“Hahaha, aku katakan akan menyegelnya dan jika kamu benar-benar bisa melatih kultivasi mu di masa depan bukankah juga sebuah kesempatan bagus untukmu? Juga, teknikku bisa untuk orang sepertimu yang berlatih kekuatan fisik jadi jangan terlalu memikirkan apa kamu pantas atau tidak! Yang harus kamu pikirkan adalah kamu sanggup atau tidak memikul semua ini?” Xiao Chen semakin tidak paham dengan jiwa dari pemilik makam di depannya, semua tindakan serta omong kosong yang dia sampaikan benar-benar bertujuan untuk Xiao Chen agar menerima warisannya. Dan saat ini karena yang lain menolak itu membuatnya menjadi pilihan terbaik apalagi memang petir adalah sesuatu yang cukup untuk membuat tubuhnya naik ke tingkatan yang baru.“Cepatlah nak! Jika kamu terlalu banyak berpikir mereka semua akan sampai dan kamu mungkin harus bertarung dengan mereka!” Seketika Xiao Chen langsung sadar mengenai kalau bukan hanya ia dan kelompoknya yang berada disini. Segera pikirannya langsung melihat ke arah Wu Ni’er
Xiao Chen dan Kelompok Wu Ni’er keluar dari dalam makam, posisi mereka dikeluarkan cukup jauh dari makam. Dengan begitu tidak akan ada yang akan curiga kalau mereka baru saja keluar dari makam sebab jarak dari makam sekarang butuh waktu dua hari untuk sampai kesana. Tinggal mereka berpura-pura untuk tidak terlibat dengan hal-hal di makam, dan menunggu semua orang dikeluarkan dari makam, Xiao Chen menatap ke arah Wu Ni’er yang tampak menunggu perintah selanjutnya. “Maaf Nona Wu, aku tidak punya rencana lain. Jika kalian ingin keluar maka kalian lebih baik keluar sekarang!” Ucap Xiao Chen memberikan sedikit nasehat kepada Wu Ni’er. Mendengar kata-kata Xiao Chen, jelas kalau mereka akan berpisah sekarang tapi entah kenapa Wu Ni’er tidak bisa menerimanya. Dia masih ingin bersama dengan Xiao Chen untuk sementara waktu, bersama Xiao Chen entah kenapa membuatnya merasa jauh berbeda saat bersama pria yang lain. Dia tidak pernah bosan dan sikap Xiao Chen menatapnya tidak seperti pria lain men
“Buktikan dengan tindakan jangan hanya dengan omong kosongmu saja!” Ming Yue menundukan kepalanya karena malu. Dia kali ini akan benar-benar sulit untuk lepas dari janjinya kepada sang paman, tapi apalah dayanya sekarang? Dalam masa hidup pamannya, mungkin hanya dia yang akan mengetahui kalau kakek Qin tidak akan ada dalam beberapa tahun lagi. “Paman, apa kamu menganggapnya sebagai cucumu?” Tanya Ming Yue secara langsung dan ingin memastikan apakah pikirannya benar atau tidak mengenai sang paman. Kakek Qin tersenyum, memang benar dia menganggap Xiao Chen sebagai cucunya dan karena itulah dia berharap bisa melakukan yang terbaik untuk Xiao Chen selama masih hidup ini. Pria muda yang melakukan segala hal untuk melindungi keluarganya bahkan rela menjadi penjahat di mata seluruh dunia. Mungkin hanya Xiao Chen yang berani untuk melakukan semua itu demi keluarga sendiri, bahkan dia saja merasa lebih rendah jika dibandingkan dengan Xiao Chen. Apalagi sifat Xiao Chen yang lembut dan sangat
BOOOOOMMMMM…“Huf… Akhirnya mendapatkan gulungan ini,” ucap murid sekte pedang merasa senang dengan apa yang dia dapatkan. Di tempat lain, sekte salju yang tadi masuk juga mendapatkan gulungan dan sekte heaven yang dipimpin oleh Su Ruo mendapatkannya juga. Mereka semua gembira mendapatkan gulungan yang menjadi warisan di dalam sana tapi mereka tidak tahu kalau yang mereka dapatkan hanyalah gulungan biasa dengan teknik biasa. Pandangan Su Ruo yang memiliki ketajaman lebih dari orang-orang disekitarnya merasa ada hal yang aneh. Kenapa mereka hanya mendapatkan gulungan saja? Padahal seharusnya mereka mendapatkan sesuatu yang lebih daripada gulungan ini. Tapi kenapa hanya ada gulungan? Dan dimana roh penjaga makam itu berada? Di lihat lagi memang gulungan ini sangat berharga dan memiliki tingkat yang menakjubkan. Saat dia sedang berpikir keras, jiwa dari pemilik makam muncul dan berbicara seolah sangat puas dengan pertarungan mereka. Sebagai hadiah dia memberikan gulungan berisi teknik d
BOOOOOMMM…Niat membunuh tiba-tiba lepas dari tubuh Kakek Qin dan itu membuat Ming Yue merasa takut. Entah kenapa kali ini pamannya benar-benar bukan seperti dirinya di masa lalu yang selalu tenang meski ada masalah tapi ini… Jelas kalau sedang marah saat mendengar kalau Xiao Chen ternyata di permainkan oleh Su Ruo. Ming Yue bahkan tidak berani mengeluarkan sepatah katapun saat melihat pamannya itu sedang marah, meskipun dia sadar kalau pamannya sudah melemah tapi aura yang dipanjatkan saja masih membuatnya tertekan. “Paman ini…” “Diamlah! Kau membuatku kecewa Ming Yue, aku akan kembali dulu.” Ucap Kakek Qin berbalik pergi meninggalkan Ming Yue dengan tubuh gemetar. Suara pamannya sangat tegas, itu membuktikan kalau sang paman benar-benar kecewa dengan dirinya. Bahkan punggung sang paman seolah tidak percaya kalau ada murid di sektenya akan seperti itu, padahal setahu dia sesama murid akan saling menghormati dan saat melihat macan api hitam orang pasti akan menjadi lebih hormat kepa
Amarah dari tetua sekte Crown tidak terbendung, sebab dia telah melakukan semuanya untuk membantu anak-anak ini keluar mendapatkan pengalaman. Bukan pengalaman yang mereka dapatkan malah rasa malu karena kegagalan mendapatkan harta di dalam makam. Mereka benar-benar gagal dan kehilangan beberapa orang yang seharusnya menjadi jenius dalam sekte saat ini, menjelaskan kepada sekte saja sudah pasti membuatnya kena hukuman apalagi kali ini tidak ada hasil.Murid-murid itu tidak menjawab dan hanya menundukkan kepala, mereka benar-benar kalah dari ketiga sekte sebab kekuatan jauh lebih rendah lalu jebakan di dalam makam bahkan lebih berbahaya daripada apa yang mereka bayangkan. Memikirkan kekalahan itu membuat mereka sangat sakit hati tapi apalagi yang dapat mereka perbuat? Kalah, iya mereka kalah dengan menyedihkan meski telah membunuh beberapa murid dari tiga sekte tersebut. Melihat tidak ada gunanya marah, tetua itu membiarkan semua muridnya pergi dengan wajah muram. “Bajingan-bajingan i
“Tidak perlu meminta maaf padaku, tampaknya cucuku juga tidak terlalu memasukan kalian ke dalam hatinya. Bahkan setelah dia merasakan aura kalian, dia masih sibuk dengan makanan sendiri jadi kembalilah jangan datang kesini lagi!” Jawab Kakek Qin mengenai apa yang dilakukan oleh Ming Yue. Jelas sekali dia lebih menghormati pilihan Xiao Chen daripada Ming Yue yang jelas keponakan beladirinya.“Paman Qin, aku benar-benar minta maaf karena tidak mengajari mereka dengan baik. Aku berjanji setelah kembali nanti akan menghukum mereka!” Ucap tetua ketiga membungkuk meminta maaf di ikuti dengan murid-murid sekte di belakangnya.“Hahahaha, tidak usah dipikirkan! Aku ini hanya tulang berjalan yang juga sudah mati, kenapa kalian terlalu hormat kepadaku? Sudah, aku tidak ada masalah dengan ajaran kalian sebab setiap sekte punya kebanggaan mereka sendiri. Dan Cucuku tampaknya punya kebanggaan sendiri!” Mendengar kata cucu dari mulut kakek Qin membuat murid-murid sekte heaven berkeringat dingin. Bah
Su Ruo yang tidak dapat menahan amarahnya sebab merasa di tipu oleh Xiao Chen langsung berteriak. Dia marah, benci, dan kesal dengan kebohongan Xiao Chen terhadap dirinya yang menipu seperti saat itu. Jika Xiao Chen bilang dengan jelas mungkin dia tidak akan masuk terburu-buru lalu mungkin harta itu bisa didapatkan olehnya dan bisa saja warisan itu cocok dengan dirinya juga. Tapi sekarang itu benar-benar jatuh ke tangan Xiao Chen yang juga sampah daripada manusia biasa, tentu dia sangat tidak terima dengan semua itu. Bahkan jika dia di pukul sampai mati disini, dia akan tetap bertanya dengan marah kepada Xiao Chen mengenai kebohongan tersebut.“Kamu… Siapa?” Tanya Xiao Chen dengan suara datar seolah ia tidak kenal dengan Su Ruo. Ming Yue menatap tajam ke arah Xiao Chen seolah dia melihat melalui kedalaman mata pemuda itu tapi yang dia lihat adalah ketidakpedulian serta acuh tak acuh terhadap Su Ruo.“Aku? Aku Su Ruo! Aku wanita yang kamu tolong waktu itu dan aku juga yang…”“Hei, Nona
Dengan alasan dia juga ingin mempunyai pasukan naga sendiri meski ada suku naga di luar alam dewa yang dia sendiri tidak terlalu suka pada mereka. “Wah… menyenangkan sekali!” ucap Xiao Qianlu yang sangat senang bisa bermain di sekitar puncak Mulong dengan bebas tanpa harus dilarang oleh siapapun. Meski dia baru berumur dua tahun, dia sudah sangat suka bermain kemanapun sama seperti Xiao Chen yang terkenal bebas. Sifatnya yang bebas itu memang benar-benar turun dari Xiao Chen bahkan naga kecil bisa melihat kalau anak kecil di atas punggungnya memang anak dari Xiao Chen.“Benar-benar, ayah dan anak memang mirip tapi aku harap tidak seperti ayahnya. Terlalu liar…” ucap Naga kecil dalam hatinya berharap kalau Xiao Qianlu tidak terlalu merepotkan seperti Xiao Chen di masa depan nanti. Jika itu terjadi mungkin dia akan butuh banyak usaha menjaga anak ini, pasti siapa lagi yang akan di beri tanggung jawab oleh Xiao Chen kalau bukan dia. “Sudah bermain?” Setelah setengah hari bermain puas d
Xue Rong'er tidak menyangka kalau anaknya akan benar-benar bisa bermain dengan riang di puncak Mulong tanpa rasa khawatir. Master sekte Heaven yang merasakan udara di puncak Mulong tiba-tiba menyadari juga kalau puncak Mulong sudah berubah total. Ini jauh lebih baik daripada beberapa puncak milik sekte yang di miliki oleh pemimpin puncak lainnya. Tidak hanya tempatnya yang menghasilkan udara yang sangat segar bahkan qi dewa disana jauh lebih baik daripada beberapa puncak kosong lainnya. Master sekte duduk di meja yang sama dengan Lu Lingzhi lalu bertanya bagaimana hal ini bisa terjadi? Wanita itu hanya menggeleng kepala tidak tahu, anak itu memang cerdas pada umumnya jadi harusnya sebagai seorang guru master sekte lebih tahu tentang Xiao Chen.“Kakek guru, ibu.. Sebenarnya dari dulu Xiao Chen memang bisa melakukan hal yang tidak bisa kita lakukan pada usia sama. Dia sudah sering melakukan ini demi kenyamanan hidupnya atau orang sekitarnya, dulu kalau tidak salah di puncak sekte Heaven
“Apa tidak masalah membiarkan dia pergi? Bukankah seharusnya kamu mempertemukan mereka sekarang?” Tanya Lu Lingzhi pada master sekte Heaven yang masih berdiri memandang ke arah merak miliknya terbang. “Tentu saja, tapi menurutmu apa itu akan menjadi yang terbaik? Apa kamu yakin dia siap?” Master sekte dengan senyum tipis menjawab pertanyaan dari Lu Lingzi tersebut dengan pertanyaan yang lain. Tapi pertanyaan itu membuat Lu Lingzhi terdiam, tentu saja dia tidak yakin apakah Xiao Chen siap atau tidaknya tapi menurutnya tidak ada salah kalau anak itu melihat sendiri apa yang harusnya bersama dengan dirinya. Master sekte Heaven menghela nafas lalu menepuk pundak Lu Lingzhi, dengan senyum tipis dia sedikit berbicara kalau meski Xiao Chen seolah dalam keadaan baik tapi dia sangat yakin. Di saat semuanya jelas, pemuda yang ceria dan tampak tidak ada sesuatu yang spesial itu akan mengamuk segila-gilanya. Mungkin, juga ia akan menjadi dewa pendendam dan memiliki tujuan untuk memusnahkan semu
Tentu bahkan Mu Biyu merasa aneh dengan fasilitas dari puncak Mulong, semuanya bukan sesuatu yang digunakan untuk berlatih tapi lebih seperti untuk bersantai bukan?Apa ada kultivator yang menginginkan hal seperti itu di sebuah puncak seindah dan penuh dengan qi ini? Mungkin hanya Xiao Chen sendiri, yang benar-benar mengubah mata Mu Biyu mengenai betapa santainya pemuda yang ada di depannya tersebut. Banyak orang yang berbondong-bondong untuk melatih diri mereka di luar sana tapi pemuda ini seolah tidak peduli dan hanya menikmati dirinya sendiri. Tentu sebenarnya Lu Lingzhi juga berpikiran sama tapi saat melihat tubuh Xiao Chen, dia mengubah pikiran itu. Memang bagi orang lain harus memperkuat dirinya dengan berlatih keras tapi sebenarnya Xiao Chen sudah berlatih cukup keras dan dia bisa melihat kalau pemuda ini bisa kapan saja naik ke ranah kaisar bumi. “Jadi, apa kamu menahan diri nak?” Tanya Lu Lingzhi menatap Xiao Chen seolah ingin tahu apakah tebakannya benar atau salah.“Menahan
Setelah siang harinya, Mu Biyu baru keluar dari rumah Xiao chen dengan pakaian yang baru, meski terlihat tenang tapi Xiao Chen masih bisa melihat kegelisahan dari dirinya. Hanya saja karena ada Lu Lingzhi membuatnya merasa lega dan bisa menghilangkan ketakutan tersebut. Berpikir bagaimana wanita ini menjadi yang kuat di antara para murid? Sedangkan dia saja masih mempunya ketakutan sendiri di dalam tubuhnya. Tapi Xiao Chen tidak mengatakan apapun dan masih menjamunya dengan baik, memberi makanan siang di meja yang sedikit mewah. Membuat Lu LIngzhi bahkan merasa senang bisa memakannya meskipun dia sendiri tidak perlu makanan seperti itu sekarang.“Nak, tampaknya aku akan sering kesini di siang hari. apa kamu bisa menyiapkan makanan seperti ini lagi untukku?” tanya Lu Lingzhi dengan ekspresi bahagia selama mencoba makanan Xiao chen. begitu juga Mu Biyu yang tadi tertutup merasa senang bisa mencicipi makanan Xiao chen. “Terima kasih, ini enak!” Ucapnya dengan suara agak lembut tapi tida
Xiao chen melihat sendiri bagaimana Mu Biyu diperlakukan oleh sepuluh orang pria yang saat ini di ilusi itu, tapi hanya sebatas itu Lu Lingzhi langsung membuat rekaman lain dari ilusinya dimana sosok Mu Biyu yang sudah hancur menatap langit malam dengan ekspresi yang sudah siap mati. Tapi sekali lagi pasangan itu datang dan menyebutnya sebagai wanita murahan di tempat tinggal Mu Biyu membuat wanita itu putus asa dan merasa malu sebelum akhirnya master sekte menemukan wanita yang hampir mati itu. Mata putus asa dan rasa sakit dari wanita itu membuatnya tersentuh lalu memutuskan untuk membawanya kembali pulang ke sekte dan juga Mu Biyu tidak punya keluarga disana sehingga tidak akan ada yang peduli jika pun dia menghilang.“Apa keluarga dari orangtuanya juga tidak peduli?” Tanya Xiao Chen dengan ekspresi sangat muram di wajahnya. “Haa… Dia berasal dari keluarga bangsawan yang terhormat dan dia anak keturunan satu-satunya dari wilayah kerajaan Yun, Ayahnya juga punya gelar Marquess disa
“Ho, jadi kamu murid dari murid Suamiku? Tampan, sepuluh dari sepuluh. Lebih tampan dari pria manapun di alam dewa, Bagus!” Tiba-tiba di lihat dan di nilai oleh seseorang yang tidak di kenal membuat Xiao Chen agak aneh. “Hahaha maaf, aku lupa memperkenalkan diriku padamu. Namaku Lu Lingzi, kamu bisa memanggilku dengan sebutan ibu guru saja dan jangan pernah memanggilku dengan sebutan nek. Paham?” Xiao Chen entah kenapa bisa merasakan kalau wanita ini berbeda daripada tetua atau master sekte. Dan cara bicaranya yang blak-blakan menandakan kalau dia orang yang tidak suka setiap perkataannya di langgar. Karena itu Xiao Chen dengan cepat memberi salam hormat dan memanggilnya ibu sesuai dengan instruksi Lu Lingzi. “Bagus, anak baik… Oh, apa Mu Biyu ada di dalam?” “Ada ibu, tapi… aku baru saja memberinya teh dan cemilan, jadi mungkin dia sedang makan di dalam! Apa ini ingin bertemu dengannya?” Lu Lingzhi melihat Xiao bersatu dengan hati-hati, memikirkan anak ini keluar dari rumah setelah
Kata-kata wanita itu sangat menyakitkan bagi mereka para orang tua, tapi tidak ada satupun dari mereka berani menjawab karena mereka masih ingin hidup dengan baik di sekte. Melihat Wanita yang menjadi master puncak bunga itu marah padanya, master sekte dengan canggung menenangkan wanita itu. Bahkan sikapnya pada wanita itu sangat luar biasa sopannya seolah dia yang ditakuti di luar sana hanya sebatas pria lemah di depan wanita tersebut. Dan meski di coba, wanita itu tetap marah padanya sehingga master sekte Heaven yang ingin menenangkan malah menjadi sasaran amarah si wanita. QIn Yuan akhirnya turun tangan lalu menjelaskan kalau mereka baru saja menyelesaikan turnamen yang digunakan memilih seratus terbaik yang akan ikut masuk ke dalam tanah terlarang. Saat Lu Lingzhi mendengarnya, dia paham dengan kondisi sekte secara keseluruhan dan lagi Qin Yuan juga menceritakan tentang Xiao Chen padanya membuat dia sangat penasaran dengan pemuda tersebut. “Saudari Lu, keturunan dari saudara Xiao
“Setidaknya kakek, cobalah sembuhkan dulu bengkakmu itu. Meski tidak kelihatan oleh anak-anak lain tapi bagiku yang dekat denganmu bisa melihatnya!” Tegus Xiao Chen menatap aneh pada master sekte Heaven.“Ehem, mati lupakan masalah kepalaku dulu. Aku akan menenangkan situasi disini untuk sekarang!” Ucapnya sambil menatap murid-murid yang sudah sadar tapi tidak tahu sebenarnya terjadi apa disana?“Baiklah, pertandingan selesai. Pemenangnya adalah Gu zhia, dia akan menjadi peringkat pertama dalam turnamen antar murid kali ini. Selamat nak! Kamu bisa pergi ke kolam dewa untuk berlatih disana selama tiga hari dan hadiah lain juga akan diberikan padamu sebagai pemenang.” Ucap master sekte Heaven menatap ke Gu Zhia dengan penuh senyum. Meski dia adalah guru Mu Biyu tapi di matanya semua murid dalam sekte sama, dia tidak pernah memperlakukan muridnya sendiri istimewa dan juga sebaliknya. Sikapnya yang adil dalam sekte juga membuat semua murid sangat hormat padanya dan percaya diri untuk meng