Home / Fantasi / Perjalanan Menjadi Dewa Terkuat / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Perjalanan Menjadi Dewa Terkuat : Chapter 91 - Chapter 100

777 Chapters

91. menyerap petir

Setengah jam, satu jam, dua jam sampai tiga jam berlalu, wajah Xiao Chen menjadi pucat dan tubuhnya yang tadi ditutupi oleh pakaian sudah bertelanjang dada. Tidak jauh macan api hitam terus mengawasi sekitarnya agar tidak ada yang mengganggu Xiao Chen dalam meningkatkan kekuatan fisik miliknya. Sebenarnya, macan api hitam sedikit takut merasakan petir di langit tapi anehnya dia melihat dengan jelas tubuh Xiao Chen tidak menolak setiap serangan petir itu. Padahal menurutnya tidak mungkin bagi manusia biasa dapat menyerap petir itu ke dalam tubuhnya dan apalagi manusia itu tidak punya qi untuk digunakan bagi dalam tubuhnya. Waktu terus berlalu dan dalam tiga hari Xiao Chen masih melayang di langit menerima seluruh petir yang menyerang tubuhnya. Bahkan meski merasakan sakit, Xiao Chen masih tetap bertahan dengan semua yang ia punya yaitu tekadnya.“Aghhhhhhhh!!!!” BOOOOOMMMMM…Xiao Chen yang sudah merasakan tekanan kuat tiba-tiba, gemetar saat tatapannya melihat ke arah tertentu. Ia mer
Read more

92. Menyelamatkan

Macan api hitam menambah kecepatan terbangnya seolah sedang merasakan kecemasan yang kuat. Dan hal ini baru pertama kali di lihat oleh Xiao Chen semenjak kenal dengan macan api hitam. Biasanya macan api hitam tidak akan pernah takut dengan apapun, dia akan terus melakukan semua yang dia inginkan bahkan jika kakek Qin melarangnya. Tapi kali ini perasaan cemas dan takut ini jelas berbeda dari perasaan ketakutan akan kematian. “Apa yang terjadi? Kenapa macan ini tiba-tiba secemas ini?” Pikir Xiao Chen agak tidak paham.…..BOOOOOMMMMM…“Sialan, mereka benar-benar menggunakan kita untuk menjadi umpan! Saudari, apa yang harus kita lakukan sekarang?” Tanya seorang pria yang menggunakan pakaian sekte salju. Di belakangnya kelompok sekte salju dengan seorang wanita dari sekte heaven saling melindungi. Tapi tubuh wanita itu terlihat terluka, ada bekas tusukan di perut bagian kirinya sehingga dilihat dia gemetar saat berdiri.“Formasi ini benar-benar kejam! Mereka sengaja membuat kita terjebak
Read more

93. Gorilla petir

Macan api hitam setuju, kali ini dia bisa membuat gorila petir menjadi tempat pelampiasan amarahnya karena telah kekurangan makanan setengah untuk sebulan. Segera Xiao Chen melompat ke arah formasi dimana dengan mudah masuk dan formasi itu juga hancur saat Xiao Chen berhasil muncul menggendong Su Ruo yang akan jatuh ke tanah. Macan api hitam yang sudah tidak sabar segera melesat dengan cepat ke arah gerombolan beast-beast kuat di bawah.BOOOOOMMM…ROOAAAARRRRRR…GRAAOOOORRRRR…Dua pertarungan besar antara gorila petir dan Macan api hitam di mulai, Semua mata murid salju tidak tertuju kepada pertarungan itu tapi kepada seorang pria muda tanpa sedikitpun qi yang keluar dari tubuhnya tapi kecepatan gerak yang dilakukan olehnya tidak dapat dilihat oleh mata mereka. Murid sekte salju menatap Xiao Chen dengan waspada tapi di mata Xiao Chen tidak pernah untuk melihat mereka semua sebab dari pembicaraan tadi dengan macan api hitam, dia datang hanya karena gadis yang saat ini ada dalam pelukan
Read more

94. Wanita yang terlalu berisik

“Apa saudara Chen bertujuan ke pusat makam?” Tanya Su Ruo lagi kepada Xiao Chen yang tampak tidak memperhatikan dia meski memiliki kecantikan yang luar biasa.Xiao Chen menatap Su Ruo, ia tidak suka dekat dengan wanita seperti Su Ruo karena masih memikirkan bagaimana mengerutkan Na Liqiu yang benar-benar bermain kotor di belakangnya. Apalagi, bagi Xiao Chen yang sudah dikhianati tentu sulit untuk mempercayai wanita lain kecuali sang ibu sendiri dan bibinya. Macan api hitam membuka satu matanya saat melihat Xiao Chen yang tidak menjawab perkataan Su Ruo, dia tampak paham perasaan Xiao Chen yang tidak ingin di ganggu jadi dia meloncat ke arah Su Ruo.“Oh!” Meongg…. Meongg…Dia meminta Su Ruo untuk tidak mengganggu Xiao Chen yang saat ini dalam keadaan sedikit bermasalah. Su Ruo tanpa sadar apa yang sedang dilakukannya sedikit di luar batas wajar jadi dia meminta maaf dan beranjak pergi dari tempat Xiao Chen berada. Saat melihat Su Ruo pergi, Xiao Chen menghela nafas lega sebab menghada
Read more

95. Terlalu memperpainkan

BOOOOOMMM…BOOOOOMMM.. “HM?” Xiao Chen sedang memikirkan sesuatu yang mungkin menjadi alasan kenapa makam itu tidak dapat dimasuki oleh orang-orang ini. Dan jika ia benar maka hanya dirinya yang dapat masuk, lalu jika mereka semua sadar itu akan jadi masalah untuk Xiao Chen kedepannya dalam berpetualang jadi…. Ia memutuskan untuk tidak melakukan apapun sepanjang jalan, meski banyak beast petir muncul Xiao Chen masih tetap dengan tenang mengikuti dari tengah kelompok tersebut. Bahkan macan api hitam yang lebih waspada dari murid-murid itu mengikuti rasa santai yang dilakukan oleh Xiao Chen. Sehingga beberapa murid sekte salju sedikit mengerutkan kening melihat tingka Xiao Chen yang begitu tenang dan tidak melakukan apapun itu. Su Ruo juga sedikit mengerutkan keningnya, sebab tidak di sangka kalau pemuda yang diikuti oleh macan api hitam akan begitu santai disini. Padahal dia tidak punya kultivasi apapun serta hanya mengandalkan kekuatan fisik untuk melangkah maju, hanya Wu Ni'er yang
Read more

96. Meninggalkan pintu masuk makam

“Sudahlah! Aku akan beritahu kamu satu hal, hanya satu orang lagi bisa masuk ke dalam dan Tampaknya pintu istana menuju makam ini hanya akan terbuka jika orang nya terpenuhi semua jadi…” sebelum Xiao Chen selesai bicara, Su Ruo segera bergerak menuju batas dari istana. Dia langsung masuk ke dalam batas itu dan berhasil melangkah menuju ke arah sekte Heaven. Murid-murid sekte salju yang ada di luar mengerutkan keningnya, tampaknya memang benar kalau teman pun akan mengkhianati mereka jika berhubungan dengan harta. Xiao Chen tidak terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Su Ruo, ia sudah tahu hati wanita seperti itu. Meskipun terlihat tenang dan baik tapi sebenarnya dia masih mementingkan dirinya sendiri daripada sebuah hubungan. Meskipun sebelumnya dia membantu sekte salju, tapi saat ini tentu hatinya akan memilih harta daripada hubungan itu sendiri. “Apa kamu tidak masalah?” Tanya Xiao Chen kepada Wu Ni'er yang tampak tidak tergerak dengan tingkah dari Su Ruo atau pun omongan Xiao Ch
Read more

97. Jalan masuk yang lain

Xiao Chen bergerak di dalam hutan dengan gerakan cepat, ia tidak pergi dari makam tapi malah mengelilingi makam itu dengan langkah kakinya yang cepat. Diikuti dengan Wu Ni'er serta empat murid sekte salju yang lain di belakang, Wu Ni'er tidak bertanya tentang apa yang akan dilakukan Xiao Chen sesuai dengan permintaan Xiao Chen tadi. Setelah sampai satu jam berkeliling, Xiao tidak menemukan sesuatu keanehan tapi tepat di antara ujung depan pintu utama dengan di belakangnya. Xiao Chen menemukan sesuatu hal yang membuatnya tersenyum penuh semangat, Tampaknya tebakan yang ia lakukan itu benar adanya.“Saudara Chen, ini apa? Kenapa ada…” Wu Ni'er tanpa sadar bertanya sebab hal yang dia lihat sungguh mengejutkan dirinya. Di atas itu ada patung harimau sedang tidur dan di bawahnya ada pintu untuk satu orang dengan posisi masih tertutup. Itu seperti sebuah pintu belakang tapi sangat jarang digunakan sebab bentuknya yang berantakan dan tidak memiliki bentuk pasti karena ditutupi oleh semak-sema
Read more

98. Dua raksasa batu

“Tampaknya kita sudah dekat, ruang yang luas Dan….” Mata Xiao Chen tertuju pada dua patung raksasa dengan memegang tombak sedang berlutut dengan satu kali di dua arah kiri dan kanan. Seolah mereka sedang menunggu sosok yang mereka hormati keluar dan menjadi penjaga bagi sosok itu juga, Wu Ni'er menatap kedua patung dengan serius. Dia dapat merasakan ada aura kehidupan dari dalam patung jadi dia memberitahu Xiao Chen soal tersebut sebab meski Xiao Chen kuat, dia yakin tidak akan dapat menemukan tanda-tanda kehidupan karena qi patung-patung itu benar seolah menghilang.“Aku tahu itu, macan api hitam telah memberitahuku masalah ini. Jadi… jika kita ingin membuka makam tampaknya kita harus mengalahkan keduanya. Lalu mengambil dua kristal yang ada di dada mereka!” Tunjuk Xiao Chen kepada dua kristal merah biru di dada masing-masing raksasa. Wu Ni'er langsung mengerutkan keningnya, dia melihat ke arah pintu dan benar kalau kunci untuk membuka pintu adalah dua bola kristal yang ada di dada m
Read more

99. Terbukanya pintu makam

Kelompok Xiao Chen memulihkan diri mereka di tempat itu, mereka jelas tidak mengalami banyak masalah dan sekarang mereka juga terlihat sangat baik daripada kelompok lain yang sedang berada dalam labirin. Xiao Chen berbaring sebentar lalu melihat kedua bola kristal yang ada di depan. Dari pancaran qi bola kristal, ia merasakan sesuatu aura kuat yang berhubungan dengan petir dan juga ada aura angin di satu bola kristal lagi. “Dua elemen berbeda tapi bisa menjadi menakutkan jika digabungkan. Tampaknya kami beruntung tidak membuat kedua raksasa itu mengaktifkan kekuatan yang terkandung di dalam bola kristal ini,” ucap Xiao Chen menghela nafas setelah merasakan kekuatan yang terkandung di dalam bola kristal. Kelompok Wu Ni'er tampan sedang memulihkan diri mereka, macan api hitam sedang berbaring dengan malas di tengah-tengah sebagai pelindung. Setelah beberapa jam kemudian, Wu Ni'er dan murid lain membuka mata mereka. Saat mata mereka terbuka, mereka melihat Xiao Chen masih duduk dengan
Read more

100. Pemilik makam

Xiao Chen dan Wu Ni'er langsung sadar kalau mereka masih dalam posisi yang tidak seharusnya, segera Xiao Chen menurunkan Wu Ni'er dengan wajah memerah. Pria tampan itu tertawa melihat sosok pria yang bahkan lebih tampan dari dirinya bisa menjadi sangat malu. Bahkan saat berhadapan dengan masalah di depannya, ia tidak pernah mundur tapi sekarang wajahnya benar-benar merah karena seorang wanita.“Senior, apa kamu akan memulai ujian untuk kami?” Tanya Xiao Chen mengubah dengan cepat arah pembicaraan sebab ia sendiri juga malu mengakui kalau masih menggendong Wu Ni'er tadi. “Hm? Sebenarnya tidak ada ujian lagi disini! Tadi aku ingin membunuh semuanya dan memberikan kepada satu di antara kalian tapi tampaknya kamu tidak akan mau bukan?” Xiao Chen mengangguk, jika ia harus membunuh Wu Ni'er dan yang lainnya disini lebih baik mundur daripada mendapatkan warisan seperti itu. Dan lagi, ia juga tidak terlalu tertarik dengan warisan yang ada di makam hal yang paling membuatnya tertarik tentu ap
Read more
PREV
1
...
89101112
...
78
DMCA.com Protection Status