Home / CEO / Nikahi AKU Brondong NAKAL !! / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Nikahi AKU Brondong NAKAL !!: Chapter 41 - Chapter 50

55 Chapters

Bab 41 : Kesedihan Jessica

Jessica yang mampir ke butik Dewi pun, berdandan rapi dan tiba di kantor saat jam menunjukkan pukul sembilan kurang sepuluh menit. Dengan memakai blazer panjang tanpa kerah berwarna biru muda yang dipadankan dengan pakaian dalam berwarna putih berikut kerah naik menutupi bagian leher jenjangnya membuat penampilan Jessica terlihat sangat elegan dan berkelas.Rambut panjang yang diwarnai kecokelatan sengaja diurai dengan bagian bawah ikal membuat penampilan Jessica kian memesona. Ditambah, riasan wajah tipis tanpa pewarna wajah membuat kecantikan Jessica terlihat natural. Terlebih alis nya yang saling bertaut menambah ketegasan dirinya dalam bersikap.Pada bagian bibir seksinya, Jessica menampilkan warna merah menyala. Hingga semua yang melihat penampilannya tampak terpukau dengan bagian bibir seksi yang berwarna merah menyala dan membuat wajahnya kian bertambah jelita serta lebih muda dari usianya.“Pagi Buu....,” sapa Intan menyambut kedatangan Jessica dan menatapnya lekat.“Napa kamu
Read more

Bab 42 : FITNAH

Usai menerima panggilan dari Jessica, Candra yang sedang bersenda gurau dan duduk di ruang keluarga dengan Anjani bersama Sekar dan Gendis, kedua adik kandungnya pun langsung beranjak dari tempat duduknya.“Jani, aku mau bicara...,” ucap Candra dingin dengan wajah tampak kaku.Melihat penampilan Candra yang tampak berubah seketika usai menerima panggilan telepon Jessica, membuat Anjani bisa menebak apa yang dikatakan oleh wanita cantik tersebut. Maka, sesampai di halaman belakang rumah Candra, Anjani langsung menebak apa yang akan ditanyakan oleh Candra.“Napa Can? Istrimu cemburu dan fitnah aku lagi?” tanya Anjani.Dengan memicingkan matanya, Candra memandang Anjani dengan tatapan tajam dan saliva yang ditelannya.“Kamu yang kirim pesan lagi sama dia?! Jawab!” cerca Candra geram sembari memegang pergelangan tangan Anjani.“Apa-apa’an sih kamu?! Lepas! Sakit...!” teriak Anjani kala pergelangan tangannya dipegang kuat.“Kamu itu ya!” sungut Candra mengangkat tangan kanannya dengan tang
Read more

Bab 43 : Cemburu

Sementara itu, di kantor Jessica terlihat wanita tersebut tengah berbicara dengan Intan sekretarisnya. Usai menghubungi Candra dan mengambil keputusan atas suaminya yang baru dua hari lalu menikahinya. Jessica pun memanggil Intan, saat ia tidak bisa menghubungi Samsuri sopir pribadinya.“Sialan! Kemana sih Samsuri!” Umpatnya masih dengan memegang ponselnya setelah menghubungi Intan dari telepon direct nya.“Permisi Buu,” salam Intan saat dilihat sang bos berdiri mondar-mandir dan sesekali mendengar umpatannya.Melihat kedatangan Intan, Jessica menghentikan langkahnya yang tak jelas dan memandang ke arah sekretarisnya seraya berkata-kata.“Intan, sekarang kamu turun ke tempat parkir mobilku. Cari Samsuri ke lantai bawah. Aku bolak telepon nggak bisa. Mungkin jaringannya bermasalah di bawah. Minta dia ke ruanganku,” perintah Jessica pada Intan dengan wajah penuh kekesalan.“Baik Buu,” jawab Intan berlalu dari ruangan tersebut.Setelah Intan keluar dari ruang kerjanya, Jessica yang hatin
Read more

Bab 44 : Kekacauan di kantor Jessica

“Silakan Bapak keluar dari ruang kerja Ibu Jessica. Silakan Pak!” Tegas seorang sekuriti bernama Budi memerintahkan Candra untuk keluar dari ruang kerja wanita cantik yang tak lain adalah istrinya sendiri.“Pak! Saya ini suaminya!” Seru Candra melepas pegangan tangan seorang sekuriti dengan tubuh tinggi besar.“Intan! Hubungi pak Sam! Aku akan pulang! Minta dia bersiap di bawah!” Perintah Jessica saat dilihat Candra terus berupaya mendekatinya dan seorang sekuriti yang memegang tangannya untuk tidak mendekati Jessica di dorongnya.Andi rekan bisnis dari Jessica yang mendengar selentingan kabar perihal suami Jessica turun tangan dengan berbicara baik-baik dengan Candra.“Kamu itu ... Harus punya tata krama dalam bertamu ke kantor. Sekali pun ini kantor istrimu. Tempat ini bukan untuk tempat buat film. Jadi nggak bisa juga kamu seenak itu!” hardik Andi dengan tangan diacungkan ke arah Candra.“Kamu yang nggak punya tata krama! Diam-diam berbicara berdua di ruang ini bersama istriku!” ba
Read more

Bab 45 : Rencana Anjani

Jessica akhirnya menuju hotel bintang lima. Sebelum keluar dari dalam mobil, Jessica kembali menghubungi Dewi, usai dirinya memberitahu Dewi perihal batalnya ia ke rumahnya.“Wi, udah dimana? Gue tunggu di dalam mobil ya. Risi gue masuk hotel sendirian.” Ucap Jessica dalam sambungan telepon.“Lima menit lagi aja sampai. Ya udah elo tunggu gue aja kalau emang kagak biasa,” tutur Dewi sahabat karib Jessica.Baru saja Jessica menutup sambungan telepon dan memasukkan ponselnya ke tas tangannya. Kembali terdengar dering ponselnya. Diraih gawai dari dalam tasnya. Saat melihat Monica menghubunginya, Jessica langsung terkejut bukan kepalang dan teringat atas video yang tersebar luas perihal dirinya yang mendorong Candra.“Aduh! Gawat nih...,” ucap Jessica memandang layar ponselnya.“Ada apa Non?” tanya Samsuri yang mendengar ucapan Jessica sembari menoleh ke kursi belakang.“Nggak ada apa-apa Pak Sam. Cuma mami telepon aku...,” ujar Jessica yang membiarkan teleponnya berhenti berdering.Tak b
Read more

Bab 46 : Telepon dari Mertua

Sementara itu, di rumah Jessica terlihat Candra berbicara serius dengan sekuriti yang bernama Ray. Di depan rumah mewah itu, Candra di halau oleh sekuriti untuk tidak menempatkan mobilnya di depan pintu rumah Jessica.“Silakan Bapak meninggalkan rumah ini. Karena Nona Jessica sama sekali nggak ada di dalam rumah. Barusan saya dapat kabar, kalau Nona Jessica menginap di hotel,” ujar Ray pada Candra yang menggedor-gedor dan menekan bel pada rumah mewah tersebut.“Saya nggak percaya! Bagaimana mungkin Nona Jessi belom datang. Dia lebih dulu pergi dari kantor dibandingkan saya. Bapak jangan coba-coba bohongi saya! Biar gini-gini saya suaminya!” hardik Candra pada Ray, sekuriti rumah mewah tersebut.“Terserah Bapak mau percaya atau nggak. Sekarang Bapak pulang aja ... Karena nggak ada gunanya juga teriak-teriak disini. Karena memang pemilik rumah nggak ada di rumah,” ujar Ray kembali menguatkan penjelasannya.Namun, Candra yang sama sekali tidak mempercayai apa yang dikatakannya. Lelaki t
Read more

Bab 47 : Celoteh Sekar

Candra yang tak menyangka akan dihubungi Monica, menjalankan mobilnya dengan kecepatan 80 kilo meter per jam kala telah lepas dari pintu tol Cikampek. Lelaki tampan itu terus memikirkan pertemuannya dengan Jessica esok hari. Dapat di pastikan, ia akan sampai di Ciwidey kira-kira pukul 7 malam, sebab saat memutar arah menuju tol ke Bandung, jalan raya padat merapat. Hal itu dikarenakan bersamaan jam pulang bekerja.Di dalam mobil, Candra terus bernyanyi riang mengikuti alunan musik yang diputarnya. Namun, saat mobilnya keluar dari tol Cikampek untuk menuju arah ke Bandung, terdengar dering panggilan telepon dari ponselnya.“Ya Dis, ada apa?” tanya Candra pada Gendis adik bungsunya seraya memakai earphone dan fokus di jalan tol tersebut.“Kakak jam berapa pulang? Apa kakak masih di rumah Kak Jessi?” tanya Gendis kala sang kakak menanyakan keperluannya.“Kakak besok baru pulang. Apa ada masalah di rumah?” tanya Candra kembali memperlambat laju mobilnya.“Ini Kak ... Ada wartawan ke rumah
Read more

Bab 48 : Terkejut

Keesokan paginya, sekitar pukul tujuh pagi sebuah mobil mewah memasuki halaman Vila milik Wijaya Atmaja. Terlihat, Jessica keluar dari dalam mobil yang dikendarai oleh sang sopir Samsuri. Kedatangan Jessica di pagi hari itu, disambut oleh kedua pembantu di sana.“Bik! Mami sama Papi belum bangun?” tanya Jessica yang melihat satu mobil diluar garasi dan dibalut oleh penutup mobil. Sedangkan dua mobil yang biasa di pakai Monica dan Wijaya bertengger di garasi samping Vila. Dalam benak Jessica saat itu, kalau keluarganya membeli mobil baru dan belum dibuatkan garasi karena itu, mobil tersebut ditutup oleh sarung mobil tersebut.“Tuan dan Nyonya belum bangun, Nona...,”jawab Bik Ami menganggukkan kepalanya dan membawa tas kerja Jessica.“Jam berapa Nona berangkat dari Jakarta?” tanya Ami.“Selepas subuh, Bik,” jawab Jessica memasuki ruang keluarga.“Non Jessi mau minum susu murni?” tanya pembantu rumah tangga tersebut.“Ya boleh, tapi dihangatkan dulu ya, Bik!” jelas perintah Jessica duduk
Read more

Bab 49 : Kembali Mesra

Jessica yang marah karena Monica tidak memberitahukan kedatangan Candra langsung masuk ke dalam rumah. Sementara itu, Monica yang tak menduga kalau Candra langsung ke halaman belakang kini turut memasuki Vila bersamaan dengan Candra. Sesampai di dalam Vila, tampak Wijaya Atmaja tengah berjalan menuju teras Vila mereka. Melihat Jessica putrinya berjalan tergesa-gesa dan tampak kesal dari wajahnya, Wijaya pun memanggilnya.“Jessi...!” Panggil Wijaya.Mendengar panggilan Wijaya, Jessica yang kesal dengan kedatangan Candra pun, langsung berjalan menuju kamarnya tanpa memedulikan panggilan Wijaya. Dan saat Wijaya akan memanggil lagi putrinya, tampak istri dan menantunya memasuki Vila usai dari halaman belakang pula.“Monic ... Ada apa dengan Jessica?” tanya Atmaja memandang curiga pada Monica dan Candra yang tampak tegang pada wajah mereka.Dengan menarik napas panjang, Monica berucap, “Biasalah Pii..., orang hamil bawaannya ngambek terus. Udah sana, Candra mengobrol di depan sama Papi...
Read more

BAB 50 : Ultimatum Candra

Jessica yang mendengar keinginan kedua orang tuanya agar rumah tangga mereka tetap berjalan dan selalu berkomunikasi satu dan lainnya, menerima kehadiran Candra sebagai suami yang seutuhnya diterima dalam hatinya. Dan telah selama dua hari, Jessica dan Candra menikmati kebersamaan di Vila orang tua Jessica. Mereka menghabiskan waktu ke kebun teh dan menikmati hawa sejuk pegunungan serta keindahan kebun teh saat dilihat dari atas Vila milik keluarga Wijaya Atmaja.Namun dua hari yang telah mereka lalui, terusik disiang hari saat Jessica dan Candra tengah duduk di ruang santai sembari menikmati teh hangat usai makan siang. Kebetulan, di hari ini Wijaya Atmaja yang telah lama tidak ke kantor, memutuskan untuk ke kantor disaat Jessica berlibur di Vila. Hal itu merupakan saran dari Monica yang ingin melihat hubungan Jessica dan Candra berjalan baik.Terlebih usai mereka memancing dua hari lalu, tampak Jessica telah bisa menerima kehadiran Candra. Hingga Monica berharap mereka mampu mempert
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status