Alis Harvey naik, dia menyilangkan kedua tangannya di depan dada, memperhatikan pelayanan yang diberikan oleh Carina kepada Ernest, tamunya dan di kantornya. Daerah yang jelas - jelas wilayah kekuasaan Harvey. Dia memandang Carina dengan jijik, wanita ini semakin tak tahu malu saja.Mariana merinding. Harvey tidak mengatakan apa pun, tapi kemarahan seakan memancar dari seluruh tubuhnya. Auranya sudah terasa, bahkan dari radius dua meter. Dia berinisiatif menyuruh office girl segera meninggalkan ruangan sebelum situasi semakin tegang.Lift kembali berdenting. Kali ini Richard keluar dari kotak besi dan berjalan menghampiri mereka."Har," sapanya sambil mengedarkan pandangan ke sekeliling. Suasana tegang terasa sekali."Mariana, bawa wanita ini keluar. Setelah ini, dia hanya boleh berkunjung di ruang meeting atau ruang tamu. Bila perlu, kunci pintu ruangan ini saat kamu tidak ada," perintah Harvey terang - terangan menyatakan rasa tidak sukanya pada Carina."Tapi, Har. Aku adalah mitra k
Baca selengkapnya