“Kan masih ada aku...” Deo kemudian menggenggam tangan kananku. “Ohh, oke...” Kataku yang sebenarnya masih merasa sangat tidak oke. “Kamu nanti selama acara, jangan tinggalin aku ya? Aku beneran suka nervous kalo belum kenal soalnya. Apalagi ini keluarga kamu…” “Iya, sayang. Kamu tenang aja, nanti aku bakalan selalu di samping kamu…” Kata Deo sambil merangkulku. “Oke…” Kataku yang kemudian tersenyum kecil. “Keluarganya Hanna itu orangnya rame semua... Sebelas, dua belas, sama Hanna. Sepupu-sepupu aku yang lainnya juga orangnya pada chill rata-rata. Dan yang cowok-cowok juga nggak akan berani ganggu kamu, kalo tau kamu itu pacar aku. Trus, kalo nanti ternyata Papa sama istrinya dateng, dan kamu masih ngerasa nggak nyaman, kamu nggak harus ngobrol sama mereka. Jadi, santai aja…” “Ya jangan gitu dong. Masa Papa kamu dateng, aku diem aja dan nggak nyapa…” “Ya, daripada kamu nggak nyaman kan?” “Ya, kalo ternyata mereka dateng, aku akan tetep nyapa pokoknya.” “Ya, udah. Oke. Nanti a
Baca selengkapnya