Semua Bab Beda Usia, Beda Usaha: Bab 111 - Bab 120

165 Bab

052d

Ketika aku ke luar dari kamar mandi, aku mendapati Dinda yang sudah duduk menyandar di tempat tidur sambil fokus dengan ponselnya. Aku langsung bergabung dengan Dinda di tempat tidur dan memeluknya dari samping. “Sayang, jangan ngambek dong… Aku beneran nggak ada apa-apa sama Rika.”“Ya, sekarang mungkin memang bener kali nggak ada apa-apa.” Kata Dinda sambil meletakkan ponselnya di atas nakas. Dia lalu segera berbaring dan membalikkan badannya untuk memunggungiku.+Buset dah…Barusan maksudnya apaan coba?Jadi menurut Dinda, gue bakalan selingkuh sama Rika gitu?Atau jangan-jangan dia udah tau soal Rika sama gue yang dulu?Gue mesti gimana ya ini?+“Sayang…” Kataku yang kemudian berbaring di sebelah Dinda dan memeluk tubuhnya dari belakang. Aku masih terdiam. Terus terang, aku tidak tahu harus berkata apa lagi kepada kekasihku ini.+Duh, buset…Ngomong apa ya gue enaknya?Kalo gue nggak ati-ati bisa bahaya juga masalahnya...+“Kamu, nangis ya?” Tanyaku beberapa detik kemudian kar
Baca selengkapnya

053 - Adinda

“Gimana, Ngga? Ada kabar apa lagi?” Tanyaku secara langsung, ketika Rangga baru saja duduk di hadapanku dan Diandra.Rangga menghela nafas pelan terlebih dahulu. “Tadi Peng ngabarin gue, katanya Bu Henny baru aja resmi dipecat. Dan semua bukti kecurangan yang Bu Henny lakuin juga udah dipegang sama orang-orang pusat. Jadi untuk sementara ini, project yang khusus untuk Indonesia bakalan ditunda karena pihak ANC harus fokus ngurusin PR dulu. Mereka semua nggak mau kalo ANC sampe kena berita gimmick atau skandal murahan yang nggak jelas.”“Terus, bakalan tetep launching nggak?” Tanyaku sambil menatap Rangga dengan sedikit khawatir.“Kalo launching sih tetep jalan sesuai jadwal. Kalo itu mah nggak perlu lo raguin lagi. Tim ANC semuanya profesional dan gerak cepet kok. Cuma kalo untuk project yang di Indonesia ya, mau nggak mau, mesti nunggu sampe semuanya diselesaiin dulu.”“Jadi itu artinya kontrak kerja gue masih aman kan ya?”“Aman!” Jawab Rangga dengan intonasi yang penuh percaya diri
Baca selengkapnya

053b

“Tuh ratu iblis beneran jago banget tau buat playing victim dan muter balik fakta jadi sedemikian rupa. Biar seolah-olah dia itu yang paling korban, dan kita-kita ini yang udah jahatin dia banget! Mana netizen plus enam dua juga sukanya main ikut campur aja lagi, tanpa tau duduk perkaranya dulu kayak gimana! Nyebelin banget kan tuh siluman betina? Minta gue cabein tuh mulutnya yang berbisa!”“Tapi, Ngga… lo yakin kan ya ini, kalo Elisa beneran belum sebut nama kita-kita semua?” Tanya Diandra kepada Rangga.“Sejauh ini dan yang gue tau, tuh ratu siluman sih belum ada mention nama kita semua yang terlibat. Tapi dia udah berhasil menggiring netizen untuk semakin penasaran dan cari tau lagi siapa aja yang udah terlibat di proses casting kemaren.”“Aduh, buset… Kenapa sih di dunia ini harus ada orang yang kayak gitu…” Keluhku dengan suara pelan. “Hidup nggak pake drama aja udah ribet banget loh sebenernya…”"Buat orang toxic dan suka cari perhatian kayak gitu, kalo nggak ada drama mah, ngg
Baca selengkapnya

054

Ada pemandangan hangat yang belum pernah aku saksikan sebelumnya, yaitu Deo yang bisa terlihat sangat akrab sekali dengan Max. Selama ini, jika aku bertemu dengan beberapa teman atau rekan kerja Deo, dia belum pernah menunjukkan sebuah kedekatan seperti yang saat ini dia lakukan dengan Max. Bahkan beberapa teman kuliah Deo yang aku tahu pun, masih belum bisa mengalahkan keakraban dirinya dengan Max. “Kayaknya mereka udah kenal lama deh, Din. Soalnya Max itu bukan tipe orang yang bisa cepet banget akrab sama orang yang baru aja dikenal.” Kata Diandra yang saat ini berjalan di sebelahku. “Gimana menurut lo?” “Kalo menurut gue, based on their gestures sih, kayaknya mereka berdua itu temen lama yang udah lama nggak ketemu deh...” Jawabku sambil menatap Diandra. Diandra tersenyum. “Sekarang gue nggak heran, kenapa Max bisa sampe nggak ngabarin gue kalo udah nyampe di Arutala dari tadi…” “Ahh, kalian. Gue mendadak jadi kepengen punya pacar lagi nih…” Celetukan Rangga membuatku dan Diand
Baca selengkapnya

055 - Aldeo

“Kamu mau langsung tidur?” Tanya Dinda sambil menyisir rambutnya yang sudah kembali kering. “Kenapa?” Tanyaku sambil tersenyum menyeringai kepada Dinda. “Kamu mau ‘another round’ lagi nih?” Dinda mendengus geli. “Bukan ittuuuu… Aku mau lanjutin obrolan kita yang tadi.” “Yakin ngobrol doang?” Tanyaku sambil mengenakan kaos tidurku yang baru. “Kalo mau lanjut, aku masih bisa loh…” “Ohh, heck no! Aku udah skin care-an ya. Males banget kalo harus ngulangin dari awal lagi.” Aku tertawa geli sambil berjalan mendekati Dinda yang masih sibuk di depan kaca rias. “Tadi kita ngobrol sampe mana ya?” Tanyaku yang kemudian mencium kepala Dinda. “Soal kamu sama Max.” Jawab Dinda yang sedang mengoleskan cairan vitamin ke rambutnya, sambil menatapku melalui cermin di depannya. “Kalian berdua kok bisa akrab banget? Sampe Max bisa nawarin kamu buat main ke rumahnya segala…” “Dulu kita pernah jadi room mate waktu intership bareng.” Jawabku sambil berjalan ke tempat tidur. “Max juga pernah jadi sen
Baca selengkapnya

055b

“Hmm, ya lumayan lah, beberapa kali ketemu. Dulu waktu aku sama Diandra kerja di kafe, Max juga suka nungguin Diandra sampe selesai kerja, sambil dia fokus di depan laptop.” “Kamu pernah kerja di kafe?” “Pernah. Jadi pelayan serba guna.” “Pelayan serba guna maksudnya gimana?” “Cuci piring, masak, bikin minum, ngelap meja, ngeladenin pembeli, bersih-bersih, hampir semuanya aku kerjain...” “Ohh… Aku baru tau kalo kamu pas kuliah juga sambil kerja… Tau gitu kan, mendingan dari dulu aku ngikutin Max ke Jogja. Kerasa nyeselnya sekarang karena dulu tiap liburan, aku nggak pernah mau diajakin Max buat balik ke Indonesia.” “Kenapa dulu kamu nggak pernah mau ikut, tiap diajak Max pergi ke Jogja?” “Ya, karena kan aku dulu nggak punya urusan di Jogja. Dan karena dulu aku masih fokus memperbanyak pengalaman, jadi kalo ada libur, aku mendingan ambil kerjaan atau pelatihan-pelatihan bisnis. Udah gitu, Max ke Jogja kan demi Diandra. Jadi ya support temen lah, biar dia bisa quality time. Tapi
Baca selengkapnya

055c

“Gimana apanya?” “Ya, kan dia galak tuh. Pas kamu akhirnya punya pacar, nggak mungkin kan, Ayah kamu nggak komentar?” “Duh, Kalo Ayah mah bukan komentar lagi. Pas Ayah tau soal Gani, dia langsung minta aku buat putusin Gani. Kata Ayah, jangan pacaran sama fotografer, karena nggak punya masa depan dan duitnya juga nggak jelas.” Penjelasan dari Dinda tersebut membuat tawaku meledak begitu saja. + Jadi mendiang Pak Robert ini tipikal old Asian parent yang Indonesia banget… Udah kelewatan ngatur anaknya nggak boleh pacaran sampe lulus S2, lalu nganggep fotografer itu nggak punya masa depan dan nggak punya duit… Kira-kira dia bakalan komentar apa ya, kalo tau anaknya pacaran sama gue? + “Malah ketawa…” Dinda menatapku dengan heran. “Kenapa waktu itu kamu nggak nurut sama Ayah kamu, buat langsung putusin Gani?” Senyum di wajahku tiba-tiba memudar karena ekspresi di wajah Dinda yang mendadak berubah. Entah apa yang dipikirkannya saat ini, tapi sekilas tadi, ada kesedihan yang terpa
Baca selengkapnya

055d

“Karena aku sadar kalo kedokteran itu bukan passion-ku. Makanya aku gunain segala cara dan alesan, buat nolak keinginan Ayah." "Salah satunya itu, aku akhirnya cerita ke Ayah, kalo aku pernah pingsan waktu di kelas biologi. Waktu itu ada pelajaran anatomi dan aku praktek bedah hewan… Aku tuh sebenernya bisa lihat darah, tapi kalo dalam jumlah yang banyak, apalagi kalo aku sampe harus pegang pisau bedah trus nyayat-nyayat kulit binatang, itu aku udah pasti akan gemeteran, mual, pusing, dan jantungan juga. Kalo hewannya udah dalam bentuk potongan, kayak tiap kita masak ayam gitu, aku masih bisa. Tapi kalo hewannya dalam wujud hidup atau mati dalam bentuk utuh, dan aku harus bongkar-bongkar organ dalem mereka, itu yang aku nggak sanggup.” “Dan tentu aja Ayah nggak mau tau sama semua alesan dan kondisiku saat itu. Dia bilang semua masalah di dunia ini pasti ada solusinya. Makanya Ayah sempet bawa aku ke salah satu temennya yang juga terapis, biar aku nggak gampang takut dan panik kalo j
Baca selengkapnya

056 - Adinda

Rencana akhir pekanku kali ini seharusnya menjadi waktu santai bagiku untuk menikmati quality time bersama dengan Deo. Akan tetapi, sejak aku mengaktifkan kembali ponselku di Changi Airport tadi, notifikasi dari email, sekaligus pesan singkat yang berhubungan dengan kasus Bu Jennifer dan Pak Henry kembali masuk ke dalam ponselku. Sehingga dengan sangat terpaksa, aku harus melakukan beberapa panggilan telepon ke beberapa pihak yang bisa membantuku untuk segera menyelesaikan permasalahan yang sedang terjadi. Dan sampai sejauh ini, rencanaku dengan Erwin belum bisa terlaksana dengan maksimal karena Bu Jennifer masih susah untuk dihubungi dan ditemui. Sedangkan di sisi lain, Pak Dekan bersikap sangat tidak kooperatif, dan hanya bisa menuntutku untuk segera menyelesaikan konflik yang ada tanpa mau mengerti kondisi yang sedang berlangsung di lapangan seperti apa. Terus terang saja, hal tersebut cukup menguras fokus dan tenagaku, hingga pikiranku dipenuhi rasa khawatir. Dan tadi, setelah m
Baca selengkapnya

057

Deo tersenyum lalu mengangguk kecil. “Ayo…” Di dalam hotel, kita berdua langsung berbagi tugas. Deo mengurus administrasi kamar kita terlebih dahulu, sementara aku mengurus in room dining overnight, karena kita berdua sudah lumayan kelaparan. “Kamu mau pesen apa jadinya?” Tanya Deo yang baru saja muncul di sebelahku. “Aku salmon roasted, sama chocolate ice cream. Buat kita berdua ada caesar salad with grilled chicken, sama seasonal fruit platter. Aku pesenin juga buat kamu forest mushroom soup with truffle oil karena kamu kan tadi katanya pengen yang soupy dan anget-anget. Gimana? Mau nggak? Atau mau ganti sup yang lainnya?" "Yang udah kamu pilih aja. Aku suka kok." "Checked." Kataku sambil tersenyum kepada Deo. "Terus, kamu mau nambah apa lagi?” “Hmm…” Deo mengamati daftar menu yang sedang kupegang. “Aku wagyu beef burger deh…” “Ada lagi?” Deo diam sebentar sambil tetap membaca daftar menu. “Coffee ice cream... Udah itu aja.” “Okay, wait a minute…” Kataku yang kemudian langsu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
17
DMCA.com Protection Status