“Ada masalah apa, Kak?” Livy menempuk pelan punggung lebar sang suami. Ia melihat perubahan riak wajah El tampak tegang dan tatapan memancarkan kilat. Satu hal yang pasti, Livy sempat menguping, terjadi masalah baru di kantor.“Tidak ada,” sahut El, sudut bibirnya memaksa menekuk. “Ayo, ke sana,” ajak lelaki ini, menautkan jemari.Namun, Livy menggeleng pelan. Ia memang ingin El menghabiskan akhir pekan bersamanya, tetapi enggan egois. Bagaimanapun, tujuan pria ini mengunjungi Birmingham untuk menyelesaikan tugas.Livy menarik lengan kekar, sengaja menabrakan diri, memeluk erat suaminya. Menempelkan kepala di dada bidang El, mendengar irama jantung yang lebih cepat dari batas normal.“Kantor lagi membutuhkan Kakak, tidak masalah kita pulang sekarang. Al juga mengerti.” Livy menjauhkan kepala, ekor matanya melirik bayi yang sibuk sendiri memainkan topi.“Tapi Sayang, kamu jauh-jauh ke sini hanya duduk diam menemaniku kerja. Sejak kita menikah, belum liburan,” keluh El, bibirnya menekuk
Last Updated : 2024-02-09 Read more