Berbalut dengan pakaian yang tampak sopan, Divya siap menghabiskan malam bersama dengan keluarga Dadang. Ghazi pun juga tampak berpakaian santai, tidak seformal biasanya. Keduanya menuruni tangga.“Sudah siap, Bu?” sapa Divya saat melihat istri Dadang berbalut pakaian terbaik yang dia miliki.“Sudah, Non. Mohon maaf, anak pertama dan kedua saya serta cucu saya boleh ikut?”“Tentu saja, Bu. Saya sudah bilang tadi ‘kan? Ibu boleh ajak sanak sodara ibu. Siapa pun itu,” timpal Divya dibarengi dengan sunggingan senyum yang merekah indah.“Terima kasih, Nona, Tuan,” ujar Dadang.“Tidak masalah, Pak. Saya sudah pesan taksi online. Apakah mereka mampir ke mari?” Keduanya lantas menggeleng. Mereka ingat pesan Ghazi tidak mengizinkan siapapun mengetahui alamatnya kecuali tanpa persetujuan darinya.“Kalau begitu kita ketemu di restoran saja. Ibu tulis alamatnya nanti kirim ke anak ibu, ya?” Wanita itu mengangguk. Kemudian Divya dan Ghazi keluar. Mengendarai mobil merah yang dulu sempat membuat D
Last Updated : 2024-01-26 Read more