Kedua twins saling terdiam. Memikirkan masa depan mereka masing-masing. Launa masih teringat tentang suami dadakannya Dewangga. Sebenarnya dia sangatlah tampan bila dibandingkan dengan Ardiaz. Namun, CEO itu memang benar arogan. Launa melihat Laura sedang tertidur mungkin dia sedang kelelahan. Melihat masa depan saudara kembarnya hancur sangat disayangkan baginya. Raymond datang membawa bungkusan nasi kotak.“Laura, tidur lagi?”Raymond meletakkan nasi kotaknya diatas meja, dia mengelus-elus kepala Laura dan sesekali mengecupnya. Laura melihat Raymond memang begitu menyanyangi Laura.“Kamu sangat mencintainya, Raymond?”Tanya Launa untuk memastikannya kembali. Raymond duduk di dekatnya.“Aku sangat menyayangi Laura, bahkan melebihi sayangku ke orang lain. Maafkan aku Launa. Seharusnya kemarin aku memakai alat pengaman agar dia tidak hamil. Namanya juga sedang nafsu mau bagaimana lagi.”Raymond beranjak dan membuat teh hangat untuk Launa.”Minumlah selagi hangat.”Raymond menawarkan.“Apa l
Read more