All Chapters of Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi: Chapter 181 - Chapter 190

815 Chapters

Bab 181 Mantan Suami Kepo Sekali

"Menjadi desainer di proyek Dunia Mesin Waktu. Biaya desain 40 miliar, nggak harus pergi bekerja di tempat dan boleh menentukan jadwal rapat. Selain itu, juga boleh mengambil gaji di awal.""Ehem ...." Bella tersedak. Begitu tersadar dari renungannya, dia langsung berkata, "Apa kamu bodoh? Apa yang perlu dipertimbangkan dari pekerjaan sebagus ini? Langsung terima saja. Bos mana yang begitu murah hati ... Dunia Mesin Waktu, Dunia Mesin Waktu." Bella menyebut nama ini beberapa kali, lalu menatap Kayla dengan kaget sambil mengedipkan mata. "Bukankah ini proyek Keluarga Warly? Davin yang mencarimu?""Gajinya terlalu tinggi?"Kayla tidak memahami industri itu. Kalau gaji ini jauh lebih tinggi dari harga pasar, dia tidak akan terima.Meskipun dia kekurangan uang, dia tidak ingin menggunakan cara ini untuk mendapatkan uang."Biasa saja, nggak termasuk tinggi, tapi proyek ini akan memengaruhi nilai jualmu. Kalau hasilnya bagus, kamu akan langsung terkenal dan kamu bisa memanfaatkan kesempatan
last updateLast Updated : 2024-01-10
Read more

Bab 182 Ya Sudah kalau Tidak Mau

Dalam sekejap, napas Martin menjadi lebih berat. "Kayla, siapa yang menyuruhmu pergi menguji DNA? Kamu lebih memercayai mesin daripada ayahmu sendiri?"Kayla mengangkat amplop berwarna coklat itu ke cahaya yang berada di atas kepalanya. Dia mencoba melihat hasil pengujian dari luar. "Menurutmu aku punya ayah tiri karena mempunyai ibu tiri atau aku memang punya ayah tiri?"Martin menarik napas dalam-dalam. "Kayla, aku tahu bibimu nggak terlalu memperhatikanmu selama ini dan hubunganmu dengan Viola juga kurang baik. Wajar kalau kamu menyalahkanku, tapi kamu nggak seharusnya kamu mencurigai apakah kamu adalah anak kandungku ....""Aku juga merasa begitu, jadi aku datang melakukan tes. Kebetulan kamu meneleponku, aku akan membacakan hasilnya padamu.""Kayla ..." seru Martin untuk menghentikan Kayla. Jeritannya sangat keras hingga tarikan nadanya pun berubah.Terdengar suara "sret".Kayla langsung merobek amplop coklat itu agar Martin dapat mendengar dengan jelas. Setelah membaca sekilas an
last updateLast Updated : 2024-01-10
Read more

Bab 183 Mengajakku Rujuk

Lusi memanyunkan bibirnya dan tidak berani menjawab lagi. Saat itu, dia terlalu gegabah. Setelah dipikir-pikir, dia pun merasa takut. Dia menoleh ke arah Theo dengan hati-hati, makin dilihat, dia makin bahagia.Saat itu, selain Theo, tidak ada yang berani menyelamatkannya. Bisa dibilang ini adalah takdir.Gadis itu tidak bisa menyembunyikan kekagumannya pada Theo, Kayla menyadari hal ini. Dia mengalihkan pandangannya dan lanjut memesan makanan.Melihat Theo datang, Kayla hanya kaget sejenak dan ekspresinya segera kembali normal. Oleh karena itu, Davin pun tidak mengajaknya untuk pindah meja. "Kayla, kapan kamu berencana untuk memindahkan makam kakekmu? Kakekku mengenal seorang ahli fengsui yang sangat hebat. Kalau perlu, kita bisa mengajaknya pergi ke Kota Gabara atau memindahkan makam kakekmu ke Kota Bapura. Dengan begitu, kamu bisa sering-sering mengunjungi kakekmu."Kayla tidak mengatakan bahwa makam kakeknya sudah dipindahkan oleh seseorang yang tidak tahu malu. "Nggak perlu, terim
last updateLast Updated : 2024-01-11
Read more

Bab 184 Mengejar Istri ke Krematorium

Setelah Theo berkata demikian, suasana menjadi hening. Namun, Theo sama sekali tidak merasa ada yang aneh, dia menyesap anggur merah dengan elegan.Akhirnya makanan Kayla disajikan. Pelayan yang mengenakan jas dan dasi meletakkan sepiring steik mewah di depan Kayla, lalu menjauhkan jari-jarinya yang panjang dan ramping dari tepi piring.Kayla mendongak untuk melirik pelayan itu. Dia adalah seorang anak laki-laki yang muda dan tampan. "Tanganmu indah sekali?"Bukan hanya indah, tetapi sangat cocok untuk dijadikan model.Kemarin, Owen memposting cerita bahwa dia sedang mencari tangan laki-laki untuk dijadikan pengganti. Kalau dia belum menemukan orang yang bisa dijadikan model pengganti itu, Kayla berencana untuk merekomendasikan anak ini padanya.Pelayan yang dipuji itu tertegun hingga wajahnya merona. Meskipun ini bukan pertama kalinya seseorang memuji tangannya indah, tidak pernah ada pelanggan yang memujinya di depan umum seperti ini, apalagi pelanggan ini adalah wanita cantik. "Teri
last updateLast Updated : 2024-01-11
Read more

Bab 185 Key, Kamu Viral

Kayla mengerutkan bibirnya, lalu memiringkan kepala sambil memandang Theo dengan sinis. "Pak Theo, kalau aku nggak bekerja, bagaimana bisa aku membayar utang 600 miliar itu?"Theo tertegun sejenak. "Aku nggak memintamu membayarnya."Dia meminta Kayla membayar utang itu agar Kayla berhenti mengajukan cerai. Namun, setelah Kayla bersikeras ingin cerai, dia pun tidak mengungkit masalah ini lagi. Dia bahkan tidak menambahkan syarat itu dalam perjanjian perceraian, tetapi saat itu Kayla sangat terburu-buru ingin melepaskan diri darinya dan langsung menandatangani tanpa membaca isinya.Mendengar perkataan Theo, Kayla agak kaget. Setelah beberapa saat, dia pun berkata dengan tenang, "Lebih baik kubayar saja. Dulu aku juga bilang ingin pinjam.""Jadi, kamu sudah memutuskan untuk bekerja di perusahaan Davin?""Ya."Theo menatapnya sambil tertawa pelan. "Demi uang atau orang?"Amarah meluap di mata Kayla. Tepat ketika Theo mengira Kayla akan mengejeknya, Kayla malah merampas kontrak di tangannya
last updateLast Updated : 2024-01-11
Read more

Bab 186 Kamu Menyesal?

Keesokan siang, di Studio Yunox. Hardy memanggil Kayla yang baru saja menyantap makan siang. "Key, ayo pergi minum kopi, ada yang ingin menemuimu."Hardy tidak mengatakan siapa yang ingin menemuinya, tetapi ketika mobil memasuki jalan melingkar, dia pun tahu.Sesampai di dalam ruang pribadi, terlihat seseorang yang biasanya hanya bisa dilihat melalui wawancara di siaran TV. "Pak Susanto."Kurator museum nomor satu di dalam negeri.Susanto memandangnya dengan ramah. "Aslinya lebih muda dan lebih cantik daripada di TV. Melihat anak muda berbakat sepertimu di industri ini, rasanya senang sekali."Kayla berkata, "Pak Susanto, Bapak terlalu memuji. Aku masih harus banyak belajar dari Bapak. Ketika kakekku masih hidup, beliau selalu mengingatkan satu hal padaku. Kalau punya kesempatan, aku harus melihat barang antik yang pernah Bapak perbaiki. Dengan begitu, aku akan mengetahui di mana batas tertinggi industri ini."Susanto tertawa terbahak-bahak, lalu berkata dengan rendah hati, "Kebetulan
last updateLast Updated : 2024-01-11
Read more

Bab 187 Kamu Sungguh Berengsek

Melihat Kayla bergegas keluar setelah mengambil barang, Theo menahannya. "Mau pergi ke mana? Biar kuantar."Mata Kayla tertuju pada tangannya, lalu beralih ke wajah Raline. Tatapannya penuh dengan cahaya merendahkan. "Kamu sungguh berengsek. Belum menyingkirkan yang ini sudah mempersiapkan cadangan."Ketika keluar tadi, Kayla melihat Lusi berdiri di samping mobil Theo dan dia juga mendengar semua percakapan Theo dengan Raline.Kayla otomatis teringat akan masa lalunya, keadaannya sama seperti Raline sekarang. Dulu dia selalu berharap Theo mengucapkan kata suka padanya.Theo mengerutkan keningnya. "Dia datang untuk membantu ayahnya mengantarkan kontrak kerja sama, bukan pacar baru, aku nggak tertarik padanya."Aura dingin di wajahnya pun memudar. "Kalau kamu keberatan ....""Aku nggak keberatan." Kayla menyela, "Jangan melibatkanku, jangan membuatku makin menyesal karena pernah menikah denganmu."Entah karena perkataan ini atau karena alasan lain, Theo perlahan-lahan melonggarkan gengga
last updateLast Updated : 2024-01-12
Read more

Bab 188 Selesaikan dengan Jantan

Kayla terdiam. Davin menunggu balasannya dengan tenang.Dia jarang menunjukkan sikap keras kepala seperti ini. Sebelumnya dia berencana untuk mengejar Kayla setelah proyek Dunia Mesin Waktu dilangsungkan, tetapi belakangan ini suatu firasat buruk terus menghantuinya. Dia merasa kalau dia tidak bertindak, kejadian tiga tahun yang lalu akan terulang, Kayla akan menjadi milik orang lain.Kayla menolak. "Sebaiknya jangan."Setelah mematikan ponselnya. Dia menatap kesunyian di depannya selama beberapa saat, lalu lanjut membereskan barang.Setelah meninggalkan Studio Yunox, Nathan langsung berkendara pulang ke rumah tua.Orang yang menelepon adalah Kelly. Kelly menyampaikan bahwa ibu mereka mendengar rumor Nathan menyukai wanita yang sudah menikah. Alhasil, sekarang dia marah besar.Nathan berkata, "Diam kamu. Nggak ada wanita yang sudah menikah, jangan asal ngomong di depan Ibu. Tunggu aku pulang."Kedua orang tua Nathan tinggal di rumah tua milik Keluarga Lianto. Begitu membuka pintu, Nath
last updateLast Updated : 2024-01-12
Read more

Bab 189 Pak Theo Sudah Tidak Sanggup

Tak lama setelah Kayla berdiri di depan pintu, manajer Vetro menyambutnya sambil berkata dengan penuh semangat, "Nyonya Kayla, cepat ikut aku. Pak Theo sudah nggak sanggup."Kayla otomatis bertanya dengan kebingungan, "Dia sudah mau mati?"Manajer itu tercengang.Sesampai di ruang pribadi, Kayla baru memahami maksud "tidak sanggup" yang diucapkan oleh manajer itu.Theo terbaring di atas meja yang dipenuhi dengan botol bir kosong. Ada bir yang masih mengalir di atasnya, keadaan di dalam ruangan sangat kacau. Namun, dia sama sekali tidak merasa jijik. Mantelnya tergeletak di sofa dan dia hanya mengenakan kemeja tipis dengan lengan yang digulung ke atas siku. Beberapa kancing di kerah terbuka hingga dadanya yang lapang pun terlihat.Dia memegang gelas dengan ekspresi datar. Pandangannya kabur, tetapi dia memaksakan diri untuk tetap terjaga.Karena Kayla jarang minum, dia tidak menyadari ada yang aneh dengan Theo, dia bahkan merasa Theo baik-baik saja, setidaknya jika dibandingkan dengan o
last updateLast Updated : 2024-01-12
Read more

Bab 190 Mencium dengan Paksa

Sepertinya Nathan enggan pergi ke rumah sakit. Mendengar ajakan Kayla, dia pun mengerutkan kening. "Hanya cedera luar, dibiarkan beberapa hari saja sembuh, nggak usah pergi ke rumah sakit."Ketika mereka sampai di depan lift, Lusi dan temannya memapah Theo keluar. Melihat Kayla, Lusi pun mendengus dingin sambil memalingkan wajah.'Bisa-bisanya langsung berpacaran dengan pria lain setelah bercerai, sungguh nggak tahu malu. Dia pasti sengaja ingin membuat Pak Theo cemburu.'Menghadapi sikap Lusi, Kayla pun merasa aneh. 'Dia nggak tenggelam saat melompat ke sungai, tapi otaknya kemasukan air?'Dua kelompok orang itu memasuki lift, Kayla menekan tombol lantai pertama.Lusi ingin langsung memesan kamar di atas, tetapi ayahnya mengatakan bahwa pria tidak menyukai wanita yang terlalu terbuka. Sekalipun mereka tidak berbuat apa-apa, citranya akan rusak kalau berduaan di dalam hotel bersama pria.Hanya saja, dia kesal dengan Kayla. Dia tidak mengusir mereka secara langsung karena Nathan tidak t
last updateLast Updated : 2024-01-12
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
82
DMCA.com Protection Status