang penuh amarah juga membangunkan Marco yang masih terbuai mimpi indah.
Read more

Bab 27 Hukuman untuk Nikita

Setelah mendapat pengusiran, Nikita mau tak mau harus mencari tempat tinggal. Dia pergi dengan tak membawa fasilitas apapun dari ayah sambungnya.[Untuk sementara waktu, jangan tunjukan wajah di depan Papa sampai Mama mendapatkan fasilitas Mama kembali. Kamu pikir kamu saja yang susah? Mama juga susah gara-gara ulahmu. Dasar anak tidak tahu diri!]Sebuah pesan itu dikirim oleh Astari pads Nikita."Mama keterlaluan, tega sekali dia berkata seperti itu pada anaknya sendiri!" Gumam Nikita dengan kesal."Semua ini gara-gara Alexandra, aku akan membuat perhitungan dengannya."Nikita menyeringai, sebelum mencari apartemen untuk tempat tinggal, dia akan menemui Alexandra lebih dulu.Nikita menekan nomor Alexandra untuk menghubunginya.Kesal! Sebab sampai panggilan ketiga saudara tirinya itu tak kunjung mengangkat teleponnya."Sial! Dia benar-benar ingin bermain-main denganku."Tanpa terpikirkan oleh Nikita jika Ariana saat ini sedang di kelas mengikuti perkuliahan.Nikita mencoba mencari taks
Read more

Bab 28 Kenekatan Nikita

Orang di seberang sana kembali terkekeh saat mendengar permintaan Nikita.“Kalau kau berikan tubuh molekmu itu padaku secara cuma-cuma aku akan dengan senang hati membantumu, Sayang.”Nikita mengumpat, lalu memutus panggilan telepon tersebut. Hatinya sangat marah, dia bergegas datang ke apartemen sahabatnya, setidaknya dia ingin menitipkan kopernya lebih dulu.Di sela-sela makan siangnya, ponsel Alexandra kembali berdering. Meski malas, Alexandra memeriksa siapa gerangan yang meneleponnya.Alexandra bersyukur karena orang itu bukanlah Nikita, melainkan Ayah kandungannya.“Papa?”Alexandra meminta izin pada Fiona untuk mengangkat telepon dari ayahnya. Meski khawatir, gadis itu mempersilakan Alexandra untuk pergi sebentar.“Jangan terlalu jauh,” pesan Fiona.“Iya, kamu tenang saja, Fio.”Sembari berjalan, Alexandra mengangkat telepon dari Harry.“Halo, Papa?” Suara Alexandra terdengar semringah.Bagaimana tidak ini kali pertamanya setelah Alexandra menikah, Harry mau menelponnya.“Apa k
Read more

Bab 29 Christian yang Posesif

“Kak Fandy!” Pekik Alexandra.Mendengar suara Alexandra, membuat Nikita tersadar. Wanita itu menatap tangannya yang masih berada di perut Fandy. Seketika Nikita melepas tangannya dari belati yang digunakan untuk menusuk Fandy, tangannya telah bersimbah darah.Nikita memundurkan langkah, “Sial!” umpatnya.Tak ada penyesalan sama sekali dari raut wajah wanita itu. Fandy masih bisa menundukkan tubuhnya, dia mengerang kesakitan. Alexandra memegang tubuh Fandy, membantu pria itu duduk dengan perlahan.Nikita mencoba melarikan diri, tapi dirinya sudah terlambat, orang-orang yang tadi dipanggil oleh Fandy berhasil menangkapnya.“Lepaskan!” Teriak Nikita.Alexandra segera memanggil ambulance dengan smartphone miliknya.“Nona Alexandra!”Sembari menelpon, Alexandra menoleh ke arah sumber suara.“David tolong, David.”David mencoba memahami keadaan dia bergegas memanggil polisi, setelah melumpuhkan Nikita yang terus memberontak.David benar-benar kecolongan kali ini, entah trik apa yang dilakuk
Read more

Bab 30 Kecemasan Harry

Christian hanya menatap datar ayah mertuanya yang terus menggerutu dan memaki anak tirinya.Christian menyilangkan kakinya, lalu duduk bersandar tangannya pun ikut menyilang.“Apa Ayah Mertua takut kehilangan Alexandra?”Harry menoleh ke arah menantunya.“Tentu saja. Orang tua Mana yang tidak takut kehilangan anak semata wayangnya?” Christian hanya mengangguk dengan wajah datar.“Lantas, apa Ayah Mertua akan meminta saya untuk membebaskan anak tiri Anda?” Tanya Christian.Harry menggeleng mantap.“Aku tak akan meminta hal itu, Alexandra jauh lebih berharga daripada dia. Dia sudah begitu mengecewakanku, terlalu banyak kesalahannya yang sudah aku maafkan, kali ini tidak lagi.” Christian menyeringai.Nada bicara Harry terdengar begitu nelangsa. Bagaimana tidak? Saat ini Harry sedang menyesali sikapnya pada Alexandra selama kurang lebih 15 tahun ini.Harry selalu termakan rayuan Nikita dan istrinya. Tak jarang jika dia lebih mempercayai dua orang tersebut ketimbang anaknya sendiri.Selama
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status