All Chapters of Gagal Cerai: Mengandung Benih CEO: Chapter 51 - Chapter 60

158 Chapters

Kau Yakin Dia Sudah Melepaskan Masa Lalunya?

"Karena ini sudah memasuki trimester kedua, pertumbuhan janin sudah terlihat lengkap. Syukurlah semuanya normal, tangan, kaki, kepala, bahkan jari jemarinya sudah mulai terlihat. Hanya saja untuk kemaluannya, saya belum bisa memastikan. Tidak ada apapun yang mengganggu pertumbuhannya semuanya sehat," ucap Adrian terhadap pasangan yang datang di hadapannya ini. Meski perasaannya terasa sangat buruk melihat tangan Alden yang menggenggam tangan Keina dengan erat di hadapannya, Adrian mencoba bersikap profesional. Ia menjelaskan seluruh pertumbuhan janin yang terlihat di layar.Keina dan Alden terlihat sangat senang mendengar penuturan Adrian. Setelah selesai, Adrian segera mengangkat probe di perut Keina lalu mematikan alat USG.Adrian menatap ke arah Alden dengan raut wajah tidak senang. Setelah ia menyakiti Keina berulang kali, bagaimana bisa dia dengan tidak tahu malu datang kemari dan mengumbar kemesraan dengan Keina?"Saya akan meresepkan obat seperti biasa. Anda sebagai walinya har
last updateLast Updated : 2024-01-03
Read more

Kerja Sama Berbahaya

"Ada yang bisa saya bantu?""Saya ingin konsultasi kehamilan dengan Dokter Adrian,""Silahkan ke ruangan di sebelah sana. Nanti perawat di sana akan memanggi Anda."Shiren mengangguk mendengar ucapan perawat yang bertugas di pendaftaran di sana. Ia segera berjalan menuju ruangan yang dikatakan oleh perawat itu. Shiren menghela nafas melihat beberapa orang di sana. Ya sepertinya ia harus mengantri terlebih dulu.Shiren duduk di area yang kosong, memilih tidak berbaur dengan mereka yang terlihat kucel di matanya.Kenapa setiap wanita hamil yang sudah menikah, penampilannya terlihat sangat buruk?"Anda juga sendirian? Tidak diantar oleh suami juga?"Shiren terlihat mengangkat wajahnya acuh saat mendengar seseorang diantara mereka menyapanya dengan lembut."Ya, lalu kenapa?""Saya juga seperti itu, saya merasa sangat sedih karena suami saya selalu saja sibuk jika diminta untuk mengantar saya ke dokter kandungan. Padahal seharusnya ia memberi perhatian lebih karena mual muntah saya cukup
last updateLast Updated : 2024-01-05
Read more

Saya Menerima Tantangan Anda

Keina seketika tersentak mendengar ucapan Alden. Apa katanya tadi? Seumur hidup tidak pernah panggilan itu ia berikan kepada Alden. Panggilan itu terdengar berlebihan di telinganya."Kenapa harus memberi panggilan seperti itu?""Bukankah itu hal yang wajar bagi pasangan? Lagipula aku pernah memanggilmu dengan sebutan itu tempo hari.""Tapi, itu kan karena kau ingin memanas-manasi Adrian, Alden. Kau tidak tulus melakukannya.""Tulus atau tidak, setidaknya aku pernah mencoba. Sekarang giliranmu mencobanya. Ikuti aku, Alden Sayang... Kau harus memanggilku seperti itu di depan teman-temanmu nanti.""Alden Sa– hahaha,"Alden membrenggutkan wajah saat tawa yang kuat keluar dari mulut Keina saat ini. Sesulit itukah memanggil dirinya dengan sebutan 'Sayang'?"Keina, jangan tertawa, coba lagi. Kau ingin mengundang Adrian, bukan? Cepat coba.""Alden Say– Hahahaha,"Keina segera mengibaskan tangannya sambil memegangi perutnya yang terasa geli, bagaimana mungkin ia bisa memanggil Alden dengan seb
last updateLast Updated : 2024-01-05
Read more

Bencana Di Suatu Pesta

"Alden, kita sebenarnya mau kemana?""Tutup matamu dulu Keina, diam saja sebentar, kita hampir sampai.Dengan mata yang tertutup suatu kain, Keina hanya bisa mengikuti perintah Alden yang menuntunnya. Sejak tadi sore, Alden memang bersikap aneh. Ia uring-uringan dan terus menerus mengecek ponselnya. Meski Keina sempat bertanya, tapi Alden bilang hanya karena masalah pekerjaan.Namun, saat malam tiba, Alden mengajaknya untuk makan malam, tapi anehnya matanya harus ditutup. Entah kemana Alden sebenarnya akan membawanya malam ini.Meski dengan mata tertutup Keina dapat merasakan mobil yang mereka kendarai berhenti, Keina masih bertanya-tanya dimana mereka saat Alden membawanya turun dari arah mobil."Ikuti saja arahanku, Keina. Pegang tanganku dengan kuat."Dengan langkah ragu-ragu ia mengikuti Alden, sesekali ia tertawa saat ia melangkah ke arah yang salah."Nah sekarang buka matamu."Saat penutup matanya di buka, mata Keina seketika melebar melihat pemandangan yang berada di hadapanny
last updateLast Updated : 2024-01-06
Read more

Aku Muak

Keina tersentak saat mendengar ucapan Shiren. Tatapan matanya segera ia layangkan kepada Alden dengan penuh kecewa. Ya benar, jika bukan dari Alden, darimana Shiren tahu mengenai pesta ini? Semua teman-temannya tidak ada yang mengenal Shiren.Melihat tatapan Keina, Alden segera mengangkat tangannya."Tidak Keina, tidak. Aku benar-benar tidak mengundangnya." ujar Alden dengan kuat."Jika bukan dirimu, siapa yang memberitahunya?"Keina segera mengambil tas tangannya yang tergeletak di atas meja lalu melirik ke arah orang tuanya."Pa, Ma, ayo kita pergi.""Tidak Keina, tunggu."Handika yang melihat Alden hendak mengejar Keina segera menahan menantunya."Papa benar-benar kecewa pada kamu, Alden. Jangan mengejar Keina karena Papa sendiri tidak ingin melihat kamu lagi."Alden terlihat terhenyak melihat semua ini. Padahal mereka baru saja berbaikan dan berharap memulai suasana baru, tapi apa ini? Kenapa jadi begini?"Kamu sengaja datang kemari kan? Kamu memang wanita ular!" ujar Audrey memoj
last updateLast Updated : 2024-01-06
Read more

Dibalik Diam

Plaak!Baru saja Alden menginjakkan kakinya di ruangan ayahnya, satu buah tamparan Reymand layangkan hingga mendarat tepat di pipinya. Alden hanya terdiam, menerima kemarahannya ayahnya yang sangat murka di hadapannya. Ia memang telah salah karena masih berbaik hati kepada Shiren hingga jadi seperti ini."Bukankah Papa sudah memperingatkan Alden? Jauhi wanita itu! Dia hanya akan menyusahkan kamu seperti sekarang." Teriak Reymand dengan penuh amarah, "Tapi apa kau harus memberitahunya tentang pesta istrimu? Kau berniat membuat hati istrimu lebih terluka lagi, begitu Alden?" ujar Reymand tidak habis pikirAlden seketika mengangkat wajah mendengar ucapan Reymand. Ia memang telah bersalah, tapi sungguh menyakiti hati Keina bukanlah tujuannya. "Meski sulit dipercaya, tapi aku benar-benar sudah mengakhiri hubunganku dengannya, Pa. Aku tidak akan mungkin memberitahukan pesta itu kepadanya dan melukai hati Keina."Reymand terlihat menghela nafas, "Lalu bagaimana dengan hal yang terjadi kemari
last updateLast Updated : 2024-01-08
Read more

Kegilaan Alden Syarakar

Karena Adrian menolak untuk menemuinya, Alden segera bergerak ke arah rumah sakit tempat pria itu bekerja.Ia segera bergerak ke arah suster yang menjaga ruangan Alden lalu berkata, "Saya wali dari pasien yang ditangani oleh Dokter Adrian. Walau tanpa bersama pasien, saya masih bisa bertemu dengannya, bukan? Ada hal penting yang ingin saya konsultasikan dengan Beliau.""Tentu saja Pak, silahkan masuk. Kebetulan hari ini pasien Dokter Adrian tidak begitu banyak.""Terimakasih suster.""Selamat siang–"Alden segera mengulas senyumannya saat melihat Adrian yang terlihat terkejut dengan kedatangannya. Raut wajah Adrian yang semula ramah berubah menjadi tegang, ia menatap tidak senang ke arah Alden, "Rupanya Anda cukup gigih, Anda sampai datang kemari hanya untuk bicara dengan saya." sinis Adrian."Tentu saja saya harus gigih jika ingin menangkap seekor serigala berbulu domba di sini."Adrian mendengus, "Serigala berbulu domba? kenapa Anda membicarakan diri Anda sendiri seperti itu?"Tanpa
last updateLast Updated : 2024-01-08
Read more

Kau Benar-benar Khawatir Ya?

Perasaan hati Keina semakin gelisah, ia kembali membuka jendela lalu terhenyak saat melihat Alden masih di sana. Apa pria itu sudah gila? Apa dia akan terus di sana meski hujan mulai menurunkan titik-titik airnya?"Kei, hujan lho..." ucap Tiana yang makin merasa tidak tega dengan keadaan Alden.Keina berdecak, ia menutup jendela dengan cepat. Tidak, ia tidak boleh lemah, Alden pantas mendapatkan hal ini."Nanti juga dia pergi Ma," ujar Keina mencoba mengabaikan pria itu.Keina segera mengunci jendela lalu beranjak ke arah tempat tidur."Mama dan Papa tidak perlu memikirkannya lagi. Jika dia kedinginan, Keina yakin dia akan segera pergi.""Tapi Nak,"Handika segera memegang bahu Tiana, "Sudahlah Ma, benar kata Keina nanti juga Alden pergi sendiri."Tiana hanya bisa menghela nafasnya melihat kekeraskepalaan Keina dan juga Handika. Ia segera menyerah, jika keduanya memang bersikeras untuk mengabaikan Alden, mau bagaimana lagi.Keina menarik selimutnya lalu membelakangi kedua orang tuanya
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Siapa Orang Jahat Itu?

Keina hanya bisa terhenyak mendengar perkataan Alden. Wajahnya seketika memerah mendengar godaan Alden."Benar kan kau khawatir?""Kau ini!"Keina sudah mengangkat tangannya, hendak memukul Alden kembali, namun Alden segera menahannya.Keina terhenyak saat Alden menatapnya dengan intens, "Kau tidak marah padaku lagi, bukan? Hubunganku dengan Shiren sudah benar-benar berakhir, percayalah padaku."Tatapan Alden yang begitu dalam membuat Keina menjadi gugup seketika. Dengan perlahan Keina mengangguk, Alden sudah menunjukkan perasaannya hingga pria itu sakit seperti ini. Mana mungkin Keina masih bersikeras untuk tidak memaafkannya?"Kalau begitu kau mau kembali ke rumah, bukan?"Lagi-lagi Keina mengangguk. Alden mengulas senyuman puas melihat hal itu. Mereka kembali bertatapan membuat jantung Keina meloncat tidak karuan.Alden mendekatkan wajahnya hendak mencium Keina, namun tiba-tiba suara deheman kuat terdengar dari arah luar."Ehem-ehem!"Dengan cepat Keina bangkit berdiri, saling menj
last updateLast Updated : 2024-01-10
Read more

Singkirkan Keina

"Itu... Aku belum tahu." ujar Alden akhirnya. Tidak tega rasanya jika ia memberitahu Keina mengenai Adrian. Selama beberapa hari ini Keina terlihat stress, jadi lebih baik ia menyimpan semuanya."Kau benar-benar tidak tahu? Biasanya kau sangat tanggap dalam mencari informasi, Alden." tanya Keina yang masih merasa ragu."Aku masih menyelidikinya karena tidak ada bukti apapun di sana. Entah darimana Shiren sebenarnya tahu tentang pesta itu. Sudahlah tidak perlu dipikirkan lagi, bagaimana jika kita istirahat saja? Kepalaku masih pusing karena demam semalam.""Ah benar, kau belum terlalu sehat, ayo kita masuk ke kamar saja."Alden menghela nafasnya lega saat Keina tidak lagi bertanya tentang hal yang terjadi kemarin. Lebih baik ia simpan saja semuanya agar Keina tidak merasa stress kembali. Keina tidak perlu tahu segalanya tentang Adrian yang telah mengkhianatinya.****Shiren bergegas berjalan menuju ruangan kantor Alden. Sejak kemarin Alden menolak seluruh panggilannya dan itu membuatny
last updateLast Updated : 2024-01-11
Read more
PREV
1
...
45678
...
16
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status