“Aku sudah bilang kalau kesini tunggu komando dariku.”Dewa langsung memarahi ketiga bodyguardnya.“Maafkan aku tuan Dewangga. Saya ingin menyampaikan bahwa semua sengketa tanah telah beres. Jadi pak Dewangga bisa pulang kerumah.”“Tapi kalian tunggu komando dariku. Aku ingin disini sebantar saja. Kalian aku pecat semua!”Dewa menunjuk ketiga bodyguard sambil marah-marah.“Tapi pak... Anda sudah bilang kepada kita jika sengketa sudah selesai tuan Dewangga akan kembali. Jadi dimana salah kami?”“Kalian telah mengusik kebahagianku sebentar saja. Kalian tahu baru kali ini aku hidup tenang dan aku ingin merasakan jatuh cinta. Kamu...”Dewa marah dan ingin menapar ketiga bodyguard satu-satu.“Jadi ini sifat aslimu kepada pelayanmu.”Launa menepis tangan Dewa yang ingin menampar ketiga bodyguard tersebut.”Mereka tidak salah kamu yang salah. Kamu terlalu arogan dengan mereka. Kamu merasa orang paling terkuat. Kamu egois. Aku masih sebagai istrimu mohon jangan pernah memecat meraka.”Launa menatap
Kedua twins saling terdiam. Memikirkan masa depan mereka masing-masing. Launa masih teringat tentang suami dadakannya Dewangga. Sebenarnya dia sangatlah tampan bila dibandingkan dengan Ardiaz. Namun, CEO itu memang benar arogan. Launa melihat Laura sedang tertidur mungkin dia sedang kelelahan. Melihat masa depan saudara kembarnya hancur sangat disayangkan baginya. Raymond datang membawa bungkusan nasi kotak.“Laura, tidur lagi?”Raymond meletakkan nasi kotaknya diatas meja, dia mengelus-elus kepala Laura dan sesekali mengecupnya. Laura melihat Raymond memang begitu menyanyangi Laura.“Kamu sangat mencintainya, Raymond?”Tanya Launa untuk memastikannya kembali. Raymond duduk di dekatnya.“Aku sangat menyayangi Laura, bahkan melebihi sayangku ke orang lain. Maafkan aku Launa. Seharusnya kemarin aku memakai alat pengaman agar dia tidak hamil. Namanya juga sedang nafsu mau bagaimana lagi.”Raymond beranjak dan membuat teh hangat untuk Launa.”Minumlah selagi hangat.”Raymond menawarkan.“Apa l
Dewangga. Pria itu sudah kembali lagi ke dunia yang sebenarnya. Dimana dia harus kembali rutinitas sebagai CEO di perusahaanya di bidang pertanian. Di desa dia hanya menyamar sebagai orang biasa untuk menyelamatkan sengketa tanah yang akan direbut oleh perusahaan lain. Dewangga tidak membiarkan semua itu dan saat mau pulang dia bertemu dengan gadis yang tergeletak lemah di pinggir jurang. Dewa takut kalau gadis tersebut sudah meninggal dan bersyukur gadis itu masih hidup. Sebenarnya dia hanya ingin menguntungkan kondisinya tapi dia tidak tega. Gadis itu bernama Launa, dia sangat candu. Apapun alasannya dia harus memilikinya sekalipun Launa tidak mencintainya. Dewangga berhenti di depan parkiran lobby kantornya dan turun sambil merapikan jasnya. Penampilannya sangat maskulin.“Selamat pagi, tuan Dewangga.”Pegawai memberi salam sambil menunduk.“Pagi pak Fajar. Nanti tolong disiapkan meeting kita bersama perusahaan PT Abadi sejahtera saya tunggu di ruangan.”Dewangga melangkah menuju ru
Kehamilannya membuatnya ingin segera menggugurkannya. Laura melihat Raymond yang masih terlelap. Pagi cukup cerah. Jam menunjukkan pukul 10.00. Laura bingung dengan keadaannya seperti ini. Meskipun Raymond orang yang sederhana tapi dia mempunyai penghasilan sendiri. Ternyata Raymond punya usaha cafe. Perut Launa mual, dia segera masuk kedalam kamar mandi. Efek dari hamil muda membuatnya sering mual dan muntah.“Aku tidak bisa melanjutkan kandungan ini. Ini akan menyusahkan bagiku. Ray, maafkan aku. Aku tahu aku salah. Ini semua karena kau yang penuh nafsu,.” Launa mengingat saat bersama Raymond sebelum hamil.Laura melihat foto Raymond dengannya. Setelah pak Deden mengatakan jika tidak merestui hubungannya. Rasanya sedih dan sakit baginya. Laura tidak bisa menahan tangisannya. Matanya lembab bukan karena Launa belum ketemu tetapi hubungannya dengan Raymond. Dia ingin melepaskan semuanya. Lari dalam kehidupan yang penuh drama ini. Matanya tak kuat menahan beban dunia. Dunia yang real s
Launa duduk di teras rumah sambil menunggu papa dan mama Risa untuk kerumah Dewangga. Iya, hari ini Launa akan diantar kerumah Dewangga. Kabar pernikahan sirinya sudah terdengar. Launa ingin membahagiakan orang tuanya dengan melanjutkan pernikahannya dengan Dewangga. Papa Farhan alam dibantu perusahaannya jika Launa melanjutkan pernikahannya. Sekelibat dia melihat hantu Kunti sedang berada di pohon. Wajahnya pucat dengan tangisannya yang menggetarkan hati. Pasti dia merasakan kesedihan yang amat dalam. Launa memegang kotak cincin yang dulu ditaruh Dewa ke saku jaketnya. Ardiaz iya dia duduk di taman. Launa mengucek kedua matanya apakah benar itu hantu Ardiaz. Tapi …“Launa apa kau sudah siap?”Tanya papa yang sudah berdiri di ambang pintu bersama mamanya.“Siap, Papa.”Launa mengambil tas kopernya dan pandangannya masih ke arah Ardiaz yang berada di bawah pohon. Wajahnya sendu. Bagaimana jadinya jika hantu Ardiaz mengetahui jika dirinya menikah?“Pa, Laura akhir-akhir ini tidak pernah p
Mobil melaju perlahan. Semua hanya terdiam. Raymond masih fokus untuk mengemudi mobilnya sedangkan Laura hanya terdiam. Rasa deg-degan campur aduk. Perutnya yang mulai membuncit. Laura mengelus perutnya dengan lembut. Raymond memegang perut Laura juga. Laura merasa nyaman dekat dengan Raymond. Lelaki yang berada disampingnya membuatnya mabuk kepayang.“Sayang, aku tahu ini cepat. Aku tahu orang tuamu pasti tidak akan merestui hubungan kita. Kamu tahu sendiri bukan mereka mencari lelaki yang mapan. Kau tahu siapa suami Launa kemarin?”“Aku tidak tahu. Memang dia siapa?”Tanya Laura dengan polosnya.“Kalau aku bilang siapa dia kamu pasti iri dengannya dan membandingkan aku dengan suami Launa.”Raymond terkekeh dan seseki mengelus perut Laura dengan lembut.“Ray, aku tidak peduli dia mau orang kaya, anak pejabat, anak menteri, anak presiden sekalipun. Aku hanya mencintai kamu. Cuma aku saat ini sangat membenci Launa. Aku iri kepadanya bukan karena dia punya suami kaya itu masa bodoh bagik
Kehamilan? Apakah ini nyata atau mimpi. Bagaikan disambar petir di siang bolong. Pengakuan Laura begitu mengejutkan begitupun dengan pak Deden, dia langsung duduk tersungkur di bawah. Raymond langsung melirik Laura. Semua tidak menyangka Laura akan bicara jujur kepada orang tuanya. Raymond melihat orang tua hanya berdiri dan terdiam seribu bahasa.“Maafkan aku papa. Aku sudah melakukan kesalahan di luar batas. Maafkan aku. Aku menyesal telah melakukan hal ini. Melakukan pergaulan bebas dengan Raymond yang tak lain adalah anak dari pak Deden. Papa, mama sekali lagi maafkan Laura.”Laura tertunduk.Plak!Mama Risa melayangkan tamparan keras di pipi Laura. Mama Risa tidak menyangka anaknya akan melakukan hal yang begitu keji dan menjijikkan.“Kecurigaan mama benar Laura. Kamu memang melakukan hubungan terlarang dengan lelaki ini. Pertama mama selalu mencium parfum lelaki di bajumu dan kamu pernah meninggalkan breast holdermu. Mama mulanya tidak yakin kamu akan berhubungan dengan lelaki la
Brayman membopong Raymond yang sedang mabuk berat. Joni pemilik bar memberi tahu kepadanya bahwa Raymond sedang mabuk berat, dia membaringkan Raymond yang sedang tertidur mungkin karena efek dari minuman alkohol. Brayman melepas sepatunya.“Dasar kamu Ray! Ternyata tubuhmu berat juga.”Kata Bray ngos-ngosan. Raymond masih tertidur pulas dan melihat ponselnya. Ada catatan yang dia tulis di aplikasi note.Aku sudah cukup berusaha tapi aku ingin mempertahankanmu.Brayman tahu itu pasti curhatan dirinya dengan Laura. Perlahan mata Raymond terbuka. Lelaki itu langsung batuk-batuk dan masuk ke kamar mandi.“Raymond kamu tidak apa-apa di dalam sana?”Bray mengetuk pintu kamar mandi berulang-ulang. Terdengar Raymond muntah di dalam.”Dasar! Sudah tahu minum alkohol bikin mual masih saja minum. Tidak berkaca dari pengalaman yang lalu. Brayman melihat isi kulkas ada air kelapa lalu menuangkan di gelas. Raymond keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang sempoyongan.”Minumlah buat menetrkan tubuhm