Mobil melaju perlahan. Semua hanya terdiam. Raymond masih fokus untuk mengemudi mobilnya sedangkan Laura hanya terdiam. Rasa deg-degan campur aduk. Perutnya yang mulai membuncit. Laura mengelus perutnya dengan lembut. Raymond memegang perut Laura juga. Laura merasa nyaman dekat dengan Raymond. Lelaki yang berada disampingnya membuatnya mabuk kepayang.“Sayang, aku tahu ini cepat. Aku tahu orang tuamu pasti tidak akan merestui hubungan kita. Kamu tahu sendiri bukan mereka mencari lelaki yang mapan. Kau tahu siapa suami Launa kemarin?”“Aku tidak tahu. Memang dia siapa?”Tanya Laura dengan polosnya.“Kalau aku bilang siapa dia kamu pasti iri dengannya dan membandingkan aku dengan suami Launa.”Raymond terkekeh dan seseki mengelus perut Laura dengan lembut.“Ray, aku tidak peduli dia mau orang kaya, anak pejabat, anak menteri, anak presiden sekalipun. Aku hanya mencintai kamu. Cuma aku saat ini sangat membenci Launa. Aku iri kepadanya bukan karena dia punya suami kaya itu masa bodoh bagik
Read more