“Kamu itu mau jadi pengusaha hebat kok cepat banget menyerah sih? Gimana mau sukses menaklukan lawan bisnis kalau sifat kamu saja seperti pecundang!” cibir Marva.“Dengar, jangan karena Dinara malam ini bisa tidur dengan suaminya, dia akan luluh secepat itu! Bukankah kalian saling mencintai? Gunakan alasan itu. Dan jadikan si kacung itu kambing hitam atas kejadian ini.” Marva berujar serius.Theo sempat tak mengerti, tetapi setelah dipikir kembali, ide sang ayah cukup cemerlang juga.“Ini bukan masalah tubuh Dinara sudah dipakai oleh suaminya atau belum, tapi soal kalian dapat bersatu atau tidak, demi perusahaan dan masa depan kalian, Theo! Rebut Dinara! Karena dia hanya milikmu, dia hanya cocok denganmu. Kalian sama-sama anak pengusaha besar. Tidak akan bisa disandingi dengan Farrel si kacung itu!” Marva terus menghujani hasutan-hasutan pada putranya agar terus berjuang.Theo pun selalu goyah dengan hasutan halus sang
Terakhir Diperbarui : 2023-11-25 Baca selengkapnya