Jarum jam terus berputar. Waktu tidak akan berhenti begitu saja. Sudah lewat sebulan dari hari di mana segala kegiatan Divya dilakukan. Ia tersenyum puas saat keluar dari ruangan dospemnya. Perjuangannya membuahkan hasil, kendati revisi yang dia lakukan sebanyak dua kali itu membuatnya kehilangan banyak waktu bersama dengan suaminya. Akan tetapi, hal itu sama sekali tidak dipermasalahkan bagi suaminya. Pria itu juga membantu Divya.“Gimana?” tanya Ivy. Pasalnya tiga hari yang lalu, Ivy sudah terlebih dulu menerima kabar baiknya. Ia siap mendaftar wisuda. Bukankah itu hal yang membanggakan sekaligus menggembirakan?“Yes!” Keduanya lantas bersorak dan melompat kegirangan. Kemudian setelah sadar dari tingkah konyolnya, mereka berhenti. Mengulum senyum dengan merunduk.“Gua lulus, gila, sih ini! Akhirnya,” sanjung Divya pada dirinya sendiri. Membanggakan diri adalah hal yang tidak pernah terlewat bagi Divya.“Selamat, Divya. Aku ikut senang,” tangkas Ivy.“Em— tidak! Selamat untuk kita da
Baca selengkapnya