Home / Rumah Tangga / Sultan Dianggap Upik Abu / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Sultan Dianggap Upik Abu: Chapter 51 - Chapter 60

102 Chapters

Bab. 51

Baru saja Melinda meletakkan ponsel kembali di atas nakas. Sebuah notifikasi pesan masuk berbunyi.Melinda meraih ponselnya dan membaca pesan itu.[Asal kamu tahu saja, Mel. Kita tidak akan pernah bisa bercerai sampai kamu melahirkan anak kita. Dan sembari menunggu saat itu tiba, aku akan berjuang dan membuat mu jatuh hati lagi padaku. Aku akan membuktikan ucapan ku ini benar, membuatmu mempercayai ku kembali. Perasaan ku kepada mu muncul seiring waktu yang telah kita lewati bersama. Bahkan perasaan ini mengalahkan rasa cintaku pada Riska. Percaya lah pada ku, sayang. Bahwa aku mencinMeliu tulus dari hatiku yang paling dalam, Melinda] Melinda menarik nafas panjang dan menghembuskan nya secara perlahan, dia tengah memikirkan pesan dari Yusuf. Bukan tentang ungkapan cinta dari Yusuf yang menjadi beban pikirannya. Melainkan kata-kata yang mengatakan mereka tidak bisa bercerai hingga Melinda melahirkan, itulah yang ada di benak Melinda saat ini.Melinda berusaha memejamkan matanya yang s
last updateLast Updated : 2023-12-28
Read more

Bab. 52

Hampir seharian menggu, akhirnya Kusuma dan Marisha tiba di kediaman Gunawan. Seperti biasa, mereka di antar oleh Wowo sang sopir pribadi."Jeng Marisha dengarkan penjelasan kami dulu, ya. Yusuf hanya khilaf, jeng. Dia juga sudah berjanji untuk menceraikan istri sirinya itu," kata Imel membujuk Marisha."Sudah lah, bu Imelda. Bu Imel jangan memohon terus seperti ini. Keputusan kami untuk membawa Melinda pulang sudah bulat," sahut Marisha. Dia terlihat tidak senang ketika menjawab perkataan besan nya."Pak Kusuma, saya minta maaf yang sebesar-besarnya atas apa yang sudah di lakukan oleh Yusuf. Sungguh saya merasa sangat malu atas kelakukan nya ini," giliran Eddy yang meminta maaf kepada bapaknya Melinda.Kusuma menarik nafas panjang dan menghembuskan perlahan. Meskipun dia seorang CEO, namum dia tidak pernah berkata keras kepada besannya. Namun kali ini, ia berbicara sedikit membentak karna sudah terlampau jengkel. Tapi masih terdengar dan terlihat berwibawa."Pak Eddy punya anak perem
last updateLast Updated : 2023-12-29
Read more

Bab. 53

Keluarga Kusuma memutuskan untuk menginap di hotel malam ini. Karna kasian pada Wowo jika harus menyetir seharian semalaman tanpa istirahat. "Mbak Melinda baik-baik saja kan? Kok saya yang jadi gemes sendiri melihat kelakuan Yusuf," tanya Wowo terlihat kesal tapi mata nya masih fokus ke jalanan."Aku baik-baik aja, pak. Sudah lah, biarkan saja dia. Dia pasti akan mendapat balasan yang setimpal nantinya. Aku yakin itu, siapa yang berani bermain api maka dia sendiri yang akan terbakar,""Benar itu, mbak. Yang penting mbak Melinda harus tetap semangat ya. Saya yakin Yusuf pasti akan menyesali perbuatannya, dasar lelaki tak tau di untung,"Meskipun Wowo hanya sopir pribadi keluarga Melinda. Tapi mereka sudah sangat dekat, Wowo sudah ikut dengan Kusuma sejak Melinda belum lahir. Mereka sudah seperti keluarga sendiri.Sepuluh menit kemudian mereka tiba di hotel tujuan. Meskipun mereka belum membooking terlebih dahulu tapi kelas VVIP selalu tersedia kapan pun. Apalagi jika pemilik hotel men
last updateLast Updated : 2023-12-29
Read more

Bab. 54

Keesokan hari nya mereka kembali melanjutkan perjalanan untuk pulang ke rumah. Setelah semalaman menginap di hotel."Kita langsung pulang atau mau mampir ke suatu tempat dulu kah, pak?" tanya Wowo saat mereka sedang sarapan bersama."Iya, pak. Setelah ini kita langsung pulang saja. Gak papa kan? Pak Wowo gak capek?" Kusuma balik bertanya."Ya jelas gak dong, pak. Kan semalam saya tidur nyenyak di hotel mewah begini. Apalagi tidur sekamar dengan bapak. Jarang-jarang sopir tidur bareng majikan," canda Wowo membuat semuanya tertawa."Bisa aja pak Wowo. Yaudah setelah saparapan kita langsung check out," Saat mereka sedang menikmati sarapan, tiba-tiba saja Melinda melihat Risky masuk ke dalam restaurant juga."Loh itu bukan nya Risky?" gumam Melinda tapi masih bisa di dengar oleh kedua orangtuanya."Kayla siapa, nak?" tanya Kusuma."Adiknya Riska, pak,"Kusuma menyatukan kedua alisnya, "Riska siapa lagi sih, Mel?""Riska itu nama istri siri nya mas Yusuf pak," jelas Melinda."Loh jadi adi
last updateLast Updated : 2023-12-30
Read more

Bab. 55

Setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh. Sekitar hampir tiga jam perjalanan, akhirnya mereka tiba di Bandung. Tepatnya di kediaman Kusuma Hadiningrat, sebuah rumah mewah dan juga elit. Meski masuk ke dalam pelosok namun tak ada yang menyangka jika ada sebuah rumah mungil tapi mewah yang berdiri kokoh disana. Bahkan bertetangga dengan warga menengah ke bawah."Selamat datang kembali ke rumah ini, Nona Melinda," ujar Sari pembantu rumah tangga yang membantu Marisha mengurus Melinda sejak kecil."Terimakasih, bi Sari. Aku kangen deh sama bibi," ucap Melinda langsung memeluk pembantu rumah tangganya itu."Oh iya tuan, di dalam ada tamu yang sedang menunggu," kata Sari."Tamu? Siapa bi?""Maaf tuan, saya teh lupa menanyakan namanya. Tapi jika dilihat dari penampilan kayaknya rekan bisnis tuan,"Kusuma langsung masuk ke dalam untuk melihat siapa yang tengah menunggunya."Herman!" terus Kusuma saat melihat lelaki paruh baya sedang duduk di ruang tamu."Nah akhirnya ketemu juga. Soalnya
last updateLast Updated : 2024-01-01
Read more

Bab. 56

Melinda menarik nafas panjang sebelum membalas perkataan ibunya. Dia terlihat kurang bersemangat dari sebelum memasuki kantor pengadilan agama tadi."Hufftt... Salah satu persyaratan untuk mengajukan gugatan perceraian adalah surat nikah, bu. Dan aku lupa membawanya kemarin," kata Melinda lesu."Oh gitu ya? Nanti kita runding kan dirumah sama bapak gimana baiknya. Udah gak usah di pikirin, ini kita mau langsung pulang atau gimana?" tanya Marisha."Pulang aja, bu." kata Melinda langsung masuk ke dalam mobil diikuti oleh Marisha.Wowo langsung melajukan mobil mereka menuju ke rumah sesuai dengan permintaan majikannya.Baru lima menit Wowo mengemudi ponsel Melinda berdering terlihat Yusuf yang menelpon. Melinda mengabaikan panggilan itu sebab tahu Yusuf pasti akan memintanya untuk membatalkan gugatan perceraian itu. Saat mereka tiba di rumah ternyata sudah ada Kusuma yang menunggu kedatangan mereka di rumah."Loh bapak udah pulang?" tanya Marisha menyerngit heran saat melihat suaminya s
last updateLast Updated : 2024-01-02
Read more

Bab. 57

Santi yang penasaran langsung membuka surat itu."Panggilan sidang untuk Yusuf," gumam Santi sedikit kaget, ia tak menyangka jika Melinda melayang kan gugatan cerai begitu cepat.***Di sebuah caffe di pusat kota, dua perempuan sedang bersenda gurau. Mereka terlihat sangat bahagia."Jadi gak nih kita liburan?" tanya Arum."Jadi dong! Aku mau merelex kan pikiran setelah berasap beberapa minggu ini," sahut Melinda antusias sambil tertawa."Kemana?""Oke! Aku pesan sekarang tiketnya ya!"Melinda hanya mengagukkan kepalanya. Mereka kemudian mengobrol banyak hal. Melinda sengaja tak memberitahu tentang kehamilannya agar proses perceraiannya bisa berlangsung dengan cepat.Dua hari Melinda dan Arum menghabiskan waktu di Jakarta, mereka memutuskan untuk kembali ke Bandung.Lima puluh menit di perjalanan udara dan darat, akhirnya mereka tiba di kediaman Kusuma."Aku langsung pulang aja ya, Mel," saat mobil grab sudah berada di halaman rumah."Nggak mampir dulu?""Lain kali aja, capek banget so
last updateLast Updated : 2024-01-03
Read more

Bab. 58

"Sayang!" panggil Yusuf membuat Melinda memutar malas kedua bola matanyanya. Dia kemudian duduk di samping Marisha."Maafkan mas! Mas gak mau bercerai dengan mu, sayang. Kamu cabutkan tuntutan itu!" mohon Yusuf kepada Melinda."Untuk apa? Bukankah itu bagus? Jadi kamu bisa menikahi Riska secara sah dimata agama dan hukum!" sahut Melinda ketus."Tidak, Mel. Aku nggak akan bisa hidup tanpa mu. Lagian aku sudah menceraikan Riska. Aku ingin memulai semuanya dari awal lagi. Aku janji gak akan pernah membohongi kamu lagi, Mel," ucap Yusuf dengan memelas berharap Melinda akan luluh mendengar rayuannya."Haha.. haaahhaa!!" Melinda tertawa keras membuat Marisha dan Kusuma menjadi cemas."Eling, nak. Eling!" Marisha mengelus punggung Melinda yang sedang tertawa keras."Aku gak kesurupan, bu. Aku hanya menertawakan kekonyolan menantu ibu ini saja," sahut Melinda seraya menunjuk ke wajah Yusuf."Maksudnya apa sih, Mel?" tanya Marisha penasaran."Dia bilang sudah menceraikan Riska dan tak bisa hid
last updateLast Updated : 2024-01-03
Read more

Bab. 59

[Mas, aku kangen sama kamu]Yusuf menghela nafas panjang saat membaca pesan dari Riska. Dia seperti tidak minat untuk membalasnya. Meskipun Yusuf mencintai Riska namun dia tetap saja kepikiran tentang Melinda.[Mas, kamu kok gak balas chat aku? Hanya read doang! Lagi ngapain sih?]Riska kembali mengirimkan pesan omelan pada Yusuf, namun tetap saja lelaki itu tidak beraksi apapun.[Mas! Jika kamu gak balas pesan aku, maka aku akan datang ke rumah!]Pesan ketiga pun tak kunjung di balas oleh Yusuf, dia meletakkan ponselnya di atas nakas dan langsung memejamkan mata. Berharap bisa terlelap setelah lama memantau postingan istrinya.***Sedangkan Riska mengumpat habis-habisan. Karna dia di abaikan oleh Yusuf. Tempo hari mereka terlibat cekcok sebab Yusuf mengetahui perselingkuhan Riska dengan teman nya sendiri.Yusuf juga sudah menalak Riska, tapi Riska bersikukuh tidak mau bercerai begitu saja. Jika bercerai dia sudah pasti akan kehilangan ATM berjalanan nya.Riska kembali mengutak atik p
last updateLast Updated : 2024-01-04
Read more

Bab. 60

"Bukan masalah tega atau gak tega, Din. Hanya saja hati ku sudah tertutup untuk Yusuf. Karna kebohongan nya sendiri. Makanya aku memilih untuk bercerai,"Tegas Melinda, setelah mengobrol beberapa saat mereka pun mengakhiri panggilan.***Hampir seminggu Melinda dan Arum berlibur di Bali. Akhirnya mereka harus kembali pulang ke Bandung. Untuk menghadiri sidang perceraian Melinda dan Yusuf.Tok.. tokk... tokkk..."Mel!" panggil Marisha seraya mengetuk pintu kamar putrinya."Masuk, bu! Gak di kunci," sahut Melinda seraya mengoles lipstick dibibir ranumnya."Seriusan ibu gak boleh ikut?" tanya Marisha sambil memegang bahu Melinda yang sedang duduk di depan meja rias."Aku bisa sendiri, bu. Aku ingin belajar mengurus masalah ku sendiri, setelah ini aku harus terjun ke perusahaan bapak kan? Jadi mulai sekarang aku harus bisa menyelesaikan semua masalah mu sendiri," jawab Melinda tersenyum simpul."Tapi, ibu ingin mendampingi mu disana, nak," ucap Marisha sendu."Ibu gak usah khawatir, aku p
last updateLast Updated : 2024-01-04
Read more
PREV
1
...
45678
...
11
DMCA.com Protection Status