Seminggu kemudian usai Candra bertemu dengan kedua orang tua Jessica, lelaki tampan itu membawa orang tuanya ke Vila milik keluarga Jessica untuk melamarnya dan hal tersebut diliput oleh beberapa wartawan yang sama sekali tidak diperkenankan masuk ke dalam rumah mewah dalam acara lamaran tersebut.Rey dan Darma yang biasa berjaga di rumah Jessica dibawa ke Vila tersebut untuk mengantisipasi banyaknya wartawan yang meliput lamaran Candra atau Bintang pada diri Jessica dan akan menggantikan pelaminan yang seharusnya diduduki Anjani.Dewi sahabat Jessica yang mendukung pernikahan antara Bintang dan Jessica menjadi juru bicara dari keluarga Wijaya Atmaja. Maka, saat prosesi lamaran berlangsung tertutup dengan sebagian kecil keluarga Bintang dan seluruh kerabat Jessica yang hadir, membuat Dewi mengambil tindakan dengan melayani pertanyaan beberapa wartawan yang ingin mendengar kisruh pembatalan pernikahan Anjani seorang artis lawan main Bintang dengan Jessica seorang pemilik perusahaan Eksp
Satu minggu kemudian, pernikahan yang ditunggu-tunggu oleh penggemar Candra pun terjadi, banyak wartawan media cetak dan media televisi menayangkan acara resepsi yang dilakukan pada sebuah hotel bintang lima. Dan di acara resepsi tersebut, Jessica yang sudah tidak lagi alergi pada wartawan, memberikan satu ruangan khusus bagi wartawan untuk menikmati makanan pada acara resepsi mewah tersebut. Dan Jessica juga meminta pada Dewi yang kini menjadi perpanjangan tangannya, untuk menyampaikan pada beberapa wartawan yang menunggu di luar hotel untuk memasuki ruangan yang telah disiapkan. Hal itu dilakukan Jessica untuk memberikan klarifikasi atas berita yang simpang siur perihal lamaran Jessica oleh Endrawan dan Candra. Sampai akhirnya, saat tamu-tamu telah kembali ke rumah masing-masing usai menghadiri perhelatan resepsi seorang artis ternama dengan seorang CEO perusahaan Ekspor Impor tersebut, kedua pasangan pengantin itu pun menemui beberapa wartawan yang telah menunggu di ruangan yang k
Kenikmatan yang diberikan oleh Candra pada Jessica membuat wanita cantik yang awalnya menolak kehadiran Candra, akhirnya mengikuti permainan yang dibangun oleh Candra hingga dirinya terlelap dalam lelah yang teramat sangat. Terlebih seharian dirinya harus menerima tamu dan melakukan konferensi dengan wartawan.Sampai akhirnya, di pagi hari saat jam menunjukkan pukul 5 pagi, Jessica yang terlupa kalau dirinya telah menikah, terkejut saat mendapati dirinya terbangun dari tidur tanpa sehelai benang.“Gila! Apa yang terjadi?!” Pekik Jessica menutup mulutnya.Lebih terkejut saat dilihat Candra tertidur di sebelah dirinya dan mereka dalam satu selimut. Hingga Jessica pun membangunkan Candra dengan mendorong tubuh lelaki tampan itu sekuat tenaga.“Pergi lo dari kamar gue!” seru Jessica mendorong tubuh Candra.Bruk!Candra yang terlelap tanpa sehelai kain, terjatuh dari atas tempat tidur dan menjerit, “Aduh!” Lelaki tampan itu mengerjap-ngerjapkan matanya dan tersenyum kecil saat menyadari d
Usai menikmati sarapannya, Jessica memanggil Asih, salah seorang pembantunya.“Asih, kamu ambil tas kerjaku sekalian tasku.”“Baik Nona...,” jawab Asih bergegas masuk ke kamar Jessica.Tak lama kemudian, Asih membawa dua buah tas. Satu tas tangan berwarna coklat tua dan satunya lagi tas cukup besar berwarna hitam.“Ini bawa ke mobil, Nona?” tanya Asih sembari memberikan tas tangan berwarna coklat.“Ya, suruh Samsuri siapkan mobil. Sepuluh menit lagi aku akan ke kantor,” perintah Jessica.“Baik Nona...,” jawab Asih membawa tas berwarna hitam keluar dari ruang makan.Jessica tampak membuka tas berwarna coklat dan mengeluarkan benda pipih dan mengecek beberapa pesan masuk. Ada sebuah pesan masuk tanpa nama mengirimkan pesan dengan huruf kapital.[Pesan masuk 081xxx : ELO ITU SAMPAH! MAU ELO SEORANG CEO DAN CANTIK TETAP SAMPAH! GUE AKAN AMBIL MILIK GUE!]Seketika wajah Jessica memerah usai membaca pesan singkat dengan huruf kapital. Dengan menelan salivanya Jessica yang sejak menikah dan
Jessica yang mampir ke butik Dewi pun, berdandan rapi dan tiba di kantor saat jam menunjukkan pukul sembilan kurang sepuluh menit. Dengan memakai blazer panjang tanpa kerah berwarna biru muda yang dipadankan dengan pakaian dalam berwarna putih berikut kerah naik menutupi bagian leher jenjangnya membuat penampilan Jessica terlihat sangat elegan dan berkelas.Rambut panjang yang diwarnai kecokelatan sengaja diurai dengan bagian bawah ikal membuat penampilan Jessica kian memesona. Ditambah, riasan wajah tipis tanpa pewarna wajah membuat kecantikan Jessica terlihat natural. Terlebih alis nya yang saling bertaut menambah ketegasan dirinya dalam bersikap.Pada bagian bibir seksinya, Jessica menampilkan warna merah menyala. Hingga semua yang melihat penampilannya tampak terpukau dengan bagian bibir seksi yang berwarna merah menyala dan membuat wajahnya kian bertambah jelita serta lebih muda dari usianya.“Pagi Buu....,” sapa Intan menyambut kedatangan Jessica dan menatapnya lekat.“Napa kamu
Usai menerima panggilan dari Jessica, Candra yang sedang bersenda gurau dan duduk di ruang keluarga dengan Anjani bersama Sekar dan Gendis, kedua adik kandungnya pun langsung beranjak dari tempat duduknya.“Jani, aku mau bicara...,” ucap Candra dingin dengan wajah tampak kaku.Melihat penampilan Candra yang tampak berubah seketika usai menerima panggilan telepon Jessica, membuat Anjani bisa menebak apa yang dikatakan oleh wanita cantik tersebut. Maka, sesampai di halaman belakang rumah Candra, Anjani langsung menebak apa yang akan ditanyakan oleh Candra.“Napa Can? Istrimu cemburu dan fitnah aku lagi?” tanya Anjani.Dengan memicingkan matanya, Candra memandang Anjani dengan tatapan tajam dan saliva yang ditelannya.“Kamu yang kirim pesan lagi sama dia?! Jawab!” cerca Candra geram sembari memegang pergelangan tangan Anjani.“Apa-apa’an sih kamu?! Lepas! Sakit...!” teriak Anjani kala pergelangan tangannya dipegang kuat.“Kamu itu ya!” sungut Candra mengangkat tangan kanannya dengan tang
Sementara itu, di kantor Jessica terlihat wanita tersebut tengah berbicara dengan Intan sekretarisnya. Usai menghubungi Candra dan mengambil keputusan atas suaminya yang baru dua hari lalu menikahinya. Jessica pun memanggil Intan, saat ia tidak bisa menghubungi Samsuri sopir pribadinya.“Sialan! Kemana sih Samsuri!” Umpatnya masih dengan memegang ponselnya setelah menghubungi Intan dari telepon direct nya.“Permisi Buu,” salam Intan saat dilihat sang bos berdiri mondar-mandir dan sesekali mendengar umpatannya.Melihat kedatangan Intan, Jessica menghentikan langkahnya yang tak jelas dan memandang ke arah sekretarisnya seraya berkata-kata.“Intan, sekarang kamu turun ke tempat parkir mobilku. Cari Samsuri ke lantai bawah. Aku bolak telepon nggak bisa. Mungkin jaringannya bermasalah di bawah. Minta dia ke ruanganku,” perintah Jessica pada Intan dengan wajah penuh kekesalan.“Baik Buu,” jawab Intan berlalu dari ruangan tersebut.Setelah Intan keluar dari ruang kerjanya, Jessica yang hatin
“Silakan Bapak keluar dari ruang kerja Ibu Jessica. Silakan Pak!” Tegas seorang sekuriti bernama Budi memerintahkan Candra untuk keluar dari ruang kerja wanita cantik yang tak lain adalah istrinya sendiri.“Pak! Saya ini suaminya!” Seru Candra melepas pegangan tangan seorang sekuriti dengan tubuh tinggi besar.“Intan! Hubungi pak Sam! Aku akan pulang! Minta dia bersiap di bawah!” Perintah Jessica saat dilihat Candra terus berupaya mendekatinya dan seorang sekuriti yang memegang tangannya untuk tidak mendekati Jessica di dorongnya.Andi rekan bisnis dari Jessica yang mendengar selentingan kabar perihal suami Jessica turun tangan dengan berbicara baik-baik dengan Candra.“Kamu itu ... Harus punya tata krama dalam bertamu ke kantor. Sekali pun ini kantor istrimu. Tempat ini bukan untuk tempat buat film. Jadi nggak bisa juga kamu seenak itu!” hardik Andi dengan tangan diacungkan ke arah Candra.“Kamu yang nggak punya tata krama! Diam-diam berbicara berdua di ruang ini bersama istriku!” ba