Hari ini aku sengaja membatalkan rencanaku untuk pergi ke kantor dan memilih untuk bekerja dari rumah karena Dinda. Aku sangat yakin ada sesuatu yang terjadi pada kekasihku itu, namun aku masih belum bisa mengetahuinya secara pasti. Dari gerak-geriknya, sorot matanya, dan intonasi suara Dinda mengatakan bahwa dia sedang membutuhkanku. Aku masih belum tahu apa yang sedang terjadi padanya, tapi aku akan berusaha supaya dia mau menceritakannya kepadaku hari ini juga. Dan ketika tadi Dinda baru saja sampai di rumah, dia langsung memelukku dengan erat, seolah seperti orang yang sudah lama tidak bertemu denganku. Senyumnya mengembang kepadaku, namun sorot matanya tidak bisa menipuku. Dia terlihat sedih, akan tetapi dia juga berusaha menutupinya dengan menciumi wajahku terlebih dahulu. Aku langsung menyambut ciuman Dinda dengan menyentuhnya, sambil perlahan aku membuka helaian bajunya satu per satu. Dan tentu saja aku tidak pernah menolak jika Dinda juga mau bercinta denganku. Kita berdua
Baca selengkapnya