Home / CEO / Nikahi AKU Brondong NAKAL !! / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Nikahi AKU Brondong NAKAL !!: Chapter 31 - Chapter 40

55 Chapters

Bab 31 : Konferensi Pres

Candra mengajak Jessica duduk pada bangku yang sudah disiapkan. Lalu, Dewi yang telah diberitahu oleh Candra sebelumnya perihal konferensi pres tersebut, ikut duduk mendampingi Jessica dengan duduk di sisi sahabatnya.“Selamat datang teman-teman wartawan dan terima kasih atas atensi pada kesempatan konferensi pres yang akan dilakukan oleh saya, Bintang dan Anjani,” ujar Bintang melirik ke arah kanannya. Dimana, Anjani telah duduk dengan tenang.Dalam hati Anjani bergumam, ‘Kita akan lihat, apa Mbak Santi selaku manajer kamu, mau tetap menerima wanita jalangmu itu jadi pendamping kamu. Santi tidak akan mendukung kamu, Bintang!’Anjani mengangkat tangannya dan melanjutkan kata-kata Bintang saat pemuda tampan itu membuka kata dengan menyambut kedatangan wartawan.“Maaf! Aku menyela pembicaraan ini. Sebelum Bintang akan mengenalkan calon istrinya yang tiba-tiba muncul di permukaan saat film kedua kami akan rampung satu bulan lagi, maka aku juga minta sama rekan-rekan wartawan untuk menung
Read more

Bab 32 : Diikuti Paparazi

Dewi yang masih berada diluar bersama Santi dan Anjani pun memberikan konfirmasi yang saling menyalahkan. Sampai akhirnya terjadi perang mulut antara Anjani dan Dewi.“Silakan kamu keluar dari rumah ini! Sudah jelas Bintang lebih memilih sahabatku, kok kamu masih ngeyel..., udah sana keluar!” hardik Dewi kala mendengar kata-kata hinaan yang ditujukan oleh Anjani pada Jessica yang telah masuk ke dalam rumahnya.Santi yang teringat atas kesombongan Luna saat dua bulan lalu, jelas masih menyisakan emosi yang dipendamnya. Bahkan, dengan tanpa sengaja Santi yang tak tahu menahu tentang rekan bisnis Jessica pun, berkata di hadapan para awak media, “Saya yakin, kalau bayi yang dikandung Jessica, CEO PT Gemilang ekspor impor ini bukan anak Bintang! Saya yakin itu!” “Bagaimana Mbak Santi bisa tau? Bisa di konfirmasi kepada kami, siapa yang harusnya bertanggung jawab atas kehamilan CEO cantik nan seksi itu?” tanya seorang wartawan.Di halaman rumah mewah tersebut, Santi dan Anjani yang sama se
Read more

Bab 33 : Minta Restu Mami

Mobil mewah yang dikendarai oleh Samsuri pun, mampu menghindari kejaran paparazi yang mengikutinya. Dengan kecepatan maksimal, Samsuri yang tetap fokus pada jalan tol yang dilaluinya, langsung tancap gas melampaui kecepatan maksimal. Hal itu dilakukan oleh Samsuri usai Jessica meminta pada sopir pribadinya untuk mampu menghindari dua mobil paparazi yang membuntuti mereka dari rumah mewah Jessica hingga sampai di tol Cikampek.“Ngebut Pak Sam! Aku nggak mau mereka ikut sampai Vila!” perintah Jessica saat memandang ke arah belakang mobil dan melihat ada dua mobil yang mengikuti sejak keluar dari rumahnya.“Baik Non ... Tolong semuanya pakai sabuk pengaman,” pinta Samsuri usai mendengar perintah Jessica.Tak menunggu waktu lama, mobil yang dikendarai oleh Samsuri pun, melesat bagai peluru dengan tancap gas dan melebihi kecepatan yang dianjurkan. Candra dan Dewi tampak komat-kamit dan berpegangan pada bagian bawah bangku dan tampak mengingatkan Samsuri yang sangat fokus saat mendahului be
Read more

Bab 34 : Permintaan Papi Jessica

Monica dan Wijaya Atmaja yang mendengar kedatangan dari Dewi, sahabat Jessica dan Bintang, seorang artis yang telah menghamili putrinya dan membuat kekacauan terjadi saat mereka menerima pinangan keluarga Endrawan.“Untuk apa lelaki itu ke sini!” Teriak Wijaya marah dan beranjak dari kursi yang didudukinya.“Papi ... Jangan seperti itu. Walau gimana pun, kita harus terima tamu di rumah kita,” nasihat Monica pada suaminya yang tampak berang atas kedatangan Candra ke rumah itu.Monica terlihat memegang tangan suaminya sesaat lelaki itu berdiri dan berteriak lantang. Jessica sendiri terlihat menutup wajah dengan kedua telapak tangannya dan terlihat sangat terkejut atas teriakan Wijaya yang selama dalam hidupnya sama sekali tidak pernah murka pada orang lain sedemikian kerasnya.Monica berbisik pada Wijaya ketika melihat bahu putrinya berguncang dengan menutup wajahnya. “Papi, kasihan Jessi dan anak yang dikandungnya, Pii ... Ingat, putri kita sedang hamil. Jangan buat putri kita stres.”
Read more

Bab 35 : Amukan Wijaya pada Candra

Usai menikmati hidangan di rumah Jessica, Wijaya secara tak langsung mengajak Candra ke kebun teh dengan berpamitan pada Monica seraya memandang tajam ke arah Candra yang melihat ke arahnya.“Mii, Papi sekarang mau ke kebun teh dulu,” ucapnya menatap ke arah Candra, tajam.“Iya Pii..., ingat nggak usah lama-lama. Takut tiba-tiba hujan. Papi juga kan, baru sehat,” tutur Monica.“Iya Pii..., jangan kelamaan diluar. Hawanya dingin,” imbuh Jessica tersenyum ke arah Wijaya tanpa ada rasa curiga sedikit.“Nyonya..., pak Amir udah siap mobilnya,” lapor seorang pembantu masuk ke ruang makan memberitahukan apa yang diperintahkan Wijaya sebelumnya.Kemudian, tanpa dikomandoi Candra yang melihat Wijaya bangun dari tempat duduknya ikut beranjak dari tempat duduknya dan terlihat menatap Jessica yang melihat pula ke arahnya. Namun, saat pandangan mata mereka beradu, Jessica langsung mengalihkan pandangannya pada hal lainnya.“Saya jalan dulu, Tante dan semuanya,” pamit Candra tersenyum pada Monica
Read more

BAB 36 : SYARAT DARI JESSICA

“Papi ini kelewatan sekali! Mama pikir, Candra akan diajak lihat kebun teh kita, malah seperti ini..., coba kalau dia menuntut ke Papi gimana?!” ujar Monica memegang tangan suaminya dengan suara kuatir.“Suruh dia lapor polisi! Aku sudah terlanjur malu dengan kelakuannya! Aku nggak rela putriku dinikahi lelaki bejat model ini!” Tunjuk Wijaya Atmaja dengan mata membara.“Papi..., tolong ikhlas. Semua keputusan ada pada Jessica. Kita nggak bisa memaksa hal yang buat putri kita stres. Tolong Papa bersabar. Kasihan Jessi ... Pii.”“Bangun kamu pecundang!” teriak Wijaya Atmaja pada Candra yang masih bersimpuh di kakinya.Candra yang telah mengikhlaskan dirinya untuk mendapat hinaan dan pukulan dari Wijaya Atmaja yang mengasihi putrinya tetap bersimpuh dan terus memohon maaf pada Wijaya.“Maafkan saya, Om... saya tetap akan bersimpuh sampai Om memaafkan saya,” tuturnya lirih dan menundukkan kepalanya.“Enak aja! Kamu pikir, kesalahan kamu itu ringan? Aku lebih baik di tipu ratusan juta dari
Read more

BAB 37 : GIBAH

Seminggu kemudian usai Candra bertemu dengan kedua orang tua Jessica, lelaki tampan itu membawa orang tuanya ke Vila milik keluarga Jessica untuk melamarnya dan hal tersebut diliput oleh beberapa wartawan yang sama sekali tidak diperkenankan masuk ke dalam rumah mewah dalam acara lamaran tersebut.Rey dan Darma yang biasa berjaga di rumah Jessica dibawa ke Vila tersebut untuk mengantisipasi banyaknya wartawan yang meliput lamaran Candra atau Bintang pada diri Jessica dan akan menggantikan pelaminan yang seharusnya diduduki Anjani.Dewi sahabat Jessica yang mendukung pernikahan antara Bintang dan Jessica menjadi juru bicara dari keluarga Wijaya Atmaja. Maka, saat prosesi lamaran berlangsung tertutup dengan sebagian kecil keluarga Bintang dan seluruh kerabat Jessica yang hadir, membuat Dewi mengambil tindakan dengan melayani pertanyaan beberapa wartawan yang ingin mendengar kisruh pembatalan pernikahan Anjani seorang artis lawan main Bintang dengan Jessica seorang pemilik perusahaan Eksp
Read more

Bab 38 : Klarifikasi & Kenikmatan menikah

Satu minggu kemudian, pernikahan yang ditunggu-tunggu oleh penggemar Candra pun terjadi, banyak wartawan media cetak dan media televisi menayangkan acara resepsi yang dilakukan pada sebuah hotel bintang lima. Dan di acara resepsi tersebut, Jessica yang sudah tidak lagi alergi pada wartawan, memberikan satu ruangan khusus bagi wartawan untuk menikmati makanan pada acara resepsi mewah tersebut. Dan Jessica juga meminta pada Dewi yang kini menjadi perpanjangan tangannya, untuk menyampaikan pada beberapa wartawan yang menunggu di luar hotel untuk memasuki ruangan yang telah disiapkan. Hal itu dilakukan Jessica untuk memberikan klarifikasi atas berita yang simpang siur perihal lamaran Jessica oleh Endrawan dan Candra. Sampai akhirnya, saat tamu-tamu telah kembali ke rumah masing-masing usai menghadiri perhelatan resepsi seorang artis ternama dengan seorang CEO perusahaan Ekspor Impor tersebut, kedua pasangan pengantin itu pun menemui beberapa wartawan yang telah menunggu di ruangan yang k
Read more

Bab 39 : Hari pertama rumah tangga

Kenikmatan yang diberikan oleh Candra pada Jessica membuat wanita cantik yang awalnya menolak kehadiran Candra, akhirnya mengikuti permainan yang dibangun oleh Candra hingga dirinya terlelap dalam lelah yang teramat sangat. Terlebih seharian dirinya harus menerima tamu dan melakukan konferensi dengan wartawan.Sampai akhirnya, di pagi hari saat jam menunjukkan pukul 5 pagi, Jessica yang terlupa kalau dirinya telah menikah, terkejut saat mendapati dirinya terbangun dari tidur tanpa sehelai benang.“Gila! Apa yang terjadi?!” Pekik Jessica menutup mulutnya.Lebih terkejut saat dilihat Candra tertidur di sebelah dirinya dan mereka dalam satu selimut. Hingga Jessica pun membangunkan Candra dengan mendorong tubuh lelaki tampan itu sekuat tenaga.“Pergi lo dari kamar gue!” seru Jessica mendorong tubuh Candra.Bruk!Candra yang terlelap tanpa sehelai kain, terjatuh dari atas tempat tidur dan menjerit, “Aduh!” Lelaki tampan itu mengerjap-ngerjapkan matanya dan tersenyum kecil saat menyadari d
Read more

Bab 40 : Kebohongan Pertama

Usai menikmati sarapannya, Jessica memanggil Asih, salah seorang pembantunya.“Asih, kamu ambil tas kerjaku sekalian tasku.”“Baik Nona...,” jawab Asih bergegas masuk ke kamar Jessica.Tak lama kemudian, Asih membawa dua buah tas. Satu tas tangan berwarna coklat tua dan satunya lagi tas cukup besar berwarna hitam.“Ini bawa ke mobil, Nona?” tanya Asih sembari memberikan tas tangan berwarna coklat.“Ya, suruh Samsuri siapkan mobil. Sepuluh menit lagi aku akan ke kantor,” perintah Jessica.“Baik Nona...,” jawab Asih membawa tas berwarna hitam keluar dari ruang makan.Jessica tampak membuka tas berwarna coklat dan mengeluarkan benda pipih dan mengecek beberapa pesan masuk. Ada sebuah pesan masuk tanpa nama mengirimkan pesan dengan huruf kapital.[Pesan masuk 081xxx : ELO ITU SAMPAH! MAU ELO SEORANG CEO DAN CANTIK TETAP SAMPAH! GUE AKAN AMBIL MILIK GUE!]Seketika wajah Jessica memerah usai membaca pesan singkat dengan huruf kapital. Dengan menelan salivanya Jessica yang sejak menikah dan
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status