Semua Bab Terjebak Kontrak Dengan Tuan Muda: Bab 1 - Bab 10

101 Bab

BAB 1 MALAM PANAS

Elea mendongak dengan mata sedikit menyipit, pandangannya kabur dan hawa panas sudah mulai menjalar dalam tubuhnya."Tuan, bisakah Anda membawaku pulang?" ucapnya pada seseorang yang berdiri menjulang di hadapannya, wanginya memabukkan semakin membuat hawa panas dalam tubuh Elea meningkat.Elea terlihat berusaha berdiri, gaun hitam yang dikenakannya terlihat sangat cocok untuk usia sekitar 20 tahunan jika di perkirakan.Sempoyongan, rambutnya bahkan sudah tidak terlihat rapi, Elea mendekat dan memegang tangan si pria tinggi dengan kacamata sebagai pelengkapnya"Tuan, tolonglah, tubuhku terasa panas dan aku ingin pulang," terus rengeknya, dia tidak bisa lagi menahan diri dan langsung mendekatkan tubuhnya pada pria asing yang tetap berdiri seperti patung di hadapannya."Tuan, aku--," Jack mundur saat isyarat tangan ia terima dari sang tuan, sebagai tanda bahwa Jack harus pergi.Dengan sedikit paksaan, Elea terdorong ke belakang. "Kenapa mendorongku! Aku ingin--," lagi-lagi lidahnya kel
Baca selengkapnya

BAB 2 MENJELASKAN

"Tidak, apakah Julian melakukan ini padaku?" Ia menggeleng kuat, tidak mungkin Julian menjebaknya naik ke atas ranjang dengan cara yang keji."Aku tidak akan memaafkan pria itu, bagaimana bisa dia menjebakku seperti ini," geramnya, tubuhnya rasanya remuk, kepalanya pusing dan dia sudah tidak ada harganya sekarang.Suara langkah kaki membuatnya waspada. Elea beringsut, menutup diri dengan selimut dan akan menyemburkan lava nya.Akan tetapi, ia tertegun saat mencium wangi yang sama saat malam tadi, wangi yang memabukkan, matanya menangkap ujung sepatu hitam mengkilat sudah berada di ujung ranjang."Bangunlah, dan bersihkan dirimu," suara bariton yang tidak di kenalnya, Elea mengangkat wajah dan baru bisa melihat dengan jelas siapa pria yang semalam bersamanya, pria dengan wangi memabukkan."Kamu siapa? Kenapa aku berada disini?" Masih mengeratkan selimutnya, ia tampak ragu ingin berteriak karena tatapan intimidasi pria itu membuatnya tidak berkutik.Aldrich menyeringai, "Kita bisa bicara
Baca selengkapnya

BAB 3 ALDRICH PULANG

Menggeleng kuat, "Tidak, jangan lakukan itu. Aku akan sangat malu, dan juga ... kekasihku, dia ... pasti akan memutuskan hubungan kami," menunduk, begitu khawatir. Eleanora yakin ada yang mencampur minumannya dengan sesuatu malam itu."Baiklah kalau begitu, kamu tanda tangani kertasnya, sore nanti kamu ikut bersamaku." Aldrich memberikan pulpen lain yang terselip di kantong jasnya. Ia memberikan setelah membuka tutupnya."Itu, apakah tidak ada cara lain?""Menurutmu, ada cara lain untuk mengembalikan harga diriku?"Mata Elea membola, harga diri bagaimana maksudnya? Jelas yang rugi adalah dirinya disini."Harga diri kita," ralatnya, "Lagipula, kamu sendiri tahu, aku dalam pengaruh obat, kenapa tidak menghindar? Kalau di pikir, akulah korbannya.""Haruskah aku menghindar? Bagaimana kalau kamu melampiaskannya dengan pria lain?"Menelan ludah susah payah, Elea kembali mengangkat wajah, "Bagaimana dengan pekerjaanku? Aku baru saja mendapatkannya dengan susah payah, lagi aku memiliki banyak
Baca selengkapnya

BAB 4 SIAPA KAU?

Aldrich mengangkat wajah, menatap sang ibu yang sudah terlihat jauh lebih baik dari sebelumnya. "Aku senang mama sudah terlihat sehat," ucapnya, kemudian memandang yang lain, "Apakah kita sudah bisa sarapan sekarang?"Mengangguk serempak seperti sudah melakukan latihan sebelumnya. "Kak, kamu membuat kami takut, ayolah sekali saja jangan kaku," kata Rea mengambil sendok dan langsung mengaduk sup ayam miliknya.Semua orang menoleh pada Rea, kemudian menoleh lagi pada Aldrich, pria satu ini memang sulit sekali ditaklukkan."Sudah, ayo kita mulai sarapannya," ujar nyonya Vianka akhirnya yang yang langsung disetujui oleh mereka semua.Seperti biasa, tidak ada suara di meja makan, semuanya merasa tegang dan tertekan.Selesai dengan sarapan mereka, semua keluarga yang lain sudah berdiri dan meninggalkan ruang makan, menyisakan ibu dan anak yang masih betah disana."Olivia adalah gadis yang baik, Rich."Menghela napas pelan. Pria dengan wajah gagah itu menatap ibunya lamat, "Aku akan mengatak
Baca selengkapnya

BAB 5 JADI IKUT DENGANKU?

Hanya deheman yang Elea terima, setelahnya Jack benar-benar meninggalkan lokasi tempat Elea berdiri mematung dengan pikirannya.Seseorang menepuk pundak Elea dengan keras, "Dia siapa?" tanyanya dengan memandang arah yang sama dengan Eleanora."Bukan siapa-siapa," cengengesan menggaruk tengkuknya, menghela napas pelan, ia masuk kembali ke dalam resto dan meminta maaf atas ketidaknyaman yang terjadi karena ulahnya."Maafkan aku," ucapnya membungkuk pada seluruh pengunjung resto.Hanya beberapa saja di antara mereka yang merespon selebihnya menganggap itu hal biasa, sehingga tidak perlu dibesarkan."Kamu kenal dengan pria tadi?" Teman wanita Elea menyenggol punggungnya pelan seperti menggoda."Sepertinya aku pernah melihatnya," jawabnya, tidak mengatakan kebenaran yang lebih."Dia tampan, tubuhnya besar dan berotot, oh ... pasti sangat hangat dalam pelukannya," katanya membayangkan tubuh kekar Jack yang di yakininya hangat."Jangan terlalu banyak menghayalkan pria, otakmu bisa bermasalah.
Baca selengkapnya

BAB 6 Aku Juga Tidak Suka

Setelah beberapa menit Elea berpikir akhirnya dia mengangguk. "Baik Tuan," katanya menyendok sedikit demi sedikit makanan yang masih tersisa di mangkoknya."Heum, istirahatlah, kita akan berangkat pagi besok."Menghela napas berat, Elea hanya menatap pasrah pada punggung lebar yang berlalu meninggalkan kamar.Dengan sangat hati-hati ia menyingkirkan mangkuk yang terlihat mahal ke atas nakas, meminum vitamin yang diberikan tadi, kemudian membaringkan tubuhnya dengan hati-hati."Apakah ini memang sudah benar? Aku tidak mengenalnya. Bagaimana kalau dia berniat menjualku di kota?" Mata yang mengantuk kembali terbuka. Elea membangunkan diri dengan paksa dengan kondisi tubuh yang masih lemah.Elea turun dari ranjang, mengenakan sandal bulu yang terasa nyaman di kakinya. Perlahan ia melangkah ke arah pintu, membukanya dan melongokkan kepala keluar."Dia kemana?" batinnya masih menoleh ke kiri dan kekanan. Elea keluar kamar, berjalan keluar dan melihat ke lantai bawah. Sangat sunyi.Menelan l
Baca selengkapnya

BAB 7 KAMU KEMANA SAJA?

Mata Elea terbelalak saat sudah berada di halaman super besar, mobil mewah berjejer dengan rapi, bukan hanya itu, beberapa orang berpakaian hitam juga berada di setiap sudut halaman.Ini sudah malam, tetapi halaman rumah. Ah, tidak bisa dikatakan rumah karena ini sangat besar dan megah terlihat terang benderang dengan lampu yang Elea tidak tahu berapa harga listriknya."Jack, minta pengawal membawa barang Elea masuk, aku akan membawa Elea masuk," ucapnya berjalan lebih dulu dan diikuti Elea yang masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.Sesampainya di dalam mansion, Elea semakin takjub dibuatnya. 'Apakah aku bermimpi? Ini seperti di film yang pernah ku lihat,' batinnya masih memperhatikan setiap detail isi di dalam mansion utama keluarga Alvaro.Tidak lama, suara heel terdengar mendekat ke arah mereka, Elea melirik ke arah Aldrich yang tetap saja memasang wajah datar seperti biasanya."Sayang, akhirnya kamu kembali," ucap wanita paruh baya namun masih terlihat cantik dan sehat.
Baca selengkapnya

BAB 8 TOLONG HUBUNGI DIA UNTUKKU

Elea membola saat Aldrich mengambil ponselnya dan langsung mematikannya di hadapan sang pemilik asli. "Tuan ponselku!" minta Elea karena dia senang akhirnya Julian bisa di hubungi kembali."Ini sudah malam, kamu harus segera istirahat, Nona Eleanora!" seru Aldrich."Tuan keka--," Elea menghembuskan napas pelan kemudian memberanikan diri untuk menatap Aldrich, ia melanjutkan, "Kekasihku, dia sudah bisa di hubungi, tolong beri aku waktu untuk bicara padanya," pintanya masih menatap nanar pada ponselnya yang di genggaman Aldrich.Mereka saat ini sudah berada di kediaman Aldrich, setelah makan malam Aldrich langsung membawa Elea kembali, tidak memedulikan permintaan ibunya."Hanya 10 menit, setelah itu tidurlah!"Mengangguk semangat Elea meraih kembali ponselnya dan menghubungi Julian setelah kepergian Aldrich.Dua menit berlalu dan ponsel Julian tidak bisa lagi dihubungi. "Kemana dia? Apakah dia marah? Ya ampun ini semua karena si tuan datar itu," kesal sekali Elea karena kembali kehilan
Baca selengkapnya

BAB 9 KENAPA DIA SE KAKU ITU?

Karyawan butik berdecak, ingin mengatakan sesuatu tetapi sebuah mobil mewah telah terparkir di halaman butiknya..Elea menoleh karena melihat wajah terpaku si wanita. Gadis berusia 22 tahu itu menghela napas dan berjalan mendekat. "Tuan Jack, Anda di sini?" tanya Elea masih menampilkan senyumnya. "Tuan meminta saya membawa Anda kembali ke rumah," kata Jack masih memasang wajah ramah, asisten Aldrich itu melirik pada wanita yang masih terpaku dengan wajah terkejutnya."Nona, Sashi Matsuda." Si karyawan wanita menunduk hormat."Maafkan saya Tuan," katanya merasa ada yang salah dengan tatapan Jack padanya."Lain kali perlakukan pelanggan Anda dengan baik. Ingat, Anda bekerja disini karena siapa!" Shasi yang di ingatkan itu jelas saja merasa kesal namun tidak akan bisa melakukan apapun."Maafkan saya Tuan."Eleanora memperhatikan wajah karyawan butik tadi yang ia tahu bernama Sashi itu dari tag name di baju, merasa iba karena Jack ini tidak bisa menjaga ucapannya."Tuan, tidak mengapa, te
Baca selengkapnya

BAB 10 URUS PERTEMUAN KAMI

Beberapa saat hening, Elea masih menunggu jawaban dari Julian dari balik telepon. Ia hanya ingin tahu kenapa ia di panggil ke klub tetapi Julian tidak kesana malam itu."Julian?""[Heum, El, aku mencarimu, apakah kau ke klub?"Kening Elea mengkerut, jika Julian ke klub mencarinya, artinya ada yang menjebaknya. "Ya, bukankah kau yang memesankan minuman padaku, Julian?"Sekali lagi hening, suara derap langkah di belakang Elea membuat sang gadis berbalik dan sedikit menjauh agar Aldrich tidak mendengarkan percakapan mereka."[Minuman apa? Aku memang memintamu ke klub tapi belum memesankan minuman.]Jantung Elea berdegup kencang, artinya malam itu memang ada yang mengerjainya. Ada yang menyimpan sesuatu ke minumannya. Dan ia berakhir satu rumah dengan pria asing."Julian, kau tidak berbohong kan?" Elea bertanya dengan nada sedikit ragu. Tatapannya masih lurus pada Aldrich yang membelakanginya masih mematut diri di depan cermin."[Tentu saja sayang, ada apa sebenarnya? Minuman apa yang kau
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
11
DMCA.com Protection Status