"Entahlah bu, firasatku mengatakan begitu. Tapi semoga saja bukan sih, jika memang benar begitu sungguh ini hal yang sangat menyakitkan untukku," ucap Melinda sambil menerawang jauh kesana.Marisha hanya mangut-mangut, dia mengelus lembut bahu Melinda, "Sabar ya, nak. Kita pasti bisa memecahkan misteri ini satu persatu. Bisa jadi misteri kamar mandi ada hubungannya dengan pernikahan Yusuf yang baru saja kamu ketahui,""Bu, apakah menurut ibu bik Ramlah orang yang baik?" tanya Melinda membuat Marisha menghentikan tangannya mengelus bahu putrinya."Kenapa? Apakah kamu juga mencurigai pembantu itu?"Melinda mengaguk, "Keponakan bik Ramlah seumuran dengan mas Yusuf, namanya Putri. Aku jadi curiga jika mas Yusuf menikahi anak angkatnya bik Ramlah itu,"Marisha menyatukan kedua alisnya, "Masa sih, nak? Ibu gak percaya loh, masa Yusuf menikah pembantu? Masa iya kamu anak sultan dimadu dengan anak pembantu?""Apanya yang tidak mungkin, bu? Bukan kah cinta tak memandang kasta?""Kenapa kamu ja
Read more