Semua Bab Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi: Bab 191 - Bab 200

815 Bab

Bab 191 Iri Kamu Dicampakkan oleh Istrimu?

Semua ini terjadi dalam sekejap. Baik Kayla maupun Nathan, tidak ada yang sempat bereaksi.Theo membuka mata dan menatap Kayla, wajah kaget Kayla masuk ke dalam pandangannya. Bulu mata Kayla yang lentik tidak sengaja menyentuh wajahnya. Sentuhan ini agak geli dan memicu gairahnya.Dia mengerahkan tenaga untuk mendekatkan Kayla, lalu mengatupkan bibirnya. Seketika, ciuman ganas itu menghangatkan udara dingin di bangsal."Berengsek!" Nathan meraih lengan Kayla, lalu menariknya menjauh dari ranjang Theo. Kemudian, Nathan menggunakan tangan lainnya untuk meraih kerah Theo dan langsung mengangkat Theo yang sedang berbaring di atas kasur. "Sialan kamu ...."Dia sangat marah hingga langsung mengumpat. Dia memelototi Theo untuk cukup lama sebelum melontarkan sebuah pertanyaan. "Apa kamu menjulurkan lidahmu?"Karena dia meraih kerah Theo, separuh tubuh Theo tergantung di udara. Namun, Theo tidak melawan dan hanya menatapnya dengan cuek, Theo tampak sangat mabuk dan tidak mengetahui apa yang ter
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-13
Baca selengkapnya

Bab 192 Siapa yang Lebih Hebat dalam Hal Tersebut

Kayla kembali dengan membawa sarapan. Saat ini, suasana di bangsal sangat mencekam. Theo dan Nathan sama-sama memampangkan ekspresi galak dan saling menatap, seolah-olah perkelahian akan terjadi kapan saja.Dia baru pergi setengah jam, kenapa dua pria ini berselisih lagi?Kemunculannya seperti batu yang dilempar ke danau yang tenang. Seketika, kedamaian di permukaan lenyap dan digantikan oleh ombak besar.Theo menatap Kayla dengan dingin, lalu bangkit dan berjalan ke arah pintu.Pakaiannya masih sama seperti kemarin. Setelah berlalu satu malam, bajunya yang kusut terlihat seperti baru dipungut dari tong sampah, terutama di bagian kerahnya. Selain itu, terdapat lebam di bagian leher yang dicengkeram oleh Nathan.Ketika melewati Kayla, dia berkata dengan nada dingin, "Kayla, kalian sungguh mesra."Suaranya sangat pelan, seolah-olah dilapisi dengan kabut es.Bisa-bisanya Kayla membahas soal kesanggupannya di atas ranjang, lain kali Kayla mungkin akan membandingkan siapa yang lebih hebat?
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-13
Baca selengkapnya

Bab 193 Menyatukan Mereka

Malam hari, Carlos menelepon Theo, tetapi panggilan tidak tersambung. Dia bertanya pada Axel dan Axel mengatakan bahwa Theo tidak berada di kantor, jadi dia tahu Theo pasti ditolak oleh Kayla lagi.Dia langsung berkendara ke Vila Aeris. Pembantu yang membukakan pintu berkata, "Pak Theo berada di ruang kerja lantai dua."Dia mengucapkan terima kasih, lalu bergegas ke atas dengan lincah.Pintu ruang kerja tidak terkunci, dia mengetuk pintu dengan sopan.Terdengar suara dingin Theo dari dalam. "Nggak mau makan, turun."Carlos tidak peduli apakah Theo ingin makan, dia langsung membuka pintu dan masuk.Tindakan semena-mena ini membuat Theo yang makin kesal. Dia hendak melampiaskan amarahnya, tetapi ketika melihat orang yang masuk adalah Carlos, dia pun mengurungkan niatnya dan bertanya dengan santai, "Kenapa datang ke sini?"Carlos menjawab, "Mengantarkan hadiah."Theo melihat kantong kresek yang dibawa Carlos sambil bertanya dengan lesu, "Apa itu?"Ini adalah pertama kalinya Carlos membawa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-13
Baca selengkapnya

Bab 194 Pria dan Wanita Tidak Boleh Melakukan Kontak Fisik

Kayla hendak mencuci kentang yang sudah dikupas. Tak disangka, lantai berminyak dan sepertinya sandal yang dia pakaian bukan sandal anti slip sehingga dia pun tergelincir.Sebelum jatuh, dia sudah menjatuhkan piring-piring di atas meja sehingga menimbulkan suara nyaring.Davin segera memapahnya. Namun, karena terlalu lama berjongkok, kakinya kesemutan. Dia bukan hanya tidak berhasil memapah Kayla, dirinya juga jatuh. Pada akhirnya, dia terpaksa membiarkan dirinya menjadi bantal agar Kayla tidak terbentur.Meskipun Davin berada di bawah, tubuh pria yang sering berolahraga itu sangat kencang. Tubuhnya tidak lebih empuk daripada ubin di lantai.Kayla linglung dan pusing, dia tidak tahu apa yang terjadi.Selain tidak tahu bahwa wajahnya menempel di perut Davin, dia juga tidak tahu ada sekelompok orang yang berdiri di depan pintu dapur.Dia mengerutkan keningnya sambil menggelengkan kepala untuk menghilangkan rasa pusingnya. Gerakannya tidak kuat, tetapi terlihat seperti sedang ... menggese
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-13
Baca selengkapnya

Bab 195 Dia Memang Sengaja

Davin pasti tidak akan membiarkan Theo mengobati lukanya, apalagi sekarang mereka bermusuhan. Dia khawatir setelah Theo mengobati lukanya, dia malah harus berbaring di rumah sakit.Namun, Theo pun tidak akan membiarkan Kayla mengobati luka Davin.Mata keduanya sangat tajam, tetapi mereka tetap duduk di posisi semula dengan anggun dan bermartabat.Kayla berpura-pura tidak melihat aura permusuhan di antara mereka. Setelah selesai makan dan membantu ibu Davin mencuci piring, dia langsung berpamitan. "Bibi, sore nanti aku masih harus bekerja, aku pergi dulu."Karena dia berencana untuk bekerja ke museum, akhir-akhir ini dia sibuk memperbaiki barang antik yang sudah terlanjur dikerjakan."Hari Minggu pun harus kerja? Kamu giat sekali."Kayla tidak memberi penjelasan.Theo berdiri. "Aku akan mengantarmu."Pada dasarnya, dia datang ke sini demi Kayla. Karena Kayla sudah mau pergi, tentu saja dia tidak akan tinggal di sini.Davin bangkit dan berdiri di depannya. "Bukannya kamu mau mengobati lu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-14
Baca selengkapnya

Bab 196 Tolong Menjauh Dariku

Sebelum Kayla berbicara, orang tersebut sudah berteriak dengan emosional, "Apa kamu nggak punya mata? Kamu nggak tahu gaun ini sangat sulit didapatkan? Kalau kotor, sekalipun kamu menjual dirimu, kamu nggak akan bisa membayarnya."Suara ini terdengar agak familier, sepertinya dia adalah Lusi.Begitu mendongak, memang benar itu adalah LusiDia mengenakan gaun pas badan, tetapi bokongnya kurang montok sehingga area pinggulnya sangat rata.Kata "lebai" yang sedang populer di internet cocok untuk mendeskripsikannya.Dia memandang Kayla dengan tatapan menghina sambil melipat tangannya di dada. Jelas-jelas dia lebih pendek dari Kayla, tetapi dia malah melihat ke bawah. "Ternyata mantan istri Pak Theo. Bagaimana bisa orang biasa sepertimu masuk ke acara seperti ini? Jangan-jangan kamu memanfaatkan orang lain?"Kayla hanya datang untuk mewakili Susanto, dia tidak ingin berdebat dengan gadis bodoh seperti Lusi. Jadi, dia langsung mengucapkan kalimat yang dapat membungkam mulut Lusi. "Theo nggak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-14
Baca selengkapnya

Bab 197 Apakah Masih Sakit?

Kayla mengangkat tangan lainnya yang tidak terluka untuk mengusap keningnya. Sepertinya kesabarannya sudah habis dan dia bisa meledak kapan saja. "Ya, biar mereka nggak menyakitimu, menjauhlah dariku."Theo menjawab, "Jadi, ini tujuanmu? Lusi, kurang beruntung dan sebagainya hanyalah alasan biar aku menjauhimu?"Kayla tidak peduli dengan rasa sakit di tangannya lagi, dia mematikan keran dengan kesal, lalu pergi.Kebetulan pelayan membawa salep luka bakar kemari, tetapi Kayla sama sekali tidak melihat dan langsung bergegas pergi.Theo mengambil obat itu, lalu mengeluarkan beberapa ratus ribu dari dompetnya dan menyerahkan uang itu kepada pelayan.Lusi tidak berada di aula lagi dan meja minuman yang jatuh pun sudah dibersihkan.Kayla melangkah dengan sangat cepat. Sesampai di depan pintu, dia baru merasakan embusan angin dan teringat bahwa mantelnya ketinggalan. Dia menghentikan langkahnya dan berpikir apakah dia akan kembali untuk mengambil mantelnya atau langsung masuk ke dalam mobil.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-14
Baca selengkapnya

Bab 198 Tidak Bisa Bersama Lagi

Menghadapi tiga tatapan dan ekspresi yang berbeda-beda, Kayla merasa agak canggung. "Sudah membaik ...."Sepertinya topik pembicaraan ini sudah berakhir. Tidak ada yang berbicara, bahkan Lusi pun berhenti menangis.Saat Kayla hendak bangkit, Theo mengencangkan tangannya untuk menahan Kayla.Jhon menggertakkan gigi. Urat di keningnya berkedut hebat, dia meninggikan suaranya untuk berkata pada pembantu di dapur, "Bawakan segelas air panas."Lusi memandang sepasang mata merah ayahnya dengan ketakutan. "Ayah, apa yang ingin kamu lakukan!"Meskipun dia otomatis mengira segelas air mendidih untuk disiapkan untuknya, biasanya ayahnya sangat menyayanginya dan tidak tega melihatnya terluka. Namun, saat ini dia tampak sangat tegang. Dia menggertakkan giginya dengan kuat dan tidak bisa menahan rasa takut di dalam hatinya.Pembantu itu mengira Jhon ingin minum air, jadi dia segera menjalankan perintah.Air baru saja mendidih dan masih mengeluarkan uap.Ayah Lusi menepuk meja kopi sambil berkata de
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-14
Baca selengkapnya

Bab 199 Luangkan Waktu untuk Mendaftarkan Kembali Pernikahan Kita

Dalam beberapa hari berikutnya, dugaan Bella salah, Theo tidak datang mencarinya. Bahkan dia mengetahui pelunasan utang 240 miliar itu dari Bella, Theo sepenuhnya menghilang dari kehidupannya.Sejak mereka bercerai, pergaulan mereka terputus, tidak ada yang mengungkit Theo di hadapan Kayla. Sesekali, dia akan mendengar soal Theo di berita keuangan, tetapi tidak pernah bertemu secara langsung. Dalam sekejap, sosok "Theo" ini seperti sosok legendaris yang tidak pernah muncul di hidupnya.Ketika Kayla hampir melupakan Theo, dia tiba-tiba menerima pesan dari Theo. "Jam berapa pulang kerja?"Kayla hanya melihat sekilas dan tidak membalas. Dia sedang sibuk membahas detail interior dengan desainer bangunan Dunia Mesin Waktu."Aku menunggumu di bawah Perusahaan Warly.""Ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu.""Kayla ...."Ponsel Kayla terus berdering, desainer yang sedang berbicara dengan Kayla pun meletakkan buku catatan di tangannya sambil berkata, "Bagaimana kalau kamu membalasnya dulu? D
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-15
Baca selengkapnya

Bab 200 Tidak Mau Rujuk, Enyah

Mendengar Theo mengucapkan kalimat ini dengan santai, Kayla membelalakkan matanya dengan kaget.Meskipun Kayla tidak menyaksikan pertunjukan yang diceritakan Bella dengan mata kepala sendiri, Kayla bisa membayangkan betapa marahnya Theo saat itu. Theo sudah memberikan investasi, koneksi dan waktu, tetapi Raline malah berlagak hebat dan memilih untuk mengabaikan Theo. Selain itu, Raline juga membiarkan pria tua melecehkannya di depan umum demi mendapatkan investasi.Dengan sifat Theo, seharusnya dia melumpuhkan orang itu di tempat, tetapi dia malah berbalik pergi. Bisa dibilang dia sudah cukup menghargai Raline"Tenanglah, jangan gegabah. Suatu hari nanti kamu akan menyesali keputusanmu sendiri." Mengingat Theo pernah membantunya sebelumnya, Kayla tidak mengejek Theo, dia malah menasihati dengan tulus, "Kalau kamu ingin hidupmu bahagia, pasti akan ada sedikit noda kehidupan. Anggap saja kamu nggak mengetahui apa pun."Apa seorang penjilat masih membutuhkan harga diri? Dia sudah harus be
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-15
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1819202122
...
82
DMCA.com Protection Status