Home / Horor / Setelah 17 Tahun / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Setelah 17 Tahun: Chapter 51 - Chapter 60

72 Chapters

DIKIRA CUPU TERNYATA SUHU

Launa membereskan peralatan sekolahnya. Jam menunjukkan istirahat. Banyak temannya yang melihat sinis kearahnya. Ada juga yang bersimpati kepadanya tetapi rasanya Launa tidak mempunyai teman sama sekali. Lebih baik dia ke kantin untuk mengganjal perutnya yang keroncongan karena dari pagi dia hanya makan sedikit akibat kesal dengan Dewangga. Launa melenggang menyelusuri kantin. Kenapa teman-temannya bengong melihatnya dan saat turun di tangga masih saja hantu murid perempuan yang ngesot. Lelah Launa melihat para hantu yang bermunculan tapi bagaimanapun ini baginya istimewa.Hantu ngesot itu memegang kakinya seketika. Launa otomatis langsung terhenti langkahnya. Biarkan saja hantu itu bisa melihat dirinya.“Apa?”Tanya Launa ketus dan melotot kearah hantu perempuan itu.”Aku tidak mau diganggu. Aku sudah lelah melihat para hantu. Miris sekali meninggalmu itu.”Launa menyindir hantu tersebut. Wajahnya sangat terluka. Banyak luka lebam dan darah mengucur deras di wajahnya. Launa langsung pe
Read more

MISTERI ARDIAN DAN ARDIAZ

Sebelun Dewangga ke sekolah, LaunaBel sekolah berbunyi tanda selesai pembelajaran hari ini. Launa memasukkan peralatan dan buku pelajaran kedalam tasnya. Pikirannya masih tertuju kepada Ardiaz. Ah, mantan hantu itu membuatnya bingung. Selama pembelajaran dia tidak fokus sama sekali.“Hai Nadine!”Jesisca duduk disampingnya secara tiba – tiba. Launa melirik sekilas dan membuang muka, dia malas berurusan dengan Jesisca cs. Launa ingin pindah saja dari sekolah ini. Batin dan fisiknya terlalu letih.“Ada apa lagi?”Launa masih memasukkan peralatannya.“Jangan cemberut seperti itu. Senyum dong!Hem … hari ini aku mau traktir kamu makan Sushi. Aku yakin kamu tidak pernah makan sushi bukan. Ehm.. aku hanya ingin iya minta maaf kepadamu tentang apa yang aku lakukan selama ini.”Jelas Jesisca. Launa langsung memandang tajam wajah Jesisca sejak kapan dia bisa berkata minta maaf. Ada yang tidak beres darinya.“Kalau aku sudah pernah apa kamu mau menraktirku. Sorry iya, Jesisca aku tidak level denga
Read more

CINTA ITU BUTUH PENGORBANAN

Rasanya lega bisa pulang kerumah kembali setelah berkecambuk asmara dengan Ardian. Bagaimana bisa Launa harus menerima Ardian sebagai suami sedangkan dia sudah menikah. Lagipula Launa tidak mencintai Ardian meskipun Ardian mirip sekali dengan orang yang dicintainya yaitu Ardiaz. Launa turun dari ojeknya, dia memang tidak ingin diantar oleh Ardian. Jangan sampai dia tahu kalau Launa sudah menikah.“Terima kasih, pak.”Launa membayar ongkongsnya dan masuk ke pintu gerbang. Terlihat mobil Dewangga sudah ada di depan latar. Perasaan was-was menyelimutinya. Saat masuk bibi Nur langsung menggeret tangannya.“Nona Launa darimana saja? Kenapa baru pulang?”Tanya bibi Nur yang terlihat khawatir.“Ya ampun bibi, ini juga masih sore belum malam kenapa mencemaskanku.”Launa melihat jam tangannya yang masih menunjukkan pukul lima sore.“Saya tidak apa-apa, Non. Cuma tadi tuan Dewangga sangat marah waktu pulang kerumah, dia bahkan bilang awas kamu Launa. Saya jadi khawatir,”Launa hanya bisa tersenyum
Read more

MULAI JATUH CINTA

Launa menatap Dewangga penuh haru. Baru kali ini dia merasakan tatapan yang beda. Dewangga masih sibuk bicara dengan dokter untuk memastikan kondisinya. Telefon berdering. Ardian, dia melihat situasi dulu. Dewangga masih sibuk bicara dengan dokternya.“Hallo.”Kata Launa menjawab lirih.“Aku rindu sama kamu Launa.”Terdengar Ardian dari balik telefon. Launa langsung mematikan ponselnya. Dia kaget Ardian bisa berkata demikian. Ardian masih menelefon balik. Launa langsung mematikan ponselnya. Dan menyembunyikan di balik bantal. Dewangga selesai bicara dan menghampirinya.“Sayang kamu kenapa?”Tanya Dewangga yang melihat Launa sedikit ketakutan.”Raut wajah kamu lucu sekali. Apa yang kamu takutkan?dokter mengatakan kamu boleh pulang.”Launa memang tidak bisa menyembunyikan rasa takutnya.”Dewangga boleh pinjam pelukanmu?”Dewangga hanya bisa mengernyitkan keningnya. Permintaan istrinya ini lucu juga.”Sayang, jangankan pinjam pelukan ini hanya untuk selamanya.”Dewangga langsung memeluk erat L
Read more

21+

Keadaan makin hening. Tidak ada suara lagi dari bibir Dewangga. Launa makin canggung selama bersama dengan Dewangga. Launa hanya bisa melihat bintang yang bertebaran di Angkasa. Baru kali ini dia sedikit berdetup kencang jantungnya dekat dengan Dewangga.“kenapa diam Launa? Kok aku merasa canggung dekat denganmu?”Dewangga memulai pembicaraan. Launa hanya tersenyum. Ponsel Launa bergetar. Launa sekilas melihat siapa yang menelefonnya. Ardian lagi dan lagi. Launa tidak mau mengangkat telefonnya. Dewangga melirik kearah ponsel Launa dan merebut paksa ponselnya.“Hallo orang gila! Stop! ganggu istri aku! Kalau berani ayo kita ketemu!”Dewangga marah besar kepada Ardian.“Ayo! Dimana kita bertemu? Aku tidak percaya kalau kamu adalah suami Launa. Mana mungkin anak SMA sudah menikah. Aku heran dengan kalian pacaran tapi menganggap sebuah pernikahan. Ayo kita bertemu”“Di bukit bintang. Aku tunggu!”Dewangga langsung menutup telefon Ardian. Launa kaget dan sedikit khawatir kenapa harus mereka b
Read more

MASA LALU YANG MUNCUL TIBA-TIBA

Dewangga sudah siap untuk memberikan nafkah batinnya untuk Launa. Tapi Launa masih saja kaku. Tiba-tiba saja perutnya berbunyi ria. Launa tersenyum kecil. Dewangga langsung menghela nafas panjang. Dia sudah siap bertempur tapi perut Launa tidak bisa diajak kompromi. Dewangga duduk di tepi ranjang. Sambil memakai boxernya kembali. Launa menutup tubuhnya tanpa sehelai apapun dengan selimut.“Kamu lapar sayang?”Dewangga memakai bajunya kembali. Dan mengambil air putih dan meminumnya.“Maafkan aku Dewa. Aku sebenarnya dari tadi lapar sekali!Aku tahan. Eh, tidak tahunya bunyi perutku bergendang ria.”Launa menarik selimutnya dan menutupi wajahnya. Sebenarnya Dewangga sangat kesal karena Launa sudah menolaknya. Dia hanya bisa tersenyum“Nggak papa aku tahu sebenarnya masih berat dalam hatimu untuk melakukan hal tersebut. Kamu mau apa?”“Nasi goreng. Boleh tidak beli di pinggir jalan. Maafkan aku Dewa.”Launa benar – benar tidak enak dengan Dewangga.“Baiklah. Tunggu dulu.”Dewangga mengecup bi
Read more

DEWANGGA DAN LAUNA

Mata mereka saling pandang. Malam ini Launa benar-benar dibuai oleh Dewangga. Dewangga membelai wajah Launa lembut. Launa tidak menolaknya. Perlahan Dewangga membuka handuk yang dikenakan Launa. Tubuh mereka sudah kering karena terlalu lama hening. Sekarang tubuhnya tanpa sehelai apapun. Dewangga membaringkan tubuh Launa.“Sayang aku sekarang sudah siap.”Launa tersenyum.”Maafkan aku kamu menungguku terlalu lama. Aku memang belum bisa menjadi istri yang sempurna bagimu. Aku masih terlalu dini untuk urusan pernikahan. Maafkan aku.”Launa tersenyum kepada Dewangga. Dewangga membelai rambutnya dengan lembut dan mencium bibirnya. Tubuh kekarnya masih terbaring diatas tubuh Launa.“Maafkan aku juga. Launa aku tidak akan melakukan hubungan suami istri karena aku sadar kalau kamu masih butuh untuk melanjutkan sekolahmu. Aku hanya ingin mencumbu saja.”Dewangga mencium bibir Launa.”Sudah ah, nanti aku tidak bisa menahan hasratku kembali untuk mencumbumu lebih dalam.”Dewangga langsung membaringka
Read more

CINTA ITU NYATA?

Launa selesai keramas dia langsung mengeringkan dengan hair dyernya. Dewangga masih sibuk dengan laptopnya karena dia lupa kalau harus mengirim file untuk laporan di perusahaannya. Launa masih fikir-fikir apa yang ganjal di fikirannya. Dia melihat Dewangga masih sibuk dengan laptopnya dan jam menunjukkan pukul sebelas malam.“Sayang, apakah ada yang lupa darimu?”Launa ingin memastikan. Tapi Dewangga terdiam. Mungkin dia tidak mendengarnya. Launa meletakkan hair dryernya dan menghampiri Dewangga dan mencium pipinya.”Sayang, kenapa kamu tidak jawab pertanyaanku.”Launa mencium lagi pipi Dewangga.“Maaf sayang aku tidak mendengarnya. Aku masih fokus dengan pekerjaanku. Aku lupa mengirim filenya kalau tidak segera dikirim nanti bakal ada masalah.”Dewangga masih mengetik alamat email di laptopnya. Dewangga sesekali mencium bibir Launa. Launa merasa Dewangga adalah lelaki yang romantis.“Baiklah aku tidak akan mengganggumu.”Launa hendak pergi keranjangnya tapi tangan Dewangga mencegahnya. La
Read more

BALAS DENDAM HANTU MASA LALU

Launa sedang menunggu Jessica di depan pos satpam. Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Jessica meminta Launa untuk menemaninya mengambil flash disk berisi video dirinya yang setengah tidak berbaju tertinggal di kelas. Jessica ingin menghapus video tersebut sebagai bentuk perminta maafnya. Tempo hari dirinya hampir saja di keluarkan dari sekolah oleh pak Ardian gara-gara Jesisca menyebar video tersebut. Sudah satu jam dia menunggu Jesisca namun tak kunjung datang juga. Launa takut ini adalah ulah jahil dirinya.Samsudin yang berada di dalam pos satpam hanya menggelengkan kepalanya. Sudah malam mau saja main di sekolahan yang terkenal angker. Samsudin menyeruput kopinya dan menghampiri Launa yang masih sibuk melihat jam tangan.“Launa, pulang saja ini sudah malam.” Usir Samsudin secara halus. Kasihan juga dia hanya di permainkan oleh temannya. “Kamu nanti di cari suamimu. Katanya kamu sudah menikah. Pulang saja.” Launa menghela nafas panjang. Jangan-jangan Jesisca memang mengerj
Read more

KEMATIAN

Jesisca bingung kenapa Launa tidak bangun juga. Kepalanya banyak mengeluarkan darah. Hawa dingin merasuki tubuh. Suara langkah kaki sedang berlari muaki terdengar sepertinya itu Frans dan pak Samsudin. Sebelum terjadi apa-apa Jesisca mengambil flash disk dan mengambil foto Launa yang setengah telanjang di laci anak-anak. Memang dia sedang mengerjai Launa dengan menyebar foto dan malam ini dia kunci di kelas, namun atas kejadian ini Jesisca mengurungkan niatnya.“Launa, maafkan aku.” Jesisca kembali memangku tubuh Launa yang bersimpah darah. Penyesalan muncul dalam hatinya yang paling dalam. Jessica merasa malu dia sudah jahat kepada Launa.Brak!Pintu tiba-tiba terkunci. Angin kencang masuk lewat jendela kamar. Hawa dingin, suasana mencekam jadi satu. Jessica melihat ada sosok perempuan ada di depannya. Perempuan dengan memakai seragam sekolah dengan rambut panjang menutupi wajahnya. Jesiscs mengamati siapa perempuan tersebut.“Kau ingat aku, Jesisca?” Tanyanya dengan suara serak. Jes
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status