Kenikmatan yang diberikan oleh Candra pada Jessica membuat wanita cantik yang awalnya menolak kehadiran Candra, akhirnya mengikuti permainan yang dibangun oleh Candra hingga dirinya terlelap dalam lelah yang teramat sangat. Terlebih seharian dirinya harus menerima tamu dan melakukan konferensi dengan wartawan.Sampai akhirnya, di pagi hari saat jam menunjukkan pukul 5 pagi, Jessica yang terlupa kalau dirinya telah menikah, terkejut saat mendapati dirinya terbangun dari tidur tanpa sehelai benang.“Gila! Apa yang terjadi?!” Pekik Jessica menutup mulutnya.Lebih terkejut saat dilihat Candra tertidur di sebelah dirinya dan mereka dalam satu selimut. Hingga Jessica pun membangunkan Candra dengan mendorong tubuh lelaki tampan itu sekuat tenaga.“Pergi lo dari kamar gue!” seru Jessica mendorong tubuh Candra.Bruk!Candra yang terlelap tanpa sehelai kain, terjatuh dari atas tempat tidur dan menjerit, “Aduh!” Lelaki tampan itu mengerjap-ngerjapkan matanya dan tersenyum kecil saat menyadari d
Usai menikmati sarapannya, Jessica memanggil Asih, salah seorang pembantunya.“Asih, kamu ambil tas kerjaku sekalian tasku.”“Baik Nona...,” jawab Asih bergegas masuk ke kamar Jessica.Tak lama kemudian, Asih membawa dua buah tas. Satu tas tangan berwarna coklat tua dan satunya lagi tas cukup besar berwarna hitam.“Ini bawa ke mobil, Nona?” tanya Asih sembari memberikan tas tangan berwarna coklat.“Ya, suruh Samsuri siapkan mobil. Sepuluh menit lagi aku akan ke kantor,” perintah Jessica.“Baik Nona...,” jawab Asih membawa tas berwarna hitam keluar dari ruang makan.Jessica tampak membuka tas berwarna coklat dan mengeluarkan benda pipih dan mengecek beberapa pesan masuk. Ada sebuah pesan masuk tanpa nama mengirimkan pesan dengan huruf kapital.[Pesan masuk 081xxx : ELO ITU SAMPAH! MAU ELO SEORANG CEO DAN CANTIK TETAP SAMPAH! GUE AKAN AMBIL MILIK GUE!]Seketika wajah Jessica memerah usai membaca pesan singkat dengan huruf kapital. Dengan menelan salivanya Jessica yang sejak menikah dan
Jessica yang mampir ke butik Dewi pun, berdandan rapi dan tiba di kantor saat jam menunjukkan pukul sembilan kurang sepuluh menit. Dengan memakai blazer panjang tanpa kerah berwarna biru muda yang dipadankan dengan pakaian dalam berwarna putih berikut kerah naik menutupi bagian leher jenjangnya membuat penampilan Jessica terlihat sangat elegan dan berkelas.Rambut panjang yang diwarnai kecokelatan sengaja diurai dengan bagian bawah ikal membuat penampilan Jessica kian memesona. Ditambah, riasan wajah tipis tanpa pewarna wajah membuat kecantikan Jessica terlihat natural. Terlebih alis nya yang saling bertaut menambah ketegasan dirinya dalam bersikap.Pada bagian bibir seksinya, Jessica menampilkan warna merah menyala. Hingga semua yang melihat penampilannya tampak terpukau dengan bagian bibir seksi yang berwarna merah menyala dan membuat wajahnya kian bertambah jelita serta lebih muda dari usianya.“Pagi Buu....,” sapa Intan menyambut kedatangan Jessica dan menatapnya lekat.“Napa kamu
Usai menerima panggilan dari Jessica, Candra yang sedang bersenda gurau dan duduk di ruang keluarga dengan Anjani bersama Sekar dan Gendis, kedua adik kandungnya pun langsung beranjak dari tempat duduknya.“Jani, aku mau bicara...,” ucap Candra dingin dengan wajah tampak kaku.Melihat penampilan Candra yang tampak berubah seketika usai menerima panggilan telepon Jessica, membuat Anjani bisa menebak apa yang dikatakan oleh wanita cantik tersebut. Maka, sesampai di halaman belakang rumah Candra, Anjani langsung menebak apa yang akan ditanyakan oleh Candra.“Napa Can? Istrimu cemburu dan fitnah aku lagi?” tanya Anjani.Dengan memicingkan matanya, Candra memandang Anjani dengan tatapan tajam dan saliva yang ditelannya.“Kamu yang kirim pesan lagi sama dia?! Jawab!” cerca Candra geram sembari memegang pergelangan tangan Anjani.“Apa-apa’an sih kamu?! Lepas! Sakit...!” teriak Anjani kala pergelangan tangannya dipegang kuat.“Kamu itu ya!” sungut Candra mengangkat tangan kanannya dengan tang
Sementara itu, di kantor Jessica terlihat wanita tersebut tengah berbicara dengan Intan sekretarisnya. Usai menghubungi Candra dan mengambil keputusan atas suaminya yang baru dua hari lalu menikahinya. Jessica pun memanggil Intan, saat ia tidak bisa menghubungi Samsuri sopir pribadinya.“Sialan! Kemana sih Samsuri!” Umpatnya masih dengan memegang ponselnya setelah menghubungi Intan dari telepon direct nya.“Permisi Buu,” salam Intan saat dilihat sang bos berdiri mondar-mandir dan sesekali mendengar umpatannya.Melihat kedatangan Intan, Jessica menghentikan langkahnya yang tak jelas dan memandang ke arah sekretarisnya seraya berkata-kata.“Intan, sekarang kamu turun ke tempat parkir mobilku. Cari Samsuri ke lantai bawah. Aku bolak telepon nggak bisa. Mungkin jaringannya bermasalah di bawah. Minta dia ke ruanganku,” perintah Jessica pada Intan dengan wajah penuh kekesalan.“Baik Buu,” jawab Intan berlalu dari ruangan tersebut.Setelah Intan keluar dari ruang kerjanya, Jessica yang hatin
“Silakan Bapak keluar dari ruang kerja Ibu Jessica. Silakan Pak!” Tegas seorang sekuriti bernama Budi memerintahkan Candra untuk keluar dari ruang kerja wanita cantik yang tak lain adalah istrinya sendiri.“Pak! Saya ini suaminya!” Seru Candra melepas pegangan tangan seorang sekuriti dengan tubuh tinggi besar.“Intan! Hubungi pak Sam! Aku akan pulang! Minta dia bersiap di bawah!” Perintah Jessica saat dilihat Candra terus berupaya mendekatinya dan seorang sekuriti yang memegang tangannya untuk tidak mendekati Jessica di dorongnya.Andi rekan bisnis dari Jessica yang mendengar selentingan kabar perihal suami Jessica turun tangan dengan berbicara baik-baik dengan Candra.“Kamu itu ... Harus punya tata krama dalam bertamu ke kantor. Sekali pun ini kantor istrimu. Tempat ini bukan untuk tempat buat film. Jadi nggak bisa juga kamu seenak itu!” hardik Andi dengan tangan diacungkan ke arah Candra.“Kamu yang nggak punya tata krama! Diam-diam berbicara berdua di ruang ini bersama istriku!” ba
Jessica akhirnya menuju hotel bintang lima. Sebelum keluar dari dalam mobil, Jessica kembali menghubungi Dewi, usai dirinya memberitahu Dewi perihal batalnya ia ke rumahnya.“Wi, udah dimana? Gue tunggu di dalam mobil ya. Risi gue masuk hotel sendirian.” Ucap Jessica dalam sambungan telepon.“Lima menit lagi aja sampai. Ya udah elo tunggu gue aja kalau emang kagak biasa,” tutur Dewi sahabat karib Jessica.Baru saja Jessica menutup sambungan telepon dan memasukkan ponselnya ke tas tangannya. Kembali terdengar dering ponselnya. Diraih gawai dari dalam tasnya. Saat melihat Monica menghubunginya, Jessica langsung terkejut bukan kepalang dan teringat atas video yang tersebar luas perihal dirinya yang mendorong Candra.“Aduh! Gawat nih...,” ucap Jessica memandang layar ponselnya.“Ada apa Non?” tanya Samsuri yang mendengar ucapan Jessica sembari menoleh ke kursi belakang.“Nggak ada apa-apa Pak Sam. Cuma mami telepon aku...,” ujar Jessica yang membiarkan teleponnya berhenti berdering.Tak b
Sementara itu, di rumah Jessica terlihat Candra berbicara serius dengan sekuriti yang bernama Ray. Di depan rumah mewah itu, Candra di halau oleh sekuriti untuk tidak menempatkan mobilnya di depan pintu rumah Jessica.“Silakan Bapak meninggalkan rumah ini. Karena Nona Jessica sama sekali nggak ada di dalam rumah. Barusan saya dapat kabar, kalau Nona Jessica menginap di hotel,” ujar Ray pada Candra yang menggedor-gedor dan menekan bel pada rumah mewah tersebut.“Saya nggak percaya! Bagaimana mungkin Nona Jessi belom datang. Dia lebih dulu pergi dari kantor dibandingkan saya. Bapak jangan coba-coba bohongi saya! Biar gini-gini saya suaminya!” hardik Candra pada Ray, sekuriti rumah mewah tersebut.“Terserah Bapak mau percaya atau nggak. Sekarang Bapak pulang aja ... Karena nggak ada gunanya juga teriak-teriak disini. Karena memang pemilik rumah nggak ada di rumah,” ujar Ray kembali menguatkan penjelasannya.Namun, Candra yang sama sekali tidak mempercayai apa yang dikatakannya. Lelaki t