Home / Pernikahan / Sultan Dianggap Upik Abu / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Sultan Dianggap Upik Abu: Chapter 41 - Chapter 50

102 Chapters

Bab. 41

Merasa sudah terpojok, Yusuf pun akhirnya mengalah, "Em iya penting dong, yank. Tapi jika mau ponsel yang ini, nanti deh aku kasih ke kamu,""Kenapa harus nanti sih, mas? Sekarang aja gimana? Sama aja kan, gak ada bedanya juga. Yaudah sini ponselnya!" desak Melinda lagi."T-tapi yank, ini bekas aku loh,""Udah gak papa, kok. Bekas tapi masih baru, belum juga sampai sehari kamu pakainya," kata Melinda langsung mengambil ponsel itu dari tangan Yusuf. Yusuf hanya melongo dibuatnya, keringat mulai membanjiri wajahnya."T-tapi sayang?"Melinda melotot tajam, "Tapi apa? Apa ada yang kamu sembunyikan dibelakang ku?""E-enggak ada kok yank," jawab Yusuf kikuk."Ya udah kalau gitu. Makasih ya ponsel barunya," ujar Melinda langsung berbaring membelakangi Yusuf."Loh tadi katanya mau ke toilet? Gak jadi kah?""Gak jadi mas. Udah gak mau keluar lagi dianya," jawab Melinda asal.Melinda tertawa senang dalam hatinya, akhirnya dia punya bukti untuk mengungkapkan kebohongan Yusuf dengan gundiknya itu
Read more

Bab. 42

"Iya itu Putri, baru aja di omongin udah nongol aja dia. Panjang umur banget dia," sahut Baim seraya melambaikan tangannya ke arah Putri. Putri menghampir mereka seraya menyapa mereka satu per satu."Hai semua nya. Hai juga Mel!" ujar Putri berusaha untuk mengakrabkan diri."Hello Put. Kamu tahu juga kalau nenek meninggal?" kata Yusuf memulai sandiwaranya."Iya tahu, paman ku yang memberitahunya tadi." sahut Putri tak kalah bagus akting dari Yusuf."Oh iya, bagaimana kabar paman Radit? Dia sehat?""Dia sakit, makanya aku datang kemari untuk menjenguknya," ucap Putri sendu.Melinda nampak mangut-mangut saja. Sebenarnya dia sedang tertawa dalam hatinya. Karna dia tahu tujuan Yusuf dan Putri bersandiwara ini untuk mengelabui Melinda. Tapi justru mereka sendiri yang tertipu oleh kepolosan Melinda."Sakit? Sakit apa?""Demam katanya, makanya aku kesini. Kan kasian paman hanya tinggal sendirian disini,"Setelah mengobrol beberapa saat, Putri kemudian dia memperkenalkan lelaki yang datang b
Read more

Bab. 43

Yusuf menghembuskan nafas kasar, "Bukan nya gak boleh, sayang. Hanya saja untuk saat ini belum bisa deh. Aku masih banyak keperluan soalnya. Nanti jika kamu yang pegang dan aku minta terus sama kamu, kamu pasti akan berpikir macam-macam. Aku boros lah, aku gak bisa ngatur uang lah. Pokoknya aku gak mau kalau sampai itu itu terjadi nantinya,""Nggak lah, mas. Aku percaya kok sama kamu. Aku juga tahu kamu orang yang jujur. Jadi aku tak akan berpikir macam-macam tentang kamu, mas," "Tetap saja, sayang,,.""Yaudah deh, berarti apa yang kamu katakan tadi ku anggap bohong," ucap Melinda memotong kalimat Yusuf."Bohong bagaimana? Aku benar-benar mencintai kamu, sayang," Melinda memberengut sebel, "Tapi kamu tidak ingit menuruti permintaan ku. Padahal itu bukan sesuatu yang susah untuk mu. Apa kamu takut jika aku akan mengambil lebih dari jatah yang kamu berikan, mas? Percaya deh sama aku, mas. Aku gak akan mengambil lebih dari jatah ku,"Mendengar ucapan Melinda, Yusuf makin terlihat sanga
Read more

Bab. 44

"Sayang!!!" teriak Yusuf dari luar kamar."Kenapa teriak-teriak, mas?" tanya Melinda seraya memainkan ponsel dari dalam kamarnya."Mana ponsel ku? Katanya suruh menghubungi bapak sendiri?" tanya Yusuf begitu masuk ke dalam kamar."Oh iya sampai lupa. Nih, eh tapi sandi nya masih salah, ponselnya gak bisa di buka, mas. Kamu pakai ponsel ku saja nih," kata Melinda seraya menyodorkan ponsel miliknya dan mengambil ponsel lama milik Yusuf."Pakai ponsel ku saja, sini," sahut Yusuf."Tapi kan ini sandi nya salah, gak bisa di buka ponsel sebelum di bawa ke konter," jelas Melinda."Coba sini ponselnya, biar aku coba dulu. Mungkin kamu saja yang kemarin salah memasukkan sandi nya," kata Yusuf kemudian dia langsung menekan beberapa angka di ponselnya."Loh kok gak bisa?" lirih Yusuf, tapi masih bisa di dengar oleh Melinda. Melinda tertawa di dalam hatinya."Emang gak bisa, mas. Kan udah ku bilang dari kemarin juga," sahut Melinda. Namun Yusuf tetap kekueh, dia masih saja mencoba menekan beberap
Read more

Bab. 45

Melinda tak menggubris perkataan Yusuf. Dia terus melangkah masuk ke dalam rumah. Dengan langkah cepat Yusuf mengejar Melinda masih berusaha untuk menghentikan langkah istrinya."Kenapa sih, mas? Udah disini juga. Nah itu dia orang nya. Pak! Bapak sini sebentar!" panggil Melinda seraya melambaikan tangan kepada lelaki tadi yang kebetulan juga dia keluar rumah."Saya?" tanya lelaki itu seraya menunjuk ke arah dirinya sendiri.Melinda mengaguk dengan pasti, "Iya bapak!"Saat melihat interaksi Melinda dan lelaki itu wajah Yusuf berubah seratus delapan puluh derajat. Keringat dingin mulai bercucuran dimana-mana.Meskipun Melinda sudah mengetahui kebohongan Yusuf. Tapi dia sengaja mengikuti skenario yang telah dibuat oleh Yusuf dan Riska. Hanya mengubahnya sekidit, jika mereka mengira Melinda perempuan lugu dan bodoh. Sekarang Melinda berubah menjadi perempuan lugu dan cerdik."Ada apa, mbak?" tanya lelaki itu ketika sudah berada di depan Melinda dan Yusuf."Bagaimana pembangunan rumah ny
Read more

Bab. 46

Setelah membuat Ramlah shock, Melinda memutuskan kembali ke kamarnya. Namun untuk menuju kamarnya, ia harus melewati mertuanya dan Riska yang masih asyik mengobrol."Mau kemana, Mel? Sini aja ngobrol bareng," ujar Imel menghentikan langkah Melinda."Mau istirahat, ma. Capek banget soalnya,""Tuh kan jadi kecapean sekarang. Kan mama udah bilang tadi gak usah pergi aja tapi kamu gak nurut sih,""Ya udah aku masuk kamar dulu ya, ma. Ris eh maksud nya Putri," ucap Melinda hampir saja kecoplosan."Ya udah, selamat istirahat ya," sahut Imel.Melinda meneruskan langkah nya menuju kamar. Begitu memasuki kamar, dia melihat Yusuf sedang berganti pakaian. Dia terlihat kembali rapi sekarang. Bahkan lebih rapi dan wangi dari sebelumnya."Mau kemana, mas?" tanya Melinda ketika melihat Yusuf ingin keluar kamar."Mau ke konter. Tadi kan kita gak jadi kesana,""Udah pakai aja ponsel baru mu, yang lama disimpen saja,"Yusuf menyerngit bingung, "Kamu serius? Ponsel itu mau kamu kembali kan lagi padaku?"
Read more

Bab. 47

"Pulang lah mas. Mau kemana lagi memangnya?" sahut Melinda."Loh, kok pulang sih? Katanya tadi mau jalan-jalan,""Siapa yang bilang ingin jalan-jalan sih? Aku bilang kan hanya mau ikut nganterin Putri pulang aja,""Jadi kita langsung pulang aja nih?" tanya Yusuf memastikan."Iya," jawab Melinda singkat.Yusuf menuruti permintaan Melinda. Mereka langsung pulang setelah menurunkan Riska di minimarket tadi.Dalam perjalanan Melinda pun memberanikan diri untuk menanyakan tentang Riska. Ia ingin tahu bagaimana reaksi suaminya."Mas, kalau menurut kamu Putri itu cantik gak?" tanya Melinda memulai obrolan."Apa sih, yank? Kok nanya gitu?""Em gak papa. Kan nanya aja, gimana mas cantik tidak?""Ya cantik kan kamu dong, sayang," ucap Yusuf seraya menoel hidung Melinda. Namun di tepis dengan cepat oleh Melinda."Yakin?" "Iya dong, kan kamu istriku. Masa aku bilang cantik kan dia sih? Aneh-aneh wa e," sahut Yusuf terkekeh."Memang nya Putri bukan istrimu juga, mas?" tanya Melinda langsung membu
Read more

Bab. 48

Mendengar ucapan Melinda, Yusuf sama sekali tidak menjalankan mobilnya sama sekali. Dia terus membujuk Melinda untuk tidak menggugat cerai dirinya. Dia juga berkata akan menceraikan Riska. Bahkan dia juga meminta Melinda untuk tidak memberitahu semua orang tentang masalah ini."Ini kita mau jalan atau tidak sih? Kalau tidak, lebih baik aku pulang naik taksi saja," ujar Melinda."O-oke, baiklah kita akan pulang sekarang. Tapi kamu jangan beritahu mama dan papa bahkan semua orang dirumah tentang masalah ini, ya. Kita selesaikan masalah ini baik-baik ya, sayang," bujuk Yusuf lagi.Melinda menghela nafas panjang dan menghembuskan nya kasar, sembari tangannya meraih pintu mobil."Iya kita pulang sekarang!" kata Yusuf ketika melihat Melinda ingin keluar dari dalam mobil. Dia langsung menyalakan mesin mobilnya.Melinda hanya diam, dia hanya fokus ke jalanan tanpa menghiraukan ucapan Yusuf. Sedangkan Yusuf terus saja membujuk Melinda untuk tidak mengatakan masalah ini kepada semua orang, ia i
Read more

Bab. 49

Dari luar terdengar suara Imel menggelegar sampai ke dalam kamar Melinda. Dia sangat marah besar ketika mengetahui perempuan yang sudah dinikahi oleh Yusuf adalah anak angkatnya Ramlah, pembantu di rumah mereka sendiri.Melinda kembali keluar membawa ponsel lama Yusuf yang masih disimpannya. Dia akan menunjukkan semua bukti yang telah di dapatnya selama ini. Namun sepertinya Imelda dan Eddy tidak memerlukan bukti yang akurat lagi. Mereka sudah percaya dengan apa yang di katakan oleh Melinda. Mereka juga sedang terlihat marah-marah kepada Yusuf dan Ramlah.Ramlah sudah terduduk lemas di lantai. Berkali-kali dia meminta maaf kepada majikannya. Melinda melihat semua itu dari kejauhan."Apa semua yang Melinda katakan tadi benar? Perempuan itu adalah anak angkatnya bik Ramlah? Orang sudah kami anggap seperti keluarga sendiri?" tanya Imel kepada Ramlah.Semua orang bugkam, termasuk juga Ramlah ikut diam. Jelas-jelas pertanyaan itu di lontarkan Imel kepada Ramlah, tapi Ramlah tak bergeming
Read more

Bab. 50

"Kamu benar-benar mempermalukan keluarga kita, Suf!" kata Santi seraya membawa Syifa masuk ke dalam kamarnya.Yusuf tak menyahut dia hanya diam mendengar perkataan kakaknya."Mama benar-benar masih tidak mengerti dengan jalan pikiran mu. Bisa-bisanya kamu mencintai anak pembantu kita sendiri, Suf. Ahh,, pokoknya mama gak mau tahu. Akhiri hubungan kalian secepatnya. Jangan sampai ada orang lain lagi yang tahu soal ini. Cukup kita saja tahu. Jangan bikin malu keluarga kita!" kata Imel masih emosi.Yusuf menghela nafas panjang, sepertinya sangat berat untuk melepaskan orang yang dia cintai."Dan buat Melinda, mama minta tolong dengan sangat. Beri lah Yusuf kesempatan kedua ya, sayang. Mama jamin Yusuf tidak akan mengulangi kesalahannya lagi. Yusuf tidak akan berbuat macam-macam lagi dibelakang mu setelah ini. Bahkan mama bisa menjamin kalau pernikahan siri Yusuf akan segera berakhir, Mel," kata Imel terus membujuk Melinda."Iya, Mel. Papa juga memohon padamu, ya. Tolong maafkan Yusuf sek
Read more
PREV
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status