Max mengedarkan pandangannya menatap seluruh isi kamar Valerie yang begitu rapi, terutama meja rias. Ada peralatan make up dan skincare Valerie terlihat berjajar rapi di sana.Ranjang king size itu bahkan terlihat begitu rapi, tanpa ada jejak yang berserakan. Beralih ke walk in closed, ia menatap pakaian Valerie yang begitu rapi, tas-tas brand ternama tersusun rapi, begitu juga dengan aksesoris serta perhiasan mewah lainnya. Semua itu tidak memperlihatkan jika Valerie, akhirnya akan meninggalkan dirinya.Ia merasa sudah memperlakukan Valerie dengan begitu baik. Mencukupi segala kebutuhannya, tidak hanya sekedar nafkah lahir, bahkan nafkah batin pun ia berikan, meski pernikahan itu berawal dari rasa keterpaksaan. Tapi, ia mencoba menerima, menjalani rumah tangga seperti apa yang kerap sang asisten katakan. Tapi, kenapa Valerie memilih meninggalkan dirinya, meninggalkan semua apa yang telah ia berikan. Kenapa? Ada apa? Apa yang salah? Pertanyaan yang sama sekali tidak ia bisa ia temukan
Read more