Langkah Lusi terhenti.Tubuhnya kembali gemetar ketika Lion mengatakan perihal kematian.Alhasil, ketika Lion pergi, Lusi langsung mencegahnya. "Lion, tunggu!" teriak Lusi. Ia menarik paksa tangan Lion, sampai lelaki itu berhenti dan menatapnya."Ya, ada apa?""A--aku menerima tawaranmu!" Lusi mendadak gugup. Tapi, ia tetap menjawabnya. Entah ini kebodohan Lusi atau bukan. Karena nyatanya, Lusi menerima tawaran Lion, padahal dia belum tahu, pekerjaan apa yang harus dilakukannya. "Apa kau yakin? Jika kau menerimanya, kau tidak akan bisa mundur, Lusi!" Lion menahan senyum. Diam-diam, ia mengambil hp dari dalam saku celananyadan menyalakan perekam suara. "Bagaimana, apa kau menerima tawarannya, Lusi? Kau tidak akan bisa mundur setelah ini!" Lion mengatakannya sekali lagi dengan nada tegas. Lantas, Lusi dengan hati yang mantap, menjawab, "Ya, aku menerima tawarannya, Lion."Lion tersenyum puas.Jika semula, dia ingin menemui klien tepat pada pukul dua siang. Sekarang, dia tidak i
Last Updated : 2024-07-15 Read more