Share

Bab. 38

"Cuma pengen tahu saja bik,"

"Putri Kemala Sari, mbak," sahut Ramlah membuat Melinda menyunggingkan senyum.

"Nama yang bagus bik," ucap Melinda tersenyum manis. Ternyata dugaan nya salah, istrinya Yusuf bukan keponakan Ramlah. Hanya mereka memiliki nama nya yang sama tapi orangnya berbeda.

Melinda kembali ke meja makan dengan perasaan lega. Mereka makan dengan hikmat. Tapi tiba-tiba ponsel Eddy berdering, dia buru-buru menjawab panggilan itu.

"Hallo!" kata Eddy menjawab panggilan itu.

"Apa? Innalillahi wainnalillahirajiun," kata Eddy lagi membuat semua orang yang ada di meja makan menatap kearahnya.

"Ya Allah. Ya sudah, kami akan segera kesana,"

"Tunggu aku tiba disana," lanjut Eddy lagi.

Panggilan terputus bersamaan dengan menetesnya air mata Eddy.

Imel memeluk suaminya, mencoba memberikan kekuatan. Semua yang ada diruangan juga sudah mengerti tentang apa yang terjadi.

"Kita harus segera berangkat kesana, ma," kata Eddy dalam isak tangisnya.

Imelnya mengaguk menyetujui permintaan su
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status