Semua Bab Perjalanan Menjadi Dewa Terkuat : Bab 71 - Bab 80

777 Bab

71. wilayah utara

“Membantu mereka? Tidak perlu! Kekuatan benua Utara jauh daripada yang dapat kamu lihat. Meski mereka terlihat lemah di hadapan kita, jika aku berperang dengan mereka belum tentu dapat menang melawan mereka!” Tegas kaisar jahat mengenai kekuatan dari benua Utara. Mendengar itu, wajah bawahan kaisar jahat berubah, sampai membuat kaisar jahat mengakui kekuatan benua Utara tentu membuatnya terkejut. Bagaimanapun benua mereka terkenal dengan banyaknya ahli hebat tapi itu masih kalah dengan benua Utara. Jika apa yang dikatakan kaisar jahat benar, maka dia sendiri tidak tahu seberapa sebesar apa kekuatan dari benua Utara? “Kaisarku, lalu tiga benua lagi… Apakah mereka juga..”“tiga benua lain? Hm.. Karena kamu adalah orang setiaku, akan aku beritahu kamu semuanya. Baik tiga benua lain hampir memiliki kekuatan yang sama dengan benua Utara, mereka tidak kalah kuatnya tapi sedikit lebih lemah dari benua Utara. Bukan karena kekuatan tapi karena benua Utara lebih unggul dalam segi fisik serta ke
Baca selengkapnya

72. Melatih dengan tegas.

“Itu…” tampak dia tidak ingin memberitahu apapun kepada sang adik. Karena hal yang disampaikan gurunya benar-benar sangat merepotkan untuknya, tapi Karena wanita di depan adalah adik seperguruannya. Jadi dia memutuskan untuk memberitahu sang adik mengenai pengangkatan dirinya Menjadi master sekte es. “Kakak, bukankah itu luar biasa? Kenapa kamu Seperti tidak senang?” tanya si adik bingung dengan sikap sang kakak seniornya yang selalu tampak menolak permintaan guru mereka. Tentu saja dia tidak senang, kenapa dia bisa senang kalau semua yang dilakukannya harus sesuai dengan apa yang dikatakan oleh sang guru? Mungkin adiknya ini akan selalu berprinsip keinginan sang guru adalah hal yang utama tapi baginya itu tidaklah benar. Adik seperguruannya yang dikenal sangat dingin bahkan sulit untuk berteman atau diajak bicara oleh para tetua dan anggota sektenya yang lain, sifat seperti itu akan sulit untuk di ubah tapi itu juga yang membuat gurunya tidak menjadikan adik juniornya menjadi calon p
Baca selengkapnya

73. Yang aku inginkan!

BOOOOOMMM…“Huaa….!” Keduanya yang tadi memandang ke papan catur mengubah arah pandangan ke arena dimana tampaknya anak-anak itu berhasil mengalahkan harimau hitam tapi dengan korban yang cukup banyak. Bahkan Xiao Lingling yang menggunakan kekuatan apinya juga ikut terluka, tetua kedua dengan santai melambaikan tangannya lalu mayat serta formasi langsung hilang seketika itu. “Haaa! Lelah!” Beberapa anak muda langsung jatuh dengan posisi yang sangat kelelahan. Xiao Lingling juga duduk dengan posisi lelah, tangannya terluka karena digigit oleh harimau hitam. Dia ingin menangis ke kakaknya tapi entah kenapa saat dia melihat kakaknya yang melihat ke mereka dengan ekspresi kecewa membuat Xiao Lingling tidak berani untuk mendekati sang kakak.“Ekspresi mu terlalu kaku bukan Chen'er?” Sosok kepala keluarga muncul dari langit, dia diikuti oleh tetua agung yang juga bergabung melihat semua di arena latihan sebelumnya.“Sudah saatnya mereka mengetahui kalau rasa sakit itu tidaklah kecil! Jika
Baca selengkapnya

74. Mengambil jiwa Phoenix

“Yang aku inginkan adalah ini!” Tangan Xiao Chen berlumuran darah dan di tangannya ada bola api dimana isinya adalah seekor burung api yang masih sangat muda. Disisi lain, Xiao Lingling yang tadi berpikir kakaknya meminta sesuatu yang menyenangkan malah berdiri dengan tangan memegang perintah yang tampak di robe oleh Xiao Chen. Matanya masih kosong, meski dia merasakan sakit tapi dia tidak percaya dengan apa yang dilakukan kakaknya. Dia menatap sang kakak yang saat ini tidak berekspresi seperti biasa, matanya hitam dan saat ini di kening sang kakak dia melihat simbol tiga daun hitam. Dan paling aneh, kultivasi sang kakak saat ini tiba-tiba muncul dan semakin naik bahkan setelah beberapa nafas dia yang berada di ranah Qi condensation tidak dapat merasakannya lagi.“Nona!” Pelatih di tempat latihan dan anak-anak lain berlarian ke arah Xiao Lingling. Mereka juga terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Xiao Chen, dan bahkan pelatih yang ada di ranah abadi tidak dapat merespon dengan cepat
Baca selengkapnya

75. Menjadi kejam!

“Ledakan? Dimana?” Semua mata tetua tiba-tiba dialihkan tidak hanya tetua bahkan semua keluarga cabang dan yang lain ikut melihat ke area ledakan. Di langit mereka melihat sosok prajurit berpedang besar dan di tengah badannya sosok pria berpakaian hitam menebas ke bawah. BOOOOOMMMMM…“Apa itu? Tidak..” sebelum tetua kedua selesai berbicara, Xiao Long sudah menghilang dari kursinya. Ledakan kedua itulah dimana Xiao Long menghilang dan para tetua sesaat terdiam sebelum mereka juga terbang ke arah ledakan terjadi. Beberapa tetua yang rendah, memberikan perintah untuk mengungsi dari tempat kejadian. Dan mereka yang tidak punya kekuatan cukup tentu mematuhi perintah tetua, dibantu oleh anggota keluarga lain segera evaluasi dilakukan tanpa menunggu perintah dari tetua tertinggi.“Ledakan? Aura ini… Tidak mungkin!” Ibu Xiao Chen yang berada di rumah terkejut merasakan aura dari arah ledakan. Dia meninggalkan semua aktivitasnya dan pergi ke arah ledakan besar itu terjadi, melihat itu wajah s
Baca selengkapnya

76. Menjadi pengkhianat

“Sungguh lucu ayah! Aku melakukan ini juga untukmu dan keluarga, selama aku mencapai ranah abadi dan ranah diatasnya maka keluarga akan terselamatkan dan juga… Aku telah bersikap baik kepada adikku selama ini jadi sudah saatnya dia membalas kebaikanku bukan?” Setiap kata-kata yang dikeluarkan Xiao Chen membuat semua yang mendengarnya gemetar, termasuk sang ibu yang menangis mendengar setiap kalimat anaknya yang terdengar kejam itu. Apakah selama ini dia telah salah menilai Xiao Chen? Apakah dia salah berpikir kalau Xiao Chen menjadi lebih baik? Dan tidak berpikir buruk mengenai adiknya yang jauh melampaui ia sendiri?“Tampaknya kalian tidak membiarkan aku melakukan semuanya yah? Kalau begitu… Hm?”BOOOOOOMMMMSosok pria paruh baya muncul di depan Xiao Chen dan dengan tangan kanannya memukul perut Xiao Chen sehingga sosoknya terhempas jauh menabrak tanah. Semua mata melihat sosok yang muncul adalah kakek Xiao Chen yang sudah sangat berapi-api dan alisnya menunjukan kekecewaan saat meli
Baca selengkapnya

77. Terlalu lemah!

Tiga sosok itu, Xiao Fang kehilangan tangan kanannya lalu Xiao Chao perutnya terluka dan paling parah adalah Xiao Fu yang benar-benar hampir tidak bernafas. Di balik itu, Xiao Chen tampak babak belur tapi aura yang dikeluarkan masih tidak melemah seolah itu tanpa batas. Pedang hitam di tangannya juga memperlihatkan bagaimana kesenangan yang dirasakan oleh Xiao Chen menebas saudara-saudaranya.“Hei, mereka sampai! Tapi..” BOOOOOMMM..“Ugh!” Terakhir kalinya, Xiao Chen menghancurkan benteng terakhir Xiao Meiyin. Itu adalah guzheng Xiao Meiyin yang terbelah menjadi dua bagian dan tubuh Xiao Meiyin terkena dampak berat. Xiao Chen mengangkat pedangnya dan menyerap seluruh kekuatan hidup keempatnya, lalu terbang pergi dari tempat itu tanpa memandang lagi ke belakang.“Ugh!” Xiao Meiyin terbaring lemah di bawah pohon. Wajah cantiknya kehilangan warna yang telah lama dia tunjukkan, di saat yang sama dua puluh orang muncul disana.“Meiyin!” Tetua penegak hukum segera melihat ke empatnya dalam
Baca selengkapnya

78. Na Liqiu dan keluarga Hu

Dia adalah ibu Xiao Chen yang entah kenapa tiba-tiba muncul di depan Xiao Chen pada saat seluruh keluarga Xiao terluka parah. “Nyonya? Kenapa dia ada disini?” Pikir pemuda bertubuh besar yang terluka dan tidak dapat bergerak itu.“Ibu….” Xiao Chen yang setengah sadar tersenyum dan berusaha berbicara memanggil ibunya.“Kemarilah, kembalilah dengan ibu! Aku pastikan kalau tidak ada yang akan menghukum mu saat kembali nanti.” Ucap ibu Xiao Chen mendekat ke arah Xiao Chen lalu mulai memeluknya. Merasakan pelukan hangat itu, Xiao Chen mulai runtuh sebab jika ada yang dapat menyentuh hatinya maka hanya sang ibulah dapat melakukan semua itu. Tapi, wajahnya langsung berubah saat merasakan rasa sakit di perutnya, dengan tinju yang kuat ia meninju Ibunya sendiri.BOOOOOMMMMM..“Ugh!” Perut Xiao Chen berdarah, ada bekas tusukan belati di perutnya. Mata Xiao Chen menatap wanita di depannya dengan dingin, jelas kalau wanita itu bukanlah ibunya karena bagaimanapun ibu yang sesungguhnya meski anakny
Baca selengkapnya

79. Pengorbanan yang tidak diketahui

Tapi saat ini yang dapat mereka lihat hanyalah sebuah kawah hasil ledakan besar, dan tidak dapat menemukan satupun tubuh dari tuan muda mereka. Di tempat yang tidak jauh, nona Na Liqiu terluka parah meski telah menjauh dan tuan muda kedua dari keluarga Hu kehilangan satu tangannya. Tetua penegak hukum mengerutkan keningnya, bukan karena apa yang dilakukan Xiao Chen tapi beberapa kekuatan yang telah bersembunyi di balik wilayah keluarga Xiao selama beberapa bulan ini. Dan apa yang dilakukan oleh Xiao Chen seolah membuat kekuatan itu langsung mengubah haluan mereka kepada Xiao Chen sehingga keluarga Xiao tidak mengalami hal buruk akibat mereka.“Kekaisaran jahat di belakang mereka, tampaknya mereka benar-benar bersiap untuk menyerang keluarga Xiao tapi sekarang….” Setelah apa yang terjadi, dia yakin kalau semua kekuatan yang bersiap telah mundur apalagi keluarga Hu dan Na yang menjadi penghasut terbesar dalam masalah keluarga Xiao selama ini.Swisshhh…“Tidak ada jejak dari tuan muda dan
Baca selengkapnya

80. Jatuh di dalam hutan

“Kamu! Aku akan membawa Lingling kembali ke rumah Zi, dengan keadaan kamu dan adik ipar bodoh itu tidak akan dapat membuat perbedaan. jika kamu masih tidak dapat melupakan satu anakmu, maka kamu bisa saja membuat anakmu yang lain terjerumus ke dalam jurang kesepian jadi cepatlah sadar dan kembali ke dirimu yang dulu!” Ucap bibi Xiao Lingling sambil keluar dari dalam rumah tanpa peduli lagi dengan wajah adiknya yang tanpa ekspresi itu.“Apa kakak pikri aku mau begini? Aku juga tidak mau, tapi… Aku kehilangan satu anakku dan satu anakku telah menjadi cacat karena diriku yang bodoh! Kenapa? Apa aku harus senang dengan kematian anakku begitu?” Tanya Zi Ce’er menatap punggung sang kakak yang tidak menghentikan langkahnya itu meski mendengar teriakan darinya.Xiao Lingling melihat ke belakang menjadi sangat sedih, dia tidak tahu kalau ibunyalah yang sangat menderita sekarang. Dan dia malah bukan menghibur malah ikut bersedih seperti yang lain sehingga tidak sadar penderitaan sang ibu sekara
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
78
DMCA.com Protection Status